in

7 Fakta Menarik Che Guevara: Pencinta Puisi hingga Jam Rolex

Sumber foto header: History.com

Berpuluh-puluh tahun setelah Che Guevara wafat pada 9 Oktober 1967, salah satu tokoh sentral Revolusi Kuba (26 Juli 1953 – 1 Januari 1959) ini dielu-elukan oleh banyak anak muda di dunia.

Foto wajahnya yang berjenggot ataupun yang sedang mengisap cerutu telah dicetak ulang di berbagai medium, mulai dari kaos, poster, tas, stiker, dan lain-lain.

Berbagai barang tersebut kemudian ramai terjual dan dipakai pengagumnya maupun anak-anak muda yang tak mau disebut ketinggalan zaman. Tak heran jika Che lantas juga disebut-sebut sebagai salah satu ikon budaya pop.

Pria bernama lengkap Ernesto Guevara de la Serna Lynch ini aslinya kelahiran dan warga negara Argentina. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran di University of Buenos Aires.

Setelah melakukan perjalanan menyusuri negara-negara Amerika Latin dengan mengendarai sepeda motor pada 1950 dan menjumpai masyarakat yang miskin di sana, Che meyakini Amerika Latin butuh pembebasan.

Che
Che Guevara bersama Fidel Castro. (Foto: What Culture)

 

 

 

Baginya, Amerika Serikat adalah kaum imperialis yang tidak suka pada pemerintahan kiri yang progresif di negara-negara Amerika Latin.

Maka, Che meyakini revolusi bersenjata adalah jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan tidak dilanda ketimpangan ekonomi.

Perjalanan revolusinya dimulai pada Juni 1953 pasca ia rampungkan studi kedokterannya. Ia lantas pergi ke Guatemala dan tinggal beberapa lama di sana.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Lalu, ia masuk ke Meksiko dan membantu Fidel dan Raul Castro, yang berencana menggulingkan diktator Fulgencio Batista di Kuba. Di titik itulah kerja revolusionernya dimulai.

Apa lagi yang mungkin kamu belum ketahui dari sosok Che Guevara? Ini tujuh fakta menarik tentang dirinya.

1. Pencinta Puisi dan Pendongkrak Minat Baca

Che
Che Guevara juga suka membacakan karya-karya sastra kesukaannya kepada para pemberontak yang dipimpinnya selama Revolusi Kuba. (Foto: Cuban Art News)

 

 

 

Che Guevara punya kepedulian yang tinggi pada literasi. Semasa revolusi, pencinta puisi ini juga memastikan para pemberontak yang dipimpinnya meluangkan waktu untuk mengajar baca tulis kepada para petani yang buta huruf. Che menyebut upaya ini, “Perang Melawan Ketidakpedulian”.

Saat menjadi pejabat pemerintah Kuba pasca revolusi, pada April 1961 Che lalu memerintahkan mobilisasi 100 ribu relawan literasi untuk membangun sekolah dan melatih para calon guru serta mengajar baca tulis kepada para petani.

Tingkat baca tulis di Kuba pun melonjak pesat. Sebelum 1959, tingkat baca tulis di negeri itu sekitar 60 persen, dan meningkat jadi 96 persen pada akhir 1961.

2. Jadi Bankir dan Wajah Tercetak di Uang Kertas

Che
Selain di uang kertas, wajah Che Guevara juga tercetak di berbagai perangko. (Foto: cheguevara.org)

 

 

 

Setelah Revolusi Kuba sukses, Che diserahi tanggung jawab sebagai Menteri Keuangan dan pimpinan Bank Nasional Kuba. Ya, sang dokter ini menjadi bankir.

Kiprahnya yang penting di dua jabatan itu meninggalkan kesan mendalam bagi negara Kuba. Wajahnya lalu tercetak dalam lembaran uang 3 peso di Kuba.

3. Bertemu dengan Presiden Soekarno

Che
Che Guevara bersama Presiden Soekarno. (Foto: Indonesia Estranky.cz)

 

 

 

Jabatannya di pemeritahan Kuba dan peran sentralnya selama Revolusi Kuba membuat Che keliling dunia untuk tugas diplomatik maupun jadi pembicara dalam berbagai forum.

Misalnya, saat ke New York untuk berbicara di Markas PBB, Che melontarkan isu tentang diskriminasi rasial di Amerika Serikat.

Berikut ini adalah sejumlah negara yang pernah disinggahinya selain negara-negara Amerika Latin: Mesir, Maroko, Burma, Thailand, Sudan, Sri Lanka, Pakistan, India, Indonesia, Jepang, Hong Kong, China, Yunani, Cekoslowakia (kini terpecah jadi Republik Ceko dan Slovakia), Uni Soviet, Korea Utara, Jerman Timur, Perancis, Algeria, Ghana, Mali, Kongo, dan tentu saja Indonesia–lalu bersua dengan Presiden Soekarno.

4. Pakai Jam Mewah Rolex

Che
Che Guevara ternyata penyuka Rolex. (Foto: Flickr)

 

 

 

Walaupun dia anti pada kapitalisme dan imperialisme, tapi Che ternyata mengenakan jam tangan mewah asal Swiss: Rolex. Pesona jam tangan itu agaknya sudah membuat Che kadung jatuh hati.

Ia lantas setia pada jam tipe Rolex GMT Master untuk senantiasa melingkari pergelangan tangannya.

5. Eksekusi Mati Che Guevara adalah Keputusan Bodoh

Che
Eksekusi Che Guevara diperintahkan langsung oleh Presiden Bolivia René Barrientos Ortuno. (Foto: Claireboobbyer.files.wordpress.com)

 

 

 

Dengan kiprah Che dalam ranah politik dan menyebarkan revolusi serta ideologinya ke negara-negara lain, tak heran jika pemerintah Amerika Serikat memburunya. Operasi rahasia CIA ikut berperan dalam upaya meringkus Che Guevara.

Kemudian, pada 8 Oktober 1967, tentara Bolivia bertempur dengan kelompok gerilyawan Che Guevara. Che tertangkap hidup-hidup.

Pemerintah Amerika sebenarnya meminta Che jangan dibunuh, tapi Presiden Bolivia René Barrientos Ortuno malah memerintahkan eksekusi mati terhadap Che.

Presiden Amerika Serikat Lyndon B. Johnson menyatakan eksekusi tersebut adalah keputusan yang bodoh.

6. Amputasi dan Kuburan Massal

Che
Che Guevara dimakamkan kembali di Santa Clara, Kuba pada 1997. (Foto: plumq.com)

 

 

 

Demi membuktikan kepada publik bahwa pemerintah Bolivia berhasil mencabut nyawa Che Guevara lewat eksekusi, kedua telapak tangan Che lantas diamputasi.

Dokter-dokter dari militer Bolivia mengawetkan kedua telapak tangan Che tersebut sebelum dikirim ke Buenos Aires, Argentina, untuk proses identifikasi sidik jari. Namun, tubuh mayat Che yang tersisa dipindahkan ke lokasi rahasia.

Pada 1995, lokasi kuburan mayat Che akhirnya diungkap oleh seorang mantan jenderal Bolivia. Barulah dua tahun setelahnya, satu tim geolog Kuba dan antropolog forensik Argentina menemukan tulang-belulang Che di sebuah kuburan massal.

7. Foto Tanpa Royalti

Che
Foto terkenal Che Guevara ini hasil jepretan fotografer Alberto Korda. (Foto: What Culture)

 

 

 

Che Guevara dikenal luas dan seakan jadi legenda bukan cuma berkat rekam jejak sejarah, tapi juga sebuah foto yang diduplikasi ke berbagai medium, seperti kaos, pin, bendera, dan sebagainya.

Foto ini aslinya dijepret oleh fotografer Alberto Korda di Havana, Kuba pada 5 Maret 1960. Saat itu, ada upacara pemakaman untuk para korban ledakan amunisi La Coubre. Di mata Korda, wajah Che saat itu menyuratkan kepedihan, kemarahan, dan tekad untuk melawan.

Namun, bertahun-tahun setelah foto itu beredar dan dijadikan komoditas dagangan, Alberto Korda belum pernah menerima royalti sedikit pun dari hasil foto jepretannya itu.

Berkat kepopuleran foto ini, Maryland Institute of Art sampai menobatkannya sebagai foto paling terkenal sepanjang masa.


Sumber: What Culture, Cheguevara.org, Tirto.id, selectlatinamerica.co.uk



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.