Ngabers adalah – Dalam bahasa Indonesia, ada banyak bahasa gaul atau slang yang tidak akan Grameds temukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu bahasa gaul yang banyak digunakan oleh anak-anak muda jaman sekarang adalah ngabers.
Ngabers adalah salah satu bahasa gaul yang banyak digunakan untuk orang-orang yang suka beraktivitas dengan motor atau memiliki hobi terkait motor. Tak hanya itu, biasanya istilah ngabers juga digunakan untuk laki-laki yang cukup populer.
Nah, sebenarnya dari mana sih asal usul kata ngabers dan apa makna sebenarnya dari istilah gaul satu ini? Yuk simak lebih lanjut makna dari ngabers berikut ini.
Table of Contents
Apa Arti Kata Ngabers?

Ngabers adalah bahasa gaul yang sedang populer saat ini di kalangan anak muda Indonesia. Dalam kegiatan sehari-hari, istilah ngabers biasanya digunakan dalam forum informal karena memiliki sifat santai dan digunakan untuk kelompok tertentu.
Bahasa gaul seperti kata ngabers memiliki fungsi untuk mempererat hubungan antar individu, sehingga menciptakan kedekatan sekaligus keakraban antara satu personel dengan lainnya. Sapaan atau bahasa gaul ini sering digunakan di platform media sosial atau kehidupan sehari-hari.
Selain ngabers, Grameds tentu tidak asing dengan beberapa bahasa gaul lainnya seperti ngab, bor, gan, sob dan lain sebagainya.
Kata-kata di atas merupakan bahasa gaul yang mungkin tidak akan ditemukan artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sehingga sulit bagi sebagian orang untuk dapat memahami makna dari istilah ngabers yang sebenarnya.
Ngabers adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah kelompok yang berisi orang-orang dan terbentuk dari kata ‘bang’ yang dibalik menjadi ‘ngab’. Ngabers juga memiliki makna lain yaitu merujuk pada sekelompok laki-laki yang memiliki hobi atau minat sama.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kata ngabers adalah panggilan yang digunakan untuk sekumpulan laki-laki yang dipanggil pula dengan sebutan ‘abang’. Seiring dengan penggunaannya, kata ngabers juga identik untuk sekelompok laki-laki yang menyukai aktivitas riding dengan motor.
Asal-usul kata ngabers berasal dari kata ‘bang; yang digunakan untuk memanggil laki-laki dengan usia lebih tua, kemudian kata bang tersebut dibalik menjadi ngab karena dianggap lebih keren.
Lalu darimana asal kata ngabers? Ngabers juga ditujukan untuk orang-orang yang sering menggunakan kata ngab ketika memanggil seseorang. Kata ngabers ini kemudian mengalami pergeseran makna ketika trends sunmori, night ride atau aktivitas yang dilakukan pecinta motor lainnya mulai menjamur.
Di antara para pecinta motor tersebut, ada beberapa remaja milenial yang rupanya memiliki hobi memodifikasi motornya dengan cara-cara aneh seperti mengubah bodi motor hingga menggunakan knalpot racing yang memiliki suara berisik.
Para remaja ini kemudian juga identik dengan aktivitas jalanan yang ugal-ugalan dan tak jarang mengganggu aktivitas pengendara lain. Dikarenakan sifat serta suara bising yang mereka buat, akhirnya ngabers menjadi julukan untuk oknum remaja pecinta motor tersebut.
Istilah ngabers kini tak hanya digunakan sebagai sapaan saja, melainkan sebagai bentuk ejekan untuk orang-orang yang suka memodifikasi motornya dengan knalpot brong yang berisik dan berbuat seenaknya di jalanan.
Selain kata ngabers, ada banyak bahasa gaul yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi secara informal di kalangan teman atau sahabat. Banyaknya bahasa gaul tak jarang membuat penutur asli bahasa Indonesia bingung dengan kosa kata baku yang tepat.
Oleh karena itu, buku Sarikata Bahasa Indonesia bisa dijadikan sebagai panduan untuk mengingat dan mengetahui kosa kata baku bahasa Indonesia yang resmi dan terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Bagaimana Bahasa Gaul Terbentuk?
Bahasa gaul seperti ngabers merupakan salah satu laras bahasa informasi dari bahasa Indonesia yang muncul mulai di sekitar tahun a980-an yang akhirnya terus berkembang hingga saat ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa gaul juga didefinisikan sebagai dialek bahasa Indonesia non-formal yang digunakan oleh komunitas tertentu dengan tujuan menjalin pertemanan atau pergaulan.
Kosakata bahasa gaul ini biasanya berasal dari berbagai sumber, contohnya seperti dialek Indonesia Jakarta, bahasa daerah, bahasa asing hingga bahkan bahasa prokem yang mulai digunakan sejak tahun 1970-an.

Pada masa-masa tersebut, bahasa gaul juga menciptakan kosakata baru yang terbentuk dari kaidah tertentu. Dasar dari bahasa gaul sendiri adalah bahasa Betawi yang pada awalnya hanya digunakan di wilayah Jakarta saja.
Namun, seiring berjalannya waktu, bahasa gaul kemudian menyebar ke seluruh Indonesia melalui media massa, terutama televisi serta internet. Bahasa gaul kemudian menggantikan bahasa prokem yang dahulu populer di tahun 1970-an.
Selain digunakan untuk mempertahankan pengaruh beberapa kosakata dari bahasa prokem, ragam bahasa Indonesia gaul juga menerima pengaruh dari bahasa Binan serta bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap banyak bahasa daerah di Indonesia dan hampir di setiap wilayah di Indonesia memiliki variasi bahasa gaul yang khas.
Bahasa tersebut terbentuk melalui sebuah proses pencampuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah yang lalu menghasilkan sebuah bahasa baru dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Proses tersebut juga mempermudah penyerapan istilah dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia baku atau formal.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional resmi dan digunakan di seluruh wilayah di Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa komunikasi resmi dan dituturkan oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk diaspora yang tinggal di luar negeri hingga orang asing yang berada di Indonesia.
Dengan banyaknya penutur bahasa Indonesia yang memiliki kemampuan multilingual, maka tak heran jika tercipta bahasa gaul atau bahasa populer yang mendapat pengaruh dari bahasa daerah atau bahasa asing.
Terciptanya kosakata baru dalam bahasa Indonesia membuat penutur asli serta orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia kesulitan untuk memahami makna dari kosakata populer. Oleh karena itulah Rohmat Kurnia, Dedy Subandi, Kuswanto menyusun buku Kamus Populer Bahasa Indonesia yang berisi penjelasan singkat dan padat dari setiap kata dalam bahasa Indonesia.
Ciri-ciri Kata yang Termasuk Bahasa Gaul

Bahasa formal dan non-formal seperti bahasa gaul terkadang sulit dibedakan karena penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari atau perbedaan pengucapan yang terkadang tidak disadari oleh beberapa orang.
Bahasa gaul sendiri memiliki leksikon yang masih berhubungan dengan kata asalnya yaitu dari bahasa baku dan hal inilah yang membuat penutur bahasa Indonesia kesulitan menebak arti dari kata bahasa gaul itu sendiri.
Bahasa gaul sering kali berkembang dengan sangat dinamis, terutama di kalangan generasi muda, sehingga menciptakan variasi yang terus berubah. Proses pembentukan bahasa gaul ini sering melibatkan penggunaan kata-kata yang mengalami pemendekan, perubahan makna, atau bahkan penciptaan kata baru yang unik.
Dalam interaksi sehari-hari, penggunaan bahasa gaul ini bisa sangat fleksibel, tergantung pada konteks dan hubungan antara penutur. Karena itu, pemahaman terhadap bahasa gaul tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang asal-usul kata, tetapi juga tentang bagaimana konteks sosial dan budaya mempengaruhi perubahan arti dan penggunaan kata tersebut.
Oleh karena itu, meskipun bahasa gaul terkadang terkesan lebih santai dan tidak terstruktur, ia tetap memiliki aturan dan kecenderungan yang mendasari penggunaan kata-kata tertentu dalam kelompok sosial tertentu.
Beberapa bahasa gaul yang berasal dari bahasa baku Indonesia memiliki perubahan bunyi seperti peluluhan bunyi, pengguguran bunyi, monoftongisasi dan lain sebagainya. Tetapi, ada pula beberapa kosakata bahasa gaul yang berupa kata berbeda dari bahasa bakunya dengan arti sama atau serupa.
Kata-kata tersebut dapat berupa kata serapan dari bahasa daerah maupun bahasa asing atau merupakan bentuk dari neologisme yang berkembang dalam bahasa gaul di Indonesia. Berikut beberapa contoh dari pembentukan kata bahasa gaul.
1. Penghilangan Bunyi
Bahasa gaul dapat terbentuk dengan menghilangkan bunyi pada bahasa bakunya, berikut contohnya.
Habis ? abis
Memang ? emang ? mang
Sudah ? udah ? dah
Lihat ? liat
Bohong ? boong
Kasihan ? kasian
Tahu ? tau
Jodoh ? jodo
Bodoh ? bodo
Boleh ? bole
Putih ? puti
2. Monoftongisasi
Beberapa kosakata bahasa gaul tercipta dengan cara menyederhanakan bunyi diftong dari bahasa baku menjadi bunyi monoftong, seperti contoh berikut.
Pakai ? pake
Cabai ? cabe
Capai ? cape(k)
Kalau ? kalo
Galau ? galo
Kacau ? kaco
3. Perubahan Vokal
Selain menyederhanakan bunyi diftong, bahasa gaul juga tercipta dengan mengubah bunyi vokal dari padanan bahasa baku Indonesia. Berikut contohnya.
Belum ? belom ? lom
Telur ? telor
Kaus ? kaos
Kemarin ? kemaren
Naik ? naek
Baik ? baek
Datang ? dateng
Dekat ? deket
Benar ? bener
4. Perubahan Konsonan
Bahasa gaul juga tercipta dari merubah salah satu konsonan dalam kosakata padanan bahasa baku, contohnya seperti di bawah ini.
Zaman ? jaman
Izin ? ijin
Maaf ? maap
Syaraf ? sarap
5. Metatesis
Beberapa kosakata yang ada pada bahasa gaul merupakan bentuk dari metatesis dari bahasa baku. Meskipun begitu, pada umumnya, bentuk asli dari kosakata tersebut juga dapat diterima dalam bahasa gaul.
Metatesis yang ada pada bahasa gaul biasanya dilakukan dengan membaca padanan kata bahasa baku dari belakang, kemudian menyusun kembali urutan dari suku katanya atau menukar bunyi vokal dan lainnya.
Lucu ? ucul
Bisa ? sabi
Balik ? bakil
Bang ? ngab
Kecut ? cekut
6. Hentian Glotis
Hentian glotis adalah salah satu ciri-ciri yang dimiliki oleh bahasa gaul Indonesia, khususnya dalam bentuk kosakata asli yang dituturkan di sekitar Jakarta. Hentian glotis terkadang ditulis dengan huruf k pada akhir kata atau ditandai dengan petik satu (‘).
Meskipun begitu, hentian glotis ini biasanya tidak ditulis dan hanya akan muncul ketika diucapkan, berikut beberapa contoh bahasa gaul dengan hentian glotis.
Bisa terdengar seperti bisa)-k
Lucu terdengar seperti lucu)-k
Bete terdengar seperti bete)-k
7. Pemendekan Kata
Salah satu ciri paling umum dalam bahasa gaul adalah pemendekan dua kata atau lebih, berikut beberapa contoh katanya.
Terima kasih ? ‘Teri’-ma-kasih
Tidak jelas ? ga jelas ? gaje-‘las’
Cari perhatian ? ca-‘ri’-per-‘hatian’
Malas gerak ? males gerak ? ma-‘les’-ger-‘ak’
Pemendekan suku kata:
Banget ? b-‘ang’-et
Jangan ? jan-‘gan’
Kayak ? k-‘ay’e-k
Itulah penjelasan terkait bahasa gaul termasuk kata ngabers yang sedang populer dan digunakan untuk memanggil kakak laki-laki atau orang-orang yang memiliki hobi mengendarai motor yang dimodifikasi.
Selain bahasa gaul Indonesia, bahasa-bahasa lain juga memiliki bahasa gaul atau dalam bahasa Inggris disebut pula sebagai slang. Seperti halnya bahasa gaul Indonesia, bahasa slang Inggris juga digunakan dalam pergaulan non-informal kepada teman dekat.
Memahami bahasa slang Inggris bisa menambah kosakata bahasa Inggris Grameds, sekaligus membuat Grameds terdengar lebih pintar berbahasa Inggris! Bagaimana cara mempelajarinya? Grameds bisa membaca dan menghafalkan kosa katanya dalam Kamus Slang Amerika.
Penulis: Khansa Amira
- Apakah Sepeda Listrik Boleh Kena Hujan?
- Arti Black Flag
- Arti Disclaimer
- Arti Gadun
- Arti Gateway Megahub
- Arti Memoriter
- Arti Mewing
- Arti Ngabers
- Arti Rungkad
- Arti Skibidi
- Arti Soft Spoken
- Arti The Sunset is Beautiful Isn’t It
- Arti Warna Mauve
- Arti Worth It
- Benda yang Mengelilingi Planet di Tata Surya
- Benda yang Mengelilingi Planet di Tata Surya
- Bunga Tanpa Daun
- Cara Cek Pajak Motor Lewat HP
- Film Angga Yunanda
- Gunung Ciremai
- Kondimen
- Lensa Ultrawide
- Pengertian Intens
- Purnawaktu
- Rekomendasi Donghua
- Rekomendasi Film Animasi Terbaik
- Rekomendasi Mall di Bekasi
- Sound Horeg
- Terra Infinita