in

85+ Kata Kata Santri Yang Bijak Dan Lucu Mengenai Kehidupan

pesantren.id/humor

Kata Kata Santri – Tiap-tiap orang selalu mempunya pengalaman berharga yang akan selalu dikenang. Misalnya saja ketika menjadi santri pondok di pesantren. Tidak hanya unyuk menuntut ilmu, sebagian besar santri juga mengaku diajari mengenai bagaimana caranya untuk menjalani hidup yang baik sesuai ajaran agama.

kata-kata santri
https://jateng.tribunnews.com/

Melalui pesantren pula, mereka bertemu dengan sosok tokoh yang disegani, dijadikan sebagai panutan, serta melakukan interaksi dengan banyak teman dan menghasilkan banyak kata-kata santri yang menggelitik dan menginspirasi,

kata-kata santri

Sosok santri merupakan orang yang mempelajari ilmu agama di pondok pesantren. Berkumpul dengan banyak teman dan orang yang berilmu di sebuah pondok pesantren, membuat para santri kerap kali berdiskusi di pengajian, musholla, maupun bilik-bilik kamar mereka. Tak mengherankan bila muncul banyak kata-kata santri yang bijak hingga lucu mengenai kehidupan.

Kata-Kata Santri Yang Bijak Dan Lucu Mengenai Kehidupan

kata-kata santri
Instagram Santri Indonesia

Penasaran seperti apa kata-kata santri yang bijak hingga lucu mengenai kehidupan? Mari, simak 85+ kata-kata santri berikut ini yang telah dikutip dari berbagai sumber!

  1. “Jangan takut untuk menjadi tua, karena semua pasti akan menua. Akan tetapi, takutlah untuk menjadi tidak dewasa, karena kedewasaan adalah sikap yang menjadi jalan menuju kebahagiaan serta kemuliaan.”
  2. “Kesuksesan hidup itu jika kehadiran kita mampu memberikan banyak manfaat untuk banyak orang”
  3. “Jangan terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri.”
  4. “Saat kita belajar memberi, kita juga belajar mengenai ketulusan dan ketika kita gagal, kita akan belajar mengenai kesabaran.”
  5. “Orang yang memiliki niat untuk belajar, apapun akan jadi pelajaran. Akan tetapi, orang yang tidak memiliki niat belajar, sedang belajar pun tak akan jadi pelajaran.”
  6. “Sekecil apapun peranmu dalam berdakwah, akan besar dampaknya bagi ummah.”
  7. “Sukses tidak akan datang bagi mereka yang sekadar menunggu dan tidak berbuat apa-apa, tetapi bagi mereka yang selalu berusaha untuk mewujudkan mimpinya.”
  8. “Tiga manusia tak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina, orang berilmu dan mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendekia, serta imam yang adil.”
  9. “Wahai jiwaku, sabarlah jangan bergejolak. Sebab apa yang ditentukan oleh Allah SWT pasti akan terjadi.”
  10. “Aku tidak pernah mempunyai kebijakan, aku hanya melakukan apa yang terbaik setiap kali dan setiap hari.”
  11. “Bahagia bukanlah milik dia yangg hebat dalam segalanya, tetapi dia yang mampu menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan tetap bersyukur.”
  12. “Belajar itu memang melelahkan, tetapi lebih lelah nanti bila kamu saat ini tidak belajar.”
  13. “Belajarlah dari kehidupan, berusahalah untuk masa depan, dan berdoalah kepada yang Maha Menentukan.”
  14. “Jangan resah andai ada yang membencimu karena masih ramai yang mencintaimu di dunia. Akan tetapi, resahlah andai Allah SWT membencimu karena tak ada lagi yang mencintaimu di akhirat.”
  15. “Memiliki istri santri itu laksana memperoleh sinar bulan purnama pada waktu malam. Ia akan menyinari ruang kosong dengan tulus dan ikhlas.”
  16. “Memiliki suami santri itu ibarat punya sebuah bangunan bagus dan kokoh yang siap untuk dijadikan sebagai tempat berteduh ketika musim panas maupun musim hujan.”
  17. “Aku akan selalu mencintaimu walaupun penantian itu begitu lama, jika engkau memang bukan takdirku, maka aku bahagia telah memilihmu.”
  18. “Berhenti berusaha tuk jadi yang sempurna. Temukan dia yang tahu semua kelemahanmu tapi tetap ingin menjadi bagian hidupmu.”
  19. “Cinta itu melibatkan dua belah pihak dan disertai kejujuran dan amanah.”
  20. “Jika tidak, maka cinta hanyalah khayalan.”
  21. “Bukan karena aku tak punya rasa cinta dan kasih sayang, tapi rasa ini sedang aku simpan hingga nanti saat semua kehalalan datang.”
  22. “Cinta adalah ketika kamu yakin bahwa dirimu telah melupakannya, tetapi kamu masih menemukan dirimu peduli padanya.”
  23. “Cinta itu hanya satu kata sampai ditemu orang yang berikan makna kepadanya.”
  24. “Jika jarak yang jauh tidak menambah rasa cintamu, berarti engkau memang belum mencintainya.”
  25. “Kalaulah aku kumpulkan saat-saat gembira dalam hidupku, semuanya tidak akan dapat menyamai indahnya waktu yang aku habiskan denganmu.”
  26. “Kita banyak membuang waktu mencari kekasih yang sempurna daripada menciptakan cinta yg sempurna.”
  27. “Pada saat dirimu mencintai seseorang tanpa sebab, saat itu pula yakinlah bahwa seribu sebab sekalipun tidak akan bisa mencabutnya dari hatimu.”
  28. “Jika cinta itu Ilmu Hadist, maka kualitas dan kekuatan cinta kita adalah hadits shahih yang sudah teruji dan terverifikasi oleh berbagai tempaan dan ujian.”
  29. “Jika cinta itu Nahwu, maka cintaku kepada kamu akan jazm (pasti), sehingga aku akan sukun (tenang) di sampingmu selamanya.”
  30. “Kupinang kau dengan Bismillah untuk nantinya bisa ku lengkapi dengan Alhamdulillah.”
  31. “Mesti perhatianku tidak terlihat seperti alif lam syamsiyah, tetapi cintaku padamu seperti alif lam qomariyah terbaca jelas.”
  32. “Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilaghunnah. Yang hurufnya cuma berdua lam dan ro.”
  33. “Percayalah santri putri itu luluhnya dengan qobiltu bukan I love you.”
  34. “Anak pondok kalau jalan bareng prinsipnya sepanjang jalan cuma milik sendiri.”
  35. “Bisa tidur nyenyak saja sudah menang banyak.”
  36. “Buat kami tidak ada kata malam minggu, adanya cuma giliran maju.”
  37. “Doyan nyanyi alergi ngaji, karaoke bayar mahal aja mau, ngaji gratis dapat pahala aja enggak mau.”
  38. “Dunia bukan tempat tinggal tapi tempat meninggal.”
  39. “Hafalan lebih seru daripada mikiran masa lalu.”
  40. “Jika santri putri mencari santri putra yang berdasi lalu apalah daya, karena kami hanya santri penabuh terbang yang berpeci.”
  41. “Kami mungkin hanya golongan santri, tetapi cinta pada negeri suci tidak ternoda, hubbul waton minal iman.”
  42. “Karena mengingat hafalan tidak semudah ketika mengingat kenangan indah bersamamu.”
  43. “Ketika abah kyai rawuh disitulah santri ta’dhim berada.”
  44. “Lulusan pesantren tidak cuma bisa jadi guru ngaji ataupun kyai. Akan tetapi, juga bisa menjadi kalangan berdasi dan pengusaha yang mandiri.”
  45. “Makan ala santri seperti ini memang jorok seperti sampah, tetapi yang tidak bisa menikmati kebersamaan ini lebih jorok dari sampah.”
  46. “Mau kaya mau miskin kalau di pondok ya tetap sarungan.”
  47. “Mondoklah sejak dini sebelum menyesal ketika bau tanah nanti.”
  48. “Pesantren mengajarkanku tentang bagaimana untuk bersabar, bersabar menunggu giliran mandi karena penuh banget.”
  49. “Sabar itu emang berat karena hadiahnya surga, coba kalau gampang hadiahnya paling kipas angin.”
  50. “Selfie sama-sama ketika mau ngaji, lebih berkah dibanding orang yang selfie di zebra cross.”
  51. “Sepele, tetapi berhasil memicu rindu suasana ngantri ketika ambil jatah makan.”
  52. “Tanggal tua ataupun tanggal muda ya tetap mayoran.”
  53. “Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).”
  54. “Cintaku padamu seperti Mad Lazim…paling panjang diantara yang lainnya…”
  55. “Rintihan hujan dalam wktu berkalut dengan malam, para pecinta bersenandung pnh dgn puisi kehidupan mencri kata arti sbuah kebahagiaan.”
  56. “Jika cinta itu Ilmu Faroidl, maka, kita berdua adalah dua sejoli yang akan selalu berbagi atas apa yang kita miliki, seperti halnya ‘Ashôbah ma’a al-ghoyr”
  57. “Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina, orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.”
  58. “Setelah kau terima cintaku hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro…terpantul – pantul dengan keras…”
  59. “Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iklab di tandai dengan dua hati yang menyatu…”
  60. “De’…kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain perjumpaan dua huruf yang sama makhrojnya tetapi berlainan sifatnya…”
  61. “Bila ingin mendapat sesuatu, belajarlah dengan memberi, bila ingin kebahagiaan, berikanlah kebahagian itu kepada orang lain.”
  62. “Dengannya Allah kuburkan kedengkian, Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimuliakan. Yang tinggi direndahkan.”
  63. “Semoga dalam hubungan kita ini kayak Idghom Bilaghunnah…ia cuma berdua Lam dan Ro’”
  64. “Jika kita boleh memilih 5 hal di dunia ini, maka pilihlah agama, harta, akhlak mulia, rasa malu dan pemurah. Pesan lukmanul hakim kepada anaknya.”
  65. “Seperti hukum Imalah yang di khususkan untuk Ro’ saja…begitu juga aku yang hanya untukmu”
  66. “Mesti perhatianku ga terlihat seperti Alif Lam Syamsiyah, cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariyah terbaca jelas…”
  67. “Jika cinta itu Ilmu Tauhid, maka, value cintaku padamu adalah kemurnian emas 24 karat, semurni i’tiqodnya ahli tauhid Rubûbiyyah”
  68. “Aku harap cinta kita seperti Waqof Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat…”
  69. “Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu.”
  70. “Jika cinta itu Fiqh, maka, aku akan memfatwakan pada diriku sendiri bahwa mencintai keindahan ciptaan Tuhan sepertimu, hukumnya adalah wajib”
  71. “Sayangku padamu seperti Mad Thobi ‘i dalam Al Qur ‘an…buanyaaakkk benerrrr…..”
  72. “Cinta harus berasal dari hati dan oleh karena itu maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta”
  73. “Jangan pernah kamu menyakiti sahabatmu sendiri, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak ingin kamu sendirian dalam menjalani hidup.”
  74. “Layaknya huruf Tafkhim namamu pun tercetak tebal di pikiranku…”
  75. “Pantaskan diri Anda untuk menjadi bahagia. Kemudian berusaha dan berdoa , kemudian menyerahkan hasil kepada pemilik alam semesta.”
  76. “Layaknya Waqof Mu “annaqoh, engkau boleh berhenti di salah satunya…dia atau aku ? ?”
  77. “Ambil dari dunia sesuatu yang bisa jadi bekal untuk akhirat nanti dan jangan mengambil dari dunia sesuatu yang bisa menghalangi anda di akhirat nanti.”
  78. “Semoga dalam hubungan kita ini kayak Idghom Bilaghunnah, ia cuma berdua Lam dan Ro’.”
  79. “Seperti hukum Imalah yang di khususkan untuk Ro’ saja begitu juga aku yang hanya untukmu.”
  80. “Jika cinta itu Ilmu Tauhid, maka, nilai cintaku padamu adalah kemurnian emas 24 karat, semurni i’tiqodnya ahli tauhid Rubûbiyyah.”
  81. “Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan membuang waktu karena waktu tidak bisa menunggu.”
  82. “Sayangku padamu seperti Mad Thobi ‘i dalam Al Qur’an, banyak sekali.”
  83. “Jika kita boleh memilih lima hal di dunia ini, maka pilihlah agama, harta, akhlak mulia, rasa malu, dan pemurah. Pesan Lukmanul Hakim kepada anaknya.”
  84. “Mesti perhatianku gak terlihat seperti Alif Lam Syamsiyah, cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariyah terbaca jelas.”
  85. “Aku harap cinta kita seperti Waqof Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat.”
  86. “Jika cinta itu Fiqh, maka, aku akan memfatwakan pada diriku sendiri bahwa mencintai keindahan ciptaan Tuhan sepertimu, hukumnya adalah wajib.”
  87. “Cinta harus berasal dari hati dan oleh karena itu maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta.”

Baca juga:



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika