Hubungan Internasional

Pengertian Imperialisme serta Jenis, Penyebab, dan Sejarahnya

pengertian imperialisme
Written by Alisa Q

Pengertian Imperialisme – Imperialisme merupakan istilah yang sudah tak asing lagi, terlebih lagi dalam hal ini menjadi salah satu materi dalam mata pelajaran sejarah. Imperialisme sendiri adalah suatu paham dan kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengendalikan negara lain.

detik.com

Istilah ini mulai berkembang sejak akhir abad ke-19, ketika para penguasa suatu negara atau wilayah saling berlomba untuk menginvasi negara lain dengan tujuan untuk menguasai.

Sistem imperialisme kerap dainggap sama dengan sistem kolonialisme karena sama-sama memiliki tujuan untuk menguasai negara. Padahal, sistem imperialisme dan kolonialisme mempunyai perbedaan.

Artikel ini secara khusus akan membahas perihal sistem imperialisme, mulai dari pengertian imperialisme, jenis-jenis, serta perbedaannya dengan sistem kolonialisme. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini seputar pengertian imperialisme!

Apa yang Dimaksud dengan Imperialisme?

pengertian imperialisme

kompas.com

Pengertian Imperialisme merupakan suatu sistem kebijakan yang diambil oleh suatu negara besar untuk memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain supaya negara tersebut dapat berkembang.

Istilah imperialisme sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu imperare atau imperium yang artinya adalah daerah kependudukan atau kekuasaan. Menurut Puspa Swara dalam buku dengan judul Sistem Belajar Semalam: Ringkasan Materi Kumpulan Rumus, pengertian imperialisme yakni suatu perluasan wilayah atau daerah kekuasaan/jajahan.

Perluasan wilayah tersebut dapat dilakukan dengan cara halus dan saling menguntungkan, seperti ekonomi, budaya, ideologi, ataupun dengan menggunakann paksaan (kekuatan bersenjata). Hal ini dilakukan atas dasar kepentingan sendiri.

Pengertian Imperialisme sendiri telah ada sejak abad ke-19 yang mana pertama kali dicetuskan oleh Perdana Menteri Inggris pada kala itu, yakni Benjamin Disraeli. Keinginan untuk menguasai berbagai negara dan wilayah lain sendiri telah ada semenjak runtuhnya Konstatinopel. Konstatinopel ialah sebuah daerah yang strategis untuk berdagang yang akhirnya jatuh dan Turki Usmani menguasainya.

Jatuhnya Konstatinopel membuat para pedagang dan para pembeli tidak dapat dengan sembarangan masuk ke wilayah tersebut, sehingga bangsa Eropa menjadi bingung harus mencari ke mana untuk memenuhi kebutuhan atas komoditas rempah-rempah.

Pada akhirnya, bangsa Eropa mulai melakukan ekspedisi samudra dengan tujuan untuk menemukan berbagai wilayah di benua Asia dan sekitarnya yang kemudian untuk dijadikan sebagai daerah kekuasaan.

pengertian imperialismehttps://www.gramedia.com/products/conf-mudah-merancang-sistem-akuntansi-otomatis?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiMeskipun demikian, praktik perebutan suatu daerah telah ada sejak raja-raja dan penguasa suatu wilayah merebut daerah lain untuk memperluas suatu wilayah. Tindakan tersebutlah yang dikenal sebagai imperialisme. Imperialisme juga kadang disebut sebagai anak dari paham kapitalisme. Karakter imperialisme ditentukan oleh sumber dari kapitalisme itu sendiri.

Imperialisme bisa dibagi menjadi imperialisme royal atau liberal, imperialisme setengah royal atau setengah liberal, dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya, imperialisme adalah paham yang memfokuskan diri untuk mengembangkan wilayah kekuasaan di luar teritorialnya dengan cara merebut wilayah dari negara lain dengan cara berperang maupun damai atau menduduki wilayah-wilayah yang tak memiliki tuan.

Berdasarkan beberapa penjelasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pengertian imperialisme adalah sistem yang dijalankan untuk menguasai negara lain demi kepentingan tersendiri.

Apa Saja Jenis-Jenis Imperialisme?

Imperialisme adalah suatu sistem yang apabila dari bentuk dan tujuannya terdiri dari beberapa jenis. Dikutip dari buku Sari Sejdarah Jilid I: Asia-Afrika yang ditulis oleh Soebantardjo, berikut adalah jenis-jenis imperialisme.

1. Berdasarkan Bentuknya

Imperialisme jika dilihat dari bentuk sistem yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yakni:

  • Imperialisme kuno, yakni jenis imperialisme yang memiliki semboyan gold, glory, gospel sebagai tujuannya untuk mencari kekayaan, mencari kejayaan, serta menyebarkan agama.
  • Imperialisme modern, yakni bertujuan untuk menguasai ekonomi, seperti memperoleh daerah penghasil bahan baku, memperoleh daerah untuk memasarkan hasil industri, untuk investasi jangka panjang.

2. Berdasarkan Tujuannya

Berbeda dengan imperialisme berdasarkan bentuknya, imperialisme berdasarkan tujuannya terbagi menjadi empat jenis, yakni:

  • Imperialisme politik, yakni jenis imperialisme yang bertujuan untuk mengendalikan kehidupan politik dari suatu negara.
  • Imperialisme ekonomi, yaitu jenis imperialisme yang memiliki tujuan untuk menguasai sektor perekonomian suatu negara.
  • Imperialisme kebudayaan, yakni jenis imperialisme yang bertujuan untuk menguasai nilai-nilai kebudayaan suatu negara.
  • Imperialisme militer, yaitu jenis imperialisme yang bertujuan untuk mengendalikan wilayah strategis suatu daerah untuk memperkuat pertahanan negara.

Apa Penyebab Munculnya Imperialisme?

https://populis.id/

Keinginan untuk merebut daerah lain muncul dikarenakan adanya beberapa faktor pendorong. Berikut faktor munculnya praktik imperialisme.

1. Keinganan untuk Jaya

Adanya keinginan dari suatu bangsa untuk menjadi negara adikuasa serta yang paling memiliki oengaruh di seluruh dunia. Maka dari itu, negara imperialis mencoba untuk merebut daerah lain dan memperluas kejayaan serta kekuasaannya.

2. Racial Superiority

Perasaan dari suatu bangsa bahwa bangsa tersebut lebih istimewa apabila dibandingkan bangsa lain di dunia membuat beberapa negara imperialis melakukan sistem imperialisme untuk memenuhi perasaan bangga dan meningkatkan harga diri tersebut.

3. Hasrat untuk Menyebarkan Ideologi dan Agama

Salah satu hal yang menjadi penyebab munculnya sistem imperialisme yakni untuk menyebarkan agama dan ideologi yang dimiliki oleh negara imperialis agar “pikiran serta jiwa” dari daerah jajahan juga dapat dikuasai oleh negara imperialis.

4. Letak Negara Kurang Strategis

Suatu negara yang mempunyai letak geografis kurang strategis serta menguntungkan membuat negara tersebut mempunyai keinginan untuk menguasai daerah yang terletak di wilayah yang lebih strategis.

5. Faktor Ekonomi

Permasalah ekonomi juga menjadi penyebab utama timbulnya imeprialisme, terkhusus imperalisme modern. Berikut faktor ekonomi yang menjadi penyebab munculnya imperialisme:

  • Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara.
  • Ingin ikut dalam perdagangan dunia.
  • Ingin menguasai perdagangan.
  • Keinginan untuk menjamin suburnya industri.

Apakah Perbedaan Antara Imperialisme dan Kolonialisme?

Imperialisme dan kolonialisme mempunyai sejumlah persamaan yang salah satunya adalah untuk merebut kekuasaan suatu daerah untuk keuntungan, sedangkan negara yang dijajah menjadi sangat dirugikan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, imperialisme dan kolonialisme memiliki sejumlah persamaan, sehingga orang-orang menganggap kedua sistem ini sama.

Mengutip dari buku Kolonialisme Belanda dan Multikulturalisme Masyarakat Kota Medan karya Rosmaida Sinaga, kolonialisme adalah upaya untuk memperluas serta menguasai suatu daerah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara induk.

https://www.gramedia.com/products/conf-mudah-merancang-sistem-akuntansi-otomatis?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiBerdasarkan definisi kolonialisme yang tekah dijelaskan sebelumnya, sepintas sistem ini mempunyai persamaan dengan imperialisme, yakni sama-sama untuk merebut kekuasaan suatu daerah dengan tujuan keuntungan pribadi, sedangkan negara yang dijajah menjadi sangat dirugikan. Meskipun mempunyai persamaan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, kedua sistem ini juga mempunyai perbedaan tertentu. Berikut perbedaannya.

1. Tujuan

Jika dilihat dari tujuannya, kolonialisme memiliki tujuan untuk menguasai serta menggunakan potensi sumber daya alam negara jajahannya. Adapun imperialisme memiliki tujuan untuk menanamkan pengaruh ke berbagai bidang kehidupan negara yang dijajah.

2. Kendali

Kolonialisme mengendalikan atas berbagai bidang, seperti politik dan ekonomi sesuai dengan kepentingan, sedangkan imperialisme mengendalikan suatu daerah di berbagai macam bidang secara keseluruhan baik secara formal maupun informal.

3. Kedaulatan

Berdasarkan kedaulatannya, kolonialisme merebut kekuasaan negara tersebut dengan permanen bahkan hingga menempati negara tersebut, sedangkan imperialisme dilakukan dengan kekuasaan atas wilayah yang berhasil dikuasai melalui berbagai mekanisme kedaulatan atau kontrol tidak langsung.

Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia

pengertian imperialisme

podtail.com

Indonesia dikenal sebagai salah satu daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah banyak dicari oleh bangsa Eropa karena dianggap memiliki manfaat sebagai penghangat serta dapat dijadikan pengawet makanan. Selain karena rempah-rempah harganya yang mahal, mempunyai rempah-rempah juga menjadi simbol kejayaan dari seorang raja pada masa itu. Dari faktor-faktor tersebut, banyak bangsa Eropa yang berusaha untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah yang salah satunya adalah Indonesia.

Hal-hal yang mendorong kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia

1. Portugis

Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra hingga sampai di Tanjung Harapan dan Afrika Selatan, pada tahun 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa (India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa berbagai rempah-rempah.

Portugis pun semakin gigih untuk mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis melanjutkan ekspedisi ke daerah timur yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai Malaka. Dari ekspedisi tersebut, mereka berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara pada 10 Agustus 1511.

2. Spanyol

Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus. Pada 1492, ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik, hingga akhirnya tiba di benua Amerika. Saat itu, Columbus berpikir kalau dia telah sampai di daerah yang ditujunya, yaitu India. Karena itulah Columbus lalu menamakan penduduk lokal yang ia temui sebagai warga Indian.

Penjelajahan yang selanjutnya dilakukan oleh Magelhaens dari Spanyol ke daerah barat daya. Melintasi Samudra Atlantik hingga di ujung selatan Amerika, kemudian melewati Samudra Pasifik lalu mendarat di Filipina pada tahun 1521. Pelayaran Magelhaens sangat berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan karena mereka berhasil membuktikan bahwa bumi itu berbentuk bulat. Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan oleh Sebastian del Cano. Pada tahun 1521, Sebastian del Cano berhasil berlabuh di Tidore, tetapi kedatangan mereka dianggap melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis dan Spanyol melakukan Perjanjian Saragosa pada tahun 1529.

3. Belanda

Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda pada masa itu dianggao kurang ramah dan secara eksplisit berusaha untuk memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten pada masa itu marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar tahun 1598-1600, pedagang Belanda mulai berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin oleh Jacob van Neck. Ia berhasil mendarat di Maluku dengan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck menyebabkan semakin banyak pedagang Belanda yang datang ke Indonesia.

4. Inggris

Masuknya bangsa Inggris ke Indonesia juga memiliki tujuan untuk mencari rempah-rempah. Tokoh penjelajahnya ialah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai menjelajah pada tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau Canary. Henry Middleton lanjut menuju ke perairan Afrika Selatan hingga Samudra Hindia. Ia tiba di Sumatra, lalu menuju Banten pada akhir tahun 1604. Ia berlayar ke Ambon (1605), lalu ke Ternate, serta Tidore, dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh. Sedangkan James Cook hingga ke Batavia pada tahun 1770, setelah dari Australia.

Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia

Di antara bangsa-bangsa tersebut, Belanda merupakan negara yang paling lama berada di Indonesia. Hingga akhirnya mereka sampai membuat perusahaan dagang di Indonesia. Meski telah bangkrut, sampai sekarang, perusahaan ini tercatat sebagai salah satu perusahaan dengan harta paling banyaj di dunia, lho! Apakah Grameds bisa menebak nama perusahaannya?

Vereenigde Oostindische Compagnie atau yang lebih dikenal dengan VOC adalah nama dari perusahaan dagang tersebut. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda. Tujuan pembentukannya VOC adalah:

  1. Menghindari persaingan sesama pedagang Belanda.
  2. Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain.
  3. Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Keberadaan VOC tak sekadar sebagai kongsi dagang, tetapi juga menjadi kekuatan politik. VOC mempunyai hak octrooi, yakni mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, memungut pajak, memiliki angkatan perang, serta mendirikan benteng. VOC pun mempunyai beberapa kebijakan, yakni:

  1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
  2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC, misalnya Kesultanan Mataram.
  3. Ekstirpasi: menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan, sehingga harga dapat dipertahankan.
  4. Pelayaran Hongi: Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman dan perdagangan rempah-rempah oleh petani.

Pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan karena banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi, menanggung utang akibat perang, serta kemerosotan moral dari para pegawai. Dengan dibubarkannya VOC, maka kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda yang pada masa itu dikuasai oleh Prancis.

Apa yang Dimaksud dengan Anti Imperialisme dan Kolonialisme?

Banyaknya bentuk perebutan kekuasaan menjadikan beberapa daerah di dunia melakukan gerakan anti imperialisme sebagai bentuk perlawanan terhadap paham tersebut. Anti imperialisme dan kolonialisme ada;ah suatu bentuk penentangan kepada sistem imperialisme dan kolonialisme yang ada di dunia.

pengertian imperialismeGerakan ini ada untuk menghapuskan penindasan bangsa atas bangsa lain sekaligus bentuk perjuangan untuk mengadakan syarat-syarat agar suatu bangsa bisa maju dan sederajat serta bermartabat dengan bangsa-bangsa lain.

About the author

Alisa Q

Mengetahui wawasan tentang hubungan internasional sangatlah baik, karena kita jadi tahu hal-hal dari suatu negara. Selain itu, saya juga senang menulis, sehingga memadukan tema hubungan internasional dan menulis akan menghasilkan informasi yang bermanfaat.