Diving Adalah – Apakah Grameds menyukai kegiatan olahraga? Jika iya, olahraga apa saja yang telah Grameds lakukan selama ini? Apakah sebatas bulutangkis, sepak bola, basket, voli, futsal, dan bersepeda? Nah, kebanyakan olahraga itu memang dilakukan di daratan. Namun, pernahkah terbesit di pikiran Grameds untuk melakukan kegiatan olahraga di bawah laut, misalnya diving maupun snorkeling? Apalagi, ditambah dengan keindahan panorama alam yang ada di bawah laut Indonesia, pasti menambah semangat kita untuk menjelajahinya. Tidak hanya akan bertemu dengan berbagai jenis ikan berwarna-warni saja, tetapi juga ada terumbu karang hingga tanaman laut yang meliuk-liuk. Sedikit trivia saja nih, lautan Indonesia memang sudah dikenal akan keindahannya yang terkenal hingga mancanegara, sebut saja di Raja Ampat, Kepulauan Banda, Bunaken, hingga Pulau Komodo.
Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan olahraga bawah laut ini sebab harus mendapatkan lisensi terlebih dahulu. Namun, jika Grameds belum mendapatkan lisensi tetapi tetap ingin menyelam ke dasar laut, dapat juga didampingi oleh seorang profesional. Hingga saat ini, olahraga diving masih sangat populer lho di kalangan muda-mudi. Lantas, apa sih olahraga diving itu? Apa saja jenis-jenis dari olahraga diving? Peralatan apa yang harus digunakan ketika hendak melakukan olahraga diving? Apa pula perbedaan antara olahraga diving dengan snorkeling yang sama-sama berada di bawah laut ini? Nah, supaya Grameds memahami akan hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!
Apa Itu Diving?
Pada dasarnya, diving adalah kegiatan olahraga yang berupa menyelam dengan waktu yang lama di bawah air dengan peralatan tertentu dan tujuannya pun beragam. Diving ini kerap pula disebut dengan scuba diving yang dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai tujuan, mulai dari untuk olahraga, sekadar rekreasi untuk menikmati keindahan bawah air, hingga melakukan penelitian. Hal utama yang dibutuhkan untuk olahraga diving ini adalah kemampuan berenang dan sertifikat menyelam.
Lantas bagaimana jika kemampuan berenang kita biasa-biasa saja? Dilansir dari detik.com, ternyata untuk menjelajahi panorama bawah laut dengan diving itu tidak harus bisa berenang lho, asalkan jago menyelam. Nantinya, kita tetap akan didampingi oleh seorang profesional dan mengajarkan supaya tetap tenang terutama ketika tengah masuk ke dalam air. Nah, jika Grameds sangat tertarik untuk mendapatkan sertifikat menyelam ini, tenang saja, sebab saat ini sudah banyak lembaga kursus pelatihan diving yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Selain itu, diving juga harus dilakukan dengan berbagai peralatan dan perlengkapan khusus. Mulai dari baju renang, kacamata renang, tabung oksigen, kaki katak, hingga rompi khusus. Nah, kegiatan diving ini meskipun dilakukan dengan cara menyelam, tetapi posisi tubuh kita tidak harus tengkurap seolah-seolah tengah berenang kok. Jika sudah sampai ke dasar laut, kita dapat berjalan atau bahkan menggunakan kendaraan propulsi kelautan.
Sejarah Singkat Mengenai Diving
Jika berbicara mengenai bagaimana sejarah dari menyelam alias diving hingga akhirnya berkembang menjadi olahraga populer, pasti tidak ada seorangpun yang dapat memastikannya. Namun ternyata, kegiatan diving sebagai profesi telah ada sejak peradaban manusia terbentuk. Yap, manusia primitif memang sudah melakukan kegiatan menyelam ini dengan teknik yang paling sederhana dan tanpa bantuan alat apapun. Semakin berkembang pola pikir mereka, maka semakin meningkat pula pemikiran mengenai alat-alat sederhana yang digunakan untuk kegiatan menyelam ini. Misalnya, untuk memperjelas penglihatannya selama di dalam air, mereka akan membuat kacamata renang sederhana yang mana bingkainya terbuat dari bambu, biji kenari, atau kayu.
Nah, jika di Indonesia, terutama dalam dunia pewayangan, juga telah menyebutkan kegiatan menyelam ini. Melalui tokoh Raden Jayakatwang misalnya, yang merupakan salah satu putra dari Aria Bima, memiliki keahlian berupa menyelam di laut. Selain itu, ada juga kegiatan Penyelaman Mutiara yang dilakukan oleh masyarakat Maluku sejak berabad-abad lamanya.
Teknik-Teknik Dasar Diving
Berdasarkan pada artikel jurnal penelitian Tinjauan Tentang Penyelaman, terdapat 3 teknik dasar dalam olahraga diving ini, yakni Penyelaman Tahan Napas, Penyelaman SCUBA, dan Penyelaman SSBA. Nah, berikut uraiannya!
1. Penyelaman Tahan Napas (Breath Hold Diving / Skin Diving)
Teknik dasar ini memiliki dua macam yakni berupa Googling dan Snorkeling.
a) Googling
Teknik ini disebut demikian karena penyelamannya menggunakan kacamata renang. Biasanya, digunakan oleh para penyelam alam dan nelayan untuk mencari mutiara, teripang, menembak ikan, dan lainnya. Sayangnya, teknik ini justru membuat penyelam merasa sulit untuk melakukan ekualisasi, sehingga mudah terkena squeeze mata dan baro-trauma di telinga.
b) Snorkeling
Yakni teknik penyelaman yang menggunakan alat berupa masker kaca (face mask) untuk menutupi bagian mata dan hidung, serta pipa nafas (snorkell). Cara menyelamnya hampir sama dengan googling, hanya saja yang satu ini justru lebih mudah. Hal tersebut karena adanya masker kaca akan membuat penyelam mudah melakukan ekualisasi dan berenang di permukaan tanpa harus mengangkat kepala terlebih dahulu untuk mengambil napas.
2. Penyelaman SCUBA (SCUBA Diving)
Teknik ini dilakukan pada kedalaman laut sekitar 18-39 m atau kurang, bergantung pada kebutuhan dan kecepatan arus laut. Biasanya dilakukan untuk tujuan pencarian benda-benda di bawah laut, penelitian, pengamatan pertumbuhan biota laut, hingga perbaikan kapal yang secara ringan. Tak jarang, teknik ini juga digunakan di objek wisata bawah laut, terutama dalam upaya menarik pengunjung.
Semua penyelam SCUBA harus menguasai teknik ESA (Emergency Swimming Ascent) terlebih dahulu, yakni berenang bebas ke permukaan secara cepat sambil menghembuskan napas. Selain itu, untuk melakukan teknik ini juga harus didampingi oleh seorang profesional.
3. Penyelaman SSBA (Surface Supply Breathing Apparatus Diving)
Penyelaman SSBA ini harus menggunakan peralatan yang lebih canggih dan kompleks ya… Selain itu, gerak penyelamannya pun juga sukar untuk dilakukan. Biasanya, dilakukan untuk melakukan penelitian di bawah laut dengan kedalaman 60 meter yang membutuhkan waktu sekitar 40 menit.
Jenis-Jenis Diving
Sejatinya, kegiatan menyelam alias diving ini memiliki banyak jenisnya. Ada yang untuk tujuan olahraga, penelitian, hingga pertahanan dan keamanan negara. Nah berikut ini uraian dari jenis-jenis diving.
Berdasarkan Penggunaan Alat dan Tempatnya
1. Free Diving
Sesuai dengan namanya, maka jenis diving yang satu ini dilakukan secara bebas tanpa menggunakan bantuan alat pernafasan khusus apapun. Untuk penggunaan alatnya, hanya sebatas pada kaki katak dan mask saja. Namun meskipun disebut sebagai menyelam bebas, tetapi bukan berarti semua orang boleh melakukannya ya… Hanya mereka yang sudah memiliki sertifikat saja. Apabila Grameds belum memiliki sertifikat menyelam apapun, tetapi tetap ingin mencoba sensasi dari free diving ini, boleh saja kok melakukannya asal didampingi oleh instruktur khusus supaya tetap aman.
2. Night Diving
Sesuai dengan namanya nih, maka jenis diving yang satu ini dilakukan pada malam hari saja. Beberapa orang memang senang dengan pemandangan bawah laut khususnya ketika malam tiba. Memang akan terlihat lebih gelap, tetapi justru hewan-hewan bercahaya akan keluar saat ini, sebut saja ada ubur-ubur, ikan anthias, hingga cumi kunang-kunang.
Untuk peralatannya tentu saja harus lengkap ya, mulai dari mask, kaki katak, pipa nafas, hingga senter air.
3. Drift Diving
Jenis diving yang ketiga ini adalah kegiatan menyelam dengan mengikuti arus laut yang mengalir, sehingga energi tubuh yang dikeluarkan pun sedikit karena akan membiarkan tubuhnya terbawa arus air laut. Sensasinya hampir sama seolah tengah terbang di udara!
Ada satu hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan drift diving ini, yakni mengecek arus laut dan ombak di sekitarnya.
4. Cave Diving
Sesuai dengan namanya maka jenis diving yang satu ini akan dilakukan di bawa goa. Yap, di bawah laut itu tidak melulu berisikan biota laut saja, tetapi juga ada goa yang ternyata menarik perhatian banyak wisatawan. Namun untuk melakukan cave diving ini, diperlukan keahlian khusus. Hal tersebut karena goa memiliki ruang gerak yang terbatas, dibandingkan dengan lautan lepas. Ditambah lagi, di samping kanan dan kiri kita nantinya akan terdapat stalaktit, baru, hingga karang yang tajam.
5. Ice Diving
Jenis diving selanjutnya adalah ice diving yang tentu saja dilakukan dalam es. Nah, untuk jenis ice diving ini, memiliki prosedur dan cara yang sedikit berbeda ya dari jenis diving lainnya. Es yang dimaksud adalah danau atau bagian dari laut yang membeku menjadi es. Sebelum menyelam di dalam es (biasanya dilakukan di musim dingin), kita harus melubangi es terlebih dahulu dengan gergaji mesin sebagai jalan untuk masuk. Nah, setelah dilubangi, tidak lantas kita bisa masuk begitu saja. Harus dilakukan pengecekan terhadap suhu air, kemudian dipasangi kit harness khusus untuk menyelam.
Jenis diving ini termasuk yang memiliki risiko tinggi, sebab bagian air yang tertutupi oleh es tersebut tentu saja sangat dingin dan mampu membuat tubuh mengalami hipotermia.
Berdasarkan Tujuannya
-
Untuk Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara
- Tactical (Combat) Diving, yakni penyelaman yang dilakukan untuk tugas-tugas tempur.
- Submarine Rescue, penyelaman yang menggunakan kapal selam untuk tujuan penyelamatan.
- Search & Rescue (SAR)
- Inspection & Repair
- Ship Salvage
-
Untuk Kepentingan Komersial
Yakni jenis penyelaman yang dilakukan secara profesional untuk kepentingan konstruksi di bawah laut. Contohnya: penambangan lepas pantai (Offshore Driving).
-
Untuk Kepentingan Ilmiah (Scientific Driving)
Yakni jenis penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah. Contohnya: penelitian biologi, geologi, arkeologi, dan kelautan.
-
Untuk Olahraga
Yakni jenis penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan olahraga alias guna meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa & raga. Penyelaman untuk tujuan olahraga ini harus menggunakan peralatan yang memadai.
- Skin Diving: penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan peralatan dasar selam, misalnya masker, snorkel, dan fins.
- Scuba Diving: penyelaman yang dilakukan dengan peralatan scuba.
Peralatan Dasar Diving
Sebelumnya, telah dijelaskan berulang kali secara singkat bahwa kegiatan diving ini membutuhkan peralatan yang memadai untuk menunjang keamanan, terlebih lagi bagi para pemula. Nah, beberapa peralatan dasar tersebut dapat berupa:
1. Mask
Mask alias masker ini menjadi peralatan dasar dalam diving yang berguna untuk menutupi sebagian wajah, terutama pada bagian mata dan hidung. Perlu dipahami juga bahwa ukuran mask harus pas dan nyaman dipakai. Fungsi lainnya yakni:
- Untuk menciptakan kantong udara di antara mata penyelam dengan air, sehingga akan memungkinkan si penyelam dapat melihat dengan baik ketika di bawah air.
- Mencegah air masuk hidung dan mata, sekaligus mengantisipasi timbulnya iritasi.
2. Snorkel
Yakni alat penyelaman yang biasanya digunakan oleh para skin atau scuba diver. Fungsinya dapat berupa:
- Membantu penyelam berenang tanpa harus menggunakan udara dari tabung scuba.
- Membantu penyelam bernapas tanpa harus mengangkat kepalanya.
- Memungkinkan penyelam dapat melihat pemandangan bawah air dengan baik.
3. Fins
Di Indonesia, peralatan diving ini disebut dengan kaki katak, yang mana memang diciptakan untuk memberikan kekuatan pada kaki sebagai penggerak. Fins ini memang bukan dibuat untuk menambah kecepatan, tetapi menambah daya kayuh pada kaki saja. Ada 3 jenis fins, yakni:
- Foot Pocket, yang biasa digunakan untuk kegiatan skin diving. Bentuknya lebih fleksibel dengan letak lempeng lebih menyudut sehingga kaki tidak mudah lelah.
- Open Heel, biasanya digunakan untuk kegiatan scuba diving. Bentuknya berlempeng lurus dan semi kaku. Meskipun begitu, justru dapat memberikan kekuatan yang lebih besar, tetapi tetap membutuhkan waktu penyesuaian pada otot kaki.
- Adjustable Open Heel, biasanya digunakan untuk scuba diving dengan adanya kantong besar untuk kaki yang memakai boots. Terdapat lempengan yang lebih besar, sehingga tenaganya pun juga semakin besar.
4. Boots
Yakni peralatan yang berupa pelindung kaki. Alat ini wajib ya untuk digunakan, terutama di daerah-daerah berkarang sehingga akan meminimalisir adanya kejang kaki akibat kedinginan atau kaki lecet. Boots juga harus pas dipakai di kaki supaya kegiatan diving tetap berjalan aman.
5. Wet Suit
Yakni pakaian pelindung penyelam yang terbuat dari karet neoprene dan gelembung-gelembung busa berudara. Pakaian ini tentu saja tidak akan menyerap air dan berfungsi untuk melindungi penyelam dari goresan karang maupun panas badan di bawah permukaan air.
6. Weight Belt
Selain pakaian, ada juga sabuk khusus yang digunakan dalam kegiatan diving untuk mengatur daya apung. Terdapat pedoman khusus untuk memudahkan penyelam dalam menentukan weight belt terhadap berat badan.
Perbedaan Antara Diving dengan Snorkeling
Banyak orang yang mengira bahwa kegiatan diving ini sama dengan snorkeling. Padahal keduanya itu berbeda lho, meskipun sama-sama berada di bawah air. Lantas, apa saja sih perbedaannya? Yuk simak ulasan berikut ini!
Diving | Snorkeling |
Dilakukan pada kedalaman air hingga 300 meter, sehingga membutuhkan tabung oksigen untuk alat bantu bernapas. | Dilakukan pada kedalaman 1-3 meter, sehingga tidak membutuhkan tabung oksigen. Jika hendak bernapas, langsung mengangkat kepala untuk menghirup oksigen dari permukaan air. |
Menggunakan teknik khusus, bahkan harus memiliki sertifikat khusus. | Tidak memerlukan teknik khusus, yang terpenting adalah dapat berenang dengan baik. |
Dalam latihan pernapasannya, mencangkup kegiatan menghirup oksigen dari tabung. | Dalam latihannya, bernapas melalui mulut bukan hidung. |
Alat yang digunakan lebih banyak, mulai dari mask, snorkel, tabung oksigen, kaki katak, boots, hingga baju dan sabuk khusus. | Alat yang digunakan hanya 3 yakni mask, snorkel, dan kaki katak. |
Memiliki tujuan yang beragam, mulai dari tujuan ilmiah, tujuan penyelamatan, tujuan bekerja (profesi), hingga rekreasi. | Tujuannya untuk rekreasi dan menjelajah kehidupan bawah laut. |
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu diving beserta teknik dasar, jenis-jenis, dan perbedaannya dengan snorkeling. Apakah Grameds tertarik untuk melakukan kegiatan diving ini dan menikmati panorama bawah laut yang penuh dengan biota laut?
Sumber:
Hadi, Nurachmad. (1991). Tinjauan Tentang Penyelaman. Oseana, Vol XVI (4).
Baca Juga!