Ekonomi

Pengertian Emiten: Fungsi, Jenis, Tujuan, dan Peran Emiten

Pengertian Emiten
Written by Rosyda

Pengertian emiten mungkin saja masih terdengar asing ditelinga sebagian besar masyarakat. Terlebih untuk kamu yang tidak berkecimpung di dunia pasar modal. Oleh karena itu, yuk simak penjelasan di bawah ini mengenai pengertian emiten untuk memahami apa itu emiten lebih dalam lagi.

Emiten sendiri merupakan salah satu pihak yang berperan untuk melakukan kegiatan di pasar modal selain investor. Pasar modal adalah sarana untuk bertemu antara perusahaan ataupun institusi lain dengan masyarakat yang ingin menginvestasikan dana pada perusahaan tersebut.

Hal itu bertujuan untuk pengembangan usaha, ekspansi, dan juga penambahan modal kerja melalui penerbitan saham ataupun surat utang. Ada beberapa instrumen yang ada di pasar modal yang bisa dibeli sebagai investasi saham, reksadana, obligasi, dan lain sebagainya.

Selain investor ataupun masyarakat yang membeli saham, ada juga perusahaan yang menjual saham. Perusahaan tersebut dapat menjadi emiten atau perusahaan publik yang menawarkan saham di pasar modal. Lalu, apa sih sebenarnya pengertian dari emiten di pasar modal?

Pengertian Emiten

Pengertian Emiten

pixabay.com

Pengertian emiten bisa berupa perusahaan, perseorangan, usaha bersama, kelompok yang terorganisir, atau asosiasi. Emiten sendiri adalah pihak yang melakukan penawaran umum kepada masyarakat. Dimana penawaran yang dilakukan juga berupa penjualan efek sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam peraturan Undang-Undang yang berlaku.

Efek yang ditawarkan dari emiten ini bisa berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, obligasi, saham, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan juga setiap derivatif dari Efek. Akan tetapi, biasanya emiten akan melakukan penawaran efek di pasar modal berupa saham, suku, dan juga obligasi.

Selain itu, emiten juga mempunyai arti sebagai badan usaha yang menerbitkan kertas berharga untuk kemudian diperdagangkan. Selain itu, emiten juga bisa disebut sebagai perusahaan yang memperdagangkan sahamnya di pasar modal. Tapi tidak semua perusahaan bisa disebut emiten.

Dalam tugasnya, emiten wajib memberikan pernyataan tentang pendaftaran untuk Penawaran Umum. Dari pernyataan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan akan menunjukkan kelengkapan dipenuhinya syarat dan juga prosedur berdasarkan undang-undang yang berlaku melalui pernyataan efektif.

Secara umum, pengertian emiten adalah sebuah perusahaan swasta atau BUMN yang mencari bantuan modal melalui bursa efek dengan cara menerbitkan efek dalam bentuk saham, obligasi, warrant, right issue, dan lainnya. Dari sinilah istilah surat berharga mulai sering dipakai, yang kemudian mulai diperjualbelikan di pasar modal. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, emiten merupakan suatu badan usaha yang menerbitkan kertas berharga supaya dapat diperdagangkan.

Akan tetapi, tidak semua perusahaan dapat disebut sebagai perusahaan emiten, hanya perusahaan tertentu saja yang obligasi atau sahamnya diperjualbelikan di bursa efek. Sekarang ini, perusahaan emiten yang tercatat secara resmi di Bursa Efek Indonesia sudah mencapai 547 emiten dan sekitar 82 diantaranya merupakan emiten obligasi. Masyarakat mempunyai pilihan untuk memilih salah satu atau beberapa efek yang diperdagangkan di lantai bursa tersebut.

Jenis Efek yang Diperdagangkan

Berikut ini adalah beberapa jenis efek yang diperdagangkan oleh perusahaan emiten, antara lain:

1. Saham atau Right Issue, Warrant

Saham adalah salah satu tanda penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain, saham merupakan sebuah alat bukti atas kepemilikan pada sebuah perusahaan atau badan usaha. Jadi, apabila kamu mempunyai saham, maka kamu sudah bisa dikatakan sebagai pemilik perusahaan.

Oleh karena itu, saham kerap kali disebut sebagai surat berharga, karena saham dapat dijadikan sebagai tanda bukti kepemilikan yang sah atas sebuah perusahaan.

2. Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi biasanya dikeluarkan oleh perusahaan swasta nasional seperti BUMN dan juga BUMD. Obligasi ini sering kali disebut sebagai surat utang berjangka menengah-panjang yang kepemilikannya dapat dipindahkan.

Adapun isi dari surat ini yaitu sebuah janji dari perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk membayar keuntungan dalam bentuk bunga dalam periode tertentu dan untuk melunasi utang pokok pada waktu yang sebelumnya telah ditentukan.

3. Reksadana

Reksadana merupakan salah satu pilihan instrumen saham untuk para investor, terlebih untuk investor yang hanya mempunyai sedikit dan investor tidak memiliki keahlian untuk menghitung risiko investasi. Dengan adanya instrumen ini, maka harapannya para investor bisa mempunyai kemauan untuk turut ambil bagian di pasar modal Indonesia.

Umumnya, reksadana juga dapat diartikan sebagai suatu wadah yang dipakai untuk mengumpulkan dana dari investor supaya kelanjutannya dapat diinvestasikan pada portofolio efek oleh manajer yang bersangkutan.

4. Exchange Traded Fund atau ETF

Exchange Traded Fund atau ETF ini merupakan mutual fund yang hadir dalam wujud suatu kontrak investasi kolektif yang mana unit penyertaan yang ada didalamnya diperjualbelikan di lantai bursa efek.

Meskipun ETF bisa dikatakan mirip dengan reksadana, namun produk ini diperjualbelikan sama seperti saham pada umumnya yang ada di lantai bursa. Pada dasarnya, ETF ini merupakan kombinasi reksadana dalam hal pengelolaan dan seluruh mekanisme saham dalam hal jual belinya.

5. Derivatif atau Kontrak Opsi Saham, Kontrak Berjangka

Derivatif merupakan suatu bentuk kontrak atau perjanjian yang nilai keuntungannya berhubungan dengan performa aset lain atau biasanya disebut dengan underlying assets. Efek dari derivatif ini merupakan efek turunan khusus, baik itu yang sifatnya penyertaan atau bersifat utang. Efek turunan yang dimaksud disini adalah keturunan langsung dari efek utama atau turunan berikutnya.

Pengertian Emiten

Kehadiran Emiten Meramaikan Pasar Modal

Pengertian Emiten

pixabay.com

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahwa emiten dapat berbentuk perusahaan swasta maupun BUMN, baik itu perusahaan yang sifatnya terbuka atau tertutup. Emiten juga dapat berbentuk perseorangan, usaha bersama, perusahaan, asosiasi, atau suatu kelompok organisasi.

Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah tidak semua perusahaan mempunyai status emiten, sebab status perusahaan emiten ini hanya dipegang oleh perusahaan yang sudah memperjualbelikan saham dan obligasinya di lantai pasar modal.

Oleh karena itu, suatu emiten harus melakukan IPO atau Initial Public Offering sebelum bisa disebut dengan perusahaan emiten. Namun, ada beberapa perbedaan yang mencolok antara perusahaan publik dan juga perusahaan emiten.

Dilansir dari lama resmi OJK, perusahaan publika merupakan perusahaan yang mempunyai dasar Perseroan Terbatas, sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Pasal 1 ayat 1 dalam Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 terkait dengan Perseroan Terbatas.

Minimal saham yang ada di dalamnya harus sudah dimiliki oleh 300 orang pemilik saham dan memiliki modal yang telah disetor minimal 3 miliar rupiah. Oleh sebab itu, dapat kita simpulkan bahwa perbedaan yang paling mencolok antara perusahaan emiten dengan perusahaan publik adalah bahwa perusahaan emiten merupakan perusahaan yang melakukan IPO, sementara perusahaan publik adalah perusahaan yang memiliki status sebagai Perseroan Terbatas atau PT yang sudah melakukan IPO.

Alasan Perusahaan Menerbitkan Efek

Biasanya, alasan suatu perusahaan menerbitkan efek yaitu karena perusahaan tersebut membutuhkan tambahan modal yang besar. Dimana pada dasarnya ada dua cara untuk perusahaan agar bisa mendapatkan modal, yakni:

a. Debt Financing

Debt Financing merupakan suatu pendanaan utang. Di dalam dunia finansial, debt atau utang disebut sebagai suatu modal asing. Emiten di sini dapat mendapatkan modal asing dengan cara mengeluarkan efek yang disebut dengan obligasi, yang mana artinya mereka meminjam dana dari masyarakat.

b. Equity Financing

Equity financing merupakan suatu pendanaan dengan menawarkan separuh hak kepemilikan perusahaan pada mereka yang mau memberikan dana modal. Dengan adanya pendanaan tersebut, maka mereka akan diuntungkan, mengapa? Karena selain mereka dapat memperoleh dana segar, mereka juga tidak perlu mengembalikan dana tersebut dan tidak perlu membayar bunga utang.

Tujuan Penjualan Efek

Dalam melakukan jual beli efek, setiap perusahaan mempunyai tujuannya masing-masing, dan hal itu umumnya sudah tertulis di dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS, yang mana pada umumnya adalah:

a. Ekspansi Bisnis

Modal yang diperoleh dari para investor umumnya akan dipakai untuk melakukan ekspansi bisnis, perluasan pangsa pasar, membayar hutang yang sudah jatuh tempo, dan meningkatkan kapasitas produksi.

b. Memperbaiki Struktur Modal

Perusahaan perlu melakukan penyeimbangan modal sendiri dengan menggunakan modal asing.

c. Mengadakan Pengalihan Pemegang Saham

Bentuk dari pengalihan pemegang saham kepada para pemilik saham baru juga dapat membantu menyeimbangkan pemilik saham yang ada di dalam perusahaan.

Jenis Perusahaan Emiten

Berikut ini adalah beberapa jenis perusahaan emiten yang terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Skala Kecil

Perusahaan emiten yang masih berskala kecil adalah perusahaan asli Indonesia yang telah mempunyai badan hukum dengan aset tidak lebih dari Rp50 miliar. Perusahaan dengan skala kecil ini juga tidak dikendalikan oleh perusahaan publik.

2. Skala Menengah

Perusahaan skala menengah merupakan perusahaan berbadan hukum asli Indonesia yang memiliki aset mulai dari Rp. 50 miliar sampai Rp. 250 miliar. Dimana perusahaan skala menengah ini juga tidak dikendalikan oleh perusahaan publik.

Peran Emiten

Emiten sendiri mempunyai berbagai peran penting untuk pasar modal, antara lain:

1. Pengembangan Usaha

Saat suatu usaha memperoleh modal dari para investor, dana yang berasal dari para investor tersebut akan digunakan untuk meningkatkan berbagai macam sektor dalam usaha, terutama yang berhubungan dengan produksi.

2. Penyeimbang Modal

Emiten bisa digunakan sebagai penyeimbang antara modal asing dan modal sendiri.

3. Pengalihan Pemegang Saham

Emiten disini juga digunakan untuk mengalihkan antara pemilik modal lama dan pemilik modal yang baru.

Pengertian Emiten

Manfaat Pasar Modal Untuk Perusahaan Emiten

Pengertian Emiten

pixabay.com

Pasar modal juga mempunyai berbagai manfaat untuk emiten, antara lain:

1. Meningkatnya Modal

Pasar modal bisa membuat emiten memperoleh dana dari hasil penjualan saham ke pasar modal. Dari penjualan efek emiten tersebut, perusahaan pastinya akan memperoleh modal tambahan untuk mengembangkan usahanya.

2. Meningkatnya Semua Hal Terkait Produksi

Dengan bertambahnya modal dari hasil penjualan saham, maka emiten bisa meningkatkan produktivitasnya sehingga reputasi mereka juga menjadi terlihat baik dan efeknya emiten akan lebih diminati.

3. Membuka Lapangan Pekerjaan

Dengan meningkatnya produktivitas, maka seharusnya akan meningkat juga kebutuhan sumber daya manusia. Dengan begitu, para perusahaan emiten bisa membuka lowongan kerja.

Tujuan Emiten

Saat sebuah perusahaan sudah memiliki status emiten dan sudah terdaftar di pasar modal, maka dengan sendirinya nilai perusahaan tersebut akan meningkat. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka otomatis perusahaan juga akan memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Dengan begitu, proses berjalannya bisnis akan berjalan dengan lebih mudah saat sudah memperoleh kepercayaan dari manapun.

a. Citra Perusahaan Diakui Publik

Selain nilainya, citra perusahaan juga akan diakui oleh publik. Saat citra perusahaan baik, maka efeknya juga akan berdampak baik pada kepercayaan dari masyarakat.

b. Menjamin Sustainability Perusahaan

Keberlangsungan usaha akan menjadi semakin terjamin bisa berjalan lama saat memperoleh modal.

c. Insentif Pajak

Seperti yang kita pahami bahwa perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau PT memperoleh insentif pajak penghasilan senilai 5 persen.

Syarat Menjadi Emiten

Perlu kamu pahami bahwa tidak semua perusahaan bisa menjadi perusahaan emiten. Setidaknya, terdapat tiga hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan apabila ingin menjadi perusahaan emiten. Pertama yaitu perusahaan harus menerbitkan sekuritas yang kemudian akan ditawarkan kepada pihak investor.

Kedua yaitu mereka harus menjamin bahwa perusahaan tersebut tidak cacat secara hukum dalam menerbitkan efek dan mempunyai prestasi tertentu. Kemudian, yang terakhir adalah perusahaan harus bisa memberikan informasi sekuritas seakurat mungkin.

Pendaftaran Emiten dan Keterbukaan Informasi

Pihak perusahaan emiten diwajibkan untuk menyertakan pernyataan pendaftaran dalam melakukan penawaran umum. Disisi lain, perusahaan publik juga harus bisa menyertakan pernyataan pendaftaran sebagai perusahaan publik.

Berhubungan dengan pernyataan tersebut, maka OJK memberikan suatu pernyataan efektif untuk dapat menunjukkan bukti kelengkapan atau sudah terpenuhinya semua prosedur dan persyaratan atau suatu pernyataan pendaftaran yang diwajibkan dalam suatu peraturan perundangan yang telah ditetapkan.

Perusahaan emiten yang pernyataan pendaftarannya sudah efektif atau perusahaan publik harus bisa menyampaikan suatu laporan secara berkala dan mengumumkannya kepada masyarakat secara luas. Tak hanya itu saja, laporan tersebut juga harus bisa mengumumkan kepada masyarakat mengenai peristiwa material yang bisa mempengaruhi harga efek paling lambat pada hari kerja kedua pasca adanya kondisi tersebut.

Selain itu, sesuai dengan UU RI No. 8 Tahun 1995 yang berkaitan dengan pasar modal, seorang direktur atau komisaris dari perusahaan emiten publik dan setiap pihak yang mempunyai emiten, minimal 5 persen saham emiten perusahaan publik juga harus melaporkan kepemilikan mereka. Kemudian, setiap perubahan kepemilikan saham atas perusahaan tersebut minimal 10 hari pasca adanya perubahan kepemilikan.

Cara Menilai Penawaran Efek Emiten

Perlu dipahami bahwa tidak mudah untuk menilai efek yang ditawarkan oleh emiten pada penawaran umum pertamanya. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan apabila ingin membeli suatu efek yang ditawarkan oleh emiten, yakni:

  1. Pelajari dan perhatikan fundamental perusahaan emiten yang berhubungan dengan cara melihat prospektus di dalamnya. Di dalam prospektus itu umumnya ada laporan keuangan emiten. Selain itu, di dalamnya juga ada risiko peluang dan peluang untuk perusahaan.
  2. Periksa perusahaan dan juga sektor lain yang berhubungan dengan emiten. Periksa pula prospek dari sektor atau grup emiten lain yang berkaitan, seperti apa di masa depan. Kamu juga harus menganalisis ekonomi makro supaya bisa mengetahui prospek dari efek yang ditawarkan pihak emiten.
  3. Perhatikan juga sekuritas yang bisa menjamin emisi perusahaan tersebut. Disarankan untuk memilih perusahaan yang memakai jasa penjamin emisi yang mempunyai pengalaman dan cukup terkenal. Cara mengetahuinya yaitu dengan memeriksa histori penjamin emisi dari perusahaan terkait.

Pengertian Emiten

Demikian penjelasan mengenai pengertian emisi beserta tujuan dan jenis-jenisnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang teori kedaulatan lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Siti Badriyah

BACA JUGA:

  1. Memahami Pengertian, Sejarah, Tujuan, Jenis, dan Tugas Bursa Efek Indonesia 
  2. Pengertian Bursa Efek: Sejarah, Cara Kerja, Jenis, Tugas, dan Instrumennya 
  3. Manfaat dan Cara Mencari Jumlah Saham Beredar 
  4. Pengertian Dividen Saham, Jenis, Hingga Cara Menghitung 
  5. Cara Memilih Pialang yang Tepat 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah