IPA

Mengenal Aves: Anatomi, Perkembangbiakan, Beserta Contohnya

Aves adalah
Written by Rahma R

Aves adalah – Kingdom animalia atau hewan begitu luas sehingga mereka yang mempelajarinya tidak akan pernah kehabisan topik pembelajaran serta bisa mendapatkan sesuatu yang baru di dalamnya. Terdapat begitu banyak spesies hewan dari berbagai macam kelas pada kingdom tersebut yang menarik untuk dipelajari.

Aves adalah salah satu kelas yang memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri dibandingkan dengan sejumlah kelas lain. Pada artikel kali ini, Grameds akan mempelajari seputar kelas Aves, mulai dari pengertian, struktur anatomi, cara berkembang biak, hingga sejumlah contoh spesies Aves.

Apa Itu Aves?

Aves, seperti yang tadi sempat dibicarakan di atas, pada dasarnya adalah burung. Hewan ini memiliki tulang belakang yang keras atau disebut juga dengan istilah “vertebrata”, layaknya dua kelas hewan lainnya dalam klasifikasi hewan, yaitu Mamalia dan Reptilia.

Aves juga memiliki sejumlah ciri-ciri yang menyerupai Mamalia dan reptil. Aves memiliki darah panas sama seperti Mamalia, dan berkembang biak dengan cara bertelur seperti Reptilia. Cara berkembang biak ini nantinya akan dibahas pada sesi lain pada artikel yang sama.

Meskipun memiliki sejumlah persamaan ciri-ciri dengan kedua kelas hewan tersebut, Aves memiliki perbedaan yang cukup mencolok, yaitu adanya bulu di sekujur tubuhnya. Keberadaan bulu ini adalah suatu hal yang tidak dimiliki baik itu oleh Mamalia, yang biasanya berambut, atau Reptilia dengan sisik mereka.

Hal lain yang membuat mereka unik adalah kemampuan mereka untuk terbang dan melayang. Ini disebabkan karena Aves memiliki sepasang sayap di samping tubuh mereka, yang bisa merenggang dan digunakan untuk terbang. Bulu-bulu di sekujur tubuh mereka juga amat ringan, membuat mereka bisa melayang.

Kemampuan mereka untuk terbang ini menjadi salah satu alasan mengapa Aves dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Mereka bisa hidup di berbagai macam suhu, iklim, dan lingkungan. Hingga saat ini, tercatat ada 10.400 spesies dari Aves yang sudah ditemukan dan diteliti.

Fakta menarik soal Aves lainnya adalah mereka merupakan keturunan dari sejumlah Reptilia raksasa yang dulu pernah menguasai bumi: Dinosaurus. Sejumlah Dinosaurus diketahui memiliki postur tubuh dan bentuk tulang yang serupa dengan Aves di era modern, membuat para Dinosaurus tersebut dianggap sebagai leluhur para Aves.

Topik Dinosaurus memang selalu menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu hewan prehistorik di masa lampau, hewan ini memiliki banyak keunikan yang tidak bisa kita temukan pada hewan di masa ini. Jika Grameds termasuk ke dalam kategori orang-orang yang senang mengetahui seluk-beluk Dinosaurus, kalian bisa mencoba membaca buku “Wow! Ensiklopedia 4D: Dinosaurus”.

Anatomi Aves

Aves adalah

pinterest.com

Tiap kelas hewan memiliki struktur anatominya tersendiri yang unik dan membuat mereka berbeda dengan kelas lainnya. Dan sudah pasti hal ini berlaku juga terhadap Aves, yang memiliki struktur anatomi dengan fokus agar mereka bisa lebih mudah terbang.

Bentuk dari tubuh Aves, mulai dari tulang, organ tubuh, hingga bulu tubuh, semua terancang supaya mereka sanggup terbang lebih lama. Bentuk tubuh Aves juga membuat mereka memiliki keunikan tersendiri dalam berburu dan mempertahankan diri sendiri.

Jika berbicara lebih spesifik mengenai anatomi Aves, kita bisa menghabiskan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kali ini Grameds akan mempelajari anatomi Aves secara garis besar, dan apa yang membedakan dengan kelas lain.

1. Struktur Tulang

Tulang Aves dapat dikatakan cukup kokoh layaknya tulang-tulang hewan pada umumnya. Namun, yang membedakan tulang Aves dengan kelas lainnya adalah, terdapat rongga-rongga di dalam tulang Aves. Ini membuat tulang mereka jauh lebih ringan dari tulang pada umumnya, dan membantu mereka agar lebih mudah terbang.

2. Peredaran Darah

Dikarenakan mereka memerlukan waktu lama di udara, peredaran darah Aves terbilang sangat cepat. Jantung Aves sebenarnya serupa dengan kelas lain, yakni memiliki 4 rongga. Perbedaannya, jantung mereka mampu berdetak dan memompa darah sebanyak 1000 kali per menit ketika terbang, atau sekitar 16 kali per detik.

3. Sensorik

Sistem sensorik Aves begitu tajam, sehingga banyak dari mereka yang mampu merasakan sesuatu jauh lebih peka dibandingkan kelas lain. Sebagai perbandingan, indera penglihatan Aves bisa mencapai 5 kali lebih jauh dibandingkan manusia, dan mereka bisa mendengar suara yang tidak dapat kita dengar.

4. Kulit

Bagian kulit Aves ditutupi oleh bulu yang berbobot ringan di sekujur tubuh mereka. Di sejumlah bagian, salah satunya kaki, tubuh mereka memiliki kulit keras yang menyerupai sisik, berfungsi untuk melindungi bagian tersebut sekaligus sebagai senjata untuk berburu. Aves juga memiliki paruh keras yang digunakan untuk mematuk mangsa atau lawannya.

Tentunya, masih ada lagi hal-hal yang Grameds bisa ketahui lebih dalam mengenai anatomi Aves. Kalian hanya perlu banyak membaca buku serta referensi Aves jika tertarik pada topik ini. Salah satu buku rekomendasi yang bisa kalian baca mengenai Aves adalah buku “Aves Invertebrata – Jelajah Dunia Hewan”.

Cara Berkembang Biak

Seperti yang tadi sudah disinggung di bagian pengertian Aves, kelas ini berkembang biak dengan cara bertelur. Dan tidak berbeda jauh dengan Reptilia, telur Aves diselimuti cangkang yang keras, agar anak-anak di dalamnya dapat terlindungi dengan baik dari pemangsa.

Tidak ada hewan dari kelas Aves yang tidak bertelur. Meskipun demikian, terdapat sejumlah perbedaan yang dapat ditemukan dari cara mereka bertelur. Mulai dari lokasi menaruh telur, jumlah telur yang dikeluarkan setelah mereka melahirkan, hingga berapa lama waktu yang diperlukan sebelum akhirnya anak-anak bisa menetas.

1. Lokasi Menaruh Telur

Lokasi menaruh telur tiap Aves berbeda-beda satu dengan lainnya. Satu hal yang mungkin Grameds sudah mengetahui sebelumnya adalah Aves selalu meletakkan telur mereka di dalam sarang. Tetapi sarang yang kalian ketahui bisa jadi berbeda dengan sarang di mana Aves meletakkan telur-telur mereka.

Perbedaan ini salah satunya disebabkan karena tiap Aves memiliki habitat yang berbeda-beda. Ada beberapa Aves yang mungkin bersarang di atas pohon, jika mereka hidup di area perhutanan atau perkotaan. Namun, bagi mereka yang hidup di daerah pegunungan, mau tidak mau mereka harus bersarang di sekitar gunung tersebut.

Tidak hanya itu, perbedaan anatomi juga cukup berpengaruh. Aves yang punya kemampuan untuk terbang tentu bisa meletakkan telur mereka di tempat tinggi. Tapi, Aves yang tidak bisa terbang tidak memiliki kemampuan tersebut, dan mau tidak mau harus bersarang di dataran rendah.

2. Jumlah Telur Ketika Melahirkan

Lagi-lagi, terdapat perbedaan yang cukup mencolok terkait jumlah telur yang dikeluarkan tiap spesies Aves ketika melahirkan. Perbedaan ini membuat kita tidak bisa menyamaratakan satu spesies Aves dengan spesies Aves lainnya jika membahas terkait jumlah telur.

Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah telur ketika Aves melahirkan adalah ukuran tubuh mereka. Umumnya, semakin besar spesies Aves, maka akan semakin sedikit telur yang mereka hasilkan. Jumlah telur tersebut biasanya berkisar mulai dari 1 telur hingga 2 atau maksimal 3 telur.

Spesies Aves yang lebih kecil biasanya mampu bertelur lebih banyak dibandingkan spesies Aves berukuran lebih besar. Beberapa spesies bisa bertelur mulai dari 7 sampai dengan 8 telur sekali melahirkan. Ada juga spesies Aves yang mampu mengeluarkan 14 butir telur saat mereka melahirkan.

3. Waktu yang Diperlukan untuk Menetas

Layaknya jumlah telur yang dihasilkan ketika melahirkan, waktu yang diperlukan sebelum telur bisa menetas juga biasanya dipengaruhi dari ukuran tubuh spesies Aves. Perlu diketahui juga bahwa umumnya, semakin besar seekor hewan, maka akan semakin lama mereka perlu mengandung janin sebelum waktu mereka melahirkan.

Spesies Aves yang lebih kecil biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 10 hari sampai dengan 14 hari untuk telur mereka menetas. Biasanya, periode tumbuh dan berkembang yang mereka lalui juga lebih singkat dibandingkan dengan Aves berukuran besar, berkisar 19 hari hingga 21 hari.

Sementara sejumlah spesies Aves berukuran besar memerlukan waktu lebih lama agar bayi-bayi mereka bisa menetas, yakni sekitar 20 hari sampai dengan 35 hari. Bayi yang menetas tentunya berukuran lebih besar ketimbang bayi-bayi spesies Aves berukuran kecil. Ini membuat periode tumbuh dan berkembang mereka lebih lama, bisa sampai 2 bulan sampai 3,5 bulan.

Contoh Aves

Pada sesi ini, Grameds akan diberikan sejumlah contoh spesies Aves. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat setidaknya 10.400 spesies Aves di dunia ini. Tentu saja kita tidak bisa membahas seluruh spesies tersebut pada artikel kali ini.

Oleh karena itu, spesies Aves yang akan dibahas di bawah ini merupakan representasi dari spesies-spesies Aves serupa. Para spesies ini memiliki banyak perbedaan dari satu dengan lainnya, menunjukkan betapa bervariasinya kelas Aves. Simak penjelasan berikut ini.

1. Burung Elang

Aves adalah

unsplash.com

Burung Elang merupakan karnivora yang dapat ditemukan di benua Amerika Utara, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Burung Elang dewasa memiliki ukuran tubuh mencapai 2,3 meter jika menghitung panjang sayap, dan berat badannya bisa mencapai 3,3 kilogram.

Mangsa utama Burung Elang adalah ikan, meskipun tidak jarang burung ini memangsa mamalia kecil lain seperti kelinci. Mereka biasanya berada di wilayah hutan atau pinggir danau, dan sering bersarang di pepohonan sekitar sana. Kecepatan Burung Elang ketika terbang bisa mencapai 100 kilometer per jam.

2. Burung Kenari

Aves adalah

unsplash.com

Burung Kenari merupakan jenis burung yang biasa dijadikan peliharaan di banyak rumah tangga. Burung Kenari awalnya merupakan burung asli dari Kepulauan Mikronesia, sebelum akhirnya dibawa oleh pelaut asal Spanyol, dan dikembangbiakkan sebagai hewan peliharaan.

Meskipun lebih sering diletakkan di kandang dan dijadikan peliharaan, Burung Kenari rupanya kerap dibawa oleh penambang ke bawah tanah ketika mereka bekerja. Diketahui Burung Kenari memiliki kemampuan mendeteksi gas karbon monoksida, yang berbahaya bagi manusia, dan kerap ditemukan di tambang-tambang.

3. Burung Cendrawasih

Aves adalah

kompasiana.com

Burung Cendrawasih atau disebut juga sebagai “Burung Surga” dalam Bahasa Inggris, adalah jenis burung yang biasa ditemukan di sekitar Asia Tenggara sampai dengan Australia. Burung Cendrawasih hidup di pepohonan dalam hutan, dan biasa memiliki sarang di sana.

Burung Cendrawasih masuk ke dalam kategori omnivora. Mereka biasanya memakan buah-buahan atau serangga yang mereka temukan di dalam hutan. Karena bulunya yang indah, Burung Cendrawasih kerap diburu oleh manusia, membuat status mereka perlahan semakin langka.

4. Burung Unta

Aves adalah

unsplash.com

Burung Unta adalah salah satu dari sedikit jenis Aves yang tidak memiliki kemampuan untuk terbang. Alih-alih, mereka diberkati dengan kaki yang kuat untuk berlari dan mempertahankan diri. Burung Unta kerap ditemukan di daerah gurun atau dataran sabana di Benua Afrika, mulai dari negara Mesir, Somalia, hingga Tanzania.

Telur Burung Unta diketahui sebagai telur burung terbesar di dunia, mencapai bobot 1,5 kilogram, dan memiliki diameter mencapai 12,5 centimeter. Burung Unta banyak didistribusikan ke berbagai belahan dunia, untuk diternak dan dimanfaatkan bulu-bulunya sebagai dekorasi.

5. Pinguin

Aves adalah

unsplash.com

Pinguin adalah jenis Aves lain yang tidak memiliki kemampuan untuk terbang layaknya Burung Unta. Meskipun sama-sama tidak bisa terbang, Pinguin memiliki perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan Burung Unta, mulai dari habitat, makanan, hingga kemampuan lainnya.

Jenis Aves ini biasa ditemukan di wilayah yang dingin seperti Antartika, Pulau Greenland, dan Islandia. Pinguin tidak memiliki kemampuan untuk berlari atau berjalan cepat, tetapi mampu untuk berenang dengan baik, dan bisa mencapai 8 kilometer per jam. Kecepatan tersebut membuat mereka bisa berburu ikan di dalam laut dengan mudah, dan menghindari predator.

6. Flamingo

Aves adalah

unsplash.com

Flamingo adalah Aves unik yang dikenal dengan ciri khas warna bulu pink-nya. Hewan ini biasanya tersebar di sekitar danau, sungai, hingga terkadang pesisir pantai di Benua Afrika, Benua Asia, dan Benua Amerika Selatan. Mereka hidup secara koloni, di mana di dalamnya bisa mencapai 50 Flamingo.

Meskipun dikenal memiliki warna pink di sekujur tubuhnya, rupanya warna asli Flamingo ialah berwarna putih. Warna pink tersebut rupanya didapatkan dari makanan yang mereka santap, salah satunya adalah udang-udangan. Tubuh Flamingo menyerap nutrisi dari udang, dan mengubah pigmen mereka.

7. Ayam

Aves adalah

unsplash.com

Ayam adalah jenis Aves terakhir yang akan dibahas pada artikel ini. Grameds mungkin sudah mengetahui bahwa spesies ini merupakan hewan yang biasa dijadikan sebagai hewan ternak, dan dimanfaatkan telur dan dagingnya sebagai bahan pangan di seluruh dunia.

Dikarenakan statusnya sebagai hewan ternak, Ayam dapat ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia, terlepas dari iklim dan lingkungan. Ayam juga merupakan salah satu hewan yang bisa memakan apa saja. Apa yang dimakan oleh ayam tersebut, akan mempengaruhi nutrisi dan kandungan di dalam daging serta telurnya ketika disantap manusia.

Spesies-spesies Aves di atas sudah cukup merepresentasikan puluhan ribu jenis Aves lain yang ada di dunia. Dan jika kalian memang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai spesies Aves, yang kalian perlu lakukan hanyalah membaca. Buku “Seri Edukasi Britannica: Burung” adalah salah satu bahan bacaan yang bisa menambah pengetahuan kalian mengenai Aves.

Demikian berakhir sudah artikel yang membahas seputar Aves, mulai dari pengertiannya, lalu sedikit penjelasan mengenai anatomi Aves, cara mereka berkembangbiak, serta sejumlah contoh mengenai spesies dari Aves yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Semoga saja artikel ini mampu menambah pengetahuan Grameds mengenai kelas Aves, dan dapat memicu rasa ingin tahu kalian terhadap kingdom Animalia pada umumnya, sehingga kalian bisa mendapatkan ilmu baru.

Selain mengenai aves atau burung, Grameds juga bisa menambah pengetahuan terkait banyak hal dengan mengunjungi situs www.gramedia.com. Gramedia, selalu menyediakan buku dan artikel untuk asupan bacaan kalian, agar Grameds mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: M. Adrianto S.

BACA JUGA:

  1. Yuk Kenali Jenis-Jenis Burung yang Hidup di Indonesia
  2. 14 Jenis Burung Hantu dan Ciri-Ciri Lengkapnya 
  3. Cara Merawat Burung Lovebird di Rumah & Cepat Gacor
  4. 20 Jenis-Jenis Lovebird dan Harga Lovebird 
  5. 14 Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi 
  6. Khasiat Manfaat Sarang Burung Walet 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.