Pkn

11 Upaya Untuk Mengisi Kemerdekaan di Era Globalisasi

Upaya Untuk Mengisi Kemerdekaan – Tepat pada tanggal 17 Agustus lalu, seluruh bangsa Indonesia bersukacita dalam memperingati hari bersejarah, yakni Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Sudah menjadi tradisi bahwa seminggu sebelum peringatan proklamasi tersebut, masyarakat akan berbondong-bondong mengikuti perlombaan yang meriah. Coba diingat kembali, Grameds kemarin sudah mengikuti lomba apa saja? Tidak hanya melalui perlombaan yang memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas saja kok, ada juga upacara pengibaran bendera merah putih secara khidmat sebagai salah satu upaya untuk mengisi hari kemerdekaan. Lantas, apa saja sih upaya yang dapat kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia pada setiap harinya alias tidak hanya pada Hari Proklamasi Kemerdekaan saja? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

11 Upaya Mengisi Kemerdekaan di Era Sekarang

Ada banyak hal lho yang dapat kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan di era sekarang ini. Dapat disebut juga bahwa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif merupakan kewajiban kita sebagai warga negara. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan pada tahun 2019 lalu di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Jakarta Selatan. Kala itu, Presiden Jokowi memberikan nasihat bahwa sudah menjadi nasihat bagi kita semua sebagai penerus bangsa untuk mengisi hari-hari kemerdekaan yang mana telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Selain itu, kita tidak hanya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif, tetapi juga harus memberantas kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan kesenjangan yang ada di negeri ini. Nah, berikut ini ada 11 upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan terutama di era sekarang yang sudah serba canggih ini.

1. Mendukung Produk Lokal

https://aptika.kominfo.go.id/

Saat ini, sudah banyak lho produk lokal yang berkembang di Indonesia. Mulai dari produk sepatu, pakaian, skincare, kosmetik, hingga barang elektronik. Bahkan tak jarang, merek dari produk lokal ini saking berkualitasnya, kerap dianggap sebagai produk impor! Terlebih lagi, saat ini e-commerce juga tengah berkembang pesat sebagai dampak dari globalisasi sehingga memudahkan untuk memasarkan produk-produk lokal ini.

Nah, upaya pertama untuk mengisi kemerdekaan di era sekarang ini adalah dengan mendukung produk-produk lokal ini. Artinya, kita harus bangga ketika membeli dan menggunakan produk lokal tersebut sebab kualitasnya yang tidak kalah dari brand impor lainnya. Coba sebutkan, apa saja produk lokal yang Grameds miliki?

2. Mencintai Kesenian dan Kearifan Lokal Indonesia

Kearifan Lokal Mappalette Bola dari Bugis

https://indonesia.go.id/

Nah, sebelum kita memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia, harusnya kita mencintai kesenian dan kearifan lokal yang ada terlebih dahulu. Mengingat negara kita ini memiliki beraneka ragam kebudayaan dan kesenian, mulai dari Sabang sampai Merauke, terdapat kearifan lokal dengan ciri khas masing-masing. Semua kesenian dan kearifan lokal itu harus kita lestarikan, terutama bagi kita sebagai generasi masa depan supaya tidak terkikis oleh budaya luar yang datang di tengah-tengah gempuran globalisasi.

Yap, kesenian dan kearifan lokal itu menjadi identitas dari bangsa Indonesia. Jika identitas itu hilang atau punah, pasti negara kita tidak lagi memiliki keunikannya.

3. Memperkenalkan Budaya Indonesia Kepada Dunia

Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia, mulai dari kegiatan pertukaran pelajar, mengikuti perlombaan di acara kesenian yang diadakan di luar negeri, hingga mempromosikannya melalui berbagai platform Youtube. Dalam upaya memperkenalkan budaya Indonesia itu, juga harus disisipi oleh rasa bangga. Dapat dikatakan bahwa budaya adalah representasi dari bangsa atau negara yang bersangkutan.

4. Melek Akan Sejarah Indonesia

Apakah Grameds pernah mendengar istilah mengenai “Jas Merah” yang mana kerap digembar-gemborkan ketika demo mahasiswa? Makna dari istilah tersebut adalah “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”, sesuai dengan pidato presiden pertama kita, Soekarno, pada 17 Agustus 1966.

Meskipun sejarah itu mempelajari hal-hal di masa lalu, bukan berarti kita boleh melupakannya begitu saja. Justru keberadaan sejarah Indonesia ini harus kita pelajari dan mengambil sisi positif yang ada, supaya masalah tersebut tidak terulang kembali. Selain itu, kita juga harus melek akan sejarah Indonesia dengan tidak menerima mentah-mentah informasi yang ada terkait suatu sejarah. Lebih baik cari terlebih dahulu bukti validnya mengenai informasi yang tersebar. Secara tidak langsung, upaya yang keempat ini juga hampir selaras dengan kampanye peningkatan literasi ya…

5. Toleransi Terhadap Sesama

https://crcs.ugm.ac.id/

Di Indonesia, tidak hanya kesenian dan kearifan lokal saja yang beraneka ragam, tetapi juga pada latar belakang agama, suku, ras, hingga etnis. Coba lihatlah di kelasmu, apakah semuanya berasal dari suku yang sama? Apakah semuanya memeluk agama yang sama? Nah, dengan adanya perbedaan ini, tidak lantas kita boleh semena-mena ya terutama terhadap minoritas. Kita harus tetap menjaga toleransi terhadap sesama sebagai upaya mengisi kemerdekaan di era sekarang ini.

6. Mengabdi Kepada Masyarakat

https://syakal.iainkediri.ac.id/

Mengabdi kepada masyarakat itu tidak hanya dilakukan saat KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diadakan di perguruan tinggi saja kok. Terlibat langsung dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarmu juga termasuk pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya menambah pengetahuan, upaya ini juga memberikan manfaat kepada sesama.

Jika Grameds tidak sempat mengikuti KKN karena terhalang oleh pandemi Covid-19 lalu atau ingin melakukan pengabdian masyarakat lagi, dapat juga lho mendaftar sebagai volunteer. Biasanya, kegiatan volunteer ini akan menempatkan kita di masyarakat pedalaman sehingga kita dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

7. Mengadakan Perlombaan

https://mastaqi.com/

Apakah Grameds menyadari bahwa ternyata perlombaan yang diadakan di sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah itu menjadi salah satu upaya dalam mengisi kemerdekaan Indonesia? Yap, tidak hanya seru dan menyenangkan saja, tetapi secara tidak langsung juga memberikan banyak pengajaran lho, salah satunya adalah semangat persatuan. Melalui lomba ini, baik kita maupun anak-anak akan diajarkan bagaimana berjuang untuk memperoleh suatu tujuan, berlaku jujur, adil, hingga kerjasama dengan rekan.

8. Semangat Belajar

Perlu diketahui ya bahwa belajar itu bukanlah kewajiban yang harus dijalani pelajar saja, tetapi juga semua orang. Bahkan orang yang sudah lanjut usia pun masih diperbolehkan untuk mencari ilmu, sesuai dengan peribahasa “Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Apakah Grameds tahu bahwa zaman dahulu ketika Indonesia masih dijajah bangsa asing, akses pendidikan sangat sulit. Hanya keluarga pejabat saja yang dapat menyekolahkan anaknya hingga luar negeri.

Nah, saat ini Indonesia sudah merdeka berkat perjuangan para pahlawan, sehingga akses pendidikan pun berangsur-angsur membaik terutama bagi semua rakyat tanpa pandang bulu. Terlebih lagi, dengan adanya program pemerintah yang mewajibkan setiap anak Indonesia untuk belajar di sekolah selama 12 tahun. Hal itu sesuai dengan salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Melalui pendidikan, secara tidak langsung rantai kemiskinan juga akan terputus dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia pun semakin berkualitas. Lagipula, di tengah-tengah era globalisasi ini, belajar sesuatu yang baru tidak harus melalui instansi pendidikan formal kok, tetapi sudah tersedia pembelajaran gratis di beberapa platform internet. Misalnya, Grameds ingin mempelajari bahasa baru, sebut saja Bahasa Jepang dan Bahasa Perancis. Nah, jika Grameds tengah bokek alias tidak punya uang, dapat membuka di platform YouTube dan mencari video pembelajaran bahasa asing yang disukai atau memanfaatkan aplikasi seperti Duolingo, Drops, LingoDeer, dan masih banyak lainnya.

9. Saling Berbagi dan Menghormati Sesama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa negara kita ini memiliki beragam suku, etnis, ras, budaya, agama, dari latar belakang geografis yang berbeda-beda pula. Meskipun begitu, kita juga harus menerapkan prinsip saling berbagi dan menghormati sesama. Apabila masih ada kesenjangan sosial dan masyarakat enggan menghormati orang lain yang berbeda suku atau agama darinya, maka makna kemerdekaan tidak akan sepenuhnya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

10. Melakukan Hal-Hal Positif

Banyak lho cara yang mempresentasikan hal-hal positif dan berdampak baik bagi diri sendiri maupun lingkungan masyarakat. Berhubung saat ini adalah era globalisasi dengan canggihnya informasi dan teknologi, maka hal positif yang dapat dilakukan adalah dengan tidak menyebarkan hoax alias informasi yang tidak benar. Selain itu, dengan tetap menjaga jari kita untuk tidak berkomentar hal-hal buruk terhadap postingan orang lain di sosial media.

Jika berkenaan dengan lingkungan masyarakat secara langsung, Grameds dapat melakukannya dengan menolong sesama yang tengah kesulitan, ikut menggalang dana bagi tetangga yang kurang mampu, hingga mengajarkan anak-anak untuk membuang sampah di tempat sampah dan menanam pohon supaya lingkungan tetap bersih. Lagipula, semua manfaat itu tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri saja, tetapi juga pada masyarakat untuk jangka panjang.

11. Menjaga Tata Krama

Sepertinya saat ini semua orang sudah menyadari bahwa generasi penerus sudah terlalu banyak “terkontaminasi” akan budaya luar akibat gencaran globalisasi. Dahulu kala, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang penuh dengan kesopanan dan kesantunannya, baik dalam berbicara maupun berperilaku. Sayangnya, saat ini banyak anak muda yang sudah tidak memperdulikan tata krama, terutama pada orang yang lebih tua.

Nah, supaya hal itu tidak terus-menerus terjadi, ayo kita dengan semangat menjaga tata krama terhadap orang yang lebih tua. Mengapa begitu? Supaya generasi penerus kita pun dapat meniru tata krama tersebut dan budaya bangsa Indonesia yang sopan-santun ini dapat terus terjaga di masa depan.

Nah, itulah ulasan mengenai apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia terutama di era yang serba canggih ini. Jangan pernah lupa dengan perjuangan para pahlawan yang sudah berkorban demi berlangsungnya Proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 lalu ya…

Baca Juga!

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf