IPA

Serba-Serbi Merkurius dan Fun Fact Merkurius

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius
Written by Rahma R

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius – Sebagai planet yang paling dekat dengan Matahari, planet Merkurius mempunyai banyak keunikan di dalamnya. Bentuk serta ukurannya mirip sekali dengan Bulan. Selain itu, ketika revolusi atau mengitari Matahari dan juga rotasinya (berputar pada porosnya) sangat jauh dan lama, berbeda dengan Bumi.

Meskipun, planet Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari, tapi ternyata suhu yang ada di Merkurius masih kalah dengan planet tetangganya, yakni Venus. Tidak hanya itu saja yang cukup mencengangkan, ternyata planet terkecil yang ada di Tata Surya ini semakin lama justru akan semakin menyusut. Kok bisa begitu ya?

Nah, untuk mendapatkan jawabannya, kita sudah mempersiapkan rangkuman di bawah ini mengenai serba-serbi, fun fact Merkurius. Simak artikel ini sampai selesai ya.

Pengertian Merkurius

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius

wikipedia

Merkurius adalah planet terkecil yang ada di Tata Surya sekaligus yang paling dekat dengan Matahari. Periode revolusi dari planet yang satu ini adalah yang terpendek dari semua planet yang ada di Tata Surya, yaitu 87,79 hari. Seperti halnya planet Venus, Merkurius adalah planet inferior yang letak orbitnya berada di sebelah dalam dari orbit Bumi.

Oleh karena itu, saat diamati dari Bumi, jarak sudutnya dari Matahari tak pernah lebih dari 28 derajat. Sebab, jaraknya yang terlalu dekat dengan Matahari membuat planet ini hanya bisa dilihat dari dekat ufuk barat setelah Matahari terbenam atau ufuk timur sebelum Matahari terbit, atau umumnya saat aram.

Planet Merkurius akan terlihat seperti bintang yang sangat terang apabila diamati pada waktu di atas. Namun, seringkali jauh lebih sulit untuk dilihat dibandingkan dengan planet Venus.

Jika diamati menggunakan teleskop, maka planet Merkurius ini akan menampilkan serangkaian fase yang hampir mirip dengan fase Venus dan juga Bulan. Saat bergerak di orbit bagian dalamnya yang relatif terhadap Bumi serta terjadi secara berulang dalam satu siklus sinodiknya, yaitu sekitar 116 hari.

Merkurius sendiri mempunyai rotasi yang cukup unik dalam Tata Surya. Planet yang satu ini terkunci pasang surut terhadap Matahari di dalam putaran-resonansi orbit, yang artinya bahwa relatif terhadap bintang tetap, planet Merkurius berotasi pada porosnya tepat tiga kali untuk setiap dua kali periode revolusi mengelilingi Matahari. Seperti yang dilihat dari Matahari, dalam kerangka acuan yang berotasi pada gerakan orbit, Merkurius tampak hanya berotasi sekali setiap dua tahun sekali

Sumbu Merkurius mempunyai kemiringan terkecil dari semua planet yang ada di Tata Surya, yakni hanya sekitar 1/30 derajat. Selain itu, planet yang satu ini juga mempunyai eksentrisitas orbit terbesar dari semua planet yang ada di dalam Tata Surya. Saat berada di titik perihelion, jarak planet Merkurius dari Matahari hanya sekitar dua per tiga atau 66 persen dari jaraknya saat berada di titik aphelion.

Permukaan Merkurius juga penuh dengan kawah dan mempunyai wujud yang serupa dengan Bulan. Hal tersebut menandakan bahwa proses geologis pada permukaannya sudah berhenti sejak miliaran tahun lalu. Sebab, planet ini hampir tidak mempunyai atmosfer untuk menahan panas.

Oleh sebab itu, planet Merkurius mempunyai suhu permukaan yang sangat bervariasi setiap harinya, mulai dari 100 K atau -173 derajat celcius hingga -280 derajat fahrenheit pada malam hari. Lalu, pada siang hari di sepanjang daerah khatulistiwa, suhu di permukaannya mencapai 700 K atau sekitar 427 derajat celcius hingga 800 derajat fahrenheit.

Sementara itu, suhu permukaan yang ada di daerah kutubnya selalu berada di bawah 180 K atau setara dengan -93 derajat celcius hingga -136 derajat fahrenheit. Merkurius sendiri tidak memiliki satupun satelit alami yang diketahui.

Dua wahana antariksa yang sudah pernah mengunjungi planet Merkurius, yaitu Mariner 10, yang mana terbang melewati planet ini di tahun 1974 dan 1975. Kemudian, MESSENGER yang telah diluncurkan di tahun 2004 dan telah mengorbit di planet Merkurius sebanyak lebih dari 4.000 kali dalam 4 tahun sebelum kehabisan bahan bakar dan menabrakkan diri ke permukaan planet Merkurius pada tanggal 30 April 2015. Selain itu, wahana antariksa BepiColombo juga diperkirakan akan tiba di planet Merkurius pada tahun 2025.

Struktur di Dalam Planet Merkurius

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius

kompas.com

Planet Merkurius sendiri memiliki diameter sebesar 4.879 km di khatulistiwa. Dimana Merkurius merupakan planet terkecil dari empat planet kebumian yang ada di Tata Surya. Jarak dari Merkurius ke Matahari hanya 57 juta km dan jarak Merkurius dengan Bumi hanya 92 juta km.

Planet Merkurius sendiri terdiri dari 70 persen logam dan 30 persen silikat dan memiliki kepadatan sebesar 5,43 g/cm3, yakni hanya sedikit di bawah kepadatan Bumi. Akan tetapi, jika efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung, maka Merkurius cenderung lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tidak terkompres dari Merkurius yakni 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.

Kepadatan Merkurius ini digunakan untuk menduga struktur yang ada di dalamnya. Dimana kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena adanya tekanan gravitasi, terutama pada bagian inti Bumi. Sementara itu, Merkurius jauh lebih kecil dan di bagian dalamnya tidak ada struktur seperti Bumi.

Oleh karena itu, kepadatannya yang tinggi diduga karena planet yang satu ini memiliki inti yang cukup besar dan kaya akan besi. Para ahli Bumi mengklaim bahwa inti dari Merkurius menempati 42 persen dari volumenya. Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti dari planet Merkurius berbentuk cair.

Mantel setebal 600 km menyelimuti inti dari planet Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga memiliki tebal hingga 100-200 km. Kemudian, permukaan Merkurius memiliki banyak perbukitan yang kurus, bahkan beberapa diantaranya panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer. Diduga, perbukitan tersebut terbentuk karena inti dan juga mantel Merkurius mendingin dan menciut ketika kerak sudah mulai membatu.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa Merkurius ini mengandung banyak besi dibandingkan dengan planet lainnya yang ada di Tata Surya. Beberapa teori sudah diajukan untuk menjelaskan hal tersebut. Teori yang paling luas diterima yaitu bahwa Merkurius awalnya memiliki perbandingan logam-silikat yang mirip dengan meteor Kondrit pada umumnya dan memiliki massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang.

Akan tetapi, pada awal sejarah Tata Surya, Merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal yang berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut sudah melepaskan sebagian besar dari kerak dan juga mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang serupa juga sudah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.

Teori yang lainnya menyatakan bahwa Merkurius mungkin saja sudah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari sudah stabil. Awalnya, Merkurius memiliki dua kali dari massanya yang sekarang, tetapi dengan mengambangnya protomatahari, maka suhu yang ada di sekitar Merkurius bisa mencapai sekitar 2.500 hingga 3.500 Kelvin dan mungkin saja mencapai 10.000 Kelvin. Oleh sebab itu, sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu dan membuat sebuah atmosfer “uap batu” yang mungkin saja tertiup oleh angin surya.

Mengapa Merkurius Tidak Memiliki Atmosfer?

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius

kompas.com

Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari sekaligus menjadi salah satu planet terkecil diantara delapan planet yang ada di Tata Surya. Planet yang satu ini seringkali dianggap tidak mempunyai atmosfer. Namun, memang tidak mengherankan karena gaya tariknya yang sangat lemah membuat planet ini tidak bisa mempertahankan atmosfernya. Itu artinya, tidak ada atmosfer tipis seperti yang ada di Mars atau jangan pernah berharap kamu akan bisa menemukan atmosfer seperti yang ada di Bumi.

Tapi hal itu tidak berarti bahwa Merkurius tidak mempunyai atmosfer. Planet pertama yang ada di Tata Surya ini mempunyai atmosfer yang sangat tipis di sekeliling planetnya. Namun sayangnya, keberadaan planet Merkurius yang sangat dekat dengan Matahari membuat gravitasinya lemah dan tiupan angin Matahari secara berkala, sehingga mengakibatkan kehadiran atmosfer di Merkurius semakin terabaikan.

Interaksi yang rutin dengan Matahari juga mengakibatkan atmosfer di planet Merkurius tersapu ke luar angkasa. Namun, saat angin Matahari menyapu atmosfer, pada saat yang bersamaan ada gas yang selalu ditambahkan ke atmosfer tersebut. Oleh karena itu, akan selalu ada lapisan atmosfer yang sangat tipis di planet Merkurius. Adapun komponen penyusun atmosfer tersebut adalah hidrogen, sodium, helium, kalsium, potasium, dan magnesium. Selain itu, ditemukan pula jejak argon, karbon dioksida, nitrogen, air, xenon, kalsium, kripton, dan neon.

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius

Serba-Serbi Fun Fact Merkurius

wallpaperbetter.com

Di bawah ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai fakta unik planet Merkurius yang perlu kita pahami, diantaranya yaitu:

1. Keberadaannya Sudah Diketahui Oleh Masyarakat Zaman Kuno

Mengenai siapa yang pertama kali menemukan planet Merkurius memang tidak diketahui secara pasti. Hal tersebut karena kondisi alami Merkurius yang bisa dilihat dari Bumi dengan mata telanjang. Akan tetapi, yang pasti peradaban kuno telah mengetahui keberadaan planet Merkurius sejak dulu.

Sebagai contoh, bangsa Romawi Kuno mengambil nama Dewa Perdagangan dan Komunikasi untuk disematkan di planet pertama yang ada di Tata Surya tersebut. Untuk bangsa Yunani Kuno, mereka menyebutkan sebagai Hermes, karena planet Merkurius ini bergerak dengan sangat cepat.

Tak hanya kedua peradaban di atas, bangsa lain yang berasal dari belahan Bumi lain juga mempunyai julukan untuk planet Merkurius ini, yaitu:

  • Di dalam Mitologi Hindu, Merkurius disebut sebagai Budha.
  • Agama Jermanik Kuno memberikan julukan sebagai Dewa Odin.
  • Kebudayaan yang ada di Asia menyebut planet ini sebagai Bintang Air.
  • Suku Maya menggambarkan planet ini dalam bentuk 4 ekor burung hantu yang mana merupakan pembawa pesan dari neraka.

2. Planet yang Paling Dekat dengan Matahari

Fakta unik berikutnya yang mungkin sudah kita ketahui sejak dulu adalah posisi planet Merkurius yang sangat dekat dengan Matahari, yaitu hanya kisaran jarak 57 juta kilometer. Posisinya yang sangat dekat tersebut pasti akan memberikan beberapa efek pada planet terestrial tersebut.

Mengutip dari laman Rocket Stem, mereka mengungkapkan bahwa selain ukurannya yang sangat kecil, sehingga membuat gaya gravitasinya sangat lemah, para peneliti juga beranggapan bahwa kemungkinan besar planet Merkurius tidak mempunyai bulan. Hal tersebut terjadi karena dekatnya dengan Matahari.

Posisi yang terlalu dekat tersebut juga memberikan beberapa alasan mengapa planet Merkurius tidak mempunyai cincin seperti Saturnus. Akan tetapi, tidak hanya itu saja, terdapat beberapa pengaruh dari dekatnya jarak antara Merkurius dengan Matahari. Untuk lebih lengkapnya, kita akan membahasnya di poin berikut ini.

3. Planet Terkecil di Tata Surya

Tidak bisa disangkal bahwa planet Merkurius adalah salah satu planet terkecil di Tata Surya. Objek langit ini hanya mempunyai diameter sebesar 4.880 km. Kondisi tersebut lantas membuat planet ini hampir mirip dengan Bulan. Akan tetapi, Merkurius masih lebih besar sedikit.

Meski demikian, planet Merkurius adalah planet kedua yang paling padat setelah Bumi. Dimana planet ini tersusun dari 70 persen material besi dan 30 persen silikat, inti dari besinya sendiri sangat besar dan didominasi oleh sekitar 85 persen dari strukturnya.

Akan tetapi, inti dari yang besar itu tidak lantas memberikan dampak positif untuk planet Merkurius. Nyatanya, ukurannya justru semakin hari semakin mengecil. Melansir dari National Geographic, hal tersebut dapat terjadi karena inti besi tadi lama-lama akan menjadi dingin.

Oleh sebab itu, permukaan Merkurius akan tertarik ke dalam dan ukurannya semakin menyusut hingga 7 km. Proses tersebut juga menyebabkan terbentuknya lereng curam dan juga tebing yang tinggi.

4. Suhu Udara yang Ekstrim di Siang dan Malam Hari

Pertama kali dilihat oleh Galileo Galilei dengan menggunakan teleskop, posisi dari planet Merkurius sangat dekat dengan Matahari. Hal itu tentu akan membuat suhu disana sangat ekstrim. Selain itu, hal tersebut juga diperparah dengan hampir tidak adanya atmosfer di planet ini.

Akan tetapi, perlu diluruskan bahwa sebenarnya masih ada eksosfer atau lapisan terluar planet yang menyelimuti planet Merkurius. National Geographic mengungkapkan bahwa lapisan terluar tersebut tersusun atas oksigen, hidrogen, natrium, helium, dan juga magnesium itu seringkali hilang karena adanya hembusan angin Matahari.

Oleh sebab itu, planet Merkurius ini mengalami perubahan suhu yang sangat ekstrim. Dimana pada siang hari, suhu permukaannya bisa mencapai 450 derajat celcius. Kemudian, pada malam hari, suhu permukaannya akan sangat dingin, yakni turun hingga -170 derajat celcius.

Namun, hal ini tidak membuat Merkurius menjadi planet yang paling panas di Tata Surya. Hal ini dikarenakan panas planet Merkurius masih belum dapat menandingi suhu yang ada di planet Venus, yakni bisa mencapai 471 derajat celcius.

5. Sehari yang Sangat Lama dan Setahun yang Sangat Cepat

Fakta unik dari planet Merkurius selanjutnya adalah mengenai waktu. Apakah kamu tahu bahwa dalam satu hari di planet Merkurius berjalan begitu lama, tetapi setahun disana akan terasa lebih cepat? Kondisi tersebut memungkinkan untuk terjadi karena adanya tarikan gravitasi dari Matahari.

Melansir dari National Geographic, Matahari menarik objek langit itu dengan sangat kuat, hal itu membuatnya berevolusi dalam kecepatan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 160.934 km per jam. Proses tersebut sangat memungkinkan Merkurius untuk mengelilingi Matahari hanya dalam waktu 88 hari saja.

Menariknya lagi, sehari disana tidak berjalan begitu cepat. Hal tersebut disebabkan oleh kecepatan rotasinya yang sangat lambat, dimana satu hari di Merkurius berdurasi seperti 59 hari di Bumi. Wah lama sekali ya.

Selain itu, melansir dari laman Space.com juga mengungkapkan bahwa kemunculan Matahari di planet ini terbilang cukup unik. Sebab, saat Matahari terbit, maka ia akan tampak terbenam dan kemudian terbit lagi. Kondisi tersebut juga akan terjadi saat Matahari terbenam.

Itulah beberapa serba-serbi fun fact Merkurius yang perlu kamu pahami. Semoga bisa memperkaya pengetahuan Grameds tentang Tata Surya.

Grameds, demikian pembahasan tentang serba-serbi, fun fact Merkurius yang penting untuk diketahui. Kamu juga bisa mendapatkan buku tentang serba-serbi merkurius sekaligus fun fact merkurius dengan mengunjungi gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Humam

BACA JUGA:

  1. Pengertian Planet, Ciri-Ciri, dan Macam-Macamnya
  2. Urutan Planet Tata Surya 
  3. Bagaimana Ciri-Ciri Planet Mars? Ini Penjelasan Lengkapnya 
  4. 8 Fakta Planet Neptunus, Ketahui Serba-Serbi Planet Neptunus
  5. Serba-Serbi dan Fun Fact Uranus, Planet Terbesar Ketiga di Tata Surya 
  6. 10 Ciri-Ciri Planet Saturnus di Tata Surya yang Wajib Diketahui 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.