Biologi

Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil
Written by Nandy

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil – Dalam memahami ilmu alam, ada banyak cabang yang bisa Grameds pelajari dan pahami. Salah satunya adalah Biologi. Di dalam biologi sendiri ada penjelasan mengenai tumbuh-tumbuhan.

Nah, dalam biologi tumbuhan dibagi ke dalam dua kategori, yaitu gymnospermae dan angiospermae. Gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki biji terbuka sementara angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji tertutup.

Tumbuhan biji tertutup ini juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu monokotil dan dikotil. Kali ini Grameds akan mempelajari tentang tumbuhan dikotil secara rinci sehingga kamu bisa lebih mengenal tumbuhan jenis ini lebih jauh lagi.

Pengertian Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga dengan biji berkeping dua. Biji pada tumbuhan dikotil ini dilindungi oleh daun buah atau bisa disebut sebagai karpel. Pada tumbuhan dikotil, selalu terdapat sepasang daun atau disebut juga kotiledon.

Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah menjadi dua bagian. Ini lah yang membedakan antara tumbuhan jenis dikotil dengan tumbuhan monokotil.

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain suku getah-getahan atau bisa disebut Euphorbiaceae, suku kacang-kacangan atau Papilionaceae, serta suku terung-terungan atau Solanaceae.

Pada suku getah-getahan apabila bagian tubuhnya dilukai maka akan mengeluarkan cairan getah berwarna putih. Sedangkan suku kacang memiliki ciri mahkota bunganya berbentuk kupu-kupu, buahnya polong dan sering ditemukan bintil akar.

Sementara itu untuk suku terung-terungan memiliki bunga berbentuk bintang, berbentuk seperti terompet, buahnya kotak dengan lapisan dalam yang berdaging.

Berbagai Ciri Tumbuhan Dikotil

Secara umum, tumbuhan dikotil ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu struktur pada daun, batang hingga akar. Agar kamu bisa lebih memahaminya simak penjelasan rincinya berikut ini:

1. Struktur Daun Dikotil

Daun merupakan bagian tumbuhan yang secara umum mempunyai bentuk lembaran pipih dan warnanya hijau. Fungsinya sebagai tempat untuk membuat makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis.

Pada tumbuhan dikotil, tulang daun memiliki bentuk menyirip atau menjari dan mempunyai jaringan tiang. Stomata yang terdapat pada daun memiliki peran penting untuk respirasi daun.

Berbentuk seperti lubang kecil yang lonjong serta dikelilingi dua sel epidermis khusus yang disebut dengan sel penutup dan hanya ada pada daun yang berwarna hijau.

Seperti yang terdapat dalam buku Ensiklopedia Biologi Volume 3: Keragaman Tumbuhan, Struktur & Fungsi Tumbuhan karya Jamies Bobbies dkk yang memuat penjelasan mengenai struktur, fungsi, dan juga keragaman tumbuhan.

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil

Stomata daun letaknya terdapat di permukaan daun dan sangat mungkin tumbuhan melakukan pertukaran gas. Secara umum struktur daun pada dikotil terdiri dari:

a. Epidermis

Penyusun Daun Dikotil yang pertama adalah epidermis. Epidermis merupakan bagian daun yang berkelompok dan berlapis tunggal. Lapisan ini bertugas menutupi sel-sel yang melindungi daun pada tumbuhan. Lapisan yang satu ini mengalami penebalan dari zat kutikula (kutin) atau juga dari lignin.

Di dalam epidermis ini terdapat stomata yang digunakan sebagai proses fotosintesis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Epidermis terletak pada lapisan permukaan paling atas dan permukaan bawah daun.

Lapisan epidermis pada daun dikotil ini memiliki berbagai fungsi untuk melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan, menjaga bentuk daun, Membatasi penguapan pada daun, sebagai penyimpan cadangan air, penyerapan unsur hara, sebagai pelindung semua bagian tumbuhan.

b. Mesofil

Mesofil merupakan jaringan yang terdapat pada bagian dalam daun yang terdiri dari sel parenkim. Terletak tepat di bagian bawah epidermis yang membentuk jaringan parenkim palisade. Di dalam mesofil terkandung kloroplas dengan jumlah besar yang berfungsi pada proses fotosintesis.

Karakteristik yang dimiliki mesofil mempunyai yakni mesofil bersifat homogen, bercabang-cabang dan berisi kloroplas selain itu bentuknya juga renggang, sel-sel jaringan tiang yang memiliki bentuk silinder, tersusun rapat, dan mengandung klorofil serta sel-sel jaringan bunga karang yang bentuknya tidak teratur.

Karena terdapat kloroplas atau klorofil pada bagian mesofil ini, maka fungsi utama dari mesofil yaitu sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis ini adalah proses yang penting karena dapat memenuhi kebutuhan tumbuhan agar tetap hidup dan bertumbuh.

c. Stomata

Stomata merupakan struktur daun yang berupa lubang atau celah yang tumbuhan biasanya berwarna hijau dan dibatasi oleh sel khusus yang biasanya disebut dengan sel penutup.

Stomata terletak pada epidermis organ tumbuhan, mempunyai ciri yang khusus yaitu terdapat mulut daun dengan dua sel penutup. Bagian ini memiliki peran yang sangat penting pada tumbuhan karena mempunyai berbagai fungsi antara lain sebagai pengatur jalur metabolisme tumbuhan seperti proses fotosintesis dan proses anaerobik pada tumbuhan.

Namun stomata akan berkurang performanya ketika terpapar ozon secara berlebihan karena stomata sangat sensitif pada penyerapan ozon. Stomata memiliki beberapa tipe antara lain anomositik, anisiositik, parasitik, dan diastik. Tipe-tipe tersebut dikelompokkan berdasarkan susunan sel-sel tetangga.

d. Kutikula

Bagian ini merupakan struktur lapisan daun yang terdiri dari beberapa lapis dan rumit. Kutikula juga mengandung lilin dan diproduksi oleh epidermis daun. Lapisan pertama dari kutikula adalah timbunan dari zat lilin yang dikenal juga dengan sebutan lapisan lilin epikutiler. Lapisan kedua merupakan kutikula yang sebenarnya yang mengandung kutin dan lilin.

Sebagaimana letaknya epidermis, lapisan kutikula ini terletak pada permukaan atas dan bawah daun. Lapisan ini mempunyai ciri-ciri spesifik yaitu memiliki penebalan dari zat kutin di daun tersebut. Kutikula sendiri mempunyai beberapa fungsi antara lain melindungi daun dari serangan patogen yang berasal dari luar dan mencegah penguapan air melalui permukaan daun.

e. Rambut dan Kelenjar

Pada rambut dan kelenjar, struktur jaringan daun ini terletak di permukaan atas dan bawah pada tumbuhan. Semua organ tumbuhan memiliki rambut dan kelenjar sehingga cukup mudah untuk dilihat dengan mata kepala langsung.

Rambut pada daun ini biasanya disebut trikoma yang merupakan alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan (rambut). Kelenjar umumnya ada di akar daun yang memiliki komponen-komponen tertentu.

Ciri dari rambut dan kelenjar ini yakni memiliki banyak ruang antar sel, terdiri dari sel parenkim, kebanyakan berdiferensiasi menjadi palisade atau yang bisa disebut jaringan tiang dan spons atau yang bisa disebut jaringan bunga karang.

Bagian ini memiliki fungsi antara lain untuk mengurangi penguapan dan gangguan mekanik serta sebagai alat pengeluaran. Contoh manfaat rambut (trikoma) bagi manusia bisa dilihat pada rambut daun teh yang biasa digunakan untuk membuat aroma yang membuat nyaman.

f. Urat Daun

Terletak di helai daun, urat daun ini memiliki ciri-ciri yang khusus dimilikinya yaitu biasanya daun berbentuk menyirip atau menjari. Peran urat daun pada struktur jaringan yaitu sebagai transportasi zat-zat yang terkandung di dalamnya.

2. Struktur Batang Dikotil

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang ada di permukaan tanah. Memiliki fungsi sebagai sarana lintasan air, mineral, makanan dan sebagai tempat tumbuhnya daun. Pada ujung batang dan daun disebut juga kuncup terminal, sedangkan bagian kuncup ketiak disebut dengan kuncup aksilar.

Tumbuhan kayu biasanya memiliki batang yang keras, tebal dan panjang. Permukaan batang yang tua akan terasa kasar dan terdapat lentisel pada bagian tertentu. Lentisel sendiri memiliki fungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan. Jaringan penyusun batang tumbuhan dikotil akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Epidermis

Bagian epidermis pada batang terdiri dari selapis sel yang tersusun tanpa ada ruang antar selnya dan bagian luar dari dinding epidermis terdapat kutikula. Kutikula ini berfungsi sebagai pelindung dari ancaman infeksi patogen atau mekanik terhadap jaringan yang di dalam batang.

Pada bagian tertentu, epidermis akan mengalami pemecahan dan akan diisi oleh jaringan gabus yang didapatkan dari kambium gabus. Lapisan pada gabus itu disebut sebagai lentisel. Lentisel memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan pertukaran gas dan proses penguapan.

Selain itu, epidermis juga membentuk rambut halus untuk membantu mengeluarkan sekret atau membentuk duri sebagai perlindungan. Pada batang muda, jaringan epidermis berfungsi untuk membantu proses fotosintesis.

Namun, semakin tua maka perkembangan diameter batang akan bertambah sehingga membuat epidermis perlahan-lahan menjadi rusak. Maka selanjutnya akan digantikan dengan jaringan periderm dibawahnya yang terbentuk oleh kambium gabus.

b. Korteks

Jaringan parenkim yang dapat bermodifikasi menjadi jaringan lain disebut dengan korteks. Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan. Terdapat jaringan lain pada korteks yaitu jaringan penguat tumbuhan.

Sel-sel jaringan korteks mempunyai dinding tipis yang tidak beraturan dengan ruang antar sel yang cukup lebar. Pada jaringan korteks juga terdapat kolenkim dan sklerenkim. Fungsinya adalah untuk menyokong tubuh tumbuhan.

c. Stele (Silinder Pusat)

Stele atau silinder pusat terletak di bagian dalam bagian batang, tepatnya di dalam endodermis. Bagian ini tersusun atas lapisan paling luar perikambium atau bisa juga disebut dengan perisikel.

Perikambium sendiri terdiri dari empulur. Sementara berkas vaskuler terdiri atas dua bagian yakni floem dan xilem. Stele memiliki fungsi yaitu untuk memberi kekuatan pada batang yang terdiri atas kambium dan jaringan pengangkut.

d. Kambium

Satu hal yang sangat terlihat untuk dapat membedakan batang dikotil dan monokotil adalah kambium. Bagian ini hanya dimiliki oleh batang dikotil. Kambium sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu kambium pembuluh (vascular cambium) dan kambium gabus (felogen/phellogen).

Untuk kambium pembuluh, jenis ini merupakan bagian pembatas kulit kayu. Pada jaringan kambium ke dalam akan membentuk xilem, begitu pula sebaliknya terdapat kambium yang keluar dan akan terbentuk floem. Kambium jenis ini juga terbagi lagi menjadi dua macam, yakni kambium intravasikuler (kambium vasikuler) dan kambium intervasikuler.

Kambium vasikuler merupakan kambium berkas pengangkut yang berada antara xilem dan floem. Memiliki fungsi ketika sudah membentuk floem sekunder ke arah luar, maka kambium ini akan membentuk xilem sekunder.

Sedangkan Kambium Intervasikuler adalah kambium yang terletak di antara berkas pengangkut dan di luar berkas pengangkut. Kambium Intervasikuler berfungsi untuk membentuk jari-jari empulur. Lalu Kambium Gabus (Felogen atau Phellogen) mempunyai fungsi yang dapat menghasilkan jaringan gabus ke arah luar atau dikenal juga dengan lapisan periderm.

Letak lapisan periderm sendiri berada di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. Fungsinya untuk mengendalikan air yang masuk dan mencegah terjadinya serangan hama.

e. Empulur

Lingkaran tahun atau yang bisa dikenal dengan empulur ini adalah hasil aktivitas kambium yang akan membentuk pola lingkaran pada bagian dalam batang. Lingkaran ini biasa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan umur dari sebuah tumbuhan.

Kadar air pada tanaman akan berpengaruh terhadap aktivitas pertumbuhan kambium. Maka ketika musim hujan pertumbuhan kambium lebih cepat dan akan ditunjukkan dengan warna terang dan luas pada batang.

Sedangkan saat musim kering kadar air sedikit sehingga pertumbuhan kambium menjadi terbatas, maka akan ditunjukkan dengan warna gelap dan jarak sempit pada bagian dalam batang.

f. Floem

Jaringan pengangkut fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan yang berada di luar kambium disebut floem. Floem ini disusun oleh sel-sel mati yang didukung oleh sel-sel pendamping. Nah sel pendamping sendiri tersusun dari sel hidup yang mampu mencukupi semua kebutuhan metabolisme dalam sel-sel floem.

g. Xilem

Xilem adalah salah satu bagian dalam dari kambium yang mampu mengangkut air juga mineral ke arah yang berlawanan dengan floem. Xilem akan membantu membawa air dan mineral untuk membantu proses pertumbuhan metabolisme lainnya. Xilem sendiri terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid) yang merupakan sel-sel mati.

Jika kamu ingin mempelajari lebih jauh mengenai struktur batang dikotil ini, sangat disarankan untuk membaca buku Struktur & Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan karya Wahyu Lizardi. Buku ini merupakan salah satu buku biologi yang praktis dan berisi pembahasan mengenai seluk beluk tumbuhan secara rinci.

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil

3. Struktur Akar Dikotil

Akar merupakan organ tumbuhan yang terletak di dalam tanah. Fungsinya bisa sebagai penyerap air atau mineral yang ada di dalam tanah; selain itu bisa juga sebagai pondasi agar tumbuhan bisa tumbuh tegak dan kokoh. Akar tumbuh dari calon akar yang ada di dalam sebuah embrio.

Akar juga memiliki struktur luar. Struktur luar akar tersebut terdiri dari batang akar, cabang akar, bulu akar dan tudung akar. Bagian paling jauh dari akar adalah sebuah titik tumbuh yang dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Tudung akar ini dibentuk oleh kaliptrogen. Pada tumbuhan jenis dikotil, ada batas yang tidak jelas antara ujung akar dengan kaliptra ini.

Sistem dari akar dikotil berbentuk tunggang disebabkan oleh akar kecambah yang mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Meskipun tunggang, akar dikotil juga mempunyai cabang walaupun tidak serabut. Berdasarkan pada anatominya, akar disusun oleh empat lapisan jaringan pokok, yaitu:

  1. Epidermis, berfungsi sebagai penyerap air.
  2. Korteks, berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat
  3. Endodermis, berfungsi untuk mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh yang ada di dalam akar.
  4. Silinder pusat (stele), terdiri atas perisikel, xilem serta floem.

Tumbuhan dikotil mempunyai sepasang daun kotiledon atau daun lembaga dimana terbentuk sebagai tahap proses pembentukan biji pada tumbuhan. Oleh sebab itu setiap tumbuhan dikotil mempunyai biji yang terbelah menjadi dua bagian. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa reproduksi tumbuhan dikotil.

Penjelasan lebih lengkap dari struktur akar ini bisa kamu temukan dalam buku Anatomi Tumbuhan karya Prof. DR. Sri Mulyani E.S., M.Pd. Setiap materi dalam buku ini disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti juga dilengkapi dengan contoh-contohnya.

Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Dikotil

Reproduksi Dikotil

1. Vegetatif

Reproduksi dikotil secara vegetatif terdiri atas dua yaitu alami dan buatan. Pada vegetatif alami, agar terjadi pembuahan tumbuhan berkembang biak atau kawin tanpa bantuan manusia. Sementara itu, reproduksi secara vegetatif buatan dilakukan dengan campuran tangan manusia seperti merunduk, menyambung dan mencangkok.

Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan metode membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang. Selanjutnya daerah lukanya akan dibalut menggunakan tanah atau media tanam lain dan diikat kencang serta dibiarkan sampai tumbuh akar.

2. Generatif

Alat perkembangbiakan pada tumbuhan jenis angiospermae adalah bunga. Struktur bunga sendiri terdiri dari perhiasan dan alat kelamin bunga. Yang menjadi perhiasan pada bunga merupakan kelopak dan mahkota. Sementara alat kelaminnya terdiri dari benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan dan putik sebagai alat perkembangbiakan betina.

Alat kelamin bunga digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Benang sari letaknya terdapat pada lingkaran luar putik. Sementara posisi putik letaknya berada di tengah bunga dan terdiri dari tiga bagian yaitu stigma atau kepala putik, tangkai putik, dan ovarium atau bakal buah.

Klasifikasi dan Contoh Dikotil

Jenis tumbuhan dikotil tersebar hampir di seluruh jenis tumbuhan. Menurut penelitian, terdapat sekitar kurang lebih dua ratus ribu tumbuhan masuk ke dalam golongan tumbuhan dikotil.

Berikut ini adalah beberapa jenis klasifikasi dikotil yang dapat kamu ketahui:

  1. Solanaceae atau Terong-Terongan: Ciri khas dari solanaceae adalah memiliki bunga yang bentuknya seperti bintang atau terompet dan memiliki buah dengan lapisan dalamnya yang berdaging ataupun berair. Contoh tanamannya yaitu kentang, tomat, terung, dan cabai.
  2. Malvaceae atau Kapas-Kapasan: Ciri paling mudah dari tumbuhan dikotil kapas-kapasan adalah bunganya besar dan berbentuk corong dengan kelopak bunga yang menyatu. Contohnya seperti kapas, kembang sepatu, rosela, dan tembakau.
  3. Rosaceae (Mawar-mawaran): Tumbuhan dikotil pada suku ini berbentuk semak. Namun ada juga yang memanjat, berkayu dengan duri yang mengelilingi batang. Contoh tumbuhan dikotil pada suku mawar ini diantaranya yaitu rosa hybrida dan malus sylvestris.
  4. Piperaceae: Tumbuhan dikotil pada suku piperaceae berbentuk perdu atau semak dan ada juga jenis yang merambat dengan akar lekat. Daunnya memiliki khas bau aromatik dan rasa yang pedas. Contoh tumbuhan dikotil ini diantaranya adalah sirih dan lada.
  5. Capparaceae: Pada suku capparaceae ini masuk ke dalam kategori bunga-bungaan yang mempunyai daun tunggal ataupun majemuk serta daunnya menjari dan memiliki ukuran yang kecil. Buah pada suku capparaceae berbentuk seperti kapsul yang memanjang. Contoh dari suku capparaceae yakni gynandropsis speciosa (mamang besar) dan capparis spinosa (kaper).

Yup, itulah penjelasan mengenai pengertian, struktur, ciri-ciri, dan contoh tumbuhan dikotil. Dengan mengetahui informasi tersebut, kamu tentu jadi bisa lebih paham lagi tentang tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitarmu, ya. Sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Penulis: GIlang Oktaviana Putra

BACA JUGA:

  1. Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri, Akar, Batang & Contohnya
  2. Tumbuhan Monokotil: Pengertian, Akar, Batang, Daun & Contoh 
  3. Perbedaan Monokotil dan Dikotil Beserta Contoh Tumbuhannya 
  4. Jaringan Pada Tumbuhan, Yuk Kenali Lebih Dekat 
  5. Struktur dan Fungsi Batang Berdasarkan Jenis Tumbuhannya 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya