Burung Hud-Hud – Apakah kamu mendengar cerita mengenai burung hud–hud? Burung yang satu ini juga dikenal sebagai burung yang banyak memberikan segala pengorbanannya yang patut dijadikan contoh dalam kehidupan. Bahkan, hingga saat ini kisahnya selalu dikagumi. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh tentang burung hud-hud, jadi simak artikel ini sampai habis, Grameds
Table of Contents
Tentang Burung Hud-Hud
Burung hud-hud atau dikenal juga sebagai burung pembawa berita ini telah ada sejak zaman Nabi Sulaiman AS. Allah SWT telah memberikan kemampuan kepada Nabi Sulaiman untuk bisa memahami bahasa burung serta menaklukkan semuanya demi memperkuat dakwah dan bala tentaranya. Diceritakan juga burung hud-hud kemudian membawa kabar dari negeri Saba, bahwa ia telah menjumpai seorang wanita serta kaumnya yang menyembah selain Allah, yakni matahari. Namun, Nabi Sulaiman tidak mempercayai pesan yang disampaikan oleh burung hud-hud begitu saja dan memutuskan untuk memerintahnya lagi untuk memberikan surat dakwah.
Artinya:
“Maka tak lama kemudian (datanglah Hud-hud), dan ia kemudian berkata, “Aku telah mengetahui mengenai sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku juga datang kepadamu dari negeri Saba’ untuk kemudian membawa suatu berita yang meyakinkan.”
Kisah dari burung hud-hud serta Nabi Sulaiman sendiri telah tergambar di dalam surah An Naml, pada ayat ke 20. Banyak juga yang mengatakan bahwa cerita beliau dan hewan ini patut untuk dijadikan suri tauladan.
Siapakah Burung Hud-hud?
Burung hud-hud merupakan jenis burung pelatuk yang disebut oleh Allah SWT dalam QS. An-Naml, dan dijelaskan di ayat ke 20 sampai 40. Diceritakan bahwa ia membawa kabar dari negeri saba’, kemudian memberitahu pada Nabi Sulaiman bahwa ia kemudian menjumpai wanita dengan segala kekayaan namun menyembah matahari.
Artinya:
“Dan dia kemudian memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tak melihat Hud-hud, apakah ia juga termasuk yang tidak hadir?”.
Selain itu, Allah SWT juga memberikan keistimewaan kepada burung hud-hud berupa kemampuan fisik serta daya ingat jelajah untuk kemudian dapat terbang di angkasa bermil-mil jauhnya dan mereka tidak tersesat. Bahkan, bisa kembali ke tempat awal dengan selamat.
Nama dari hud-hud sendiri diambil dari bahasa arab, yang kemudian diberikan karena ia memiliki suara melengking seakan berkata “hud-hud-hud”. Selain itu, burung yang satu ini juga dikenal sebagai salah satu yang paling cantik serta eksotis di dunia.
Ciri Khas dari Burung Hud-hud
Untuk mengenali burung hud-hud ini sangatlah mudah, karena ciri fisik dari burung ini adalah pada paruh dan jambulnya yang panjang. Dari kepala, leher, dada serta punggungnya yang berwarna coklat dengan ujung jambul yang berwarna hitam.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Adapun ukuran tubuh dari burung ini sekitar 30 cm, ukuran ini lebih besar dari burung merpati. Dia juga akan bersuara dengan “hup-hup-hup” diiringi dengan kepalanya yang terus mengangguk-angguk. Uniknya lagi, saat merasa ada bahaya mendekati, jambulnya kemudian akan terangkat.
Tidak hanya itu, burung hud-hud juga akan beraktivitas di lahan terbuka dengan kondisi yang lembap. Adapun cara bertahan hidup dari burung ini adalah dengan mematuk-mematukkan paruhnya di tanah, kemudian mencari serangga untuk dimakan. Sementara itu, sarang dari burung ini berupa lubang-lubang pada pohon atau tebing karena dapat melindungi dari hujan dan terik.
Keahlian Burung Hud-hud
Berbicara mengenai keahlian dari burung hud-hud, Allah SWT kemudian telah memberikannya sebuah mukjizat berupa penglihatan yang tajam, sehingga kemudian ia bisa terbang dalam kegelapan di bumi demi mencari sumber air. Kisah ini juga dimulai dari penjelasan Sayyidina Ibnu Abbas tentang kemampuan burung Hud-hud. Ia kemudian menjelaskan:
“Bahwa burung Hud-hud sangat mahir dalam mencari air serta ditugaskan secara khusus secara langsung oleh Nabi Sulaiman saat ia berada di padang pasir. Dengan kemampuannya, Hud-hud kemudian dapat melihat sumber air di dalam tanah seperti manusia yang dapat melihat sesuatu di permukaan tanah. Hud-hud juga akan mampu melihat seberapa jauh dan seberapa dalam sumber air di dalam tanah itu. Ketika Hud-hud sedangkan menunjukkan letak sumber air, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam juga memerintahkan jin untuk kemudian menggali tempat itu sampai kepada air keluar dari dasar bumi” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’an al-‘Adhîm, Riyadh: Dar Thayyibah, 1999, juz 6, h. 184).”
Peristiwa Burung Hud-hud dengan Nabi Sulaiman AS
Kisah dari Nabi Sulaiman AS beserta burung hud-hud ini juga dijelaskan secara lengkap pada surah An-Naml. Dari situ kemudian dapat dilihat bagaimana pengorbanan hud-hud serta semangatnya dalam menyebarluaskan kebaikan. Pada awalnya, Nabi Sulaiman AS tak percaya terhadap apa yang dikatakan burung hud-hud, dan Nabi Sulaiman mengira kalau apa yang dikatakan burung hud-hud itu bohong.
Namun, pada akhirnya Nabi Sulaiman kemudian mengutusya untuk membawa surat dakwah kepada ratu Bilqis di negeri saba’ di yaman. Burung hud-hud kemudian kembali menempuh perjalanan yang jauh menuju ke negeri saba’. Namun itu semua ia lakukan dengan ikhlas. Tak hanya sampai di situ saja, ia juga diutus untuk memastikan surat dakwah Nabi Sulaiman AS hingga sampai ke tangan ratu dengan aman.
1. Menghilangnya Burung Hud-hud
Diceritakan juga bahwa disaat beliau kemudian memeriksa bala tentaranya dari berbagai jenis makhluk, tetapi hanya burung hud-hud yang tak ada di sana. Hal ini tercantum pada surat An-Naml ayat ke 20 sebagai berikut:
Artinya:
“Dan dia kemudian memeriksa burung-burung lalu berkata, “Mengapa aku tak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tak hadir?”.
Karena ketidakhadirannya itulah Nabi Sulaiman kemudian mengancam akan menghukum keras burung hud-hud atau bahkan bagi mereka yang membelihnya ketika dia datang nanti. Kecuali dengan memberi alasan yang jelas. Lalu, datanglah ia burung hud-hud sambil berkata “Aku telah mengetahui sesuatu yang sesungguhnya belum kamu ketahui, kubawa kepadamu dari negeri saba’ inilah berita penting yang sangat meyakinkan”. Begitulah ia kemudian menjelaskan kepada Nabi Sulaiman.
2. Burung Hud-Hud Si Pembawa Berita
Dijelaskan pada surat An-Naml ayat ke 23 bahwa burung hud-hud kemudian mengatakan dia menemukan seorang wanita yang dianugerahi segala sesuatu tentang megah serta ia mempunyai singgasana besar. Yang bunyinya adalah sebagai berikut:
Artinya:
“Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang kemudian memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.”
Kemudian burung hud-hud juga menjelaskan kepada nabi Sulaiman bahwa wanita dan kaumnya ini menyembah kepada matahari bukan Allah SWT. Dengan begitu, setan kemudian akan menjadikan perbuatan itu benar, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah serta tak mendapat petunjuk.
Namun, Nabi Sulaiman tidak begitu percaya pada burung hud-hud. Maka dari itu, beliau kemudian mengutusnya untuk membawakan surat dakwah darinya lalu akan di jatuhkan ke negeri Saba’ di Yaman, kemudian mengamati apa yang mereka tengah bicarakan.
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Burung Hud-hud
Setelah mengetahui beberapa kisah dari burung hud-hud serta dari Nabi Sulaiman, ada beberapa pesan yang kemudian dapat diambil. Misalnya, saat beliau kemudian meneliti kelengkapan prajuritnya, ia membuktikan bahwa setiap atasan harus memiliki kepedulian terhadap kepentingan bawahannya juga.
Masih terdapat pelajaran yang dapat diambil dari kisah burung hud-hud ini, yakni ketika ia merasa sedih ia melihat ratu Bilqis dan para kaumnya menyembah matahari bukan Allah SWT. Hingga ia rela berkorban serta menanggung lelah melaksanakan dakwah dari jarak jauh.
Fakta Menarik Mengenai Burung Hud-hud
Mungkin sebagian orang kemudian belum mengetahui secara pasti tentang burung hud-hud serta bagaimana kehidupannya saat masih bersama dengan nabi Sulaiman AS. Burung ini juga dikenal dengan kecerdikan serta kesetiaannya pada beliau. Namun, siapa sangka bahwa burung ini masih hidup hingga saat ini. Di beberapa bagian Indonesia, burung ini dapat ditemukan dalam hutan Kalimantan dan juga Sumatera. Terdapat pula beberapa keunikan yang dimiliki burung ini, antara lain:
1. Tinggal di dalam Lubang Pohon serta Menjadi Burung Nasional
Burung hud-hud dapat menemukan rumahnya dengan cara mencari sebuah lubang pada batang pohon, dinding serta tebing. Untuk betina, dia akan berdiam diri di dalam sarang. Uniknya, mereka memiliki kemampuan untuk mengeluarkan bau busuk dengan tujuan menangkal predator masuk.
Selain itu, burung hud-hud telah menjadi burung nasional sejak zaman Israel di tahun 2008. Dilakukan lewat pemungutan suara yang kemudian oleh berpuluh ribu orang. Adapun kandidat burung lainnya, meliputi bulbul, finc dan juga warble.
2. Sejak Kecil Mampu Menjaga Diri dan Terbang Jarak Jauh
Selain mampu mengeluarkan bau busuk, burung hud-hud kecil juga dapat menangkal predator dengan kotoran mereka. Untuk hud-hud muda, ia kemudian menggunakan paruh dan juga sayapnya serta membuat suara seperti mendesis demi melawan penyusup.
Saat musim dingin tiba, burung hud-hud kemudian melakukan migrasi hingga ke India Barat, seluruh bagian Afrika Tengah dan Timur. Beberapa dari populasi hud-hud ini juga mampu beradaptasi di lingkungan tempat tinggalnya serta mempunyai subspesies.
3. Paruh Membantu untuk Bertahan Hidup
Paruh burung hud-hud yang panjang serta agak bengkok ini kemudian memudahkannya dalam mencari makan melalui tumbuhan, tanah bahkan dapat menemukan serangga untuk dapat dimakan. Tidak hanya itu saja, paruhnya juga digunakan dalam perkelahian untuk memperebutkan teritorial. Burung hud-hud sendiri dapat menyerang serangga secara ganas dengan mencabik-cabik bagian sayapnya, kaki serta bagian lain yang sekiranya tak dapat dimakan. Itu semua dilakukan demi kelangsungan hidupnya.
4. Burung Hud-hud Tidak Boleh Dibunuh
Ada yang mengatakan bahwa burung hud-hud tak boleh dibunuh, mengapa? Beberapa alasan yang paling mendominasi ialah daging burung ini dapat mengeluarkan bau busuk. Apalagi pada kitab Taurat dikatakan:
“Dilarang memakannya karena kemudian dianggap sebagai binatang menjijikkan”. Sementara itu, di masa mesir kuno, dianggap sebagai hewan yang suci. Apalagi burung hud-hud merupakan hewan yang telah menemani perjalanan nabi Sulaiman AS.
Dengan kecerdikannya itu, dia sering menjadi utusan beliau dalam menyampaikan surat dakwah. Surat dakwah ini kemudian diberikan kepada ratu Bilqis di negeri Saba’ yang kemudian berisikan, ajakan untuk menyembah Allah SWT.
Demikian pembahasan tentang burung hud-hud beserta dengan fakta-faktanya. Semoga semua pembahasan di atas bisa bermanfaat untuk Grameds.
Buku-Buku Terkait
1. Halo Balita Kisah dalam Al-Quran: Hudhud Pembawa Pesan
Judul ini merupakan kesatuan konsep utuh dari “Seri Halo Balita”. Seri Halo Balita adalah rangkaian produk untuk Balita, yang menampilkan 3 tema: Value (Akhlak/Perilaku), Self-Help (Kemandirian), dan Spiritual (Keimanan). Ketiga tema utama itulah yang akan menjadi landasan para orangtua jika menginginkan balitanya tumbuh menjadi generasi yang unggul, cerdas, dan berakhlak mulia.
Seri Dongeng Halo Balita telah terbit dengan 16 judul, yaitu Naik Awan, Di Manakah Ujung Pelangi?, Rosi dan Seribu Tas, Pangeran Negeri Bunga, Pak Guru Singa, Tiko dan Tidut, Lampu Kunang-Kunang, Misteri Kotak Mainan, Putri dari Timur, Mardu Bisa Terbang, Kisah Peniup Seruling, Gajah Bersin, Bintang Kedelapan, Jam Marah-Marah, Kerbau Mujur, dan Mencari Telinga Bumi.
Sementara itu Seri Halo Balita Kisah Nabi telah terbit dengan 10 judul, yaitu Nabi Musa a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Isa a.s., Nabi Isma‘il a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Muhammad Saw, Nabi Daud a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Nuh a.s., dan Nabi Yunus a.s.
Selanjutnya Seri Halo Balita KUMI/Buku Busa telah terbit dengan 5 judul, yaitu Kumi dan Huruf Hijaiah, Kumi dan Angka, Kumi dan Huruf, Kumi dan Bentuk, serta Kumi dan Warna.
Lalu Seri Halo Balita Penuntun telah terbit dengan 5 judul, yaitu Shalat, Wudhu, Sebelum Aku Tidur, Sebelum Aku ke Sekolah, dan Sebelum Aku Bepergian. Terakhir Seri Halo Balita Kisah dalam Al-Quran, seri ini telah terbit 6 judul, yaitu Gua Tsur, Ashabul Kahfi, Keledai dan Seorang Lelaki, Pemilik Dua Kebun Anggur, Qarun, serta Pasukan Abrahah.
2. Berburu Warisan Nabi Yusuf & Nabi Sulaiman
Ingin sukses seperti cara Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman? Rasa Rasanya tidak mungkin karena kita hidup pada masa sekarang, sedangkan mereka hidup pada ribuan tahun silam. Kondisi dan kesulitan hidup yang dihadapi manusia saat ini tentu Sudah jauh berbeda. Tetapi, bukankah al-Quran itu hidup sepanjang zaman?
Segala persoalan duniawi dapat ditemukan solusinya jika dikembalikan kepada al-Quran. Mutiara kisah Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman yang terkandung tidak akan lekang meski melampaui waktu dan zaman. Buku ini menghadirkan 10 kunci kesuksesan bagi pribadi muslim yang ingin sukses di dunia dan akhirat. Apa saja yang harus diketahui dan dipersiapkan untuk menjadi pribadi sukses sebagaimana Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman? Sukses dalam mencari ilmu, Sukses _ kehidupan ekonominya, dan sukses sebagai pemimpin.
3. Kisah Nabi: Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS adalah putra dari Nabi Daud AS. Ia dilahirkan di lingkungan istana karena ayahnya adalah seorang raja. Nabi Sulaiman AS memiliki mukjizat yaitu dapat berbicara dengan semua makhluk seperti jin dan hewan. Pada suatu saat, Nabi Sulaiman AS dan pasukannya melakukan perjalanan dari Baitul Maqdis menuju Askalon. Ketika pasukan Nabi Sulaiman AS melewati lembah semut, pemimpin semut berteriak, “Ada pasukan Sulaiman melintas! Cepat bersembunyi! Masuk ke dalam sarang kalian jika tidak ingin terinjak-injak!” Apa yang akan terjadi selanjutnya? Yuk, ikuti kisah selengkapnya di buku ini.
Jika kamu ingin mencari buku-buku tentang kisah Nabi, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
Sumber: dari berbagai sumber
BACA JUGA:
- Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir hingga Wafat
- Kisah Nabi Hud: Mukjizat Nabi Hud, Sejarah & Perjalanan Dakwah
- Kisah Nabi Idris AS yang Patut Diteladani
- Kisah Nabi Daud AS: Sang Pemberani dan Pemimpin yang Adil
- Kisah Nabi Zakaria AS & Mukjizat Nabi Zakaria
- Kisal Nabi Saleh: Sejarah, Mukjizat, dan Penjelasan Ayat Al-Qur’an
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien