Fisika

Ketelitian dalam Jangka Sorong, Fungsi, serta Cara Membacanya

Contoh Soal Jangka Sorong
Written by Kamal N

Ketelitian Dalam Jangka Sorong – Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang memiliki tingkat ketepatan serta ketelitian yang sangat baik atau akurat. Jangka sorong dapat digunakan jika sebuah benda tidak dapat diukur dengan menggunakan penggaris.

Secara umum, fungsi dari jangka sorong ialah sebagai alat ukur suatu benda di antara untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda yang memiliki ukuran kecil serta mengukur kedalaman benda.

Nah, bagaimana cara membaca jangka sorong sebagai alat ukur dan bagaimana tingkat ketelitian dari jangka sorong ini? Simak penjelasannya mengenai jangka sorong berikut ini ya!

Sejarah Singkat Jangka Sorong

Jangka sorong paling awal ditemukan di bangkai kapal Yunani Giglio yang berada di dekat pantai Italia. Menurut data yang tercatat, kapal Yunani Giglio berasal dari abad ke 6 SM.

Potongan kayu dari jangka sorong tersebut, telah memiliki rahang yang tetap serta dapat digerakan. Meskipun jarang ditemukan, jangka sorong tetap digunakan oleh orang-orang Yunani serta Romawi.

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Setelah penemuan jangka sorong yang terbuat dari kayu, jangka sorong yang terbuat dari perunggu ditemukan pada 9 Masehi. jangka sorong dari perunggu tersebut digunakan untuk mengukur benda-benda kecil pada Dinasti Xin di China.

Jangka sorong tersebut memiliki catatan prasasti yang menyatakan, bahwa jangka sorong tersebut dibuat pada hari gui you yaitu hari pertama bulan pertama pada tahun pertama Shijianguo. Jangka sorong termasuk slot serta pin serta ketelitian jangka sorong dalam inci serta sepersepuluh inci.

Jangka sorong yang saat ini digunakan, ditemukan oleh Pierre Vernier sebagai perkembangan dari skala vernier atau skala nonius dari Pedro Nunes.

Pengertian Jangka Sorong

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jangka sorong merupakan alat ukur untuk mengukur panjang, diameter luar serta diameter dalam dari suatu benda. Selain itu, jangka sorong pun dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang maupun bangun ruang, seperti tabung.

Jangka sorong lebih sering dipakai untuk mengukur benda yang memiliki ukuran kecil serta tidak bisa diukur oleh alat ukur lain seperti penggaris. Sehingga, dapat dikatakan bahwa tingkat ketelitian dari jangka sorong ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggaris.

Tingkat ketelitian jangka sorong yang dimaksud ialah nilai skala paling kecil yang dapat diukur. Untuk jangka sorong, nilai skala paling kecil ialah 0,01 cm atau 0,01 mm dan skala ini berbeda dengan penggaris yang skala paling kecilnya mencapai 0,1 cm atau 1 mm.

Hal tersebut yang menjadi kelebihan dari jangka sorong ini. Selain itu, karena ukuran yang pas serta mudah untuk dibawa ke mana-mana, maka jangka sorong pun menjadi alat ukur andalan untuk para pekerja di bidang teknik.

Bagian-Bagian dari Jangka Sorong

Sebelum membahas mengenai ketelitian jangka sorong lebih lanjut, Grameds perlu mengetahui bagian-bagian jangka sorong terlebih dahulu.

Jangka sorong memiliki dua bagian yaitu rahang tetap serta rahang geser, jangka sorong berbeda dari penggaris yang hanya memiliki satu skala pembacaan, sebab jangka sorong memiliki dua skala pembacaan.

Dua skala pembacaan tersebut terdiri dari skala utama serta skala vernier atau biasa dikenal pula dengan sebutan skala nonius. Skala utama jangka sorong, cenderung lebih panjang serta letaknya ada pada rahang tetap. Sedangkan skala nonius merupakan skala pendek yang berada pada rahang geser.

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Agar lebih jelas, berikut penjelasan mengenai bagian-bagian dari jangka sorong.

1. Rahang dalam

Bagian ini terdiri dari rahang geser serta rahang tetap. Rahang dalam memiliki fungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang maupun celah.

2. Rahang luar

Bagian ini memiliki dua bagian yaitu rahang geser serta rahang tetap. Fungsi dari rahang luar ialah untuk mengukur bagian luar, seperti lebar, panjang maupun diameter suatu benda.

3. Tangkai ukur kedalaman

Bagian ketiga dari jangka sorong ialah tangkai ukur kedalaman yang memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang dari suatu benda.

4. Skala utama

Skala utama dari jangka sorong memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya skala utama jangka sorong ini dinyatakan dalam satuan inci maupun cm. Umumnya panjang dari skala utama jangka sorong mencapai 15-17 cm.

5. Skala nonius

Skala ini memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Pada umumnya skala nonius dinyatakan dalam satuan inchi ataupun mm.

6. Baut pengunci

Baut pada jangka sorong memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya. Tujuannya agar objek yang diukur bisa ditahan atau tidak terlepas serta skala tidak akan bergeser ketika mengukur.

Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong

Pada umumnya, cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang maupun diameter luar dari suatu benda adalah sebagai berikut ini.

  1. Lakukan cek lebih dahulu kemudian pastikan kedua rahang telah tertutup, skala akan menunjukan angka nol. Tujuannya adalah agar tidak ada kesalahan dalam pengukuran yang biasa disebut dengan zero error.
  2. Kemudian kendurkan baut pengunci, lalu tarik rahang geser ke arah kanan, hingga benda yang ingin diukur oleh Grameds bisa cocok ditempatkan di antara dua rahang yaitu tetap serta geser.
  3. Letakanlah benda yang ingin diukur di antara kedua rahang, lalu pastikan pula posisi bebnda sudah sesuai.
  4. Tarik rahang geser jangka sorong ke arah kiri hingga mengapit bedan yang akan diukur, kemudian putarlah baut pengunci hingga terdengar suara klik.
  5. Kemudian baca serta hitung hasil pengukuran jangka sorong yang diperoleh.

Lalu, bagaimana cara membaca dan menghitung jangka sorong yang benar? Berikut penjelasannya.

  • Catatlah nilai yang ditunjukkan pada skala utama yang dihasilkan ketika mengukur benda.
  • Lalu perhatikanlah nilai pada skala nonius yang tepat serta sejajar dengan skala utama, kemudian tentukan nilainya dengan cara mengalikan hasil dari skala nonius dengan 0,1 mm.
  • Setelah itu, jumlahkan nilai pada skala utama dengan skala nonius.

Agar lebih mudah dalam menghitung hasil pengukuran dari jangka sorong, Grameds bisa menggunakan rumus sebagai berikut ini.

Untuk menentukan nilai skala yang paling kecil atau NST, Grameds dapat menentukannya dengan menggunakan rumus berikut ini.

NST = Nilai skala paling kecil dari skala utama : jumlah dari skala nonius.

Contohnya, pada sebuah jangka sorong jarak dari skala 4 serta 5 ialah 1 cm, kemudian di antara skala 4 dan 5 ada 10 garis skala. Sehingga, nilai skala paling kecil dari skala utamanya ialah sebagai berikut.

1 cm: 10 = 0,1 cm. Skala paling kecil dari jangka sorong iala 0,1 mm atau 0,01 cm.

Selanjutnya, perhatikanlah skala nonius. Pada skala nonius ada 50 garis skala, maka NST dari jangka sorong tersebutlah ialah sebagai berikut.

NST – 0,1 cm :50
= 0,002 cm
= 0,02 mm

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Kompas.com

Setelah mengetahui pengertian, bagian-bagian dari jangka sorong serta cara menggunakan dan mengukur jangka sorong, Grameds perlu memahami ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong.

Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda, tingkat ketelitian merupakan kemampuan yang dimiliki oleh suatu alat untuk memberikan hasil pengukuran yang paling mendekati ukuran sebenarnya dari variabel yang telah diukur.

Begitu pula dengan alat ukur jangka sorong, jangka sorong pun memiliki tingkat ketelitian tertentu yang dapat dicapai ketika digunakan dalam pengukuran.

Tingkat ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong ialah 0,1 milimeter atau mm atau 0,01 cm. Nilai ketelitian jangka sorong tersebut didapatkan melalui garis skala paling kecil atau skala nonius jangka yang memiliki jarak 0,1 mm di antara satu dengan lainnya.

Ketelitian jangka sorong lebih baik dibandingkan dengan penggaris atau mistar yang hanya memiliki ketelitian jangka sebesar 1 mm atau sebesar 0,1 cm. Akan tetapi berada di bawah mikrometer sekrup dengan ketelitian jangka sorong sebesar 0,01 mm atau 0,001 cm.

Karena memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya ialah sebagai berikut ini.

  • Mampu mengukur diameter luar, contohnya seperti kelereng, pensil maupun benda-benda tabung lainnya.
  • Jangka sorong memiliki diameter dalam, contohnya dalam mengukur cincin maupun pipa.
  • Jangka sorong mampu mengukur kedalaman benda, contohnya seperti kedalaman dari benda tabung seperti gelas dan pipa.

Jenis-Jenis Jangka Sorong

Secara umum, jangka sorong dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jangka sorong analog dan jangka sorong digital.

Jangka sorong analog, memiliki bagian yang dapat digeser bernama skala goresan. Skala goresan dalam jangka sorong analog tersebut dibagi menjadi dua, yaitu skala nonius atau skala vernier dan skala utama. Pembacaan skala nonius pada jangka sorong analog dilakukan secara bersamaan.

Sedangkan untuk jangka sorong digital, merupakan jangka sorong yang dapat menampilkan ukuran secara langsung dalam bentuk digital.

Penggunaan jangka sorong digital tersebut sangat mudah apabila dibandingkan dengan jangka sorong analog, karena pengguna tidak perlu menggunakan rumus untuk mengetahui hasil ukurnya, sebab ukuran akan langsung tertera di layar jangka sorong digital.

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Tokopedia.com

Selain dua jenis jangka sorong secara umum tersebut, jangka sorong memiliki dua jenis lainnya. Berikut jenis-jenis jangka sorong.

  • Jangka sorong jam atau jangka sorong arloji
    Jangka sorong arloji atau jangka sorong jam ini adalah jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum dengan ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka dengan stopper jangka sorong. Jangka sorong memakai jam ukur sebagai ganti dari skala nonius dalam melakukan interpolasi posisi garis indeks pada skala batang ukur.
  • Jangka sorong ketinggian
    Jenis jangka sorong lainnya ialah jangka sorong ketinggian. Jangka sorong ini merupakan sejenis mistar ingsut yang memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, sehingga mistar ini disebut jangka sorong ketinggian atau jangka sorong dengan kaliber tinggi.
    Jangka sorong ketinggian dilengkapi dengan rahang ukur yang memiliki gerakan vertikal pada batangnya dengan skala yang tegak lurus dengan landasannya.
    Permukaan dari rahang ukur, dibuat sejajar dengan alas. Sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas, di mana landasan diletakan.
    Oleh sebab itu, dalam pemakaian jangka sorong ketinggian ini, memerlukan permukaan yang rata sebagai acuan, dalam hal ini permukaan rata yang dimaksud dapat berupa meja rata.

Selain empat jenis jangka sorong tersebut, jenis-jenis jangka sorong pun dapat dibedakan menjadi enam apabila dibedakan berdasarkan fungsi dari jangka sorong. Berikut penjelasannya.

  • Jangka sorong alur dalam
    Jenis jangka sorong yang pertama ialah jangka sorong alur dalam. Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang apabila dibandingkan dengan rahang jangka sorong manual atau analog.
    Fungsi dari jangka sorong alur dalam ialah untuk mengukur diameter dalam suatu tabung yang memiliki bentuk berlekuk-lekuk atau tidak rata, seperti botol maupun toples.
  • Jangka sorong pipa
    Jangka sorong pipa, biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan tabung maupun pipa yang memiliki ukuran diameter kecil.
  • Jangka sorong jarak pusat
    Jangka sorong jarak pusat digunakan untuk mengukur jarak di antara satu lubang dengan lubang lainnya atau jarak di antara lubang dengan tepi dari suatu permukaan benda.
  • Jangka sorong gigi gear
    Sesuai dengan namanya, jangka sorong gigi gear digunakan untuk mengukur ketebalan gigi pada gear, yang pada umumnya akan ditemukan pada alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin suatu benda tertentu.
  • Jangka sorong cakram
    Jangka sorong cakram memiliki fungsi untuk mengukur tingkat ketebalan dari suatu lempengan atau cakram logam.
  • Jangka sorong ketinggian
    Jenis jangka sorong terakhir berdasarkan fungsinya ialah jangka sorong ketinggian. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangka sorong in berfungsi untuk mengukur ketinggian dari suatu benda dengan lebih akurat serta lebih detail.
    Pada jangka sorong ketinggian, jangka sorong ini dilengkapi dengan rahang ukur yang memiliki gerakan vertikal pada batang dengan skala yang tegak lurus landasannya.

Ketelitian dalam Jangka Sorong

Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong

Prinsip utama ketika menggunakan jangka sorong ialah, apabila kunci yang ada pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan dari skala nonius dapat bergerak sesuai dengan keperluan ketika mengukur benda-benda tertentu.

Lalu untuk mengukur objek benda tertentu, maka jangka sorong akan menjepit di antara dua penjepit maupun rahang yang ada pada jangka sorong dengan seakurat mungkin atau sesuai dengan posisi yang pas dengan benda yang diukur.

Hasil dari ukuran objek tersebut, dapat ditentukan langsung dengan cara membaca skala utama hingga sepersepuluh cm atau 0,1 cmm. Setelah itu tambahkanlah dengan hasil dari pembacaan pada skala nonius hingga seperibu cm atau 0,001 cm. Kalibrasi dari jangka sorong dilakukan dengan cara mendorong rahang geser hingga mengentuh rahang atas.

Jangka sorong dapat dikatakan telah terkalibrasi dengan sempurna, apabila rahang geser ada pada posisi tepat di angka nol, yaitu angka nol yang ada pada skala utama serta angka nol yang ada pada skala nonius saling berhimpit total pada satu garis yang lurus.

Apabila telah terkalibrasi sempurna sesuai dengan deskripsi di atas, maka jangka sorong tersebut telah siap untuk digunakan untuk mengukur suatu objek tertentu.

Dalam praktik prinsip kerja jangka sorong, jangka ini memiliki kelebihan serta kekurangan ketika akan digunakan untuk mengukur objek tertentu.

Kelebihan dari jangka sorong ialah memiliki kecermatan dalam pembacaan, dapat mengukur diameter sisi luar dan sisi dalam dengan mudah, dapat mengukur kedalaman lebih akurat dan jangka sorong dapat dimiliki dengan harga murah dan terjangkau dibandingkan alat ukur lainnya.

Di sisi lain, jangka sorong pun memiliki kekurangan di antaranya ialah tidak dapat mengukur benda yang memiliki ukuran besar dan dapat terjadi pemuaian pada material jangka jika tidak dirawat.

Itulah penjelasan mengenai ketelitian jangka sorong dan penjelasan terkait jangka sorong.

Apabila Grameds masih kesulitan dalam memahami cara kerja alat satu ini atau cara membacanya, Grameds dapat membaca buku referensi yang membuat cara penggunaan jangka sorong seperti buku pelajaran Fisika.

Demikian ulasan mengenai ketelitian dalam jangka sorong. Grameds bisa mendapatkan buku-buku terkait di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia menyediakan produk-produk terbaik untuk Grameds.

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. Alat Ukur Jangka Sorong: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menggunakannya
  2. Macam-Macam Besaran Pokok dalam Fisika
  3. Penggaris Lurus Hingga Skala Metrik
  4. Harga Penggaris Berdasarkan Jenisnya dan Cara Memilihnya
  5. 13 Alat Tulis Wajib untuk Anak Sekolah

About the author

Kamal N

Ada banyak pelajaran yang dipelajari ketika di sekolah, salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika ini juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.