Psikologi

Memahami Perilaku Manipulatif Pada Seseorang

manipulatif
Written by Sevilla Nouval

Memahami Perilaku Manipulatif Pada Seseorang- Mungkin kita mempunyai banyak teman, baik itu yang berasal dari jenjang sekolah, perkuliahan, bahkan sampai teman kantor. Tapi, apakah dari sekian banyak manusia yang menghiasi hidup kita tersebut bisa dianggap benar-benar teman?

Agaknya tidak semua teman kita itu benar-benar menjadi teman yang cocok untuk kita karena setiap manusia memiliki kecenderungan kecocokan satu sama lain dan tidak mungkin semuanya cocok dan dapat dijadikan teman baik. Bahkan, terkadang yang kita pikir baik ternyata tidak sepenuhnya baik dan malah mengkhianati kepercayaan kita.

Bahkan, lebih jauh lagi pada banyak kasus hubungan pasangan, hubungan mereka tidak selalu berjalan mulus dan berakhir dengan pengkhianatan karena salah satunya bermuka dua. Hubungan seperti ini seringkali disebut sebagai toxic relationship yaitu hubungan yang tidak berlangsung baik justru cenderung manipulatif dan over posesif.

Dalam melihat berbagai permasalahan hubungan diatas entah yang berasal dari hubungan pertemanan maupun hubungan percintaan yang tidak sehat dan cenderung seperti racun yang membunuh secara perlahan. Karena pada hubungan tersebut diwarnai dengan pengkhianatan serta perilaku manipulatif yang menipu satu sama lain.

Maka dari itu, untuk menghindari perilaku manipulatif pada seseorang yang tidak baik untuk diri kita sendiri ada baiknya kita memahami bagaimana sikap manipulatif tersebut dan mengetahui ciri-cirinya agar kita bisa lebih waspada dan menghindari untuk bertemu dengan orang-orang yang bersikap demikian. Pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai perilaku manipulatif tersebut yang akan dijelaskan berikut ini.

Definisi Perilaku Manipulatif

Ada berbagai definisi dari perilaku manipulatif dan beberapa penjelasannya adalah cara seseorang untuk membuat suatu hubungan berjalan seperti yang mereka inginkan, dan itu dapat mempengaruhi emosi orang lain dan bahkan psikologis seseorang.

Manipulator ini sering menggunakan kelemahan orang lain untuk menyerang seseorang untuk mengambil keuntungan darinya, bahkan memanipulasi korbannya untuk melakukan apa yang diinginkannya.
Orang yang suka memanipulasi disebut manipulator. Manipulator ini memiliki trik yang umum digunakan untuk membuat korban merasa bahwa pendekatan mereka menjadi tidak memiliki nalar sehat dan korban dibuat menyerah.

Beberapa contoh yang dilakukan oleh manipulator adalah merasa bersalah, mengeluh, berbohong, membandingkan, menyalahkan keadaan dan yang paling parah, mempermainkan pikiran seseorang.
Manipulasi adalah cara menyerang orang lain secara mental dan emosional untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Manipulasi ini seringkali terjadi dalam suatu hubungan, baik hubungan pertemanan maupun hubungan percintaan.

Tujuan manipulatif dapat muncul untuk menyerang seseorang secara emosional dan mental, atau mereka juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan lain, seperti hal-hal materialistik.

Manipulasi secara psikologis adalah suatu jenis pengaruh terhadap pengetahuan sosial seseorang atau suatu kelompok dengan tujuan untuk mengubah pandangan atau perilaku seseorang atau suatu kelompok melalui cara pemalsuan, penipuan atau bahkan kekerasan untuk memajukan kepentingan manipulator.

Pendekatan ini seringkali menimbulkan beban bagi orang lain, cara ini dapat berupa eksploitasi, hingga penyalahgunaan ilmu psikologi yang kasar, licik dan kejam.

manipulatif

Mengenal Ciri-Ciri Perilaku Manipulatif

Dalam mengenal ciri-ciri perilaku manipulatif tersebut tidak jarang kita bisa melihat hal tersebut dari orang-orang sekitar kita yang menunjukan perilaku tersebut melalui cara memanfaatkan diri kita demi kepentingannya. Berikut beberapa ciri secara umum yang perlu kita ketahui dan dapat ditemui dalam kehidupan nyata ketika menghadapi manipulator adalah:

1. Denial

Taktik penolakan atau penghindaran adalah salah satu taktik yang digunakan oleh manipulator untuk menyelesaikan misinya. Hal ini dimaksudkan agar subjek dapat mengalami dan berempati dengannya.
Kalian mungkin merasa bersalah pada awalnya, tetapi jika kalian mencurigai bahwa  manipulator itu salah, trik yang digunakan manipulator akan membuat diri kalian terus memaafkannya atas apa yang telah dia lakukan.

2. Penghindaran

Rupanya apa yang dia lakukan tidak hanya tidak mau mengakui kesalahan, seorang manipulator juga menggunakan trik untuk menghindari topik yang tidak dia sukai. Biasanya manipulator melakukan ini hanya untuk menghindari tanggung jawab.

Contoh  paling umum adalah menolak untuk membincangkan masalah atau lebih buruk lagi, mengabaikan percakapan ketika kalian ingin berbicara atau berdebat dengannya. Sangat klasik ya.

Hal ini dilakukannya untuk menghindari  pertanyaan yang  tidak disukainya, yang kemudian akan dijawab dengan jawaban yang tidak tepat seperti “Pertanyaannya sama seperti sebelumnya, apakah ada yang berbeda?” sangat membosankan. Jawaban ini akan membuat kalian berpikir bahwa apa yang  dilakukan  kalian membosankan dan kesal dan pada akhirnya kalian muak dan tidak mau membicarakannya lagi.

3. Suka berbohong

Ciri lain seorang manipulator adalah suka berbohong. Kebohongan ini adalah cara  paling ampuh yang digunakan manipulator. Menghadapi situasi di mana manipulator harus bersalah, bahkan jika dia benar-benar melakukan kesalahan ia akan enggan untuk meminta maaf, dia akan terus mengelak dari kesalahannya dengan bermain retorika dengan fakta nyata atau mengangkat masalah topik yang mungkin diabaikan kalian sebagai korban manipulasi, sehingga kalian akan merasa sangat membingungkan untuk menjawab.

Selain itu seorang manipulator sangat pandai menemukan celah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika perlu berbohong  saat ini, dia tidak akan ragu untuk melakukannya. Itu hal yang paling klasik yang akan pelaku manipulasi lakukan.

Selanjutnya, manipulator tidak takut untuk berbohong dan menyembunyikan kebenaran atau bahkan memutarbalikkan kebenaran untuk membuatnya merasa bahwa dia  benar.
Salah satu kiat bagi kalian agar tidak menjadi korban manipulator adalah dengan mengetahui apakah seorang manipulator  berbohong  atau tidak adalah dengan mengulangi pertanyaan, seringkali mereka tidak akan memberikan jawaban yang sama berulang kali dan tidak rasional.

4. Mengancam dan bertindak seperti korban

Scammers atau manipulator sering mengancam orang lain dengan berbagai cara. Bahkan tanpa menggunakan ancaman kekerasan, manipulator akan melakukannya dengan mengucapkan kata-kata manis yang  dapat meluluhkan hati korbannya.

Siasat jitu ini seringkali digunakan untuk menakut-nakuti korbannya agar menyerah. Jika hal ini belum berhasil, manipulator biasanya akan menempatkan dirinya pada posisi korban. Manipulator akan menunjukkan bahwa apa yang dia lakukan adalah orang yang paling terluka dan kecewa dengan apa yang telah terjadi, apa yang bisa dia lakukan untuk membuat orang lain merasa lebih baik. Jadi jangan mudah percaya dengan orang lain yang baru dikenal karena bahkan orang terdekat kita pun akan menusuk kita dari belakang dengan sifat manipulatif mereka,

5. Egois

Seorang perilaku manipulatif cenderung lebih egois, atau yang bisa disebut mau menang sendiri. Manipulator tidak  pernah peduli dengan kepentingan  orang lain dan bahkan tidak akan sungkan mencampuri urusan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bahkan jika orang lain merasa telah dianiaya, mereka tidak akan peduli dan menutup mata atau bahkan menutup telinga mereka.

6. Mengambil keuntungan untuk diri sendiri

Orang dengan sifat manipulatif akan selalu melakukan sesuatu untuk keuntungan mereka sendiri. Tidak peduli apa yang dia lakukan dan bagaimana dia menyakiti orang lain. Manipulator akan  dan akan terus melakukannya, bahkan seringkali mereka tidak memiliki empati terhadap orang lain.

Ciri-Ciri Perilaku Teman Manipulatif

Kita pasti mempunyai banyak teman dengan berbagai jenis karakter. Dari berbagai karakter tersebut ada yang cocok dan tidak cocok dengan kita namun bagaimanapun mereka akan tetap menjadi teman kita asalkan perilaku mereka tidak merugikan kita, namun beda hal jika perilaku mereka mulai merugikan dan hanya memanfaatkan diri kita untuk keuntungan mereka.

Sahabat yang baik pasti akan menguntungkan kita dengan sifat baiknya. Namun, berteman dengan karakter yang buruk akan sering membuat kita rugi dan buang-buang energi menghabiskan waktu kita dengan teman seperti itu.

Contoh teman yang akan menyakiti kita adalah teman seperti racun yakni yang teman bersikap manipulatif. Teman manipulatif adalah teman yang akan membuat kita selalu mengikuti kehendaknya saja. Hal ini tidak hanya akan merugikan, tetapi akan berkembang menjadi sangat berbahaya jika kita tidak menyadari dan menghindarinya.
Jadi untuk itu ada baiknya kita harus menghindari teman yang berperilaku manipulatif. Berikut  5 ciri teman yang manipulatif.

1. Berpura-pura peduli pada kita

Seorang teman yang manipulatif  akan sering berperan sebagai seseorang yang benar-benar seolah-olah peduli pada kita. Padahal, di dalam hatinya, dia tidak sama sekali peduli dengan kita. Mereka berpura-pura peduli hanya untuk membuat kita merasa dekat dengan mereka dan ingin mendengar apa yang mereka katakan.

Jika kita  terbuai dengan perhatiannya yang salah, maka dia akan memulai tindakan manipulatifnya. Mereka akan membuat kita melakukan apa  yang mereka inginkan. Akibatnya, kita akan menjadi seperti boneka yang dipermainkan oleh teman kita. Sangat tidak patut dijadikan teman,

2. Mengabaikan pendapat diri kita

Teman yang manipulatif seringkali bersifat kasar dan tidak mendengarkan pendapat orang lain, bahkan pendapat kita sebagai teman. Mungkin dia menyadari bahwa pendapat orang lain itu benar, tetapi dia tidak memikirkannya karena itu menunjukkan kepada kita bahwa pendapatnya itu benar.

Mereka akan meyakinkan kita atau orang lain bahwa pendapat mereka benar sehingga mereka dapat mempengaruhi kita. Dia akan mengendalikan keputusan kita karena dia sepertinya tahu lebih banyak tentang kondisi mental kita saat itu.

3. Membuat diri kita merasa bersalah

Untuk melakukan tindakannya, teman yang manipulatif sering tidak segan-segan membuat diri kita merasa bersalah. Dia akan secara langsung menyalahkan diri kita sebagai teman atau seolah kita telah melontarkan hinaan yang menyakitkan untuk membuat mereka merasa bahwa tindakan kita salah.

Setelah membuat diri kita  merasa bersalah, dia akan menggiring diri kita untuk melakukan apapun yang dia inginkan. Ini akan membuat diri kita merasa bersalah dan bahwa tindakan  selanjutnya adalah memperbaiki apa yang telah dilakukan.

4. Tidak memberi jeda waktu untuk temannya berpikir

Karena mereka ingin  kita atau orang lain melakukan apa yang mereka inginkan, teman seperti ini tidak akan memberi kita jeda waktu untuk berpikir. Itu dimaksudkan agar kita tidak harus membuat keputusan sendiri yang berbeda dari keinginannya. Jadi mereka akan terus mendorong kita untuk melakukan apa yang mereka inginkan segera.

5. Merusak kepercayaan diri temannya

Teman yang manipulatif juga seringkali membuat kita kurang percaya diri. Inilah yang mereka lakukan agar kita tidak mempercayai pikiran kita sendiri sehingga kita mendengarkan pendapatnya. Mereka kemudian akan membimbing kita untuk mengambil keputusan sesuai keinginan mereka karena kita  tidak lagi percaya pada diri kita sendiri. Hasilnya, kita menjadi orang yang lebih mudah diatur.

Pemicu Perilaku Manipulatif

Pelaku yang memiliki perilaku manipulatif seringkali berasal dari keluarga yang broken home. Artinya, ada hubungan kurang harmonis sehingga memicu perilaku manipulasi dalam keluarga juga. Misalnya, mereka terbiasa dimanipulasi untuk menghindari tanggung jawab sehari-hari di rumah atau dihukum karena perilakunya.

Selain itu, orang tua juga dapat menghasut perilaku manipulatif, misalnya dengan memanipulasi emosi anak saat berinteraksi. Orang yang cemas juga cenderung mudah dimanipulasi. Beberapa kasus manipulasi bahkan telah dikaitkan dengan gangguan mental lainnya, seperti gangguan kepribadian ambang dan gangguan narsistik.

Mengapa orang menjadi manipulatif? Ada 3 alasan mengapa seseorang menjadi manipulatif, yaitu pola asuh, mekanisme pertahanan, dan gangguan kepribadian. Manipulator memiliki trik umum yang akan mereka gunakan untuk membuat Anda merasa tidak masuk akal dan cenderung menyerah pada tuntutan mereka.

Perilaku manipulatif sering dijadikan sebagai mekanisme bertahan hidup untuk menghadapi lingkungan yang sulit atau kompetitif, terutama ketika seseorang tidak memiliki kekuatan dan kendali relatif. Tindakan dapat mengambil banyak bentuk. Terkadang, kebaikan bahkan bisa menjadi bentuk manipulasi tergantung pada niatnya.

Bagaimana Menghadapi Perilaku Manipulatif

Anda tidak boleh membiarkan seorang manipulator terus-menerus mempermainkan Anda secara emosional maupun mental. Anda harus mengikuti langkah-langkah ini untuk menghadapinya.

Salah satu cara untuk menghadapi perilaku manipulatif adalah dengan menggunakan metode cuek, yaitu memiliki sikap “bodo amat” atau “tidak peduli apapun”.

Seorang manipulator biasanya sangat menyukai panggung. Mereka mengenal orang-orang dengan baik siapa saja yang bisa dimanfaatkan atau memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.

Kemudian mereka menarik perhatian dengan menjual kisah sedih hidup mereka dengan berbohong atau bercerita dengan gaya hiperbola.

Orang yang memiliki perilaku manipulatif tidak menyukai orang yang acuh tak acuh atau orang yang berperilaku cuek. Mereka akan menganggap orang itu membosankan.

Untuk dapat menghindari perilaku tersebut kalian harus mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi perilaku manipulatif tersebut dengan cara berikut ini:

1. Bersikap cuek

Seorang manipulator mengharapkan hubungan yang baik dengan orang lain. Jika ditemukan tidak efektif, manipulator akan mengambil tindakan. Misalnya, teman yang manipulatif akan mengungkit kesalahan kita yang sudah lalu. Setelah kita merasa bersalah, teman kita yang manipulatif akan merasa menang.
Bisa dikatakan bahwa manipulator akan melakukan playing victim. Jika pelaku marah, abaikan saja.
Jangan minta maaf. Apapun yang dilakukan pelaku, cobalah untuk menjauh darinya. Mengabaikannya akan mengakhiri kepuasan egonya.

2. Katakan “Saya tidak tahu”

Katakan Anda tidak tahu jika Anda malas ngobrol dengan pelaku. Sebab mereka akan cenderung mengajukan pertanyaan yang sulit.
Ini dilakukan untuk melihat apakah ada jarak di antara Anda. Jika terlihat di sana, penyerang mungkin  akan mengeksekusi ronde berikutnya.

3. Minimal interaksi

Selain mengatakan Anda tidak tahu cara menyela percakapan, lebih baik  tidak berinteraksi secara langsung. Pilih sarana komunikasi lain, seperti telepon, obrolan, atau email. Jika untuk pekerjaan, Anda harus profesional.
Jika interaksi tatap muka diperlukan, batasi interaksi atau komunikasi jika perlu.

4. Jangan jelaskan

Langkah  selanjutnya untuk mengatasinya adalah tidak menonjolkan diri  atau menunjukkan kelemahan. Manipulator sering memanfaatkan ini untuk keuntungan mereka di masa depan. Yang terbaik adalah memperlakukan pelaku sebagai orang asing tanpa ikatan emosional.
Jangan  terlalu detail. Ingatlah bahwa Anda tidak berkewajiban untuk memberikan apapun yang bersifat pribadi dengan seorang manipulator.

5. Jangan anggap enteng Manipulasi

Saat Anda mentoleransi sikap manipulatif ini, jangan bersikap seolah-olah bukan apa-apa. Setelah Anda menerimanya, lalu mereka melakukannya, lalu mereka terus melakukannya. Katakan kepada mereka bahwa Anda bingung dan sedih ketika mereka melakukan ini. Tanyakan apakah mereka ingin mengobrol?

6. Dapatkan bantuan

Jika pasangan Anda tidak mau bicara, maka Anda perlu meminta bantuan. Bantuan ini bisa datang dari orang terdekat Anda yang bisa menjadi penengah dengan Anda atau dari staf profesional, seperti psikolog. Mereka akan membantu Anda berkomunikasi lebih baik dan mengelola gangguan pasangan Anda.

7. Tetapkan batasan

Menetapkan batasan akan membantu menjaga pasangan Anda agar tidak dimanipulasi. Triknya adalah dengan membatasi perilaku mereka. Pada awalnya mereka akan mengatakan bahwa Anda jahat dan seterusnya. Anda harus menghormati batasan yang telah Anda terapkan untuk diri sendiri.

Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang-orang di sekitar Anda, terutama jika manipulator memiliki keberanian untuk melakukan kekerasan fisik. Anda berhak untuk merasakan dan merasa damai dalam suatu hubungan.

Sekian cara-cara untuk bagaimana menghadapi perilaku manipulatif dan agar kita dihindari dari orang-orang yang bersikap demikian.

manipulatif

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai apa itu manipulatif. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari manipulatif saja tapi juga membahas ciri-ciri perilaku manipulatif, pemicu utama dari perilaku manipulatif, dan bagaimana cara untuk menghadapi perilaku manipulatif tersebut.

Mengetahui dan memahami dengan baik perilaku manipulatif akan sangat baik dan berguna bagi kita kedepannya dalam memilih teman serta mencari pasangan hidup yang cocok dengan diri kita. Karena perilaku manipulatif ini sangat tidak sehat untuk diterapkan dalam hubungan pertemanan maupun percintaan, maka dari itu kita harus memahaminya dengan baik dan tahu cara untuk menghindari perilaku dan pelaku manipulatif tersebut.

Demikian ulasan mengenai apa itu manipulatif? Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang perilaku manipulatif dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan psikologi lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Mengenal Sifat Manipulatif dan Hal yang Harus Kamu Waspadai

Pengertian Toxic Relationship dan Ciri-ciri Orang Toxic

7 Dampak Bullying, Jenis, dan Ciri Korban Bullying yang Perlu Diwaspadai

Merasa Social Media Telah Menjadi Toxic? Atasi dengan Cara Ini!

8 Ciri- ciri Orang Munafik Yang Perlu Diwaspadai

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla