Agama Islam

Yaumul Ba’ats: Pengertian, Pembagian Kelompok, dan Fase Kehidupan di Hari Akhir Lainnya

Written by Yufi Cantika

Yaumul Ba’ats – Grameds pasti sudah mengetahui bahwa kelak di hari kiamat, semua manusia yang ada di bumi ini akan menerima ganjaran atas perbuatan semasa hidupnya. Yap, penerimaan ganjaran perihal kemana diri kita ditempatkan, apakah itu di neraka yang penuh siksaan atau di surga bersama orang-orang beriman, akan ditentukan saat hari akhir tiba. Pada dasarnya, semua agama yang diajarkan di dunia ini juga memberikan pemahaman akan surga dan neraka tersebut kok, tak terkecuali dalam agama Islam. Nah, dalam agama Islam, untuk para manusia yang sudah meninggal, tengah mengalami fase Yaumul Barzah, yakni dimana mereka ditanya terlebih dahulu oleh Malaikat Munkar dan Nakir terkait amal perbuatannya ketika masih hidup.

Sederhananya, bagi mereka yang rutin menjalankan amalan baik yang diperintahkan dalam agamanya, maka akan menerima nikmat kubur yang berupa ketenangan dan kenyamanan layaknya tengah tertidur pulas. Namun, jika mereka banyak melakukan dosa semasa hidupnya, maka tentu saja akan menerima siksa kubur. Setelah fase Yaumul Barzah tersebut, ada juga fase selanjutnya yakni Yaumul Ba’ats yang disebut-sebut sebagai Hari Kebangkitan. Lantas, apa sih pengertian dari Yaumul Ba’ats itu? Apakah umat muslim wajib beriman kepada Yaumul Ba’ats ini? Bagaimana keadaan manusia-manusia yang hendak dibangkitkan pada hari tersebut? Bagaimana pula fase-fase pada kehidupan akhir selain Yaumul Ba’ats ini? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://pixabay.com/

Pengertian Yaumul Ba’ats

Pada dasarnya, Yaumul Ba’ats ini adalah fase kedua dalam kehidupan hari kiamat kelak. Secara istilah, kata “al Ba’ats” memiliki makna berupa ‘Allah SWT menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya untuk dihisab dan diberi alasan’. Nah, itulah yang membuat Yaumul Ba’ats ini disebut dengan Hari Kebangkitan, sebab pada hari tersebut nantinya seluruh manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan kembali untuk menjalani proses hisab dan pemberian balasan atas perbuatannya semasa hidup.

Dalam agama Islam, fase Yaumul Ba’ats ini menjadi kehidupan awal setelah fase Yaumul Barzah, ditandai dengan tiupan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil. Sedikit trivia, pada tiupan sangkakala yang pertama justru akan membuat seluruh makhluk hidup di dunia ini mengalami kematian, kecuali mereka yang memang dikehendaki oleh Allah SWT. Setelah mereka bangkit dari kematian, mereka akan berjalan menuju Padang Mahsyar. Peniupan sangkakala dalam fase ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. Yasin ayat 51 yang berbunyi:

 

 

Artinya: Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.”

Fase Yaumul Ba’ats ini tentu saja berlaku bagi semua manusia yang telah hidup sejak zaman Nabi Adam A.S. hingga manusia terakhir di bumi ini. Bahkan Rasulullah SAW juga pernah menceritakan hal-hal yang akan terjadi pada Yaumul Ba’ats ini,

Artinya: Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada yang berjalan, ada yang berkendaraan, dan juga ada yang akan diseret di atas wajah kalian.” (H.R. at-Tirmidzi> diriwayatkan oleh Bahz bin Hakim)

Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar juga pernah menjelaskan mengenai Hari Kebangkitan ini yakni bahwa fase Yaumul Ba’ats ini adalah tempat kembalinya badan dan dihidupkannya hamba-hamba pada hari kiamat. Jika Allah al-Haq (Yang Maha Benar) telah berkehendak mengembalikan dan menghidupkan hamba-hamba kembali, (maka) Dia memerintahkan Malaikat Israfil. Lalu, dia (pun) meniup terompet, (yang) kemudian ruh-ruh kembali menuju jasad-jasadnya, dan manusia akan berdiri menghadap Rabbul ‘Alamin. Terkait dengan hal tersebut, juga telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. Az-Zumar ayat 68 yang berbunyi:

Artinya: Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”

12 Pembagian Kelompok Manusia Pada Yaumul Ba’ats

Pada Yaumul Ba’ats alias Hari Kebangkitan ini, Grameds pasti sudah paham bahwa semua manusia yang telah meninggal dunia akan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT, terutama setelah tiupan sangkakala yang kedua. Nah, pada fase tersebut, tidak lantas semua manusia akan bangkit dan berjalan menuju Padang Mahsyar, tetapi akan dibagi dengan 3 kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah yang berkendaraan, yang berjalan kaki, dan yang berjalan dengan wajahnya.

Pasti Grameds bingung ‘kan dengan pernyataan ‘mereka yang berjalan dengan wajahnya’. Memangnya bisa ya manusia berjalan menggunakan wajah? Hal itu juga pernah ditanyakan oleh sahabat Nabi, “bagaimana bisa sekelompok manusia tersebut berjalan dengan wajahnya?”. Lantas, Nabi Muhammad SAW pun menjawab, “Allah akan menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah”.

Nah, berikut ini adalah beberapa pembagian kelompok pada saat Yaumul Ba’ats, yang berdasarkan Q.S An-Naba’ dan hadits shahih.

  1. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan kaki. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, suka mengganggu tetangganya.
  2. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan serupa babi hutan. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu malas dan lalai untuk salat.
  3. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan serupa keledai, dengan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya terdapat ular serta kalajengking. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, enggan membayar zakat.
  4. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah mengalir keluar dari mulutnya. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu berdusta terutama ketika proses jual-beli.
  5. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk (bahkan lebih busuk dari bangkai). Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu melakukan maksiat secara sembunyi-sembunyi dari orang lain, tetapi malah tidak takut kepada Allah SWT.
  6. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan leher hampir terputus. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, menjadi saksi palsu.
  7. Dibangkitannya dari kubur dengan keadaan tanpa memiliki lidah dan mulutnya mengalir nanah serta darah. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, enggan memberikan kesaksian di atas kebenaran.
  8. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan terbalik, yakni kepala di bawah dan kaki di atas serta farajnya mengeluarkan nanah. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, berbuat zina dan meninggal dunia tanpa sempat bertaubat terlebih dahulu.
  9. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan wajah berwarna hitam gelap, mata biru, dan perut penuh dengan api. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim.
  10. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan tubuh penuh dengan penyakit kulit berupa sopak dan kusta. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu durhaka kepada orang tuanya.
  11. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan buta, gigi memanjang (layaknya tanduk lembu jantan), bibir melebar hingga dada, dan lidah terjulur hingga perut. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu minum arak.
  12. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan wajah yang bercahaya layaknya bulan purnama. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu beramal saleh, berbuat baik, menjauhi perbuatan durhaka, dan menjaga salat lima waktu. Biasanya, golongan ini adalah mereka yang ketika meninggal dunia dalam keadaan tengah bertaubat dan mendapatkan ampunan serta keridhaan dari Allah SWT.

Memahami Fase-Fase Dalam Hari Akhir

Sebelumnya, dijelaskan secara singkat bahwa pada hari kiamat kelak, seluruh manusia tidak hanya akan menemui fase Yaumul Ba’ats saja, tetapi juga beberapa fase lainnya. Sebut saja ada Yaumul Barzah, Yaumul Hasyr, Yaumul Hisab, Yaumul Mizan, dan Yaumul Jaza’. Yuk kita simak ulasannya satu per satu fase-fase yang terjadi pada hari kiamat!

1. Yaumul Barzah (Alam Barzah)

Secara bahasa, kata “barzah” dapat diartikan sebagai ‘pembatas’ atau ‘dinding’. Itulah mengapa, Yaumul Barzah disebut dengan alam kubur yang mana merupakan pintu gerbang menuju dunia akhirat. Nah, di fase ini, nantinya para manusia yang telah meninggal, ruhnya akan bertemu dan ditanya-tanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir mengenai segala amalan serta dosanya ketika menjalani kehidupan di dunia. Singkatnya, melalui Yaumul Barzah ini, para ruh manusia akan “menunggu” datangnya yaumul ba’ats.

Selagi mereka “menunggu”, mereka akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir terkait perbuatannya semasa hidup. Jika mereka taat dengan aturan agama dan menjalan perintah-perintah-Nya, maka tentu saja akan mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Sebaliknya, jika mereka selalu berbuat dosa dan melanggar perintah agama, maka akan mendapatkan siksa kubur. Hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: “Sesungguhnya salah seorang dari kamu apabila meninggal dunia akan diperlihatkan kepadanya tempat duduknya pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka tempat duduknya adalah bersama ahli surga. Jika ia termasuk ahli neraka, maka tempat duduknya adalah bersama ahli neraka. Disampaikan kepadanya inilah tempat duduk engkau sampai Allah membangkitkan engkau pada hari kiamat” (riwayat Bukhari dan Muslim dan Ibnu Umar).

Tidak hanya itu saja, di Yaumul Barzah juga akan diperlihatkan bagaimana siksa neraka dan kenikmatan surga, sesuai dengan firman Allah SWT pada Q.S. Mu’min ayat 99-100. Maka dari itu, sebelum bertemu dengan fase Yaumul Barzah, ada baiknya jika kita selalu berbuat baik, jujur, menjaga silaturahmi dengan orang lain, menjalankan ibadah, hingga membayar zakat supaya kelak dapat selamat dari siksa kubur.

2. Yaumul Ba’ats

Dalam fase ini, telah dijelaskan bahwa Yaumul Ba’ats merupakan Hari Kebangkitan. Artinya, seluruh manusia yang telah meninggal (baik yang memang sudah meninggal sejak hidup maupun setelah tiupan sangkakala pertama di hari kiamat), akan dibangkitkan kembali pada tiupan sangkakala kedua. Setelah dibangkitkan, mereka akan berjalan berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar. Namun, bagaimana keadaan mereka setelah dibangkitkan akan “disesuaikan” dengan amalan dan dosa yang dijalani semasa hidupnya.

3. Yaumul Hasyr (Alam Mahsyar)

Yaumul Hasyr adalah fase yang terjadi setelah Yaumul Ba’ats. Lebih tepatnya, sesudah seluruh manusia dibangkitkan dari kubur (dengan adanya tiupan sangkakala yang kedua), maka mereka akan berjalan menuju padang mahsyar. Padang mahsyar ini adalah sebuah tempat yang sangat luas (saking luasnya, mampu ditempati oleh seluruh manusia yang hidup sejak zaman Nabi Adam A.S) dan tidak ada pepohonan. Hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:

Artinya: “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (Q.S. al-Hajj/22: 7)

Di Padang Mahsyar tersebut, manusia tidak akan saling kenal dan tidak akan menolong satu sama lain. Sebab, masing-masing akan sibuk mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa hidup di hadapan Allah SWT. Dalam fase ini, masing-masing manusia akan menerima catatan yang berupa amalan perbuatannya, baik itu amalan baik maupun amalan buruk alias dosa. Singkatnya, di tempat bernama Padang Mahsyar ini, seluruh manusia akan menunggu peradilan dari Allah SWT terkait apakah mereka akan masuk surga atau neraka.

Rasulullah SAW pernah menggambarkan Padang Mahsyar sebagai tempat yang luas, rata, dan berwarna putih bersih. Hal tersebut selaras dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Az-Zumar ayat 69, yang berbunyi:

Artinya: Dan bumi (padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.”

4. Yaumul Hisab

Fase selanjutnya adalah Yaumul Hisab alias Hari Perhitungan. Artinya, seluruh amalan perbuatan manusia selama hidup di dunia akan dihitung. Lebih tepatnya, pada Yaumul Hisab ini akan diperlihatkan kepada masing-masing manusia mengenai semua perbuatannya semasa hidup. Saat melihat amalan baiknya, masing-masing manusia tersebut akan merasa senang. Sebaliknya, jika melihat amalan buruknya, dirinya akan menyesal. Nah, setelah masing-masing manusia sudah dihitung amal perbuatannya, maka mereka akan mendapatkan balasan yang adil, yakni berupa surga dan neraka yang kekal.

Sedikit trivia saja nih, umat yang pertama kali dihisab alias dihitung amal perbuatannya adalah umat Nabi Muhammad SAW, terutama mengenai ibadah shalat. Bahkan pada Hari Perhitungan ini, seluruh anggota tubuh kita akan memberikan kesaksian, sebagaimana dengan firman Allah SWT pada Q.S. An-Nur ayat 24 yang berbunyi,

Artinya: “..Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

5. Yaumul Mizan

Menurut bahasa, kata “Mizan” ini berarti sebagai ‘timbangan’. Maka dari itu, Yaumul Mizan disebut sebagai Hari Timbangan, yakni hari ditimbangnya seluruh amal perbuatan manusia dari yang terkecil hingga yang terbesar. Tidak akan ada amalan perbuatan yang luput dari timbangan keadilan milik Allah SWT ini. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT pada Q.S. Al-Anbiya ayat 47,

Artinya:  Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.”

Nah, jika Grameds selalu beribadah tepat waktu dan menjalan perintah-perintah-Nya, maka tentu saja timbangan yang berat berada pada amal salehnya, dan sebaliknya. Maka dari itu, jangan pernah tinggalkan salat ya…

6. Yaumul Jaza’

Fase terakhir adalah Yaumul Jaza’ yang kerap disebut sebagai Hari Pembalasan, yakni dimana seluruh manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan amal perbuatannya. Apabila amalan semasa hidupnya baik, maka mereka akan mendapatkan balasan berupa kenikmatan surga. Namun sebaliknya, jika amalan semasa hidupnya selalu penuh dengan dosa, maka mereka akan mendapatkan balasan berupa siksa neraka. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Az-Zalzalah ayat 7-8, yang berbunyi:

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu Yaumul Ba’ats dan fase-fase lainnya dalam kehidupan setelah hari kiamat tiba. Sebagai muslim yang baik, yuk kita tingkatkan ibadah kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sumber:

https://mediadakwah.id/

https://www.muslimobsession.com/

https://cendikia.kemenag.go.id/

https://almanhaj.or.id/

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika