Agama Islam

Pengertian Tabligh: Kedudukan, Tujuan dan Tata Caranya

pengertian tabligh
Written by Yufi Cantika

Pengertian Tabligh – Istilah tabligh tentu sudah tidak asing oleh para sebagian besar umat muslim. Tabligh merupakan sebuah kegiatan yang biasa dijalani dalam bentuk pengajian. Di Indonesia sendiri, kegiatan tabligh sudah sering dijalani di saat hari perayaan-perayaan besar. Seperti pada saat perayaan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, dan juga seperti perayaan tahun baru Islam.

Dalam proses kegiatan ini biasanya ada seorang penceramah yang membawa materi pengajian. Materi yang dibahas pun juga bisa beragam, dapat menyesuaikan dengan tema yang dibahas pada kegiatan tabligh ataupun disesuaikan kembali dengan peringatan hari besar dalam agama Islam. Kegiatan ini juga dapat dihadiri dengan terbuka oleh semua warga umat muslim.

Dalam pelaksanaan proses kegiatan tabligh, mubaligh atau yang disebut juga seseorang penceramah dapat menyampaikan materinya secara lisan dan juga dalam bentuk tulisan. Di yang dimaksud disini, mubaligh juga bisa membangun suasana interaksi yang aktif dengan para jamaah. Sehingga target penyampaian pada materi tabligh bisa sampai pada jamaah dengan baik. Hal tersebut dijalankan tentu saja untuk mencapai tujuan tabligh dengan baik serta optimal.

 

Pengertian Tabligh

Dilihat dari makna katanya, tabligh sendiri memiliki makna yang berarti penyampaian atau menyampaikan. Sedangkan secara istilah, tabligh merupakan kegiatan menyampaikan ajaran Allah dan Rasul kepada orang lain ataupun umat muslim. Dalam perihal ini, hukum tabligh sendiri tercantum dalam QS. Al Maidah ayat 67:

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu…”

Selain tertulisnya ayat tersebut, hukum tabligh serta tertulis dalam QS Al-Ahzab ayat 39 yaitu sebagai berikut:

“Yaitu, orang-orang yang telah menyampaikan risalah risalah Allah, mereka takut akan kepada-Nya serta mereka tiada merasa takut kepada seorang selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.”

Dalam proses tabligh ini, seorang penceramah atau mubaligh menyampaikan materi- materi tentang ajaran-ajaran islam yang berasal dari pada Al-Quran serta hadist yang berupa ajaran – ajaran sunnah dari Rasulullah. Maksudnya ialah, materi bisa disampaikan melalui lisan maupun lisan juga dan tulisan.

Dalam sebuah praktiknya, mubaligh memiliki kesempatan secara leluasa untuk membangun atau membawa suasana tabligh yang menjadi aktif dan kreatif. Sehingga materi yang dibawakan juga dapat tersampaikan dengan baik kepada jamaah tabligh.

Awal Mula Munculnya Tabligh

Pada awalnya, kegiatan tabligh adalah merefleksikan dari apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW serta juga para sahabat. Tabligh awalnya dilakukan oleh Rasulullah SAW sendiri, yang kemudian juga diikuti oleh para sahabat dalam golongan as-Sabiqunal Awwalun atau pemeluk agama Islam yang pertama kali melakukannya.

Dikarenakan Rasulullah SAW dan para sahabat sudah merefleksikannya, maka tabligh telah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Tentunya yang disesuaikan dengan kemampuannya kembali untuk menyampaikan ajaran Islam yang dapat dia ketahui.

Tabligh sendiri pada dasarnya memiliki perbedaan dengan khutbah shalat Jumat ataupun salat Ied yang merupakan bagian dari ibadah. Sebab tabligh dapat dilakukan berdasarkan kreativitas dari seorang mubaligh. Tidak terdapat pada sebuah tata cara atau rukun yang mengatur dalam pelaksanaan tabligh seperti sebuah pelaksanaan khutbah Jumat. Tabligh dapat berjalan kapan saja serta dimana saja, namun tentunya dengan atau sesuai cara-cara yang baik.

 

Isi Pokok Kegiatan Tabligh

Isi pokok yang berada di dalam kegiatan tabligh sendiri adalah berupa ceramah ataupun pidato yang biasanya disampaikan oleh orang ataupun tokoh yang sudah memiliki latar belakang yang sesuai dengan pengetahuan agama mendalam juga mampu untuk menyampaikannya untuk para umat muslim. Seseorang yang bisa melakukan tabligh merupakan mubaligh bagi laki-laki. Sedangkan untuk seorang perempuan disebut dengan nama mubalighah.

Agar tabligh dapat diterima dengan baik oleh para umat, seorang mubaligh ataupun  mubalighah hendaknya memiliki sebuah kemampuan komunikasi ataupun retorika yang sesuai atau mumpuni. Minimal telah memiliki keahlian dalam penggunaan bahasa serta istilah yang bisa dimengerti, intonasi suara yang jelas serta pembawaannya yang baik atau tidak tegang dan kaku.

Seharusnya dasar dari tabligh ini adalah amar ma’ruf nahi munkar. Maksudnya, dalam tabligh ini bertujuan untuk mengajak umat Islam untuk mengerjakan perbuatan baik juga serta mencegah atau menhindari dari perbuatan buruk. Selain itu pun, tabligh ini hendaknya selalu mengajak umat Islam untuk tetap selalu beriman pada Allah SWT.

 

Kedudukan Tabligh

Setelah mengetahui pengertian tabligh, berikutnya perlu kita ketahui pula bagaimana bentuk kedudukan tabligh dalam agama Islam. Dalam hal tersebut, tabligh memiliki dua kedudukan dalam sistem dakwah itu yaitu tabligh sebagai sebuah bagian dari sistem dakwah dan juga tabligh sebagai sebuah operasional dakwah. Penjelasan kedua kedudukan tabligh adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan tabligh sebagai bagian dari sistem dakwah

Maksudnya adalah Tabligh memiliki beberapa unsur-unsur dakwah yang memuat dalam komponen unsur tabligh tersebut.

Namun ada beberapa unsur dalam dakwah yang tidak dimiliki tabligh. Seperti adanya media, di mana dakwah mempunyai banyak sekali media sebagai perantara penyampaian materi sedangkan untuk tabligh itu sendiri hanya sebatas pada media lisan ataupun sebatas tulisan saja.

2. Kedudukan tabligh sebagai operasional dakwah

Artinya adalah dimana ajaran Islam tidak dapat diraih dengan hanya didengar, dipahami, dibaca, dilihat, dan dihayati ketika tidak disampaikan secara lisan maupun tulisan. Dengan hal seperti itu, dapat dipahami bahwa tabligh sendiri merupakan suatu media atau sistem operasional untuk menyampaikan atau menyebarkan materi tentang ajaran-ajaran Islam.

Tujuan Tabligh

Setelah dapat memahami pengertian, Isi pokok, kedudukan dari tabligh, berikutnya terdapat tujuan jelas tabligh yang sangat penting untuk bisa diketahui. Tujuan tabligh ini adalah sebenarnya untuk merealisasikan atau menyebarkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Baik dalam kehidupan umat secara individu maupun juga dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Dalam hal tersebut, tujuan tabligh tidak lain untuk bisa mencapai ketentraman, kebahagiaan, dan juga ketenangan dalam hidup.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kegiatan tabligh ini dijalankan memiliki tujuan untuk menyampaikan risalah serta ajaran Allah dan Rasul kepada semua warga umat muslim sehingga dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya itu, kegiatan tabligh ini juga bermaksud untuk membangun kepribadian atau sifat umat dengan iman Islam yang baik serta kuat.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam
karya Dr. A. Ilyas Ismail, M.A. dan Prio Hotman, M.A.

Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam

Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam

Beli Buku di Gramedia

Prinsip dan Ayat yang Menjelaskan Tabligh

Hal yang perlu kita ingat bahwa sebuah kegiatan tabligh itu sendiri adalah sebatas menyampaikan ajaran Islam. Tabligh tidak berarti berarti berhak untuk menggiring atau memaksa orang yang bukan umat Islam untuk meninggalkan kepercayaannya ataupun keyakinannya. Karenanya sebaik-baiknya seseorang yang berusaha pada akhirnya Allah-lah yang akan memberikan petunjuk ataupun hidayah pada umat manusia agar mau beriman kepada-Nya.

Bahkan Allah SWT juga telah berfirman dalam QS Al-Qashash ayat 56 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Anda tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-nya dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

Sebenarnya dari dasar kegiatan tabligh adalah perintah Allah SWT. Perintah tersebut sudah tertuang atau tertulis banyak di dalam kitab suci Al-Quran. Dalam Al-Quran, kata tabligh sendiri sudah disebutkan dalam bentuk kata kerja (fi’il) kurang lebih sebanyak 10 kali, yaitu pada surat al-Ahzab ayat 62 dan 68, surat Al-Maidah ayat 67, surat al-Ahqaf ayat 23, surat Al-A’raf ayat 79 dan 92, surat al-Jin ayat 28, dan surat Hud ayat 57.

Seperti di dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 67 memiliki arti:

“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan ketika tidak Anda kerjakan serta apa yang diperintahkan itu, maka Anda tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara Anda dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk terhadap orang-orang yang kafir.”

Tepat setelah yang diperintahkan kepada Rasulullah SAW, tabligh hingga hari ini sudah berjalan untuk seluruh umat muslim. Tentunya hal tersebut juga sudah sesuai dengan hadist yang sudah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tirmidzi, serta Imam Ahmad dari Ibnu Amr, yang memiliki arti:

“Sampaikanlah tabligh olehmu apa yang kalian peroleh dari aku meski hanya satu ayat.”

Oleh karena itu untuk sebagai seorang umat muslim hendaknya bisa selalu menyebarkan atau menyampaikan kebaikan ajaran Islam tanpa perlu harus dengan memaksakan kehendak agar umat berkeyakinan agama lain mau ikut masuk ke Islam. Jika sudah mendapatkan hidayahnya, tentunya secara otomatis akan di arahkan Allah SWT masuk ke dalam agama Islam.

 

Fungsi-Fungsi Tabligh

Tabligh dalam sistem Islam sendiri ialah tidak memaksakan dan menyampaikan risalah secara jelas atau bermetode dan terang. Dalam hubungan Islam itu sendiri fungsi tabligh diharapkan akan berjalan sendiri pada satu faktor dan faktor lainnya yang berkaitan tiga hal yang penting, yaitu sebagai akidah, ibadah, dan juga muamalah.

1) Fungsi Tabligh bagi Mablug (Objek Tabligh)

  • Mengembangkan serta meningkatkan jiwa, hati, akal, dan juga jasmani.
  • Membantu mablug mendapat pemahaman aqidah yang benar.
  • Membantu mablug untuk menjalankan ibadah sesuai yang disyariatkan Allah Swt.
  • Membantu dalam bermuamalah dan beretika atau berakhlak baik.
  • Menanamkan pemahaman tentang urusan agama.

2) Fungsi Tabligh dalam berkegiatan Tabligh

  • Mengukuhkan atau menguatkan potensi tabligh dalam berbagai faktor. Terdapat pada tiga sektor utama, yaitu sektor ibadah, sektor akidah, dan sektor muamalah.
  • Menguatkan tabligh serta jiwa, akal, dan juga kehidupan manusia. Dengan kuatnya tabligh dalam hati manusia akan menjadikan mereka lebih menghormati dan memuliakannya, lalu meningkatkan dalam mencintai tabligh dan juga masuk ke dalam barisan orang-orang yang mengamalkannya.
  • Memperdalam pemahaman tabligh kepada Allah Swt. Semakin jelas dengan  pemahaman tabligh kepada Allah Swt., semakin besar juga manfaat serta faedahnya bagi tabligh itu sendiri.

3) Fungsi Tabligh terhadap Mubalig

  • Mengikuti pelatihan,serta memberi kesempatan terhadap mubalig untuk mengaplikasikan amal dan memberi harapan atau kabar gembira dari sisi Allah Swt.
  • Membekali mubaligh dengan ilmu pengetahuan, kepandaian serta keterampilan.
  • Memperbanyak kesempatan untuk beramal.
  • Menanggulangi berbagai ujian atau cobaan.
  • Menumbuhkan semangat untuk menjalankan dan melakukan amalan baik.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Dakwah Di Era Media Baru : Teori&Aktivisme Dakwah
karya Moch Fakhuroji

Dakwah Di Era Media Baru : Teori&Aktivisme Dakwah

Dakwah Di Era Media Baru : Teori&Aktivisme Dakwah

Beli Buku di Gramedia

 

Tata Cara Tabligh

Dalam tabligh sendiri tentu ada hal-hal yang harus diperhatikan dan juga disiapkan sebelum seseorang menjalankan tanggung jawab untuk menyampaikan ajaran Islam. Hal tersebut adalah sebagai berikut.

  • Bersikap lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.
  • Menggunakan bahasa yang dapat mudah dimengerti.
  • Mengutamakan musyawarah serta berdiskusi untuk mendapat kesepakatan bersama.
  • Materi dakwah yang disampaikan harus memiliki dasar hukum yang kuat dan jelas sumbernya.
  • Menggunakan akal dan selalu dalam keadaan mengingat Allah Swt.
  • Tidak meminta upah ataupun bayaran atas dakwah yang dilakukannya.
  • Tidak membeda-bedakan ataupun menjelek-jelekkan orang lain, karena poin penting yang harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid serta ajaran agama Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
  • Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, kepada orang dan tempat yang tepat.
  • Tidak menghasut untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari kesalahan orang lain.
  • Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.

 

Perbedaan Dakwah, Tablig, dan Khotbah 

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dalam dakwah tabligh dan juga khotbah memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Dakwah

Dakwah yang paling umum di antara tabligh dan khotbah adalah dakwah. Kata dakwah sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru. Maksudnya, berdakwah merupakan sebuah ajakan orang lain ke jalan Allah SWT agar mengamalkan sebuah ajaran Islam di dalam kehidupan sehari-hari.

Ada banyak sekali cara untuk berdakwah. Sebagai contohnya, seseorang bisa berdakwah dengan lisan, menggunakan tulisan, mencontohkan perbuatan atau memberi teladan, dan lain sebagainya. Sehingga jika seseorang akan berniat dengan tujuan menyeru atau mengajak ke jalan Allah SWT apa pun dengan caranya, maka ia bisa dikatakan berdakwah.

Ayat mengenai keutamaan dalam berdakwah ini tertera dalam Al quran surah Al-Qasas ayat 87:

“Dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau Muhammad untuk menyampaikan ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat tersebut diturunkan kepadamu, dan berdakwah lah kepada umat manusia agar senantiasa beriman kepada Tuhanmu, dan juga janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik,” (Al-Qasas [28]: 87).

Dalam dakwah sendiri, terdapat banyak aktivitas untuk menyeru ataupun mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Salah satunya adalah dengan melalui tabligh.

2) Tabligh

Menurut KBBI sendiri, tabligh memiliki arti penyiaran ajaran Islam. Secara bahasa, ia merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yang artinya menyampaikan.

Melakukan tabligh maksudnya untuk menyampaikan atau menyebar ajaran Islam kepada orang lain yang bertujuan agar pesan itu diamalkan atau di aplikasikan.

Tabligh sendiri dilakukan dengan cara berceramah. Lantas, karena dengan tujuannya agar isi tablignya dapat diamalkan, maka cara penyampaiannya sendiri harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat diterima. Biasanya, tabligh disampaikan secara cara sopan, menarik, serta tidak menggurui.

Rujukan tentang mengenai anjuran tabligh ini tertera dalam firman Allah yang sudah tertulis di atas.

Seperti contohnya di surah Al-Ahzab ayat 39:

“Yaitu kepada orang-orang yang menyampaikan risalah Allah tabligh, mereka takut kepada-Nya serta tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan,”

Dari yang disebutkan di atas, tabligh sendiri dapat dikategorikan sebagai bagian dari sebuah dakwah. Namun tetap, dakwah tidak berarti hanya tabligh saja. Artinya, cakupan dakwah yang lebih luas, termasuk tabligh dan khutbah di dalamnya.

3) Khutbah

Khotbah pada dasarnya cukup mirip dengan tabligh. Artinya, khutbah juga menyampaikan nasihat ataupun pesan tentang takwa. Bedanya, tidak seperti tabligh yang cukup longgar, khotbah harus dibarengi dengan syarat dan juga rukun tertentu agar sah dan juga dapat diterima.

Hal ini disebabkan khutbah berkaitan dengan sah dan sunnahnya sebuah ibadah. Jika khutbahnya tidak sah, hal ini cukup mempengaruhi dengan jalannya ibadah yang menyertainya.

Secara umum, khotbah memiliki kaitan erat dengan ibadah shalat ataupun ibadah lainnya. Sebagai contoh, seperti khutbah pada shalat Jumat, khutbah pada Idul Fitri, Idul Adha, khutbah nikah, khutbah shalat gerhana Khusuf, dan lainnya. Untuk jenis-jenis khotbah di atas tentu tetap memiliki ketentuannya masing masing. Namun, yang selalu dilakukan secara rutin setiap minggu adalah khutbah pada hari Jumat.

 

Kamu bisa mempelajari tentang Ilmu Dakwah Kajian Ontologi Epistemologi Aksiologi
karya Abdullah

Ilmu Dakwah Kajian Ontologi Epistemologi Aksiologi

Ilmu Dakwah Kajian Ontologi Epistemologi Aksiologi

Beli Buku di Gramedia

Maka dari itu, dapat kita pahami bahwa sebagai umat muslim hendaknya kita selalu menyebarkan atau menyerukan kebaikan ajaran Islam tanpa harus memaksa kehendak agar umat agama atau golongan lain mau ikut masuk ke dalam Agama Islam. Jika sudah sesuai dengan hidayahnya, maka tetap secara otomatis akan dituntun dan dibantu oleh Allah SWT untuk masuk ke dalam agama Islam.

Baca juga artikel lain yang terkait “Pengertian Tabligh” :

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika