Biologi

Apa Itu Bayi Tabung? Ini 5 Prosesnya

pengertian apa itu bayi tabung
Written by Nandy

Apa itu bayi tabung? Bayi tabung adalah salah satu metode dalam memperoleh keturunan. Meskipun sering didengar oleh masyarakat luas, tetapi masih banyak yang belum mengetahui apa itu bayi tabung.

Artikel ini akan membahas mengenai apa itu bayi tabung, bagaimana prosesnya dan risiko dari program bayi tabung.

Apa Itu Bayi Tabung?

pengertian apa itu bayi tabungApa Itu bayi tabung? bayi tabung secara umum diketahui sebagai sebuah proses ataupun sebuah istilah yang digunakan pada bayi yang merupakan hasil dari pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh perempuan. Dengan kata lain, batu tabung dihasilkan dari pembuahan yang dilakukan di dalam sebuah tabung pembuahan di laboratorium atau istilah medisnya adalah In Vitro Fertilization (IVF).

Bayi tabung adalah metode untuk memperoleh keturunan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Pada akhirnya tidak ada perbedaan antara bayi yang dihasilkan dari pembuahan normal dengan pembuahan yang dilakukan melalui bayi tabung.

Faktor Terjadinya Bayi Tabung

Bayi tabung menjadi cara alternatif bagi orang tua yang memiliki hambatan dalam mendapatkan keturunan melalui hubungan seksual pada umumnya. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga bayi tabung pada akhirnya dijadikan pilihan dalam menghasilkan keturunan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu:

  1.  Kelainan genetik melalui keturunan
  2.  Kondisi kesehatan
  3.  Gangguan pada rahim seperti kerusakan atau sumbatan jalur sel telur
  4.  Sperma yang dihasilkan kurang berkualitas sehingga menghambat pembuahan dan kuantitas sperma yang rendah
  5.  Rendahnya cadangan ovarium dan gangguan ovulasi yang menghasilkan rendahnya sel telur yang berkualitas
  6.  Masalah kesuburan kedua pasangan
  7.  Perempuan yang memiliki gangguan hormon sindrom polikistik ovarium yang menyebabkan ovarium membesar dengan kista kecil di bagian luar.

Proses Bayi Tabung

Bayi tabung sebagai manifestasi dari kemajuan teknologi dan kemampuan medis yang semakin berkembang tentunya membutuhkan proses yang tidak mudah. Selain itu, dibutuhkan juga persiapan dalam proses bayi tabung. Setidaknya ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, seperti:

  •  Kedua pasangan harus makan makanan dengan gizi seimbang
  • Menjaga berat badan
  • Menghindari alkohol dan rokok
  • Olahraga secara rutin
  • Khusus untuk perempuan untuk mengkonsumsi vitamin untuk persiapan hamil jika diperlukan

Apabila persiapan tersebut telah dilakukan maka proses bayi tabung pun dapat dilakukan dengan beberapa langkah awal seperti pengecekan rahim dan sperma yang dibutuhkan dalam proses bayi tabung. Proses bayi tabung dapat dikatakan merupakan proses yang panjang dengan setidaknya melalui lima tahapan, yaitu:

1. Stimulasi Ovarium

Tahap ini merupakan langkah awal dalam proses bayi tabung dengan meningkatkan jumlah produksi sel telur yang dihasilkan oleh wanita dengan menggunakan obat kesuburan. Semakin banyak sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama proses bayi tabung, maka semakin besar pula kesempatan terjadinya kehamilan.

Dokter juga akan melihat pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa hari dengan melakukan USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam ovarium dan mengetahui kadar hormon.

Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

Beli Buku di GramediaBuku ini disusun untuk memberikan pengalaman belajar kepada setiap pembaca dalam memberikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKPR). Buku ini terdiri dari 3 (tiga) sub bagian, yaitu: (1) perkembangan remaja, (2) anatomi dan fisiologi sistem reproduksi, dan (3) permasalahan kesehatan reproduksi remaja.

2. Pematangan Oosit

Pematangan Oosit merupakan sebuah tahapan untuk menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangan sel telur. Perempuan akan diberikan suntikan Human Chorionic Gonadotropin (hCG) untuk memaksimalkan pematangan sel telur. Suntikan ini dilakukan hanya satu kali dengan dam waktu yang tepat agar sel telur yang dihasilkan akan matang.

3. Pengambilan Sel Telur

Dalam proses ini dokter akan mengambil sel telur dari ovarium dan mengevaluasinya untuk menilai kualitasnya. Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam setelah kamu menerima suntikan hCG. Pengambilan sel telur dilakukan menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam ovarium.

BACA JUGA: 12 Tanda Pubertas Pada Wanita dan Laki-laki

4. Pembuahan

Kemudian dilakukan proses inseminasi, yaitu pria memberikan sampel spermanya yang kemudian akan dicampur dengan sel telur wanita dan kedua sel tersebut akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus. Apabila kualitas spermanya rendah, maka akan dilakukan proses intracytoplasmic sperm injection (ICSI), yaitu menyuntikkan sperma langsung ke masing-masing telur yang matang. Apabila pembuahan berhasil, maka akan menghasilkan embrio.

5. Penanaman Embrio

Setelah pembuahan berhasil dilakukan dan menghasilkan embrio, selanjutnya adalah dengan menanamkan embrio tersebut ke dalam rahim wanita. Penanaman embrio ini biasanya dilakukan lima hari setelah pembuahan saat embrio sudah berada pada fase blastosit. Kehamilan akan terjadi ketika embrio menempel pada lapisan rahim yang akan menempel dengan baik pada saat embrio dalam fase blastosit.

Tes Sebelum Proses Bayi Tabung

Untuk sampai pada tahap-tahap bayi tabung, setiap orang tua atau pasangan harus mempersiapkan diri terlebih dahulu. Baik persiapan secara fisik maupun secara mental. Pasalnya, dalam prosedur bayi tabung akan dilakukan banyak proses medis.

Bahkan, terkadang proses tersebut tidak langsung berhasil dalam sekali tindakan saja. Ada beberapa hal yang dapat menurunkan peluang keberhasilan dari program bayi tabung ini. Selain itu, adanya risiko yang menimbulkan kelainan kromosom pada janin.

Di antaranya adalah seperti bertambahnya usia pada wanita, gaya hidup yang tidak sehat serta berat badan yang berlebihan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya prosedur sebelum melakukan program bayi tabung. Prosedur yang dilakukan sebelum melakukan program ini adalah menjalani serangkaian tes.

Tes tersebut akan dilakukan oleh dokter ahlinya. Apa saja tes yang ahrus dilakukan? Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Ovarian reserve testing

Ovarian reserve testing akan memainkan peran yang penting dalam mencapai sebuah kehamilan. Perlu diketahui terlebih dahulu, mengenai jumlah kantong telur yang nantinya akan dibantu pertumbuhannya. Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG.

Pemeriksaan USG tersebut dilakukan melalui vagina ketika tiba waktu menstruasi. Seperti pada hari pertama, sampai hari kelima. Serta akan mengukur kadar AMH, atau anti Mullerian hormone.

2. Pemeriksaan penyakit infeksi menular

Tes selanjutnya yang harus dijalani adalah pemeriksaan terhadap penyakit infeksi menular pada pasien. Para dokter akan memeriksa, atau skrining pasien terlebih dahulu. Pemeriksaan ini tujuannya untuk mengetahui, apabila ada sebuah penyakit infeksi menular.

Beberapa penyakit infeksi menular di antaranya adalah hepatitis B, hepatitis C dan HIV. Proses ini sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Sebab, dapat mempengaruhi proses dari kehamilan.

Perlu diketahui, bahwa penyakit infeksi menular tersebut adalah penyakit yang serius. Penyakit tersebut dapat membahayakan janin. Selain itu, dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam komplikasi.

Penyakit menular ini bisa mengancam keselamatan dua orang sekaligus, yaitu ibu dan bayinya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ibu hamil harus rutin cek kehamilannya ke dokter. Supaya keduanya tetap terjaga dan terlindungi.

3. Pemeriksaan pada dinding rahim

Pada tes selanjutnya adalah pemeriksaan dinding rahim. Prosedur ini bisa dilakukan melalui dua cara. Pertama, dengan menggunakan cairan khusus. Cairan tersebut akan disuntikkan pada rahim, melalui leher rahim.

Kemudian akan dilanjutkan dengan USG. Pada proses ini, akan didapatkan gambaran mengenai rongga rahim. Cara kedua, yaitu memasukkan selang lentur. Selang lentur ini di dalamnya akan diletakkan kamera. Nantinya selang tersebut akan masuk ke dalam vagina dan menuju rahim.

4. Tes sperma

Tes terakhir adalah tes sperma. Tes ini juga dikenal dengan nama analisis sperma. Tujuan dari dilakukannya tes ini adalah untuk mengetahui kualitas serta kuantitas sperma pasien yang akan melangsungkan program bayi tabung tersebut,

Jika sudah diperiksa, maka dokter akan mengeluarkan sel telur perempuan. Sementara bagi laki-laki, mereka akan mengeluarkan spermanya sendiri. Biasanya mereka akan mengeluarkan sperma di ruang khusus, ruangan tersebut disebut dengan ruang masturbasi.

Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung

tingkat keberhasilan bayi tabungTingkat keberhasilan dari bayi tabung tergantung pada beberapa faktor. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Alasan ketidaksuburan
  • Tempat menjalankan program bayi tabung
  • Kondisi sel telur
  • Jenis sel telur (milik sendiri atau donor)
  • Usia

American Pregnancy Association menjelaskan mengenai tingkat keberhasilan program bayi tabung. Menurutnya, keberhasilan untuk wanita yang usianya di bawah 35 tahun adalah sekitar 41% sampai 43%. Sedangkan untuk wanita yang usianya di atas 40 tahun, tingkat keberhasilannya akan menurun.

Penurunannya cukup signifikan, sehingga diperoleh angka 13% sampai 18% tingkat keberhasilan. Angka tersebut patut untuk dipertimbangkan. Mengingat bahwa program bayi tabung adalah hal yang sangat memerlukan persiapan.

Selain itu, program bayi tabung ini juga akan memakan biaya yang tidak sedikit. Jika memang berniat untuk melakukan program bayi tabung, maka harus segera menyusun rencana persiapan. Usahakan melakukannya sebelum usia di atas 40 tahun.

Manfaat Program Bayi Tabung

manfaat bayi tabungPasangan yang melakukan program bayi tabung biasanya karena beberapa alasan, seperti faktor kesuburan. Akan tetapi, ternyata program bayi tabung ini juga memiliki beberapa manfaat. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pasangan long distance marriage

Ada beberapa hal yang membuat pasangan yang sudah menikan menjalani long distance marriage atau LDM. LDM adalah sebuah kondisi yang membuat hubungan rumah tangga terjadi dari jarak jauh.

Oleh karena itu, hubungan seks juga tidak akan serutin pasangan yang tidak menjalaninya. Seiring bertambahnya umum perempuan, jumlah sel telur dapat semakin menurun. Hal inilah yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan program bayi tabung.

The Great Marriage: 6 Terobosan Menuju Pernikahan yang Sehat dan Bahagia

The Great Marriage: 6 Terobosan Menuju Pernikahan yang Sehat dan Bahagia

Beli Buku di GramediaBuku ini akan menyajikan tips-tips praktis yang bisa Anda terapkan sehari-hari, mulai dari mengatasi pertengkaran dan konflik rumah tangga sampai menentukan gaya komunikasi yang tepat untuk menghadapi pasangan. Beragam alasannya ditulis berdasarkan hasil penelitian para ahli pernikahan, konselor, dan psikolog. The Great Marriage tepat menjadi rujukan bagi Anda yang sedang menjalani atau mempersiapkan pernikahan!

2. Preservasi kesuburan

Pasien yang memiliki penyakit berat kerap membutuhkan chemotherapy. Padahal, hal tersebut dapat berdampak kepada fungsi reproduksi. Melalui teknologi bayi tabung, bisa dilakukan preservasi.

Sebelum melakukan chemotherapy, pasien dapat menyimpan cadangan telurnya. Setelah itu dapat dibekukan. Setelah pengobatan tersebut selesai dan pasien siap hamil, maka dapat dilakukan penanganan.

3. Penyakit infeksi

Ada beberapa penyakit infeksi yang akan menular melalui hubungan seksual. Contohnya seperti virus HIV, virus penyebab hepatitis B dan hepatitis C. Penyakit tersebut dapat menularkan ke pasangan.

Program bayi tabung tersebut dapat membantu pasangan dalam memperoleh anak yang sehat. Pasangan juga dapat terhindar dari adanya risiko penularan.

4. Mencegah penyakit genetic

Selama menjalankan program bayi tabung, terdapat teknologi pemeriksaan embrio. Hal itu dilakukan sebelum embrio ditanamkan ke rahim. Pemeriksaan itu ditujukan untuk meminimalisir penyakit genetic pada sang anak di kemudian hari.

Jika ditemukan penyakit genetic, maka embrio dapat dieliminasi. Maka akan dipilih embrio yang sehat. Terdapat Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy atau PGT-A. Gunanya adalah untuk skrining kelainan genetic.

Contohnya seperti kelainan kromosom yang termasuk trisomy 18, trisomy 21, dan down syndrome. Kemudian, ada juga Preimplantation Genetic Testing for Monogenic atau PGT-M. Gunanya untuk skrining penyakit yang berbasis gen tunggal.

5. Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi pada otot di sekitar vagina yang mengencang. Kondisi tersebut terjadi ketika penetrasi. Hal itu akan mengganggu hubungan seks.

Pasien dengan vaginismus harus melakukan terapi. Terapi tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar. Sementara usia akan terus bertambah.

Selain itu, cadangan telur juga akan semakin menipis. Solusinya adalah, di samping melakukan terapi untuk vaginismus, seorang istri dapat mengikuti program bayi tabung untuk memiliki seorang keturunan, tanpa menunggu kesembuhan dari vaginismus.

Itulah informasi mengenai apa itu bayi tabung. Temukan informasi lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan informasi menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Canggung Merawat Bayi?

Canggung Merawat Bayi?

Beli Buku di GramediaSumber: dari berbagai sumber

BACA JUGA: 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya