Hubungan Internasional

Memahami Contoh Kerjasama Regional dan Penjelasannya

Contoh Kerjasama Regional
Written by Alisa Q

Contoh Kerjasama Regional – Demi menopang kehidupan dari suatu negara, pada umumnya negara akan bekerja sama dengan negara lain yang berada di suatu kawasan yang berdekatan negara tersebut atau disebut sebagai kerja sama regional. Kerja sama regional dapat didefinisikan sebagai kerja sama yang dilakukan oleh dua negara atau lebih dan biasanya berada pada suatu kawasan tertentu yang saling berdekatan.

Kerja sama regional dapat dilaksanakan pada berbagai bidang, salah satunya ialah pada bidang ekonomi. Kerja sama ekonomi regional merupakan kerja sama yang berlangsung pada bidang ekonomi dan dilakukan di beberapa negara pada kawasan tertentu.

Ada pula tujuan dari kerja sama ekonomi regional ialah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi dari suatu negara. Negara tersebut, akan tergabung dalam organisasi ekonomi regional. Seperti apa contoh dari kerja sama regional dalam berbagai bidang? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian, Pokok Bahasan dan Tujuan Kerjasama Regional

Contoh Kerjasama Regional

kompas.com

Kerjasama yang terjalin antar negara dapat dibedakan salah satunya berdasarkan wilayah negara tersebut dan salah satu jenisnya ialah kerjasama regional. Kerjasama regional merupakan kerjasama yang dilakukan oleh dua negara atau bahkan lebih yang berada di suatu kawasan tertentu atau berada pada wilayah yang berdekatan. Sehingga, kerjasama regional akan terjalin antara negara-negara tetangganya.

Ada banyak contoh dari kerjasama regional. Setiap bentuk kerjasama regional tersebut memiliki pokok bahasan, visi misi, tujuan yang berbeda0beda. Akan tetapi, ada beberapa poin dari kerja sama regional yang umumnya.

Biasanya dari beberapa bahasan akan memunculkan kebijakan tertentu. Beberapa kebijakan yang biasa muncul dari hasil kerjasama regional antara lain adalah sebagai berikut ini:

  • Penetapan peraturan dan perjanjian penanaman modal guna memperkuat posisi tawar menawar dari negara anggota keitka menghadapi negara yang lebih maju.
  • Melaksanakan proteksi pada pengusaha domestik untuk menghadapi persaingan yang berasal dari luar kawasan.
  • Pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan cara menghilangkan tarif bea masuk pada barang-barang yang berasal dari sesama negara anggota guna meningkatkan skala pasar internasional.

Dari pokok pembahasan tersebut, kerjasama regional tentu dibangun untuk meraih tujuan bersama dari negara anggota. tujuan nya pun tentu telah disesuaikan dengan kepentingan dari masing-masing wilayah.

Secara umum, tujuan dari kerjasama regional adalah untuk memajukan negara anggota yaitu negara yang berada pada suatu wilayah. Akan tetapi, tujuan tersebut dapat dijabarkan kembali dalam uraian yang lebih rinci berikut ini.

  • Guna memasarkan produk dari negara anggota.
  • Guna mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan jika negara sendiri tidak memproduksinya.
  • Guna meningkatkan stabilitas kawasan serta meningkatkan hubungan ekonomi di antara negara anggota.
  • Guna menjalin hubungan persahabatan dengan negara tetangga.

Setelah mengetahui pengertian, pokok bahasan dan tujuan dari kerjasama regional, Grameds bisa memahami lebih lanjut tentang pembahasan kerjasama regional dengan menyimak beberapa contoh kerjasama regional berikut ini.

Contoh Kerjasama Regional

Contoh Kerjasama Regional

1. ASEAN

Contoh Kerjasama Regional

gramedia.com

Contoh kerja sama regional yang pertama adalah Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara).

ASEAN merupakan organisasi yang memiliki tujuan untuk mengukuhkan kerja sama regional di negara Asia Tenggara. ASEAN memiliki anggota negara Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Laos, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sebagai organisasi regional yang menghimpun negara-negara di Asia Tenggara, ASEAN memiliki tujuan berupa menyelenggarakan kerja sama pada bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan dengan hal-hal berikut ini:

  1. Mempercepat pertumbuhan kemajuan sosial, ekonomi dan perkembangan budaya di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.
  3. Meningkatkan kerja sama serta saling membantu demi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, administara serta IPTEK.
  4. Menyelenggarakan usaha yang efektif guna mencapai hasil yang lebih baik dalam industri pertanian.
  5. Mendirikan industri serta memperluas perdagangan, termasuk perdagangan internasional.
  6. Menyediakan berbagai macam bantuan fasilitas untuk pelatihan dan penelitian bagi negara-negara anggota ASEAN.
  7. Mengadakan pembahasan bersama tentang permasalahan yang terjadi pada kawasan Asia Tenggara pada khususnya dan wilayah Asia pada umumnya.

2. North American Free Trade Area (NAFTA)

Contoh Kerjasama Regional

dictio.id

North America Free Trade Area atau Kawasan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dibentuk pada 12 Agustus tahun 1992. Negara-negara yang menjadi anggota NAFTA ialah Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut bersepakat untuk membentuk kawasan perdagangan bebas bersama. Akan tetapi, NAFTA baru mulai aktif pada tahun 1994.

Salah satu tugas dari NAFTA adalah guna mengatur jalannya kegiatan perekonomian termasuk diantaranya adalah hubungan kegiatan sosial, jual beli dan komunikasi. Ada empat tujuan dibentuknya organisasi NAFTA, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengatur impor serta produksi sesama anggota.
  2. Meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara-negara anggota NAFTA.
  3. Melindungi konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan, keserasian lingkungan hidup serta kesehatan.
  4. Menetapkan standar produk atas barang yang diperdagangkan pada wilayah tersebut.

3. Asean Free Trade Area (AFTA)

AFTA merupakan kesepakatan perdagangan bebas di antara negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) untuk pertama kalinya dicetuskan dalam KTT ASEAN keempat yang diadakan di Singapura pada tanggal 27 hingga 28 Januari tahun 1992.

AFTA kemudian secara resmi dimulai pada tanggal 1 Januari tahun 1993. AFTA memiliki jumlah anggota tujuh negara anggota ASEAN.

Dengan berdirinya organisasi AFTA, diharapkan negara-negara anggota akan lebih meningkatkan penghasilan ekspor masing-masing anggota, meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi serta jasa antara anggotanya.

Selain itu, negara anggota AFTA diharapkan dapat meningkatkan investasi dari negara dan bukannya dari anggota. AFTA memiliki empat tujuan pembentukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan perdagangan serta spesialisasi pada lingkungan atau wilayah ASEAN.
  • Meningkatkan investasi dalam kegiatan jasa maupun produksi antara negara anggota ASEAN.
  • Meningkatkan investasi luar negara anggota ASEAN.
  • Meningkatkan jumlah ekspor dari negara-negara anggota ASEAN.

Pada bulan September 1994, diadakan pertemuan antara para menteri ekonomi ASEAN yang ke 26 di Chiang Mai, Thailand. Dari pertemuan tersebut, disepakati tiga hal paling mendasar yaitu sebagai berikut:

  1. Seluruh negara anggota ASEAN telah sepakat bahwa perdagangan bebas (AFTA) dipercepat pelaksanaannya dari yang mulai pada tahun 2010 dilaksanakan pada tahun 2003.
  2. Jumlah produk yang masuk dalam daftar AFTA ditambah dengan seluruh produk yang masuk Temporary Exclusion List (TEL) secara bertahap akan masuk pada IL. Maka dengan begitu, seluruh produk TEL diharapkan dapat masuk IL pada 1 Januari tahun 2000.
  3. Memasukan seluruh produk pertanian yang belum diproses dalam skema Common Effective Preferential Tariff atau CEPT yang dibagi dalam 3 kelompok di antaranya berikut; a) immediate inclusion list (daftar produk) yang akan segera masuk dalam IL pada 1 Januari 1995, sehingga tarifnya akan menjadi 0-5% di tahun 3003, b) Temporary exclusion list yang masuk pada Inclusion List di tahun 2003. c) Produk sensitif atau sensitve list yang perlu mendapatkan perlakuan khusus di luar skema CEPT.

4. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

Contoh Kerjasama Regional

kompas.com

Pada bulan Januari tahun 1989, Perdana Menteri Australia yaitu Bob Hawke mengusulkan agar kawasan Asia Pasifik dibentuk sebuah lembaga konsultatif. Usulan tersebut kemudian mendapat tanggapan positif dari negara yang berada di kawasan Asia Pasifik.

Jadi, pada bulan November 1989, menteri luar negeri dari negara di kawasan Asia Pasifik pun mengadakan pertemuan di Canberra, Australia. Pada pertemuan tersebut, akhirnya terwujud usulan dari Bob Hawke yaitu terbentuknya Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC.

Pada 18 November 1994, Indonesia pun menjadi tuan rumah dari Konferensi APEC II di Bogor dan akhirnya melahirkan Deklarasi Bogor yang isinya ialah mengenai perdagangan bebas yang akan dimulai oleh negara maju di tahun 2010 dan negara berkembang pada tahun 2020.

Setelah itu, pada bulan November 1995, diadakan pertemuan APEC di Jepang. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membicarakan tindak lanjut dari Deklarasi Bogor. S

Secara historis, forum APEC terbentuk dapat dilihat sebagai upaya guna mengatasi kebuntuan yang sedang melanda perundingan Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan atau GAII atau Putaran Uruguay di Jenewa, Swiss.

APEC mencakup negara pada tiga belahan benua yaitu negara ASEAN, Kanada Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Papua Nugini, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, China, Chile, Meksiko dan Taiwan.

APEC dibentuk dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntung bagi negara anggota dan tentunya masyarakat. Berbagai visi serta aksi telah dituangkan dalam pertemuan rutin setiap tahunnya. Forum tersebut, banyak diminati oleh negara maupun kelompok di kawasan Asia Pasifik.

Contoh Kerjasama Regional

5. European Union (Uni Eropa)

Uni Eropa dibentuk pada tahun 1993 melalui Treaty of Maastricht. Kerja sama regional satu ini, menyatukan Eropa dan bermula dari kerja sama antar negara penghasil batu bara serta baja di Eropa pada tahun 1951.

Kemudian di tahun 1967, kerja sama antar negara tersebut kemudian berkembang menjadi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang terdiri dari enam anggota negara. Hubungan ini kemudian terus berlanjut hingga tahun 1993 dan Pasar Tunggal Eropa atau European Single Market pun dibentuk.

Sasaran akhir dari Pasar Tunggal Eropa adalah tercapainya lalu lintas bebas barang, modal, jasa serta tenaga kerja atau biasanya disebut sebagai Empat Kebebasan Eropa. Sasaran tersebut dicapai dengan cara menghapus tiga rangkaian hambatan yaitu adalah hambatan teknis, hambatan fisik dan hambatan fiskal.

Pasar Tunggal Eropa dimulai pada 1 Januari tahun 1993. Tujuan dari pembentukan MEE pada saat itu ialah guna mendirikan daerah perdagangan yang bebas antar negara Eropa.

Sementara itu, tujuan lain dari MEE adalah untuk menghilangkan pembatasan perdagangan di antara negara Eropa dan meningkatkan produksi serta pemasaran barang. Pasar Tunggal Eropa pada akhirnya berjalan dengan sukses dan diikuti dengan pembentukan Uni Eropa di tahun yang sama dan memiliki 12 negara anggota.

Di tahun 2022, UE kemudian mengeluarkan mata uang tunggal Uni Eropa yaitu Euro dan digunakan bersama oleh negara anggota Uni Eropa. Saat ini, UE memiliki jumlah anggota mencapai 27 negara, di antaranya adalah Belgia, Austria, Bulgaria, Ceko, Cyprus, Estonia, Denmark, Perancis, Finlandia, Jerman, Hungaria, Yunani, Irlandia, Latvia, Italia, Luksemburg, Lithuania, Malta, Polandia, Belanda, Portugal, Slovakian, Rumania, Kerajaan Inggris, Swedia, Spanyol dan Slovenia.

Misi yang dibawa oleh Uni Eropa pun tidak hanya sebatas kerja sama ekonomi saja, tetapi juga berkembang sebagai berikut ini.

  • Menjaga perdamaian, kesejahteraan dan stabilitas bagi warga negara anggota UE.
  • Pemersatu bagi negara-negara yang berada di wilayah benua Eropa.
  • Memastikan keselamatan hidup bagi warganya.
  • Menjaga keseimbangan antara pembangunan sosial dan ekonomi.
  • Menghadapi tantangan globalisasi serta menjaga keberagaman masyarakat di benua Eropa.
  • Menjaga nilai yang dipegang oleh masyarakat Eropa seperti pembangunan terpadu, kepedulian lingkungan, HAM dan masyarakat sosial ekonomi.

6. European Free Trade Area (EFTA)

Organisasi satu ini didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara yang tidak termasuk dalam MEE. Negara-negara yang menjadi anggota dari EFTA antara lain adalah Denmark, Swiss, Swedia, Austria, Inggris, Norwegia dan Portugal. Pada saat ini, negara tersebut telah bergabung dengan Uni Eropa.

7. South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC)

SAARC merupakan organisasi kerja sama regional yang bergerak dalam bidang ekonomi dan berdiri di kawasan Asia Selatan pada 8 Desember tahun 1985 di Bangladesh. SAARC memiliki sembilan negara anggota di antara adalah Bangladesh, Pakistan, India, Afghanistan, Bhutan, Nepal, Sri Lanka dan Maladewa.

Secara umum, tujuan didirikannya SAARC adalah untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara yang ada pada kawasan di Asia Selatan, menumbuhkan kerja sama dan mempercepat pertumbuhan ekonomi maupun sosial.

8. Asian Development Bank

Organisasi kerja sama ekonomi regional selanjutnya aldaah sebuah institusi keuangan yang diperuntukan bagi pengentasan kemiskinan yang ada di benua Asia dan Kawasan Pasifik. Institusi Asia Development Bank berdiri pada tahun 1955 dan saat itu memiliki 31 negara anggota dan saat ini terus berkembang.

Pada tahun 2022, tercatat bahwa sudah ada 63 negara anggota yang telah bergabung dengan Asian Development Bank. Salah satu proyek terkenalnya ialah pembangunan jalur pipa Trans – Afganistan dan program kerja di Asia Tengah.

9. East European Council for Mutual Economic Assistance (COMECON)

COMECON adalah lembaga kerja sama ekonomi yang terjadi di antara negara-negara komunis. Negara anggota dari lembaga COMECON antara lain adalah Jerman Timur, Russia, Bulgaria, Rumania, Cekoslowakia, Hongaria dan Polandia. Akan tetapi, sejak tahun 1991, lembaga COMECON dibubarkan, kemudian negara anggota COMECON sebelumnya pun bergabung dengan Uni Eropa.

10. Asian Production Organization (APO)

APO adalah sebuah organisasi regional antara pemerintah yang dibentuk dengan tujuan agar terjalinnya kontribusi pada pembangunan sosial ekonomi pada kawasan Asia Pasifik melalui pengembangan produktivitas. Keanggotan dari APO bersifat terbuka untuk seluruh negara yang berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Asia Production Organization (APO) memiliki kurang lebih 20 negara anggota di antaranya adalah Fiji, Hongkong, India, Indonesia, Republic of China, Kamboja, Bangladesh, Iran, Jepang, Korea, Lao PDR, Nepal, Mongolia, Malaysia, Filipina, Pakistan, Vietnam, Thailand, Sri Lanka dan Singapura.

Contoh Kerjasama Regional

Itulah penjelasan tentang contoh kerjasama regional. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu. Jika Grameds tertarik dengan pembahasan tentang materi PKn yang lainnya, maka Grameds bisa mempelajarinya dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku, termasuk buku-buku pelajaran seperti PKn yang membahas mengenai materi kerjasama regional. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin berkualitas dan original!

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. Contoh Kerjasama Bilateral dan Perbedaannya dengan Kerjasama Regional 
  2. Bentuk Kerjasama Interasional & Manfaatnya Bagi Negara 
  3. Kerjasama ASEAN di Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Sosial Budaya 
  4. Latar Belakang Berdirinya ASEAN dan Tujuannya 
  5. Tujuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) Beserta Manfaatnya 

About the author

Alisa Q

Mengetahui wawasan tentang hubungan internasional sangatlah baik, karena kita jadi tahu hal-hal dari suatu negara. Selain itu, saya juga senang menulis, sehingga memadukan tema hubungan internasional dan menulis akan menghasilkan informasi yang bermanfaat.