Akuntansi

Biaya Implisit: Pengertian, Contoh, Penerapan & Perhitungannya

Biaya Implisit
Written by Kamal

Biaya Implisit – Mungkin ada sebagian dari kamu yang belum memahami dengan jelas tentang apa yang dimaksud dengan biaya implisit. Biaya implisit sebagai jenis biaya peluang yang digunakan dalam sumber daya internal perusahaan dimana jenis biaya ini kemudian tidak ditampilkan dalam laporan keuangan. Simak penjelasan mengenai apa itu biaya implisit bagi suatu perusahaan serta Langkah perhitungannya:

Pengertian Biaya Implisit

Implicit cost atau biaya implisit sebagai jenis biaya peluang yang digunakan dalam sumber daya internal perusahaan dimana jenis biaya ini kemudian tidak akan ditampilkan dalam laporan keuangan atau dilaporkan dalam biaya yang terpisah. Biaya peluang sendiri muncul jika suatu perusahaan menggunakan sumber daya internal dalam suatu proyek atau kegiatan operasi tanpa kompensasi eksplisit dalam pemanfaatan sumber daya tersebut.

Jenis biaya ini sendiri umumnya sangat sulit dihitung karena dalam menghitung jenis biaya implisit tidak ada pertukaran fisik atau uang tunai dalam kegiatannya. Jika perusahaan kemudian memutuskan penggunaan sumber daya, maka akan terdapat potensi kehilangan kemampuan untuk mendapatkan dana baru atau keuntungan dari berbagai kegiatan lainnya atas sumber daya yang dimiliki.

Secara sederhana tidak terdapat pertukaran uang tunai jika aset digunakan untuk kebutuhan operasional. Namun singkatnya, jenis biaya implisit ini kemudian berasal dari penggunaan aset-aset, bukannya berasal dari menyewa atau membeli. Selain itu jenis biaya implisit atau implicit cost ini juga menunjukan hilangnya pendapatan potensial, namun membuka peluang keuntungan.

Biaya ini juga dapat berupa jumlah uang yang berpotensi hilang karena memilih penggunaan sumber daya internal dibanding menerima pembayaran dari pihak ketiga dalam penggunaan sumber daya tersebut. Contoh biaya implisit dalam suatu perusahaan kemudian memperoleh pendapatan dengan cara memanfaatkan gedung usaha serta melakukan produksi dan menjual produk, disbanding memperoleh pendapatan dari menyewakan gedungnya.

Contoh dan Cara Menghitung Biaya Implisit

Biaya Implisit

unsplash.com

Biaya implisit juga memainkan peran penting dalam hal menentukan keuntungan ekonomi yang diperoleh oleh bisnis. Keuntungan ekonomi sendiri ditentukan sebagai perbedaan pendapatan total yang diperoleh dari bisnis dengan jumlah biaya implisit serta eksplisitnya.

Biaya eksplisit juga dilaporkan pada laporan laba rugi bisnis sebab bisnis, bagaimanapun, harus menentukan implisit cost dengan cara memanfaatkan skenario serta analisis komparatif dari pilihan yang tersedia. Karenanya, para ekonom dengan cermat kemudian mengamati implisit cost terkait bisnis, dan umumnya membentuknya sebagai bagian dari analisis ekonomi.

Dapat disimpulkan bahwa implisit cost merupakan biaya yang sangat penting baik bagi operasional bisnis maupun bagi para ekonom dalam menganalisis perekonomian bangsa. Biaya implisit bagi perusahaan sendiri bergantung pada jenis aset perusahaan terkait. Namun secara umum, biaya implisit merupakan kesempatan atau biaya yang tidak dipilih oleh suatu perusahaan. Contoh biaya implisit bagi perusahaan sendiri dapat dilihat pada daftar di bawah ini:

1. Waktu Pelatihan Karyawan

Waktu yang digunakan untuk kegiatan produksi sehingga biaya peluang implisit dari pelatihan karyawan kemudian dapat diperkirakan oleh banyaknya output yang hilang selama masa-masa pelatihan berlangsung.

2. Perbaikan Mesin

Periode perbaikan mesin saat akhirnya mencapai suatu waktu tertentu juga akan sama dengan durasi mesin tersebut dalam memproduksi output, sehingga seperti biaya implisit bagi perusahaan. Contohnya dalam waktu perbaikan mesin diantaranya adalah 3 jam dan tiap jamnya mesin tersebut kemudian dapat memproduksi 100 unit output, maka dalam perbaikan mesin, biaya implisit adalah senilai 100 unit x 3 jam = 300 unit output.

3. Mengirim Karyawan untuk Melanjutkan Studi

Sama halnya dengan memberikan pelatihan pada karyawan yaitu memberi waktu kepadanya untuk mengenyam pendidikan sama halnya juga dengan output yang berkurang pada suatu periode waktu. Namun bukan berarti bahwa hal ini tidak seharusnya dilakukan. Perusahaan dapat melakukan hal-hal tersebut selama biaya implisitnya tidak melebihi perkiraan profit yang didapat oleh perusahaan.

4. Pemilik Usaha yang Menangani Perusahaannya Sendiri

Saat perusahaan baru dibangun, pemilik mungkin saja belum mengantongi cukup banyak modal dalam mempekerjakan karyawannya, sehingga mengerjakan beberapa tugasnya di dalamnya sendirian. Maka biaya implisit juga sebagai kesempatan pemilik perusahaan dalam mempekerjakan tenaga kerja yang lebih mumpuni. Karena dengan mengerjakan semua tugas sendiri, maka pekerjaan akan lebih lama selesai dan tidak efektif. Inilah biaya atau kesempatan yang kemudian dilewatkan oleh pemilik saat memilih untuk tidak mempekerjakan orang lain.

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Jika contoh biaya implisit merupakan potensi pendapatan yang hilang karena penggunaan aset perusahaan, ketahui bedanya dengan biaya eksplisit. Pengertian biaya eksplisit sendiri adalah semua jenis biaya yang dianggarkan dalam proses produksi. Jadi, perbedaan di antara biaya eksplisit dan implisit dapat dilihat dari segi uang yang benar-benar dialokasikan. Pengertian biaya eksplisit juga dapat mencakup biaya-biaya seperti gaji karyawan, beban sewa serta biaya perbaikan modal, dan lain-lain.

Biaya implisit dan eksplisit juga merupakan dua jenis pengeluaran perusahaan meskipun pada penerapannya terdapat beberapa perbedaan. Selain laporan keuangan, pencatatan, perbedaan biaya eksplisit serta implisit juga dapat dilihat dari bagaimana perusahaan memanfaatkannya. Biaya implisit sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan dan memanfaatkan aset perusahaan, sementara biaya eksplisit merupakan biaya yang keluar dan mempengaruhi berbagai proses produksi secara langsung.

Pada dasarnya, dalam suatu akuntansi bisnis saat terdapat biaya eksplisit maka akan terdapat pula biaya implisitnya. Setelah mengetahui dan memahami biaya eksplisit ketahui apa perbedaan antara biaya implisit dan eksplisit.

Dengan demikian sebagai pemilik bisnis kamu juga akan pandai memilah mana saja biaya yang dapat dikategorikan sebagai biaya eksplisit dan mana yang termasuk dalam biaya implisit. Singkatnya biaya eksplisit sebagai biaya yang pasti atau nyata serta berkaitan langsung dengan aset atau aktiva, serta berwujud transaksi keuangan, hingga akhirnya memberikan peluang bisnis yang nyata bagi perusahaan.

Jenis pengeluaran biaya eksplisit pun mudah untuk diidentifikasi, dicatat, dan diaudit. Berbeda halnya dengan biaya implisit. Bentuk-bentuknya sulit untuk diidentifikasikan, bahkan untuk dilaporkan dalam bentuk biaya. Hal ini dikarenakan, biaya implisit terkait langsung dengan hal-hal tidak berwujud, atau biasa digambarkan sebagai biaya peluang.

Salah satu contoh yang mudah untuk dipahami dari biaya implisit diantaranya waktu yang dihabiskan dalam melakukan suatu kegiatan bisnis, biasanya waktu ini kemudian dapat digunakan dalam melakukan pendekatan bisnis yang berbeda.

Penerapan Perhitungan Biaya Implisit

Biaya Implisit

unsplash.com

Contoh Pertama

Jika suatu perusahaan manufaktur dengan gedungnya sendiri menggunakan berbagai kegiatan operasional serta produksi bisnis di dalamnya. Lantas, perusahaan ini kemudian lebih memilih menggunakan gedungnya sebagai kegiatan operasional perusahaan dibanding menyewakan gedung kepada pihak lain.

Perusahaan ini kemudian dapat menghasilkan laba bersih sebanyak Rp 600 juta perbulannya, sementara jika gedung tersebut disewakan kepada pihak lain, maka biaya peluang yang akan didapat adalah Rp 40 juta per bulannya. Cara menghitung biaya implisit ini sendiri sangat mudah, seperti yang diketahui sebelum telah ada keuntungan ekonomi aktual dari perusahaan manufaktur sebesar Rp 600 juta, lalu dapat kita kurangi 40 juta rupiah. Artinya, biaya implisit dari perusahaan manufaktur ini adalah 560 juta rupiah perbulan.

Karena perusahaan manufaktur memanfaatkan sumber dayanya sendiri berupa gedung, maka perusahaan ini tidak memperoleh pendapatan dari aset dan tidak akan melaporkannya sebagai eksplisit atau untuk menggunakan gedung tersebut sebagai kegiatan operasional. Untuk itu, perusahaan kemudian juga harus rela kehilangan potensi pendapatan nya sebanyak Rp 40 juta. Inilah yang biasa kita sebut dengan biaya implisit.

Contoh Kedua

Katakanlah terdapat seseorang yang ingin mengalokasikan uangnya sebanyak Rp 150 juta yang dapat digunakan untuk memulai sebuah bisnis baru. Lantas, uang ini kemudian dialokasikan tersebut memiliki potensi dalam memperoleh pendapatan bunga deposit sebanyak Rp 10 juta dalam satu tahun jika menyimpannya sebagai deposit pada suatu bank. Maka, uang Rp 10 juta inilah yang kemudian biasa disebut sebagai biaya implisit.

Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan

Manajemen suatu perusahaan sangat perlu membuat perhitungan matang saat akan menentukan biaya produksi, baik dari sisi biaya eksplisit maupun implisitnya. Karenanya terdapat beberapa hal-hal penting yang tak boleh terlewat dalam perhitungan biaya produksi sehingga perusahaan kemudian tetap mampu memperoleh laba yang maksimal. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait biaya implisit. Apa sajakah itu? Check these out:

  • Bedakan antara biaya tambahan dan biaya margin. Biaya margin sendiri merupakan perubahan biaya tetap pada sebuah unit perubahan output, sementara biaya tambahan merupakan perubahan biaya total suatu pengaplikasian keputusan manajerial tertentu.
  • Masukkan biaya peluang di seluruh input, baik yang dimiliki atau dibeli perusahaan. Hal ini kemudian dilakukan karena perusahaan tidak akan mampu menahan input yang disewakan. Jika suatu nilai pembayaran kemudian lebih rendah dibanding harga yang dibayar oleh perusahaan lainnya.
  • Jangan abaikan adanya biaya akuntansi karena sangat diperlukan dalam laporan keuangan perusahaan maupun pajak.
  • Memasukkan biaya alternatif atau biaya oportunitas pada seluruh input, baik yang dimiliki atau dibeli oleh suatu perusahaan. Alasannya diantaranya perusahaan tidak akan dapat menahan input yang di sewa jika input ini dibayar dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dibayar perusahaan lain.
  • Biaya akuntansi atau historis sendiri sangat penting guna laporan keuangan perusahaan dan juga pajak. Saat suatu tujuan pengambilan keputusan manajerial terjadi, maka biaya ekonomis atau biaya oportunitas kemudian akan dianggap sebagai konsep biaya yang relevan yang harus digunakan oleh perusahaan.
  • Dalam mendiskusikan biaya produk terdapat biaya marginal dan juga biaya tambahan yang harus dibedakan. Biaya Marginal sebagai perubahan biaya tetap pada suatu unit perubahan output, contohnya pada gaya total adalah $140 untuk dapat memproduksi 10 unit output dan $150 untuk memproduksi 11 unit output, maka biaya marginal dari perusahaan tersebut pada unit ke-11 adalah $10.
  • Biaya tambahan pada sisi lainnya sebagai konsep yang lebih luas dan merujuk pada perubahan biaya total dari suatu implementasi keputusan manajerial tertentu, seperti misalnya mengenalkan suatu produk baru, melakukan kampanye iklan tertentu, atau memproduksi sendiri komponen yang sebelumnya mereka beli.

Biaya implisit sebagai salah satu komponen biaya yang tidak mudah diukur dan dinilai secara objektif. Meski demikian, berdasarkan contoh-contoh di atas pada biaya implisit yang kemudian mampu memberi keuntungan tersendiri atas sumber daya perusahaan yang barangkali kerap terlewatkan.

Namun, di sisi lainnya seperti pada biaya implisit di atas juga menunjukkan bahwa biaya-biaya peluang tersebut mampu berpotensi memberi keuntungan yang lebih baik lagi. Oleh karenanya setiap manajemen harus mampu membuat perhitungan yang sangat cermat sehingga perusahaan dapat memperoleh profitabilitas dan keuntungan secara lebih maksimal.

Buku-Buku Terkait Biaya Implisit

1. Analisis dan Estimasi Biaya

Biaya Implisit

Buku ini adalah Karya Didi Asmadi, Sri Rahmawati, berisi Dalam buku ini, materi pembahasan disusun secara sistematis dalam tujuh bab, disertakan dengan studi kasus serta latihan soal. Buku Ajar Analisis dan Estimasi Biaya ini menyajikan pelbagai contoh kasus yang diselesaikan dengan berbagai pendekatan akuntansi manajerial dan menambahkan soal latihan yang diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa pada mata kuliah Analisis dan Estimasi Biaya. Kehadiran buku ajar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan dan pembelajaran bagi insan akademik dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan instruksional yang telah ditetapkan.

2. Akuntan Akuntasi Biaya

Biaya Implisit

Buku karya Drs. Harnanto, M.Soc. Sc., Merupakan buku teks yang sederhana, ringkas, namun mengungkapkan secara lengkap tentang pengumpulan data biaya produksi dan penentuan harga pokok produk berdasar sistem biaya historis; yang mutlak diperlukan untuk dipakai sebagai dasar penilaian persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang sesuai dengan standar atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) pada setrap perusahaan manufaktur.

Buku ini ditulis dengan menggunakan jargon dan gaya yang lugas, sehingga orang awam pun dapat dengan mudah memahami isinya. Buku ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pengukuran, sistem dan prosedur pengumpulan serta pencatatan data biaya produksi dan penentuan atau perhitungan harga pokok produk berdasar sistem biaya historis. Pembahasan dalam buku ini mencakup pengumpulan data biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik; baik menurut metode harga pokok pesanan maupun harga pokok proses dalam sistem biaya historis, termasuk berbagai permasalahan yang melingkupinya seperti misalnya: produk rusak, produk cacat dan sisa bahan.

Dalam buku ini juga diberikan contoh-contoh kasus yang realistis sehingga mudah dipahami. Dengan konten atau materi pembahasan yang cukup komprehensif, tidak pelak lagi buku ini sangat bermanfaat bagi para praktisi (akuntan publik, akuntan manajemen, manajer produksi, manajer keuangan), dan para mahasiswa program diploma, program sarjana strata satu yang mengambil program studi akuntansi pada khususnya.

3. Costing Akurat dengan Microsoft Excel

Biaya Implisit

Anda bingung cara menghitung harga pokok penjualan? Mulai dari mengalokasikan biayanya satu per satu kemudian memasukkannya ke dalam pos-pos biaya. Sulit banget ya? Kini anda tak perlu khawatir lagi! Buku ini akan menjawab semua pertanyaan anda mulai dari : Apa itu biaya, Pengalokasian biaya dengan excel secara mudah, Perhitungan penyusutan dan pengalokasian ke harga pokok penjualan.

Pengintegrasian semua biaya menjadi harga pokok penjualan Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai perhitungan costing secara nyata yang dapat langsung diterapkan. Semuanya itu dilakukan dengan bantuan microsoft excel yang semakin mempermudah pekerjaan anda dan dapat menghasilkan costing yang akurat, cepat, dan tepat.

Sumber: dari berbagai sumber

BACA JUGA:

  1. Akuntansi Biaya: Pengertian Para Ahli, Fungsi, dan Jenis
  2. Pengertian Biaya Variabel: Ciri-Ciri, Jenis, Contoh, dan Rumusnya
  3. Fee: Pengertian, Fungsi, Macam, Maksud, Tujuan
  4. Pengertian Harga: Fungsi, Jenis, Tujuan, dan Contohnya
  5. Biaya Investasi: Pengertian, Jenis, Simulasi, Contoh
  6. Teori Produksi: Pengertian, Jenis, Biaya, dan Anomali
  7. Cara Menghitung Biaya Produksi: Pengertian, Contoh, dan Unsur-Unsurnya

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.