Sastra

Pengertian Unsur Intrinsik serta Komponennya Pada Karya Sastra

Pengertian Unsur Intrinsik
Written by Rahma Fiska

Pengertian Unsur Intrinsik –  Karya sastra seperti cerpen, novel, dan dongeng memiliki unsur-unsur yang mendefinisikan dan membangunnya. Unsur-unsur yang mempengaruhi terciptanya cerpen terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Ada unsur-unsur dalam sebuah karya sastra yang harus ada dan terpenuhi di dalamnya. Salah satu unsur yang harus ada untuk menciptakan sebuah karya sastra, khususnya novel atau cerita, bila mengandung unsur internal adalah pelengkap. Unsur internal merupakan unsur wajib yang harus ada dalam karya sastra, khususnya novel, cerpen, cerita bersambung, dan lain-lain.

Unsur internal adalah unsur yang membangun novel menjadi satu kesatuan yang utuh dan mengandung komponen-komponen yang utuh. Tapi apa arti dari unsur-unsur internal? Unsur internal adalah unsur-unsur yang membentuk karya sastra seperti novel, cerpen, dan lain-lain.

Unsur internal adalah unsur yang memiliki kepaduan antara berbagai unsur yang dikandungnya sehingga membentuk inti cerita. Selain unsur dalam yang merupakan unsur pembangun sebuah karya sastra, karya sastra juga memiliki unsur dalam yang merupakan unsur pendukung di luar karya sastra.

Unsur internal inilah yang kemudian digunakan untuk menganalisis novel atau cerpen untuk memudahkan dalam menganalisis sebuah karya sastra. Karena unsur dalam adalah unsur yang membentuk karya sastra dari dalam, yang menggabungkan struktur karya sastra, sebagaimana unsur-unsur yang terkandung dalam unsur-unsur dalam.

Untuk itu agar sobat Grameds dapat memahami lebih jelas mengenai pengertian unsur intrinsik maka pada pembahasan kali ini telah merangkum berbagai informasi terkait mengenai unsur pembentuk sebuah cerita dalam cerpen, dongeng, ataupun novel yang dapat sobat Grameds sekalian pelajari di rumah.

Selanjutnya pembahasan mengenai pengertian unsur intrinsik dapat kalian simak di bawah ini!

Pengertian Unsur Intrinsik

Apa saja unsur-unsur dalam cerita pendek? Secara umum, unsur-unsur dalam Novell merupakan unit-unit terkecil yang menjadikannya satu kesatuan yang utuh.

Mengapa perlu mempelajari unsur-unsur dalam cerita pendek? Grameds harus mengetahui, meneliti, dan menerapkan unsur-unsur yang melekat pada cerita pendek untuk membuatnya.

Meskipun barang-barang ini biasanya digunakan untuk belajar Novel, Anda harus mempelajarinya jika ingin menulis. Kehadiran unsur-unsur internal juga membantu mengidentifikasi ciri-ciri umum dalam cerpen.

Unsur-unsur internal cerpen, meliputi tokoh dan penokohan, narasi, latar, sudut pandang, tema, pesan, dan gaya.

Para ahli berbeda pendapat tentang konsep unsur intrinsik. Inilah pendapat para ahli tentang unsur intrinsik yang perlu Anda ketahui:

1. Nurgiyantoro (2009)

Menurut Nurgiyantoro, penyusun karya sastra disebut unsur dalam dan unsur luar. Unsur internal dan eksternal sebuah karya sastra tidak dapat dipisahkan, karena saling mempengaruhi. Unsur-unsur dalam novel atau cerpen adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dan kemudian menyatukannya, yang pada akhirnya membentuk inti cerita.

2. Pradopo (2003)

Menurut Pradopo, unsur intern adalah unsur karya sastra yang memiliki sifat konkrit. Ciri-ciri tersebut meliputi jenis sastra atau genre, pemikiran, perasaan, gaya bahasa, gaya naratif, dan struktur karya sastra.

3. Sangidu (2004)

Sangidu berpendapat bahwa unsur intrinsik yang melekat adalah pendekatan struktural dan strukturalisme. Strukturalisme adalah suatu disiplin ilmu yang memandang sastra sebagai suatu struktur yang tersusun dari beberapa struktur yang saling berhubungan, antara lain adanya unsur-unsur internal dan eksternal dalam penciptaan karya sastra.

4. Ratna (2014)

Ratna mengungkapkan bahwa unsur dalam adalah unsur yang meliputi tema, tokoh, gaya bahasa, alur, dll.

5. Sehandi (2014)

Menurut Sehandi, unsur internal adalah adanya teori strukturalis yang menekankan analisis yang dibentuk oleh unsur internal. Menurutnya, unsur dalam adalah alur, penokohan, latar, tema, pesan, sudut pandang, dan gaya bahasa.

Pengertian Unsur Intrinsik

Komponen Pembentuk Unsur Intrinsik

Karena unsur-unsur internal merupakan unsur pembangun sebuah novel atau cerpen, setidaknya unsur-unsur tersebut memiliki beberapa unsur. Ada tujuh unsur internal yang berbeda yang membentuk karya sastra, termasuk:

(1) judul, (2) tema, (3) alur, (4) tokoh atau watak, (5) dialog, (6) konflik, (7) latar atau setting.

Adapun rincian dan penjelasan mengenai ketujuh unsur intern tersebut dijelaskan secara rinci di bawah ini.

Judul

Dalam sebuah karya sastra, semua karya pasti memiliki judul. Judul merupakan unsur tersendiri yang menjadi nama sebuah karya sastra, baik itu novel, cerpen, drama atau sebagainya. Dalam sebuah karya sastra atau bahkan seni, judul memegang peranan penting.

Karena judul bisa secara singkat mencerminkan isi cerita. Selain itu, judul juga bermanfaat karena pembaca sudah mengetahui gambaran dan alur karya sastra dengan membaca judulnya. Judul elemen internal dapat menunjukkan siapa karakter utamanya, apa plotnya, dll.

Tema

Berbeda dengan judul, tema yang merupakan unsur yang melekat merupakan keseluruhan cerita yang terdiri dari ide-ide pokok. Gagasan pokok menjadi dasar untuk membangun atau merancang tema yang berkembang dalam bentuk karya sastra. Dengan demikian, tema menjadi dasar atau gagasan utama cerita.

Berbeda dengan tema, unsur dalam adalah unsur yang kemudian dikembangkan dan disusun mengikuti tema yang diberikan, seperti: Penulisan, penokohan, latar atau setting, gaya bahasa, judul, dll. Sementara itu, menurut Nurgiyantoro, tema unsur internal adalah makna yang terkandung dalam cerita.

Alur Cerita

Plot, atau alur cerita yang terkandung dalam unsur-unsur internal, adalah cerita yang disusun berdasarkan fase-fase yang berbeda dari suatu peristiwa sehingga dapat membentuk rangkaian cerita. Pada umumnya plot atau alur suatu karya sastra tidaklah sederhana karena pengarang menyusunnya berdasarkan hubungan sebab akibat.

Sebagai plot atau alur cerita adalah rangkaian cerita yang terdiri dari fase-fase peristiwa yang menjalin sebuah cerita menjadi satu, ada fase-fase yang membangun alur plot atau intrik. Plot atau alur cerita memiliki beberapa fase antara lain:

Tahap awal

Fase awal plot ini adalah fase dimana tokoh-tokoh cerita disajikan dengan ciri-ciri, karakter, latar belakang, dll.

Munculnya konflik

Setelah tahap awal membayangkan siapa tokohnya dan apa sifat atau wataknya, aksi bergerak ke tahap konflik. Pada tahap ini, penonton diminta untuk membiasakan diri dengan konflik yang ada dalam karya sastra atau cerita. Juga dalam fase ini, konflik biasanya dibumbui dengan drama menarik yang memungkinkan karya sastra atau cerita berkembang.

Konflik-konflik yang muncul tentunya mempengaruhi semua pemain atau karakter, dalam hal ini penonton juga mengetahui bagaimana alur atau plot dari cerita ini dibuat.

Komplikasi

Tahap komplikasi pada elemen internal merupakan tahap peningkatan konflik. Semakin banyak peristiwa yang terjadi pada tahapan ini, maka semakin banyak pula konflik pendukung yang muncul ketika mencoba memperkuat konflik utama jalan cerita.

Klimaks

Klimaks adalah tahap puncak konflik dalam sebuah karya sastra. Pada titik ini klimaks ketegangan bisa dimulai dari awal cerita.

Resolusi

Saat klimaks terjadi, muncul fase disolusi. Tingkat resolusi ini menunjukkan jalan keluar dari setiap konflik dalam cerita. Biasanya level ini berisi teka-teki yang muncul di setiap konflik dari awal hingga akhir cerita. Seringkali di level ini juga kamu bisa melihat seperti apa karakter asli tokoh dalam cerita tersebut.

Akhir Cerita

Bagian akhir atau fase alur unsur dalam adalah bagian terakhir yang menjadi bagian akhir cerita. Dalam semua tahapan, tahapan ini merupakan tahapan pemecahan masalah karena berbagai konflik diselesaikan, meskipun tidak semuanya berakhir bahagia.

Unsur-unsur internal yang membentuk karya sastra tidak hanya memiliki tahapan atau alur, tetapi juga memiliki alur yang berbeda-beda. Ada empat alur yang dibagi menjadi plot atau petak cerita.

Alur Maju

Alur maju atau disebut juga dengan alur progresif biasanya menyajikan cerita secara berurutan. Mulai dari fase pengenalan karakter hingga fase akhir atau final. Cerita dengan alur maju biasanya merepresentasikan cerita yang ringan dan tidak terlalu sulit serta mudah dipahami. Meski begitu, plot ini tetap menarik dan mengejutkan pembaca.

Alur Mundur

Berbeda dengan alur maju, alur mundur atau alur dengan alur balik pada unsur-unsur internalnya merupakan proses pengorganisasian naratif atau alur yang tidak berurutan dan tidak koheren. Representasi mundur ini, atau yang dikenal dengan tindakan represif, menceritakan kisah yang diawali dengan konflik yang kemudian baru diselesaikan pada fase resolusi.

Selain itu, pengarang biasanya mendorong cerita ke latar belakang, karena konflik muncul dalam sebuah karya sastra. Artinya, seorang sastrawan atau penulis karya sastra bercerita tentang masa lalu dan menunjukkan klimaks di awal cerita. Hal yang menarik dari backstory ini adalah adanya sebuah rahasia besar yang belum diungkap oleh penulisnya.

Proses umpan balik ini biasanya non-kognitif. Dimulai dengan fase akhir, antiklimaks, klimaks, komplikasi, resolusi dan kembali ke awal.

Alur Campuran

Alur campuran adalah alur yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur. Plot ini biasanya dimulai pada klimaks cerita kemudian dilanjutkan dengan melihat ke masa lalu cerita. Nantinya, cerita memasuki fase akhir.

Dalam cerita campuran ini, pengarang biasanya menceritakan unsur-unsur internal tokoh utama, mulai dari klimaks, komplikasi, awal, antiklimaks, dan akhir atau penutup.

Alur Sorot Balik

Plot terakhir ini membawa pembaca ke akhir cerita dan kembali ke awal cerita, masih dalam keadaan berantakan. Pengarang bisa mulai dari klimaks cerita ke awal cerita dan berlanjut ke akhir dan seterusnya.

Pengertian Unsur Intrinsik

Tokoh naratif atau watak

Karakter adalah orang atau individu yang mengambil peran dalam karya sastra atau terlibat dalam jalannya cerita atau konflik. Meskipun karakter adalah karakter atau karakter yang dimiliki oleh karakter. Dalam karya sastra dan unsur batin, tokoh ini terbagi menjadi beberapa jenis.

Berdasarkan peran.

Berdasarkan perannya, karakter dibagi menjadi dua bagian, yaitu. tokoh utama atau tokoh sentral dan tokoh tambahan atau pendukung. Tokoh utama merupakan tokoh yang kuat dan sering muncul dalam cerita. Tokoh tambahan atau figuran adalah tokoh yang mendukung atau mendukung cerita. Kehadiran karakter tambahan ini hanya mendukung cerita dari karakter utama.

Berdasarkan karakter.

Berdasarkan tokohnya, tokoh dibagi menjadi dua bagian, yaitu tokoh antagonis dan tokoh protagonis. Dua karakter yang terkandung dalam unsur-unsur internal tersebut merupakan sifat-sifat karakter yang menimbulkan persoalan konflik. Tokoh antagonis adalah tokoh yang digambarkan sebagai orang yang licik dan jahat sehingga menjadi penyebab konflik. Sedangkan protagonis adalah tokoh yang mengalami konflik yang diciptakan oleh antagonis.

Berdasarkan perkembangan.

Dengan pengembangan karakter atau watak terdiri dari dua unsur internal yaitu karakter statis dan karakter berkembang. Tokoh statis adalah tokoh yang relatif tetap dan tidak mengalami perkembangan apapun dari awal hingga akhir cerita.

Seiring perkembangan karakter, mereka adalah karakter yang mengalami perubahan seiring dengan konflik dalam cerita.

Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam bercerita. Sudut pandang penulis terdiri dari tiga sudut pandang, yaitu orang pertama, kedua, dan ketiga.

Seringkali, pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama dan sudut pandang orang ketiga sebagai tokoh serba tahu yang muncul di sepanjang cerita.

Dialog

Dialog juga merupakan salah satu unsur tersendiri, yaitu rangkaian percakapan dalam sebuah cerita yang penyampaiannya memiliki teknik tersendiri. Teknik dialog ini merupakan hal yang penting untuk dikembangkan dalam sebuah cerita atau sastra, karena setiap karakter sangat diberdayakan oleh dialog yang diucapkan dan gaya serta ekspresi yang disajikan.

Konflik

Konflik juga merupakan unsur yang unik dalam sebuah karya sastra, yaitu munculnya suatu masalah, konflik, konflik dalam drama. Biasanya konflik ini dialami oleh tokoh protagonis yang kemudian didukung oleh tokoh-tokoh pendamping lainnya. Setiap drama atau cerita pasti memiliki konflik yang berbeda.

Maka, pengarang menciptakan konflik ini dengan memberikan kesan bahwa pembaca tenggelam dalam permasalahan antar tokoh, yang menimbulkan rasa penasaran karena ingin mengetahui misteri yang dikandungnya.

Latar cerita atau setting

Latar atau latar unsur internal adalah tempat, waktu, atau keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita itu. Acara biasanya memiliki waktu atau tempat tertentu. Secara sederhana, skenario atau skenario sebuah cerita dapat dikatakan sebagai gambaran petunjuk dan acuan.

Petunjuk dan pengacuan tersebut merujuk pada waktu, ruang, dan suasana di mana peristiwa atau kejadian karya sastra itu berlangsung.

Amanat atau pesan

Biasanya dalam cerpen, pengarang menyampaikan pesan moral kepada pembaca tentang nilai-nilai moral. Komisi perbuatan baik ini mengatasi perbuatan jahat. Pesan cerita pendek dapat disembunyikan (implisit) atau eksplisit (eksplisit). Pesan juga dapat disampaikan antar karakter dalam bentuk salam. Pembaca dapat memahami pesan ini melalui peristiwa yang disajikan.

Pengertian Unsur Intrinsik

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai definisi dari unsur intrinsik pada karya sastra. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari unsur intrinsik pada karya sastra saja namun juga membahas lebih jauh bagaimana pendapat para ahli dalam memandang sebuah unsur intrinsik, komponen pembentuk unsur intrinsik apa saja yang terdapat pada sebuah karya sastra dll.

Memahami pengertian dari unsur intrinsik pada sebuah karya sastra memberikan kita pengetahuan tambahan mengenai berbagai komponen pembentuk cerita dalam sebuah karya sastra yang dapat sobat Grameds pelajari dalam pelajaran bahasa dan sastra di sekolah atau kampus untuk dapat lebih memahami bagaimana sebuah karya sastra dibentuk sedemikian rupa mengandalkan beberapa komponen penting pembentuk karya sastra tersebut.

Demikian ulasan mengenai pengertian unsur intrinsik. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian unsur intrinsik dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa dan sastra lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Unsur-unsur Intrinsik Cerpen (Cerita Pendek)

Pengertian Antagonis: Fungsi, Unsur Intrinsik, dan Perbedaannya dengan Protagonis

7 Unsur Intrinsik Novel yang Wajib Diketahui

Pengertian Antologi beserta dengan Jenis, Pembuatan & Unsur Intrinsik

Pengertian Struktur Fabel: Ciri-Ciri, Jenis, Unsur Intrinsik, dan Contohnya

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra