Penelitian

Penelitian Eksperimen: Pengertian, Karakteristik, Subjek, Prosedur, Kelebihan dan Kekurangannya

Written by Qotrun A

Penelitian Eksperimen – Ketika pertama kali membahas mengenai penelitian eksperimen, apakah Grameds pernah terbesit akan kegiatan yang dilakukan oleh para peneliti yang memiliki rambut uban memutih dan berada di laboratorium bersama gelas-gelas kimia? Yap, apabila menilik pada film animasi, penelitian eksperimen pasti akan digambarkan demikian. Padahal sebenarnya, penelitian eksperimen itu tidak harus berada di laboratorium bersama gelas-gelas kimia dan menciptakan penemuan canggih lho…

Pada zaman sekarang ini, beragam metode penelitian telah berkembang dan dapat dilakukan pada semua bidang ilmu pengetahuan. Tidak hanya saintek saja, tetapi juga pada bidang sastra, pendidikan, linguistik, hukum, sosiologi, hingga sejarah. Bahkan para mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir S-1 maupun S-2 mereka juga kerap menggunakan metode penelitian ini.

Lalu sebenarnya, apa sih penelitian eksperimen itu? Jika tidak harus dilakukan di laboratorium bersama gelas-gelas kimia, apakah dapat dilakukan menggunakan studi pustaka yang bersumber dari buku maupun artikel jurnal?

Nah, supaya Grameds tidak bingung akan apa itu penelitian eksperimen, yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/id-id/

Pengertian Penelitian Eksperimen

Apabila menilik pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), eksperimen memiliki arti sebagai percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran atas suatu teori atau sebagainya. Perlu diketahui bahwa istilah “eksperimen” ini merupakan padanan bahasa asing (Inggris) yakni “experiment”, yang ternyata juga dalam bahasa Latin adalah “experiri” yang berarti menguji coba.

Menurut Sugiyono (2012), mengungkapkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap yang lainnya dalam kondisi yang terkendalikan. Kemudian, menurut Arikunto (2006), mendefinisikan bahwa penelitian eksperimen ini merupakan suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (kausal) antara dua faktor yang sengaja dimunculkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Lalu ada juga Solso & MacLin (2002) yang juga berpendapat bahwa penelitian eksperimen ini adalah suatu penelitian yang di dalamnya akan ditemukan minimal satu variabel manipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Maka dari itu, penelitian eksperimen pasti akan berkaitan erat dengan kegiatan menguji suatu hipotesis. Hal tersebut dilakukan untuk mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahaan terhadap kelompok atau variabel yang tengah diteliti.

Nah, berdasarkan pendapat-pendapat ahli tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa penelitian eksperimen ini adalah salah satu metode penelitian yang dilakukan dengan manipulasi data terlebih dahulu melalui perlakuan tertentu supaya pada langkah selanjutnya dapat diamati data yang akan datang. 

Contoh penerapan dari penelitian eksperimen pada bidang pendidikan adalah untuk meneliti pemahaman murid dalam suatu mata pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tertentu.

Mengenal Variabel dalam Penelitian Eksperimen

Dalam melakukan penelitian apapun, tak terkecuali penelitian eksperimen ini, pasti kerap kali Grameds menemukan istilah variabel. Sebenarnya, apa sih variabel itu?

Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dapat disebut bahwa variabel adalah sesuatu yang hendak kita teliti. Apabila dilihat pada penelitian eksperimen, maka variabelnya ada dua yakni variabel eksperimental (treatment variable) dan variabel non-eksperimental.

Variabel eksperimental (treatment variable) adalah variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu; yang mana diharapkan mendapatkan dampak atau akibat dari adanya eksperimen. Variabel eksperimental ini menjadi kondisi yang hendak diteliti oleh pihak peneliti mengenai bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Kemudian, variabel non-eksperimental adalah variabel yang tidak sengaja dilakukan tetapi tetap dapat memberikan pengaruh terhadap hasil. Nah, untuk mengetahui pengaruh atas variabel tersebut, maka kedua kelompok ini harus dikenakan kontrol yang berbeda.

Karakteristik Penelitian Eksperimen

Sama halnya dengan metode penelitian lainnya, penelitian eksperimen juga mempunyai karakteristik khusus, salah satunya adalah memanipulasi. Hal tersebut karena pada dasarnya, metode penelitian ini mengharuskan melakukan manipulasi data terlebih dahulu tetapi secara terencana. Nah, berikut adalah beberapa karakteristiknya menurut Sukardi (2009), yakni:

1. Memanipulasi Variabel

Karakteristik pertama yang tidak dimiliki oleh metode penelitian lain adalah tindakan manipulasi variabel. Dalam tindakan tersebut, tidak dilakukan secara sembarangan begitu saja, tetapi tetap harus secara terencana oleh si peneliti. Mungkin Grameds berpikir bahwa manipulasi adalah suatu upaya yang memiliki nilai rasa negatif, tetapi di dalam konteks penelitian ini tidak serta-merta begitu ya…

Tindakan manipulasi yang dimaksud adalah tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh pihak peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah dengan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang bersangkutan. Misalnya dalam suatu proses penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium, terdapat dua kelompok yakni kelompok treatment dan kelompok kontrol yang diberikan tingkatan suhu pada ruangannya berupa dingin, sedang, dan panas. Nah, ketika proses manipulasi nanti akan terdapat perbedaan kondisi ruangan yang telah direncanakan sebelumnya supaya peneliti dapat memperoleh hasil yang mungkin berbeda terhadap dua kelompok tersebut. Dari adanya perbedaan yang muncul, dapat diperhitungkan sebagai akibat atas adanya manipulasi variabel terhadap dua kelompok.

2. Mengontrol Variabel

Mengontrol adalah tindakan untuk memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin saja mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Kegiatan mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian ini tentu saja memiliki peranan penting. Hal tersebut karena tanpa adanya tindakan kontrol secara sistematis, maka pihak peneliti tidak dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terutama pada variabel terikat.

Tujuan dari tindakan ini adalah mengatur situasi yang terjadi di dalam penelitian eksperimen, supaya efek dari variabel tersebut dapat diteliti.

3. Melakukan Observasi

Ketika proses penelitian eksperimen ini tengah berlangsung, pihak peneliti akan melakukan observasi terhadap dua kelompok. Tujuannya adalah supaya dapat melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul serta memungkinkan terjadinya perbedaan di antara dua kelompok tersebut atas adanya kontrol dan manipulasi variabel yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam proses penelitian eksperimen ini, biasanya akan terdapat dua kelompok variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Nah, pihak peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan terhadap variabel terikat, sebab variabel tersebut nantinya yang akan menerima akibat atas terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.

Tujuan Penelitian Eksperimen

Secara umum, tujuan dilakukannya penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dan dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapatkan perlakuan berbeda. Nah berikut uraian tujuan dari dilakukannya penelitian eksperimen:

  • Untuk membangun hubungan yang memiliki fenomena sebab-akibat (causal-effect relationship)
  • Untuk mempelajari pengaruh dari perubahan faktor atas situasi yang telah dikontrol.
  • Untuk mencari pengaruh atas perlakukan tertentu terhadap yang lainnya dalam kondisi yang dikontrol.
  • Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pemberian suatu perilaku dengan sengaja oleh peneliti.
  • Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

Syarat-Syarat Pelaksanaan Penelitian Eksperimen

Semua metode penelitian itu dapat berjalan secara baik dan memberikan hasil yang akurat apabila peneliti melaksanakannya sesuai dengan kaidah atau pedomannya. Tak terkecuali dengan penelitian eksperimen ini yang juga mempunyai syarat tertentu dan harus dipenuhi oleh pihak peneliti supaya proses penelitiannya dapat berjalan baik, yakni:

  • Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja mengenai waktu dan lokasi dimana dirinya akan melakukan penelitian tersebut.
  • Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dengan kondisi yang sama.
  • Peneliti harus dapat memanipulasi variabel (mengubah dan mengontrol) yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya.
  • Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang akan diberi perlakuan tertentu (experimental group).

Kesalahan Umum yang Kerap Terjadi Dalam Penelitian Eksperimen

  • Tidak dapat mengontrol variabel-variabel lain di luar variabel penelitian.
  • Kasus yang diteliti terlalu sedikit.
  • Tidak mampu membagi kelompok menjadi sub kelompok.
  • Variabel yang digunakan sebagai dasar pengelompokan malah terlalu banyak.
  • Variabel yang dijadikan sebagai dasar pengelompokan tidak mempunyai korelasi atau hubungan secara kuat dengan variabel terikat.
  • Memberikan beberapa kali perlakuan.

Subjek Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen ini, subjek penelitiannya adalah aspek yang merujuk pada responden atau informan yang hendak dimintai informasi sebagai datanya. Penentuan subjek yang tepat justru akan menjadi kunci utama sebab dalam berpengaruh besar ketika hendak menarik kesimpulan. Pada prosesnya di lapangan, terutama ketika hendak menentukan siapa atau kelompok mana yang hendak diberi perlakuan (treatment), biasanya akan menggunakan teknik sampling yang disesuaikan dengan kondisi subjek sekaligus menjadi wakil populasi yang hendak digeneralisasikan.

Untuk melakukan penelitian ini, dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen alias homogenitas populasi. Jika upaya homogenitas ini dapat dicapai secara maksimal, maka nantinya proses pelaksanaan penelitian eksperimen akan berjalan lancar terutama pada peningkatan validitas penelitian. Nah, homogenitas subjek dalam penelitian eksperimen ini dapat dicapai dengan membatasi ciri populasi, di antaranya:

  • Aspek tempat atau geografi, yang menjadi tempat tinggal subjek. Dapat berupa provinsi, kabupaten, pedesaan, atau sekolah.
  • Aspek subjek itu sendiri, mulai dari jenis kelamin, pendidikan, umur, dan lain-lain.
  • Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial dan lingkungan sosial.

Berhubungan penelitian eksperimen ini biasanya dilakukan terhadap sampel, yakni sebagian dari jumlah populasi, maka subjek penelitiannya harus representatif pula. Kerepresentatifan sampel ini dipengaruhi beberapa faktor, yakni jumlah sampel, besar anggota sampel, dan teknik pengambilan sampel.

Prosedur Penelitian Eksperimen

Prosedur atau langkah-langkah untuk melakukan penelitian eksperimen ini pada dasarnya sama kok dengan prosedur dari metode penelitian lainnya. Menurut Emzir (2010), prosedur dalam penelitian ini mencakup:

  1. Memilih dan merumuskan masalah.
  2. Memilih subjek dan instrumen pengukuran.
  3. Memilih desain penelitian.
  4. Melaksanakan prosedur.
  5. Menganalisis data.
  6. Merumuskan kesimpulan.

Dalam penelitian eksperimen, nantinya harus diarahkan oleh sekurang-kurangnya satu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan sebab-akibat (kausal) yang diharapkan antara dua kelompok.

Kemudian, menurut Darmadi (2013) yang sama-sama mencetuskan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian ini tidak jauh beda dengan prosedur penelitian lainnya, secara eksplisit yakni:

  1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan apa yang hendak dipecahkan.
  2. Mengidentifikasi permasalahan yang ada.
  3. Menggunakan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan (biasanya buku dan artikel jurnal), memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.
  4. Membuat perencanaan terkait dengan pelaksanaan penelitian, yang mencakup kegiatan:
  • Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi ketika pelaksanaan.
  • Menentukan cara untuk mengontrol kelompok-kelompok yang telah dipersiapkan.
  • Memilih desain riset yang tepat.
  • Menentukan populasi dan sampel yang akan mewakili sejumlah subjek penelitiannya.
  • Membagi subjek menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
  • Menyusun instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen, dan melakukan pilot study supaya dapat memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data.
  • Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.

5. Melakukan eksperimen.

6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.

7. Mengorganisir dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.

9. Menganalisis data dengan teknik statistika yang relevan.

10. Menyusun laporan penelitian eksperimen berdasarkan pedoman yang ada.

Validitas Penelitian Eksperimen

Perlu diketahui ya Grameds bahwa pelaksanaan penelitian eksperimen ini dapat dikatakan valid apabila hasilnya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi dan jika hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental. Pada dasarnya, validitas adalah derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Dalam hal ini, terdapat dua kondisi yang harus diterima dan diacu sebagai validitas internal dan eksternal.

  • Validitas Internal

Menurut Hadjar (1996), validitas internal ini adalah penilaian yang dibuat berkenaan dengan keyakinan bahwa hipotesis tandingan dapat disingkirkan dari adanya kemungkinan sebagai eksplanasi dari hasil penelitian. Maka dari itu, peneliti perlu mengenali variabel apa saja yang mungkin dapat muncul dalam hipotesis tandingan bagi variabel eksperimental.

Terdapat 8 jenis variabel asing yang dapat mengancam validitas ini dan perlu diperhatikan ketika hendak melaksanakan penelitian eksperimen yakni: historis, kematangan, instrumentasi, testing, regresi, statistik, seleksi yang berbeda, dan moralitas.

  • Validitas Eksternal

Dalam validitas ini ada 2 macam, yakni validitas populasi yang berkaitan dengan populasi subjek sampelnya, dan validitas ekologis yang berkaitan dengan kondisi eksperimen terhadap kondisi lingkungan lain.

Penentuan Judul Penelitian dan Variabel

Dalam proses penentuan judul penelitian eksperimen beserta variabelnya juga harus diperhatikan lho! Misal, Grameds hendak melakukan penelitian eksperimen ini untuk meneliti di bidang pendidikan yakni pengaruh latar belakang orang tua terhadap tingkat kedisiplinan siswa di sekolah. Nah, Grameds dapat dapat menggunakan judul berupa “Pengaruh Latar Belakang Orang Tua dan Pola Asuh Terhadap Kedisiplinan Siswa di Sekolah”.

Penelitian tersebut nantinya akan menyelidiki akan faktor-faktor latar belakang belakang dan pola asuh dari orang tua yang ternyata berpengaruh pada kedisiplinan siswa. Sehingga ada tiga faktor, yakni latar belakang, pola asuh, dan kedisiplinan siswa yang berhubungan satu sama lain. Dalam penelitian ini nantinya, penerapan variabelnya adalah sebagai berikut:

  • Latar belakang orang tua dan pola asuhan = variabel bebas
  • Kedisiplinan siswa = variabel terikat.

Pada pelaksanaannya, dapat menggunakan teknik analisis berupa analisis regresi dan menghitung berapa sumbangan efektif dari ketiga variabel tersebut beserta sumbangan relatif dari masing-masing variabelnya.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksperimen

No. Kelebihan  Kekurangan
1. Meminimalisir adanya risiko berupa variabel tidak saling berhubungan dan adanya pembauran dalam hasil penelitian. Desain penelitian eksperimen sulit untuk mewakili populasi tertentu.
2. Menjadi satu-satunya desain riset yang membuat hubungan sebab-akibat (kausal) dari variabel-variabelnya. Kesulitan dalam pemilihan variabel ‘pengendali’ untuk mengeluarkan semua variabel yang membaur.
3. Mampu mengendalikan ancaman-ancaman yang berkaitan dengan waktu menuju validitas, terutama ketika melakukan pra dan pasca pengujian. Tidak mampu mengisolasi satu variabel sebab ketika hipotesis tidak dapat dikendalikan maka sejumlah besar variabel tidak saling berhubungan.
4. Memungkinkan upaya manipulasi yang fleksibel, efisien, dan secara statistik. Sering tidak memungkinkan untuk membuat ‘tempat alami’ yang diinginkan oleh pihak peneliti sebagai lapangan penelitiannya.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu penelitian eksperimen beserta kelebihan dan kekurangannya. Apabila Grameds tengah berkuliah di semester akhir dan hendak menyusun skripsi menggunakan metode penelitian ini, hal yang harus dipikirkan matang-matang adalah pada validitas datanya.

Baca Juga!

About the author

Qotrun A