Biologi Environment IPA

Mengapa Air Laut Rasanya Asin?

Written by Nandy

Mengapa Air Laut Rasanya Asin – Apabila ada pertanyaan lelucon mengenai mengapa air laut rasanya asin, pasti jawaban asal tetapi juga benar adanya adalah karena ada garam di dalamnya. Bahkan terdapat suatu penelitian yang mengemukakan bahwa kadar garam dalam air laut itu rata-rata 3,5 persen.

Hal tersebut berarti setiap 1000 ml air laut akan mengandung 35 gram garam. Maka dari itu, para masyarakat yang tinggal di pesisir pantai banyak yang mengandalkan garam dari air laut tersebut.

Lalu, mengapa ya air laut rasanya bisa asin? Bagaimana pula pemanfaatan air laut yang asin tersebut bagi manusia? Apabila air laut tercemar, apakah kandungan garamnya juga turut tercemar?

Nah, supaya Grameds tidak penasaran akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

Penjelasan Mengapa Air Laut Rasanya Asin

Sebenarnya, air itu tidak harus memiliki rasa asin, tetapi dapat juga tawar. Meskipun ternyata, air tawar itu juga mengandung kadar garam tetapi tidak terlalu tinggi, yakni di bawah 0,5 ppt.

Alasan utama mengapa air laut memiliki rasa asin karena kadar garam atau salinitasnya sangat tinggi, sekitar 3,5 persen. Kandungan garam tersebut di antaranya ada klorida (55%), sulfat (8%), natrium (31%), magnesium (4%), potasium (1%), dan sisanya berupa bikarbonat, bromida, asam borat, florida, strontium sekitar 1%.

Namun, tidak semua air laut memiliki kadar garam yang sama pada setiap tempatnya. Lalu dari mana asal kandungan garam di dalam air laut tersebut? Apakah tiba-tiba asin begitu saja? Tentu saja tidak, ada dua sumber kandungan garam itu supaya sampai ke air laut, yakni dengan fenomena hujan dan cairan hidrotermal.

Melalui Fenomena Hujan

Grameds pasti tidak asing dengan asal-muasal hujan? Yap, materi ini biasanya selalu dibahas sejak Sekolah Dasar karena keberadaan hujan sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari-hari.

Ketika air laut terkena panas matahari, air laut tersebut akan menguap “naik” dan membentuk awan. Awan tersebut bergerak tertiup angin menuju ke daratan. Setelah butiran air di dalam bentuk awan tersebut berkembang semakin besar, maka butirannya akan jatuh ke permukaan bumi. Itulah yang disebut dengan proses hujan, secara sederhana.

Nah, saat air yang terjatuh tersebut bercampur dengan karbondioksida dari udara sekitar, maka membuatnya sedikit asam dan bahkan mampu mengikis batuan. Selain mengikis batuan, ternyata air hujan tersebut juga dapat memecah mineral dan ion yang ada pada batuan.

Kandungan mineral dan ion tersebut nantinya akan terbawa oleh aliran sungai hingga akhirnya menuju laut. Perlu diketahui, apabila mineral dan ion tersebut menumpuk maka dapat menyebabkan rasa asin, sehingga itulah yang membuat air laut terasa asin.

Proses tersebut terjadi dalam waktu yang lama dan terus berulang-ulang hingga tanpa kita sadari, mineral dan ion itu akan “didaur ulang” menjadikan air laut terasa sangat asin.

Melalui Cairan Hidrotermal

Sumber rasa asin pada air laut selanjutnya adalah adanya cairan hidrotermal yang berasal dari ventilasi di dasar laut. Perlu diketahui bahwa di dasar laut itu, terdapat semacam retakan yang berbentuk layaknya ventilasi.

Adanya ventilasi di dasar laut tersebut menyebabkan air laut merembes hingga ke dasar laut, kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi. Ketika mendapatkan pemanasan vulkanis (karena besar dari inti bumi) tersebut, maka akan terjadi reaksi kimia.

Reaksi kimia tersebut berupa air akan melepaskan oksigen, sulfat, magnesium, dan mineral lainnya, kemudian menambah ion atau kandungan garam pada air lautnya. Maka dari itu, kandungan garam pada air laut akan bertambah hingga menyebabkan air laut terasa sangat asin.

Beli Buku di Gramedia

Faktor Pengaruh Salinitas Air Laut

Salinitas air laut adalah jumlah kadar garam yang terkandung dalam air laut, yang tentu saja setiap daerah memiliki salinitas yang berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi salinitas air laut di perairan seluruh planet ini, yakni:

1. Penguapan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasa asin pada air laut itu berasal dari fenomena hujan. Dalam fenomena hujan, terdapat proses penguapan atau evaporasi. Makin besar tingkat penguapan air lautnya, maka kadar salinitasnya juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila tingkat penguapan air lautnya rendah, maka kadar salinitasnya juga akan semakin rendah.

2. Banyak Sedikitnya Sungai yang Bermuara

Semakin banyaknya sungai yang bermuara ke arah laut, maka salinitas air laut juga akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila terdapat sedikit sungai yang bermuara ke laut, maka kadar salinitas air laut juga akan semakin tinggi.

3. Curah Hujan

Semakin besar curah hujan di suatu wilayah, maka salinitas air lautnya juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila curah hujan di lautan tersebut rendah, maka tingkat salinitas juga akan semakin rendah.

4. Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida adalah unsur utama dalam proses fotosintesis, terutama sangat dibutuhkan oleh fitoplankton dan tumbuhan air. Karbondioksida juga dapat terbentuk di dalam air dengan adanya proses dekomposisi (penguraian) zat organik oleh mikroorganisme. Hal tersebut biasanya terjadi di dalam air yang telah tercemar.

5. Magnesium (Mg)

Kandungan Magnesium ada di dalam air laut sekitar 1.300 ppm, selain natrium. Bahkan ganggang laut dan tiram juga mengandung Magnesium yang masing-masingnya adalah 6000-20.000 ppm dan 1.200 ppm.

Beli Buku di Gramedia

6. DO (Dissolved Oxygen)

DO (Dissolved Oxygen) adalah oksigen terlarut, dapat disebut juga dengan kebutuhan oksigen (Oxygen Demand). Ini merupakan salah satu unsur untuk menganalisis kualitas air.

Semakin besar nilai DO pada air, maka akan bagus pula kualitas airnya. Sebaliknya, apabila nilai DO rendah, maka dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.

7. Calcium (Ca)

Keberadaan kandungan Ca di dalam air dengan kadar tertentu, sangat berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, apabila berlebihan justru dapat menyebabkan efek korosif.

8. Aluminium

Batas maksimal kandungan aluminium di dalam air adalah sekitar 0,2 mg/l. Apabila lebih dari itu maka rasa air akan menjadi tidak enak untuk dikonsumsi.

9. Sulfat

Kandungan sulfat di dalam air yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya kerak air pada panci rebusan air. Selain itu, juga dapat menimbulkan bau yang bahkan menyebabkan korosi pada pipa.

10. Zat Organik

Sebenarnya, zat organik yang ada di dalam air ini berasal dari unsur hara makanan maupun sumber energi lain bagi flora dan fauna yang hidup di perairan. Namun, apabila berlebihan juga dapat menyebabkan bau tidak sedap hingga membuat sakit perut ketika dikonsumsi.

11. Nitrat dan Nitrit

Jumlah kandungan nitrat yang besar di dalam air akan menghambat perjalanan oksigen di dalam tubuh manusia yang mengkonsumsi.

Beli Buku di Gramedia

Pemanfaatan Air Laut Bagi Kehidupan

Keberadaan air laut tentu saja memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Bahkan tidak bagi kehidupan manusia saja, tetapi juga bagi planet bumi ini. Apa saja ya manfaat air laut selain dijadikan sebagai lahan mencari pundi-pundi rupiah?

Yuk simak ulasan berikut ini!

Manfaat Air Laut Bagi Planet Bumi

  • Berperan sebagai pengontrol iklim di Bumi, yakni dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju ke arah kutub.
  • Sumber terjadinya hujan, baik di daratan maupun di lautan itu sendiri.
  • Arus laut panas dapat memperbaiki iklim, terutama di daerah yang dilewati oleh arus tersebut.
  • Laut dangkal membuat temperatur iklim dan kekeringan tidak terjadi begitu saja.
  • Arus dingin menyebabkan terjadinya iklim terutama di daerah gurun.

Manfaat Laut Bagi Manusia

1. Sebagai Sumber Pangan

Di dalam laut terdapat banyak sekali hewan dan tumbuhan laut yang tentu saja dapat dikonsumsi oleh manusia, bahkan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sebut saja ikan dan rumput laut. Bahkan para ahli kesehatan juga menyarankan untuk sering mengkonsumsi ikan karena terbukti membuat tubuh menjadi sehat.

2. Sebagai Tempat Rekreasi

Kegiatan rekreasi tidak hanya dapat dilakukan di daratan saja, tetapi juga di lautan. Pemandangan air laut yang didominasi oleh warna biru ini menjadi pilihan favorit masyarakat untuk menghilangkan penat dari aktivitas sehari-hari. Apalagi ditambah dengan hembusan angin yang semilir.

Beli Buku di Gramedia

3. Sebagai Medan Transportasi

Benua, negara, hingga provinsi yang ada di seluruh planet ini sejatinya dipisahkan oleh lautan. Terutama di negara yang memiliki wilayah lautan, untuk menuju dari suatu tempat ke tempat lain pasti menggunakan alat transportasi.

Maka dari itu, dipilihlah lautan sebagai medan untuk sarana transportasi tersebut. Banyak yang menyadari bahwa sarana transportasi laut memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia.

4. Sebagai Alat Pertahanan dan Keamanan 

Terutama untuk negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan, pasti akan mengandalkan kawasan perairan laut untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara ini. Negara lain yang hendak mendatangi negara ini harus menggunakan alat transportasi laut berupa kapal.

Nah, keberadaan nelayan juga nantinya akan berperan penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara, yakni dengan ikut mengawasi daerah perairan.

5. Sebagai Sarana Olahraga

Selain menjadi sarana rekreasi, air laut juga bermanfaat sebagai sarana olahraga, salah satunya adalah surfing atau berselancar. Olahraga ini memanfaatkan gelombang laut yang besar.

6. Sumber Energi

Lautan yang besar ternyata dapat menjadi sumber energi bagi kelangsungan hidup manusia. Terutama ombak dan arusnya yang dahsyat dapat digunakan sebagai energi untuk memutar turbin pembangkit listrik.

Beli Buku di Gramedia

7. Sebagai Sarana Pendidikan dan Penelitian

Perlu diketahui bahwa hingga saat ini, baru 5 persen lautan telah berhasil dijelajahi dan diteliti oleh manusia. Sisanya, masih meninggalkan banyak pertanyaan dan misteri alam yang belum terpecahkan.

Maka dari itu, lautan beserta isinya akan bermanfaat sebagai sarana pendidikan dan penelitian manusia dalam rangka memanfaatkan kekayaan alam laut.

8. Sebagai Sumber Mineral dan Pertambangan

Tidak hanya sebagai sumber makanan saja, ternyata lautan juga dapat berperan sebagai sumber mineral dan pertambangan, misalnya minyak dan mineral bumi lainnya. Namun, dalam memperolehnya pun tidak boleh sembarangan, supaya ekosistem lautan masih terjaga.

9. Sebagai Sumber Obat-Obatan

Keberadaan biota dan tanaman laut ternyata banyak mengandung zat yang berguna bagi kesembuhan beberapa penyakit lho…

Misalnya adalah rumput laut yang kerap dikenal sebagai makanan sehat, juga memiliki khasiat untuk kesehatan dan kecantikan.

Beli Buku di Gramedia

Pencemaran Air Laut

Sayangnya, makin kesini, air laut justru telah dicemari oleh berbagai zat dan komponen lain hingga menyebabkan kualitas airnya menurun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.20 Pasal 1 ayat 2 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, menjelaskan bahwa pencemaran air adalah proses masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam air, melalui kegiatan manusia sehingga menyebabkan kualitas air menjadi menurun sampai ke tingkat tertentu, menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. 

Sebelumnya telah dijelaskan manfaat dari air laut bagi kehidupan manusia dan planet bumi. Lalu, apabila air menjadi tercemar tentu saja manfaat-manfaat tersebut sudah tidak dapat diraih kembali karena keadaan air laut menjadi tidak layak.

Biasanya pencemaran air ini berasal dari sisa-sisa pembuangan kotoran yang didapatkan oleh kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Sisa-sisa pembuangan kotoran tersebut berisikan zat beracun seperti asam, basa, hingga bahan-bahan kimia pertanian. Zat beracun tersebut tentu saja sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia.

Dampak Pencemaran Air Laut

Menurut Hartanto (2008), pencemaran air laut memberikan banyak dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia, yakni:

1. Rusaknya Estetika Pantai

Tidak hanya pada air lautnya saja tercemar, tetapi juga pada batuan dan pasirnya. Pasir pantai yang telah terkena pencemaran, warnanya cenderung akan menghitam.

2. Penurunan Populasi Alga dan Protozoa

Hal ini diakibatkan adanya kontak dengan racun slick atau lapisan minyak yang ada di permukaan air laut. Slick umumnya membuat permukaan laut menjadi lebih tenang dan menarik burung-burung untuk hinggap di atasnya.

Ketika terjadi kontak antara slick dengan makhluk hidup, maka minyak akan meresap masuk ke tubuh makhluk hidup tersebut dan merusak sistem organ, kemudian mati.

3. Terhambatnya Pertumbuhan Fitoplankton Laut

Apabila jumlah fitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan juga kerang akan ikut menurun. Jika sudah begitu maka kebutuhan manusia akan makanan berprotein tinggi akan susah didapatkan.

4. Kerusakan Biologis

Dalam hal ini dapat berupa efek letal dan subletal. Efek letal adalah reaksi yang terjadi ketika zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel dalam makhluk hidup hingga menyebabkan kematian.

Lalu, efek subletal berpengaruh pada kerusakan fisiologis dan perilaku makhluk hidup, tetapi tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Contohnya, terumbu karang yang telah mengalami efek letal dan subletal, proses penyembuhannya akan memakan waktu lama karena kompleksitas dari komunitasnya.

Beli Buku di Gramedia

Nah, itulah penjelasan mengenai mengapa air laut dapat terasa asin dan dampak yang dirasakan manusia apabila air laut terkena pencemaran. Sebagai generasi masa depan, sudah selayaknya kita tetap menjaga kelestarian dan kebersihan air laut dari pencemaran, terutama dari zat-zat beracun yang tentu saja berpengaruh buruk bagi kesehatan makhluk hidup yang mengonsumsinya.

Sumber:

Yulianti, A. (2015). Prototype Alat Pengolahan Air Laut Menjadi Air Minum (Pengaruh Variasi Packing Filter Terhadap Kualitas Air Dengan Analisa Do, Salinitas, Dan Konduktivitas) (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Baca Juga!

  1. 5 Penyebab Pencemaran Air, Apa Saja?
  2. Penyebab Pencemaran Air dan Cara Menanggulanginya
  3. Apa Itu Pencemaran Lingkungan?
  4. Manfaat Terumbu Karang Bagi Kehidupan
  5. Memahami Apa Itu Air Permukaan dan Jenisnya
  6. Pengertian dan Contoh Limbah Anorganik
  7. Pengertian Energi dan Bentuk-Bentuknya
  8. Manfaat Batu Bara Bagi Kehidupan
  9. Asal-Usul dan Proses Pembentukan Minyak Bumi
  10. Penyebab Curah Hujan Tinggi

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya