Sobat Grameds, Apakah kalian pernah naik pesawat? jika belum, ketentuan atau syarat perjalanan perjalanan domestik maupun Internasional kini diperbarui. Salah satunya, syarat naik pesawat yang harus untuk melakukan perjalanan udara adalah menunjukkan hasil negatif tes PCR
Apakah kalian tahu? Pesawat adalah alat transportasi yang sangat populer di Indonesia. Pesawat terbang dianggap sebagai alat transportasi teraman dan memiliki tingkat kecelakaan yang lebih sedikit dibandingkan moda transportasi lainnya.
Menurut hasil International Air Transport Association (IATA), probabilitas kematian penumpang dalam kecelakaan pesawat adalah 1/1 juta dibandingkan dengan kecelakaan mobil, yaitu 1 dalam 5.000.
Mode transportasi udara ini memiliki risiko masalah satu kali. Oleh karena itu, sangat penting bagi penumpang untuk memahami beberapa hal tentang keselamatan naik pesawat, termasuk apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. Simak selengkapnya terkait syarat naik pesawat dibawah ini!
Table of Contents
Syarat Naik Pesawat Di Era Covid-19
0Kesepakatan tersebut dimulai tanggal 11 Agustus 2022. Perubahan ini menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 23 Tahun 2022 tentang pengaturan perjalanan orang di dalam negeri selama pandemi Covid-19
Menindaklanjuti SE Satgas tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memunculkan SE Nomor 77 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.
Dalam peraturan tersebut, syarat naik pesawat pemberangkatan bagi penumpang dalam negeri (PPDN) berusia 18 tahun ke atas adalah melakukan tes PCR 3×24 jam, sampel tersebut diambil dalam jangka waktu tertentu, jika belum mendapatkan vaksin booster.
PPDN yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga (booster) tidak wajib menunjukkan hasil RT-PCR atau rapid antigen test negatif,” kata SE Kemenhub 77/2022, Senin, (15 Agustus 2022)
Di bawah peraturan ini juga, Kementerian Perhubungan menetapkan bahwa persyaratan penerbangan terbaru, untuk PPDN antara usia 6 dan 17 tahun yang telah menerima vaksin dosis kedua tidak diharuskan memiliki hasil negatif pada tes RT.-PCR atau rapid uji antigen sebagai syarat naik pesawat dan melakukan perjalanan.
Kemudian, bagi PPDN berusia 6 sampai 17 tahun yang telah menerima vaksin dosis pertama, harus memberikan atau menunjukan hasil negatif tes antigen cepat yang dikumpulkan dalam waktu 1 x 24 jam, atau hasil negatif untuk tes RT-PCR yang sampelnya dikumpulkan dalam waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Sementara itu, untuk PPDN umur 6-17 tahun yang berasal dari perjalanan luar negeri dan belum mendapatkan vaksinasi, dikecualikan terhadap kewajiban menunjukkan kartu vaksinasi dan wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen sampelnya diambil dalam waktu 1 x 24 jam atau hasil tes RT-PCR negatif diambil sampelnya dalam waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Selain itu , syarat naik pesawat penerbangan udara terbaru untuk PPDN usia 6-17 tahun dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan pelaku perjalanan tidak dapat menerima vaksinasi dikecualikan terhadap syarat vaksinasi.
Namun, PPDN harus menunjukkan hasil rapid antigen yaitu test negatif dimana sampel tersebut diambil dalam waktu 1 x 24 jam atau hasil RT-PCR negatif, dimana sampel tersebut diambil dalam 3 x 24 jam sebelumnya saat waktu keberangkatan dan persyaratannya adalah, melampirkan surat keterangan dari dokter internal pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19
Protokol Kesehatan
1. Menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis yang menutupi hidung, mulut, dan dagu di dalam ruangan atau di tempat ramai, dalam penerbangan atau di dalam ruangan
2. Ganti masker setiap empat jam sekali dan membuang limbah masker di tempat yang tersedia
3. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan.
4. Jaga jarak agar tidak bersentuhan minimal 1,5 meter dari orang lain dan hindari keramaian atau kerumunan. Jangan berbicara satu arah atau dua arah melalui telepon atau secara langsung selama perjalanan
5. Bertanggung jawab atas kesehatan setiap orang dan menghormati ketentuan yang berlaku
6. Wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi
Tata Cara Naik Pesawat
Memahami prosedur boarding akan sangat membantu penumpang baru untuk check-in menggunakan layanan transportasi udara ini. Bagi mereka yang suka bepergian sendiri.
Meski lebih mahal dari jasa transportasi lainnya, Pesawat terbang bisa membawa ke berbagai tujuan lebih cepat, baik di dalam negeri maupun luar negeri
Namun, beberapa calon penumpang pemula masih belum tahu cara check-in. Biasanya mereka berkeliling bandara dan berakhir dengan kebingungan.
Sebenarnya, ada staf bandara yang siap membantu kesulitan Anda. Namun, sebelum naik, Anda harus mencari tahu informasi yang diperlukan mengenai prosedur naik pesawat dan penerbangan Anda secara umum. Berikut tata cara naik pesawat:
Cermati Peraturan Bagasi
Setiap maskapai memiliki kebijakan mengenai batasan bagasi gratis. Karena itulah, sebelum Anda berangkat, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu jatah bagasi pesawat yang akan Anda naiki.
Selain itu, waspadalah terhadap barang-barang terlarang di atas Pesawat. Barang-barang tertentu tidak diperbolehkan di dalam pesawat seperti benda tajam, gunting, pemantik api, rokok elektrik, pemantik api dan lain-lain
Menyiapkan Identitas dan Tiket Pesawat
Sebelum menuju ke bandara, Anda harus memastikan bahwa nomor dan identitas reservasi penerbangan Anda sudah siap untuk check-in di masa mendatang. Check-in dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara manual di bandara atau check-in online di website maskapai yang akan boarding.
Namun, banyak orang biasanya check-in di bandara. Saat check-in, tunjukkan tiket pesawat atau e-tiket Anda serta data pribadi seperti kartu identitas atau paspor jika Anda akan pergi ke luar negeri.
Setelah check-in, Anda akan menerima boarding pass. Anda harus menunjukkan boarding pass Anda saat boarding
Datang ke Bandara Lebih Awal
Saat waktunya berangkat, lebih baik tiba di bandara lebih awal. Memang Anda tidak akan pernah tahu jika ada kendala dalam perjalanan menuju bandara.
Selain itu, akan terasa lebih tenang karena Anda tidak terburu-buru Pergi lebih awal akan memprediksi hal-hal yang tidak seperti yang diharapkan
Menyiapkan KTP Saat Boarding saat Akan Masuk Pesawat
Sebelum boarding, petugas bandara akan mengecek KTP dan boarding pass Anda. Agar tidak terburu-buru, Anda perlu mempersiapkan dua dokumen ini secara lengkap. Lalu berjalan menuju pesawat.
Setelah boarding, pilih kursi yang sesuai yang tertera pada boarding pass. Jika Anda bingung atau kesulitan mencari tempat duduk, jangan ragu untuk meminta bantuan kru
Cermati Prosedur Penerbangan
Sebelum lepas landas, pramugari akan menjelaskan prosedur keselamatan dalam penerbangan, mulai menggunakan sabuk pengaman dengan benar, memakai jaket pelampung, tahu di mana pintu keluar dan menggunakan masker. Perhatikan dan perhatikan penjelasan pramugari.
Memastikan kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan. Jika Anda melihat salah satu penumpang melakukan kesalahan, jangan ragu untuk menegurnya atau melaporkannya kepada pramugari
Mengambil Barang di Bagasi
Setelah Anda mencapai tujuan Anda, jangan terburu-buru meninggalkan bandara. Dapatkan barang-barang Anda di bagasi Anda sesuai dengan nomor penerbangan. Ingat dan periksa barang-barang yang Anda masukkan ke dalam bagasi Anda.
Untuk melakukannya, periksa kembali nomor bagasi yang diberikan saat check-in, dalam bentuk stiker yang menunjukkan nomor yang biasanya ditempelkan pada boarding pass Anda. Pastikan tidak ada barang yang tertinggal atau ditukar dengan penumpang lain
Prosedur Keamanan Penumpang Saat Pesawat Terbang
Untuk memastikan keselamatan dan meminimalkan risiko terhadap penumpang jika terjadi kecelakaan, penumpang harus mengetahui petunjuk keselamatan saat menaiki pesawat, terutama dalam keadaan darurat. Saat menggunakan moda transportasi udara, penumpang sebaiknya juga tahu ada menit-menit paling krusial selama penerbangan
Rules Plus Three Minus Eight alias Critical Eleven (11 menit terpenting), ada dua momen berbahaya dalam penerbangan pesawat, tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat. Menurut sebelas catatan, 80% kecelakaan pesawat komersial terjadi pada dua kali ini.
Jadi, apa saja yang bisa dan tidak bisa bawa atau lakukan di pesawat? Berikut aturan keselamatan di pesawat yang harus Anda perhatikan:
Sebelum Pesawat Berangkat
- Pesan tiket penerbangan Anda langsung di situs resmi maskapai atau melalui agen perjalanan terpercaya, online dan offline.Coba pilih penerbangan nonstop
- Perhatikan persyaratan berat bagasi maksimal maskapai yang Anda gunakan
- Cari tahu lokasi terminal maskapai yang Anda gunakan
- Siapkan tiket dan KTP yang masih berlaku
Pastikan Anda mengetahui daftar bahan/barang yang tidak boleh dibawa di dalam kabin atau di bagasi, antara lain:
Alat peledak: amunisi, detonator, detonator dan sekering, alat peledak improvisasi atau tiruan, ranjau, granat, petasan, kembang api dan sejenisnya, selongsong peluru atau alat penghasil asap, dinamit, bubuk mesiu dan bahan peledak plastik.
Senjata: semua senjata api, senjata berbingkai tradisional, senapan angin, dan item yang dirancang untuk memotong
Alat berbahaya: senjata mainan, senjata imitasi, dan senjata api tiruan yang dapat diretas, disalahgunakan untuk mengubah senjata asli. Melumpuhkan bahan kimia, gas dan aerosol seperti semprotan merica, paprika, semprotan merica, aerosol asam, dan penolak hewan.
Benda tajam: dengan tepi tajam atau dapat menyebabkan cedera serius. Alat yang dapat mengakibatkan luka berat atau mengancam keselamatan pesawat udara berupa alat tumpul untuk memukul tongkat dan sejenisnya.
Barang berbahaya: diklasifikasikan ke dalam sembilan kategori, yaitu bahan peledak, gas terkompresi, dicairkan atau dilarutkan oleh tekanan, cairan yang mudah terbakar atau mudah terbakar, padatan atau bahan yang mudah terbakar dan mudah terbakar.bahan atau barang pengoksidasi, bahan atau barang beracun dan mudah menular, bahan atau barang radioaktif, bahan atau barang perusak, dan bahan atau zat berbahaya lainnya
Powerbank atau baterai lithium cadangan dengan kapasitas lebih besar dari 160 Wh (Watt per jam) atau kapasitas lebih besar dari 32.000 mAh
Saat Berada di Pesawat Terbang
Tahap Pre-Flight (Sebelum Masuk Pesawat)
Saat penumpang tiba di bandara untuk check-in:
– Tidak membawa barang terlarang yang dapat membahayakan penerbangan
– Mematuhi dan mengikuti proses pemeriksaan keamanan dari petugas keamanan penerbangan (aviation security)
Tips Melindungi Barang Bawaan Saat di Bandara.
- Hindari meletakkan uang dalam kotak keamanan saat proses pemeriksaan keamanan
- Hindari berjalan mendahului tas saat melewati detektor logam
- Selalu awasi tas dan barang bawaan Anda, usahakan untuk memberikan tanda/label
- Ingatlah barang-barang yang Anda bawa
Segmen penerbangan (saat penumpang naik dan selama penerbangan)
- Patuhi petunjuk awak kabin
- Baca kartu/buku petunjuk keselamatan di depan tempat duduk Anda
- Lipat meja dan tegakkan sandaran kursi
- Gunakan sabuk pengaman selama penerbangan
- Matikan telepon seluler selama penerbangan
- Matikan lampu agar tanda arah evakuasi di lantai kabin terlihat
- Ketahui lokasi penyimpanan dan cara penggunaan alat keselamatan dan kesehatan yang ada di pesawat
- Perhatikan jalur dan pintu darurat yang akan dibuka saat evakuasi
- Ingat lokasi dan jarak kursi ke pintu darurat
Sesuai UU No. 1 2009 tentang Penerbangan, pasal 5 melarang setiap orang di dalam pesawat selama penerbangan sebagai berikut:
- Perbuatan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, seperti membuka pintu darurat tanpa perintah awak kabin
- Pelanggaran tata tertib dalam penerbangan
- Pengambilan atau pengrusakan peralatan pesawat terbang yang dapat membahayakan keselamatan
- Perbuatan asusila
- Perbuatan yang mengganggu ketenteraman
- Penggunaan peralatan elektronik pengacau avionik
- Buka penutup jendela agar tahu medan pendaratan yang akan dihadapi
- Jika terjadi kecelakaan, ikuti arahan awak kabin dan keluar secepatnya dari pesawat
- Tidak boleh bercanda tentang bom
Tahap Post-Flight (Setelah Pesawat Mendarat)
- Tidak melepaskan sabuk keselamatan dan berdiri sebelum diperbolehkan oleh awak kabin
- Tidak mengambil alat-alat keselamatan
- Menggunakan telepon selular setelah tiba di gedung terminal
Bila Mengalami Kecelakaan, Apa yang Dilakukan?
Keputusan penumpang ketika terjadi kecelakaan pesawat dapat meminimalkan dampak yang diderita. Dua menit pertama adalah waktu emas untuk menyelamatkan diri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan Anda dari risiko kematian saat berada dalam kondisi kecelakaan tertentu atau di saat pesawat harus mendarat darurat:
- Tetap tenang. Ikuti arahan awak kabin. Jika instruksi tidak segera datang, gunakan naluri Anda dan ikuti kartu/brosur keselamatan penerbangan darurat
- Ketahui pintu keluar terdekat dan pintu darurat. Tidak dapat menggunakan beberapa pintu keluar saat pesawat mendarat di air
- Hitung jumlah lajur pintu keluar dan cobalah mengidentifikasi apa yang bisa Anda gunakan untuk menemukannya jika kabin penuh dengan asap
- Duduk tegak dan melipat kaki ke belakang lutut agar siap merundukkan badan
- Posisikan tubuh serendah mungkin (posisi brace) untuk mengurangi efek benturan dan resiko terhirup asap
- Gunakan benda empuk atau silangkan tangan di depan kepala saat pesawat menukik ekstrem
- Jika pesawat akan menyentuh air segera kenakan jaket pelampung tapi jangan dikembangkan sebelum keluar kabin
- Jika terjebak dalam kondisi berasap, segera pakai masker oksigen/kain lembab dan melindungi diri dari asap agar bisa menolong orang lain
- Setelah pesawat mendarat, jangan langsung berlari keluar dari pesawat. Tunggu di tempat sampai ada instruksi untuk keluar
- Jangan membuka pintu atau jendela keluar tanpa instruksi dari pramugari
- Jika sudah ada arahan, tinggalkan barang-barang Anda dan keluar dari pesawat secepat mungkin
- Bahkan dalam situasi sulit, cobalah untuk tetap tenang dan dengarkan instruksi pramugari pasca-kecelakaan
- Jaga jarak setidaknya 160 meter dari pesawat dari angin sakal untuk menghindari ledakan.
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk mengantisipasi hal terburuk, Anda harus siap dengan segala kemungkinan yang mungkin muncul, salah satunya adalah mengetahui petunjuk keselamatan dan apa yang harus dilakukan penumpang di saat-saat terakhir dalam keadaan darurat.
Artikel Terkait:
Mengintip Harga Helikopter, Mulai dari Biaya Sewa Hingga Harga Belinya
Manajemen Stres: Pengertian, Fakta, Tips, dan Strategi Menghadapinya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien