Pendidikan Profesi

Lirik Lagu Hymne Guru Hingga Sejarah dan Makna Dibaliknya!

Hymne Guru
Written by Gilang P

Hymne Guru – Bicara soal pendidikan pastinya tidak bisa dilepaskan dari yang namanya guru. Peran guru dalam pendidikan sangatlah penting karena bisa memberikan tambahan ilmu bagi siswa sekaligus membentuk karakter dari siswa itu sendiri. Guru pun akan senang ketika melihat anak didiknya bisa sukses di kemudian hari.

Guru merupakan pekerjaan yang tiada tanda jasa. Kehadiran seorang guru sangat penting bagi siswa. Tanpa adanya guru, kita tidak akan banyak mengetahui tentang ilmu. Guru bukan hanya mengajarkan ilmu dasar saja, tetapi juga sebagai pendidik untuk peserta didik agar menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita menghormati dan menghargai guru.

Berkat semua materi yang diberikan oleh guru, maka siswa menjadi lebih pintar dan wawasannya pun bertambah. Bahkan, berkat guru, kita juga mengetahui mana hal yang memang baik untuk dilakukan dan mana hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Pengertian Guru

Hymne Guru

pexels.com

Definisi dari guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Hal inilah, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.

Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.

Pengertian Guru Menurut Para Ahli

Hymne Guru

unsplash.com

Selain itu, beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian guru. Berikut ini pengertian Guru Menurut Para Ahli, yaitu:

1. Dri Atmaka (2004)

Menurut Dri Atmaka, pendidik atau guru adalah merupakan orang yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.

2. Husnul Chotimah (2008)

Menurut Husnul Chotimah, pengertian guru adalah orang yang memfasilitasi dalam proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.

3. Ngalim Purwanto

Menurut Ngalim Purwanto, pengertian guru merupakan orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.

4. Mulyasa

Menurut Mulyasa, pengertian guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

5. Drs. M. Uzer Usman (1996)

Menurut Drs. M. Uzer Usman, pengertian guru adalah setiap orang yang berwenang dan bertugas dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal.

6. UU No. 14 Tahun 2005

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Hymne Guru

pixabay.com

Seorang guru memiliki tanggung jawab terhadap muridnya. Seorang guru atau pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengajar, mendidik, melatih para peserta didik agar menjadi individu yang berkualitas, baik dari sisi intelektual maupun akhlak atau perilakunya. Berikut beberapa tugas utama dari guru, diantaranya:

1. Mengajar Peserta Didik

Seorang guru tentu memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para murid. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam kegiatan mengajar adalah dalam hal intelektual, sehingga para murid mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.

2. Mendidik Para Murid

Mendidik murid merupakan hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, kegiatan mendidik dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku murid menjadi lebih baik lagi.

Proses mendidik murid merupakan hal yang lebih sulit untuk dilakukan jika dibandingkan dengan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan. Selain itu, seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya, sehingga para murid dapat memiliki karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Melatih Peserta Didik

Seorang guru juga memiliki tugas untuk melatih para muridnya agar memiliki keterampilan dan kecakapan dasar. Jika di sekolah umum para guru melatih murid tentang keterampilan dan kecakapan dasar, maka di sekolah kejuruan para guru memberikan keterampilan dan kecakapan lanjutan

4. Membimbing dan Mengarahkan

Para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau keraguan dalam proses belajar-mengajar. Seorang guru memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada jalur yang tepat, dan sesuai dengan tujuan pendidikan.

5. Memberikan Dorongan Pada Murid

Poin terakhir dari tugas seorang guru adalah untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar berusaha keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru kepada muridnya bisa dengan berbagai cara, misalnya memberikan hadiah.

Peran Guru dalam Pendidikan

Guru memiliki peran penting dalam pendidikan. Berikut peran guru, antara lain:

1. Sebagai pengajar

Guru yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya. Dengan adanya peran guru ini, maka ilmu pengetahuan seorang siswa dapat bertambah.

2. Sebagai pendidik

Guru yaitu orang yang mendidik muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Berkat peran ini, siswa akan mengetahui, hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

3. Sebagai pembimbing

Guru yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat sesuai tujuan pendidikan.

4. Sebagai motivator

Guru yaitu orang yang memberikan motivasi dan semangat kepada muridnya dalam belajar. Motivasi yang diberikan oleh guru ini dapat membuat siswa menjadi lebih semangat belajar dan tidak mudah bosan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.

5. Sebagai teladan

Guru yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang baik kepada murid-muridnya. Oleh sebab itu, sebisa mungkin guru tidak memperlihatkan perilaku buruk dihadapan murid.

6. Sebagai administrator

Guru menjadi orang yang mencatat perkembangan para muridnya, sehingga mengetahui mana murid yang berkembang cukup signifikan dan yang sulit untuk berkembang.

7. Sebagai evaluator

Guru menjadi orang yang melakukan evaluasi terhadap proses belajar anak didiknya.

8. Sebagai inspirator

Guru menjadi orang yang menginspirasi para muridnya, sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan.

Sebenarnya, terdapat banyak sekali peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, guru juga seringkali menjadi panutan bagi anak didiknya.

Sejarah Guru

Grameds, hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November memiliki sejarah panjang karena berkaitan erat dengan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945.

Pada tahun 1912, guru-guru pribumi pada zaman Belanda mendirikan organisasi perjuangan bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Anggotanya sendiri dari PGHB adalah para guru bantu, guru desa, kepala sekolah dan penilik sekolah. Pada umumnya, mereka bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Tujuan utama dari organisasi ini adalah memperjuangkan nasib para anggotanya, yang tentu saja, memiliki status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Perjuangan ini tentu tidaklah mudah. Seiring dengan berkembangnya waktu, lahirlah organisasi guru baru, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Selain itu, adapula organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya, seperti Christelijk Onderwijs Vereniging (COV), Katholieke Onderwijs Bond (KOB), Vereniging Van Mulo Leerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Saat itu, para guru dalam barisan pribumi sadar betul bahwa mereka harus memperjuangkan persamaan hak dan posisi mereka dengan guru dari pihak Belanda. Langkah ini berhasil, kepala HIS yang dulunya selalu diberikan kepada orang Belanda, mulai diperbolehkan untuk dijabat oleh guru pribumi.

Pada tahun 1932, para guru pribumi nekat mengubah nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), yang tentu saja mengejutkan pihak Belanda karena mereka tidak suka dengan kata “Indonesia”. Sebab, dinilai mencerminkan semangat kebangsaan.

Bahkan, organisasi tersebut sempat berada pada titik nadir di zaman pendudukan Jepang yang melarang segala organisasi, menutup sekolah yang membuat Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat melakukan aktivitasnya lagi. Akan tetapi, pada tanggal 24-25 November 1945, mereka menggelar Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Dalam kongres itu, mereka bersepakat untuk menghapus segala perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku.

Selain itu, kongres tersebut juga sepakat mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945. Bahkan, lewat Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994, pemerintah Indonesia menerapkan dan memperingati Hari Guru Nasional pada setiap tanggal 25 November.

Lirik Lagu Hymne Guru

Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir
Didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

Sejarah Lagu Hymne Guru

Hymne Guru

terkininews.com

Pada tahun 1980-an, Sartono menciptakan lagu “Hymne Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sebagai upaya untuk menghargai para guru karena dinilai sangat berjasa untuk pendidikan di Indonesia. Seperti dilansir dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017) oleh Hani Widiatmoko, Dicky Maulana, Sartono adalah seorang mantan guru seni musik di sekolah yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur.

Pria kelahiran Madiun, 29 Mei 1936 ini mempelajari musik secara otodidak tanpa mengenyam pendidikan soal musik. Akan tetapi, pada tahun 1978, ia adalah satu-satunya guru seni musik di wilayah Madiun yang bisa membaca not balok. Karena keterbatasan alat musik saat itu, lagu Hymne Guru diciptakan dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas.

Lagu Hymne Guru umumnya diputar ketika memperingati Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November, yang juga merupakan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945.

Sebelum menjadi PGRI, guru-guru pribumi pada zaman Belanda mendirikan organisasi perjuangan bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Anggota dari PGHB adalah para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Pada umumnya mereka bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat. Tujuan utama dari organisasi ini adalah memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Pada tahun 1932, para guru pribumi mengubah nama PGHB menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) yang mengagetkan Belanda. Tidak hanya itu, PGI juga sempat tidak aktif karena Jepang melarang aktivitas berbagai organisasi di Indonesia hingga menutup sekolah. Pada akhirnya pada tanggal 24-25 November 1945 para guru membuat Kongres Guru Indonesia di Surakarta, yang ditandai dengan terbentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dalam kongres ini, anggota PGRI bersepakat untuk menghapus segala perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku. Hari Guru Nasional diputuskan sejak tahun 1994 lalu dengan tertulisnya keputusan presiden, yaitu Kepres No. 78 Tahun 1994 dan juga ditulis di UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menetapkan tanggal 25 November merupakan hari guru nasional yang diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.

Lagu ini diciptakan oleh Sartono tahun 1980-an. Sartono sendiri adalah seorang mantan guru seni musik yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur. Sebenarnya, Sartono sendiri tidak pernah mempelajari musik dengan formal, tetapi ia adalah satu-satunya guru seni musik yang mampu membaca not balok di daerahnya. Karena keterbatasan alat musik saat itu, lagu Hymne Guru Sartono ciptakan dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas.

Meskipun penghasilannya dari pekerjaannya sebagai guru pas-pasan, kecintaannya pada musik membuat Sartono menciptakan beberapa buah lagu. Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan. Dari ratusan peserta, lagu “Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” ciptaannya, berhasil menjadi pemenang. Selain mendapatkan sejumlah uang sebagai pemenang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia dikirim ke Jepang untuk studi banding.

Makna Lagu Hymne Guru

Lagu “Hymne Guru” menggambarkan pentingnya peran guru dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Dalam lagu ini terdapat lirik seperti “Engkau sebagai pelita dalam kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa”. Lirik tersebut menggambarkan seorang guru adalah penerang bagi muridnya yang haus akan pengetahuan dan penuh ketidaktahuan. Gurulah yang mengantarkan, mengarahkan, dan memberi pandangan sampai kita tahu mau kemana akan melanjutkan perjalanan.

Lirik “Terpujilah, wahai engkau bapak ibu guru” dapat dimaknai sebagai seorang guru tidak hanya sebagai pengantar ilmu pengetahuan saja, melainkan sebagai pendidik bagi murid-muridnya, sehingga mereka dapat berlabuh menjadi pribadi yang bermoral. Selain itu, lagu ini juga mengenang apa yang telah guru kita kenang dalam membantu langkah yang kita ambil, seperti dalam lirik “Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.” Petuah-petuah yang telah mereka berikan, mampu menuntun kita dalam menggapai potongan-potongan mimpi yang kita miliki.

Hymne Guru

Meskipun telah berpisah jauh dengan guru-guru kita, mereka akan selalu hidup dalam sanubari kita. Pada akhirnya, jasa guru tidak dapat diukur, seperti pada lirik “Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku, sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu.” Hal ini karena guru adalah salah satu bentuk pahlawan bangsa yang tidak mengambil senjata ataupun ikut perang, tetapi menyebarkan ilmu kepada muridnya. Dengan begitu, guru juga dikatakan sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa.”

Menjadi seorang guru tentu tidak mudah. Kita bukan hanya mempersiapkan ilmu saja, tetapi kita juga harus mempersiapkan mental serta keikhlasan hati untuk mengajar. Jika Grameds tertarik untuk menjadi guru. Pastikan Grameds sudah membaca banyak buku sebagai tambahan informasi yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. Cara Menghormati dan Menghargai Guru
  2. 5 Contoh Puisi untuk Guru Tercinta
  3. Contoh Surat Pribadi untuk Guru
  4. Selamat Hari Guru! Tahukah Kamu Pengorbanan Luar Biasa Mereka?
  5. Jenis, Pengelolaan, dan Konsep Sekolah Efektif 
  6. Contoh Cerpen Sekolah

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.