in , ,

10 Tempat Wisata Anak Jakarta yang Seru & Edukatif

wisata anak di jakarta –  Jakarta bukan hanya kota sibuk dengan gedung tinggi dan hiruk pikuk kendaraan, Grameds. Di balik kesibukannya, ibu kota ternyata menyimpan banyak tempat seru yang bisa jadi destinasi wisata edukatif dan rekreatif untuk anak.

Mulai dari playground indoor yang penuh permainan interaktif, taman hijau yang asri, hingga museum dan art space yang ramah anak dan semuanya bisa jadi pilihan seru untuk mengisi akhir pekan bersama keluarga.

Liburan bersama anak bukan sekadar mencari hiburan, tapi juga momen berharga untuk mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa ingin tahu mereka terhadap dunia sekitar.

Nah, agar Grameds tidak bingung memilih, berikut rekomendasi 10 tempat wisata anak di Jakarta yang seru, aman, dan tentunya ramah untuk seluruh keluarga. Siap menjelajahi sisi menyenangkan Jakarta bersama si kecil?

1. KidZania Jakarta

Sumber: Trip Advisor

Rating : 4.6

Kategori: Children’s amusement center

Lokasi: Pacific Place Mall Lantai 6-601, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

HTM (Harga Tiket Masuk):

One Day Pass weekday: Anak/TeenZ mulai Rp 325.000, dewasa mulai Rp 260.000.

Weekend: Anak mulai Rp 350.000, dewasa mulai Rp 285.000.

Fasilitas & Aktivitas: Di KidZania anak-anak dapat bermain peran profesi seperti pilot, dokter, pemadam kebakaran, wartawan, dan banyak lainnya.

Pastikan Grameds dan si kecil datang dengan nyaman untuk anak usia ?2 tahun bisa ikut. Khusus anak berusia <2 tahun biasanya masih gratis. Grameds juga bisa menelusuri aktivitas dan jam operasional di jakarta.kidzania.com

Kenapa cocok untuk anak?

KidZania memungkinkan anak belajar lewat permainan yang sangat terstruktur, sehingga anak aktif, bergerak, buat keputusan, dalam skenario mini kota sendiri. Liburan sekaligus pembelajaran!

2. Museum MACAN

Rating: 4.5

Kategori: Art museum

Lokasi: AKR Tower Lantai MM, Jl. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

HTM:

Selasa–Jumat: Dewasa Rp 70.000, Pelajar/mahasiswa Rp 60.000, Anak (usia 3-12) Rp 50.000.

Sabtu–Minggu: Dewasa Rp 90.000, Anak Rp 70.000.

Fasilitas & Aktivitas: Terdapat ruang “Children’s Art Space” yang memang dirancang untuk anak-anak bereksplorasi seni secara interaktif.

Fasilitas lain: ruang ibu & anak, lift, stroller-friendly, cafe, shop.

Museum MACAN

Mengapa cocok?

Bukan sekadar pameran seni, anak bisa ikut aktivitas kreatif, menyentuh instalasi seni, dan belajar mengenal bentuk, warna, tekstur sehingga ideal untuk membangkitkan imajinasi si kecil.

3. Taman Margasatwa Ragunan

Sumber:  ragunanzoo.jakarta.go.id

Rating: 3.9

Kategori: Zoo Exhibit

Lokasi: Jl. Harsono RM No. 1, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan.

HTM:

Dewasa: Rp 4.000; Anak: Rp 3.000.

Ada tambahan wahana seperti kereta keliling, sepeda, perahu angsa dengan tarif Rp 2.500–18.000 tergantung jenis wahana.

Fasilitas & Aktivitas: Kebun binatang luas, area anak-anak, pusat primata, peta digital, shuttle buggy saat malam hari.

Kenapa cocok?

Anak dapat melihat dan belajar tentang satwa-satwa, ruang terbuka hijau, bergerak banyak dengan kombinasi seru antara rekreasi dan edukasi alam.

Ayo, Mewarnai Objek Wisata Indonesia

4. Museum Bank Indonesia

Rating: 4.7

Kategori: Museum

Lokasi: Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

HTM: Rp 5.000 per orang (pada sebagian sumber) untuk umum.

Fasilitas & Aktivitas: Interaktif, layar multimedia tentang sejarah ekonomi dan perbankan Indonesia. Cocok untuk anak usia sekolah.

Kenapa cocok?

Tempat yang agak “belajar kelas” namun dibawa fun—anak bisa mengenal uang, bank, dan sejarah dengan cara yang menarik. Boleh dikombinasikan dengan wisata Kota Tua di sekitar.

5. Taman Mini Indonesia Indah

Rating: 4.6

Kategori: Tourist attraction

Lokasi: Jl. Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

HTM & Fasilitas: (Tak semua data spesifik terbaru tersedia) Ada wahana budaya, kereta gantung, museum anak, taman burung, kawasan bermain.

Kenapa cocok?

Dengan konsep miniatur Indonesia, anak bisa “keliling nusantara” sekaligus bermain dan belajar budaya, sehingga ideal sebagai kombinasi wisata & edukasi untuk keluarga.

4. Allianz Ecotourism Park (Ancol)

Lokasi: Dalam kawasan Ancol Dreamland, Jakarta Utara.

Fasilitas & Aktivitas: Area hijau, permainan edukatif outdoor, piknik keluarga, kegiatan alam terbuka.

Kenapa cocok?

Alternatif selain wahana indoor, anak bisa beraktifitas outdoor, eksplorasi udara terbuka, aktivitas fisik kuat. Ideal untuk membuang tenaga dan menyegarkan otak setelah sekolah atau hari kerja.

5. Playtopia Senayan City

Lokasi: Senayan City Mall, Jakarta Pusat.

Fasilitas & Aktivitas: Wahana bermain indoor besar seperti panjat dinding, perosotan raksasa, trampolin, area soft play untuk usia prasekolah.

Kenapa cocok?

Saat cuaca kurang mendukung atau ingin pilihan indoor yang aman dan nyaman, Playtopia bisa jadi solusi. Anak bisa bermain aktif, orang tua tetap dekat dan nyaman.

6. Fanpekka AEON Mall Jakarta Garden City

Lokasi: AEON Mall Jakarta Garden City, Jakarta Timur.

Fasilitas & Aktivitas: Konsep “kota mini” untuk anak-anak sehingga mereka bisa bermain peran di berbagai profesi dan area miniatur kota.

Kenapa cocok?

Menambah variasi pilihan indoor, dan cocok untuk anak yang senang bermain “bermain peran”. Orang tua bisa sambil nongkrong atau belanja.

Smart Big Book: 365 Aktivitas Anak Pintar

7. Museum Tekstil Jakarta

Lokasi: Jl. KS. Tubun No. 4, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Fasilitas & Aktivitas: Workshop membatik untuk anak-anak, pameran tekstil tradisional, edukasi warisan budaya Indonesia.

Kenapa cocok?

Mengombinasikan seni, budaya, dan aktivitas tangan (craft) yang sangat baik untuk keterampilan motorik dan kreatif anak.

8. Galeri Nasional Indonesia

Rating: 3.9

Art Gallery

Lokasi: Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Fasilitas & Aktivitas: Pameran seni rupa nasional dan internasional, kadang workshop anak-anak atau aktivitas interaktif.

Kenapa cocok?

Pilihan bagus untuk anak yang lebih besar dan tertarik pada seni, imajinasi, atau yang ingin suasana santai sambil bereksplorasi.

Tips Memilih & Menikmati Wisata Anak di Jakarta

Liburan bersama anak memang menyenangkan, tapi juga menantang. Agar momen jalan-jalan di Jakarta tetap seru, nyaman, dan bermakna, Grameds bisa ikuti beberapa tips berikut:

1. Sesuaikan dengan Usia dan Minat Anak

Setiap anak punya kebutuhan dan ketertarikan yang berbeda.

  • Anak usia prasekolah (2–6 tahun) biasanya lebih menikmati tempat yang memungkinkan mereka bergerak bebas seperti Playtopia, Ragunan Zoo, atau Allianz Ecopark. Permainan fisik membantu melatih motorik dan koordinasi tubuh.
  • Anak usia sekolah dasar (7–12 tahun) cenderung suka hal baru dan menantang. Ajak mereka ke tempat edukatif seperti KidZania, Museum MACAN, atau Museum Bank Indonesia, agar mereka bisa belajar lewat pengalaman langsung.
  • Anak pra-remaja (13 tahun ke atas) bisa diajak ke Galeri Nasional atau Dia.lo.gue Artspace untuk mengeksplorasi ide dan ekspresi kreatif.

Dengan memilih tempat sesuai usia, anak akan merasa lebih tertarik, terlibat aktif, dan tidak mudah bosan.

2. Cek Hari dan Jam Buka

Setiap destinasi wisata memiliki jadwal operasional berbeda. Misalnya, Museum Bank Indonesia dan beberapa museum lain di Jakarta tutup setiap hari Senin. Sementara tempat seperti Ragunan Zoo bisa sangat ramai di akhir pekan atau libur nasional.

Sebelum berangkat, Grameds sebaiknya:

  • Mengecek jam buka melalui situs resmi atau media sosial tempat wisata.
  • Membeli tiket online bila memungkinkan untuk menghindari antrean panjang.
  • Menghindari waktu-waktu padat, seperti siang hari atau jam pulang sekolah, agar anak tidak kepanasan dan lelah.

3. Pilih Lokasi dengan Fasilitas Ramah Anak

Kenyamanan adalah kunci agar liburan berjalan lancar. Pilih tempat yang punya fasilitas berikut:

  • Toilet bersih dan mudah dijangkau, terutama jika membawa balita.
  • Area stroller-friendly dengan jalur landai atau lift.
  • Ruang ibu dan anak, untuk menyusui atau mengganti popok.
  • Tempat duduk atau area istirahat di sekitar wahana.
  • Akses transportasi yang mudah, seperti dekat dengan halte TransJakarta, MRT, atau area parkir luas.

Fasilitas yang baik bukan hanya membuat anak nyaman, tapi juga memberi ketenangan bagi orang tua untuk mendampingi mereka dengan sabar dan rileks.

4. Pilih Waktu Kunjungan yang Tepat

Waktu terbaik untuk berkunjung memang di hari biasa (weekday) karena suasana lebih sepi dan nyaman. Namun, Grameds tentu tahu jadwal sekolah dan pekerjaan sering membuat akhir pekan jadi satu-satunya pilihan.

Tipsnya:

  • Datang lebih pagi, tepat saat tempat wisata baru buka. Suasana masih segar dan belum ramai.
  • Hindari waktu tengah hari (sekitar pukul 11.00–13.00) karena panas dan antrean biasanya memuncak.
  • Gunakan waktu sore hari jika tempat wisata buka sampai malam, agar cuaca lebih sejuk.
  • Datang di waktu yang pas akan membuat anak lebih bersemangat, tidak mudah rewel, dan Grameds bisa lebih santai menikmati momen.

5. Jangan Padatkan Jadwal Kunjungan

Kadang orang tua semangat ingin “mengejar semua tempat dalam sehari”. Padahal, anak memiliki batas energi dan fokus. Terlalu banyak aktivitas bisa membuat mereka cepat lelah, rewel, bahkan kehilangan minat.

Lebih baik kunjungi 1–2 tempat saja dalam sehari, lalu sisakan waktu untuk istirahat, makan, atau sekadar menikmati suasana di taman.

Misalnya, Grameds bisa menggabungkan Museum Bank Indonesia dengan jalan-jalan santai di Kota Tua, atau mengunjungi Ragunan Zoo lalu makan siang santai di sekitar Pasar Minggu.

Dengan begitu, anak bisa menikmati setiap pengalaman tanpa terburu-buru.

6. Bawa Bekal Ringan dan Air Minum

Anak-anak mudah lapar dan haus saat bermain. Bawa bekal ringan seperti roti, buah potong, atau biskuit, serta botol air minum pribadi. Selain menghemat biaya, bekal dari rumah juga lebih sehat dan higienis.

Tips tambahan:

  • Gunakan tas kecil agar mudah dibawa.
  • Jangan lupa tisu basah, sanitizer, dan kantong sampah kecil untuk menjaga kebersihan.
  • Jika tempat wisata melarang makanan dari luar, pastikan Grameds tahu area makan atau kafe terdekat di dalam lokasi.

7. Jadikan Liburan sebagai Aktivitas Belajar yang Menyenangkan

Liburan bukan hanya waktu untuk bermain, tapi juga kesempatan belajar tanpa terasa. Setelah kunjungan, Grameds bisa mengajak anak untuk bercerita atau refleksi ringan, misalnya:

  • “Tadi kamu paling suka bagian apa?”
  • “Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?”
  • “Kalau kamu bisa ubah sesuatu dari tempat itu, apa yang ingin kamu tambahkan?”

Dengan cara ini, anak belajar mengekspresikan pendapat, mengingat pengalaman, dan mengasah kemampuan berpikir kritis.

300 Aktivitas Anak Kreatif: Fakta Unik Hewan Darat, Laut, dan Udara

Kenapa Anak-Anak Perlu Liburan?

Liburan bukan sekadar waktu bersenang-senang, Grameds. Bagi anak-anak, liburan adalah bagian penting dari tumbuh kembang mereka, baik secara emosional, sosial, maupun intelektual. Berikut beberapa alasan mengapa liburan sangat penting untuk anak-anak:

1. Menstimulasi Perkembangan Otak dan Kreativitas

Saat anak menjelajahi tempat baru, mereka akan menemukan hal-hal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya: warna, bentuk, suara, aroma, bahkan interaksi sosial yang beragam.

Pengalaman ini menstimulasi koneksi baru di otak dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Contohnya, saat anak bermain di museum sains, mereka belajar konsep fisika sederhana tanpa harus duduk di kelas dan belajar terasa alami dan menyenangkan.

2. Melatih Keterampilan Sosial

Liburan juga menjadi momen anak berinteraksi dengan lingkungan luar dan orang-orang baru. Di taman bermain, mereka belajar berbagi, bergiliran, dan bekerja sama dengan anak lain.

Di museum, mereka belajar bertanya dengan sopan dan mendengarkan penjelasan dari pemandu. Semua ini membentuk kemampuan komunikasi dan empati yang sangat penting untuk kehidupan sosial mereka kelak.

3. Mengurangi Stres dan Tekanan dari Rutinitas

Anak-anak juga bisa merasa jenuh, loh, Grameds. Rutinitas sekolah, les, dan tugas bisa membuat mereka kelelahan mental. Liburan memberikan waktu bagi anak untuk melepaskan tekanan, beristirahat, dan mengisi ulang energi.

Anak yang rutin diajak berlibur, walau sekadar ke taman kota, biasanya lebih bahagia, fokus, dan punya semangat belajar yang tinggi.

4. Mempererat Hubungan Keluarga

Momen liburan adalah kesempatan emas untuk menguatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Ketika bermain bersama, tertawa, atau sekadar menikmati waktu tanpa distraksi gadget, anak merasa lebih dekat dan aman secara emosional.

Kedekatan ini menjadi pondasi penting bagi tumbuh kembang psikologis anak, membuat mereka lebih percaya diri dan terbuka.

5. Mengenalkan Dunia Nyata dan Nilai-Nilai Kehidupan

Liburan mengajarkan anak untuk melihat dunia dari perspektif berbeda. Misalnya, berkunjung ke kebun binatang bisa menumbuhkan empati terhadap hewan; berkeliling museum sejarah bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air.

Dari pengalaman langsung seperti ini, anak belajar nilai-nilai seperti kepedulian, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu.

6. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi dan Mandiri

Liburan ke tempat baru mengajarkan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, mungkin cuacanya panas, makanannya baru, atau harus antre lama. Situasi-situasi seperti ini melatih kesabaran, fleksibilitas, dan kemampuan memecahkan masalah secara mandiri.

Semakin sering anak berhadapan dengan hal baru, semakin kuat pula karakter mereka dalam menghadapi tantangan.

7. Menumbuhkan Kebahagiaan dan Kenangan Positif

Pengalaman liburan, sekecil apa pun, meninggalkan kenangan emosional yang positif di ingatan anak. Momen sederhana seperti bermain gelembung di taman atau naik MRT bersama orang tua bisa jadi memori berharga yang mereka kenang sampai dewasa.

Rasa bahagia inilah yang membuat anak lebih optimis, penuh rasa syukur, dan memiliki pandangan positif terhadap kehidupan.

8. Membantu Pembelajaran Kontekstual

Anak sering kali lebih mudah memahami pelajaran ketika mereka melihat langsung penerapannya di dunia nyata. Misalnya, belajar tentang tata surya setelah berkunjung ke Planetarium, atau tentang sejarah setelah melihat koleksi di Museum Nasional.

Belajar jadi tidak terasa seperti tugas, tapi petualangan penuh penemuan.

9. Mengajarkan Anak Mengatur Emosi

Selama liburan, anak akan menghadapi berbagai situasi seperti antre panjang, menunggu giliran bermain, atau merasa bosan di perjalanan.

Dari situ, mereka belajar mengendalikan emosi dan bersabar. Oleh karena itu, dengan bimbingan lembut dari orang tua, pengalaman-pengalaman ini bisa jadi latihan emosional yang membentuk karakter kuat dan resilien.

10. Memberi Ruang untuk Menemukan Diri Sendiri

Liburan memungkinkan anak mencoba hal-hal baru seperti melukis, berinteraksi dengan hewan, atau sekadar bermain air di taman. Dari kegiatan sederhana seperti ini, mereka menemukan minat dan potensi diri yang mungkin tidak muncul di ruang kelas.

Anak yang punya banyak pengalaman positif akan tumbuh lebih percaya diri dan berani bereksplorasi. Jadi, Grameds, jangan anggap liburan anak sebagai kegiatan main-main saja. Di balik tawa dan keceriaan mereka, ada proses belajar, bertumbuh, dan membangun kenangan berharga.

Mulailah dari hal sederhana seperti bermain di taman kota, mengunjungi museum, atau sekadar piknik bersama keluarga.

Karena bagi anak, setiap perjalanan adalah petualangan untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri. Jangan lupa untuk menambah wawasan melalui buku-buku pengetahuan di Gramedia.com

Written by Vania Andini