Agama Islam

Macam-Macam Harakat dan Cara Melafalkannya

Macam-Macam Harakat
Written by Yufi Cantika

Macam-Macam Harakat – Ketika membaca Al Quran, umat Muslim memiliki kewajiban untuk memahami tanda bacanya, tujuannya agar tidak terjadi kesalahan makna ketika membaca ayat-ayat Al Quran.

Tanda baca pada Al Quran tersebut, dikenal dengan istilah harakat yang digunakan untuk memperjelas pengucapan huruf-huruf hijaiyah.

Pada dasarnya, macam-macma harakat merupakan simbol atau tanda baca yang ditulis di atas maupun di bawah huruf hijaiyah. Harakat memiliki beberapa jenis, di antaranya ialah kasrah, tanwin fatah, fathah, dhammah dan lainnya.

Apa saja macam-macam harakat lainnya? Simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel ini ya!

Macam-Macam Harakat

Harakat atau dapat disebut pula sebagai tasykil merupakan tanda baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab atau huruf hijaiyah yang berfungsi sebagai penjelas gerakan serta pengucapan dari huruf-huruf Arab tersebut.

Huruf Arab dalam abjad Arab pada umumnya hanya melambangkan huruf konsonan saja tanpa vokal. Sehingga harakat pun digunakan sebagai penjelas pengucapan.

Harakat yang digunakan adalah fathah dalam bahasa Arab melambangkan vokal a yang diikuti oleh huruf konsonan yang ditandai, kasrah, dhammah, sukun, tanwin serta modifikasi untuk menunjukan huruf vokal yang seharusnya dibaca panjang.

Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf-huruf Arab bagi orang awam, pemula maupun pelajar serta biasa dituliskan pada buku pendidikan, buku anak hingga kitab suci Al Quran, meskipun dalam penulisan sehari-harinya, bahasa Arab cenderung tidak menggunakan harakat.

Sebab pada umumnya, orang Arab telah paham sekaligus mengerti akan tulisan yang mereka baca, akan tetapi kada pula harakat masih digunakan sebagai wujud penekanan dari suatu kata, terutama kata yang kurang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghindari adanya kesalahan pembacaan.

Macam-Macam Harakat dan Cara Melafalkannya

Macam-Macam Harakat

Unsplash.com

Ada sembilan macam-macam harakat yang wajib dipelajari dan dipahami, terutama apabila Grameds adalah pemula dalam membaca Al Quran atau sedang belajar bahasa Arab.

Sembilan harakat tersebut di antara lain ialah sebagai berikut, fathah, dhammah, kasrah, fathatain (tanwin fatah), dhammatain (tanwin dhammah), kasratain (tanwin kasrah), suku, tasydid atau syaddah serta tanda bacaan panjang yang lainnya.

Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan macam-macam harakat serta cara melafalkan tiap harakatnya.

1. Fathah ( ﹷ )

Fathah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti garis miring yang kecil serta ditempatkan di atas suatu huruf Arab. Harakat fathah mengeluarkan suara huruf vokal a.

Setiap huruf hijaiyah yang mendapatkan harakat fathah akan berbunyi. Oleh karena itu, setiap huruf Arab yang mendapatkan harakat fathah akan berbunyi a.

Contohnya sebagai berikut ini.

جَ       ثَ       تَ       بَ

Keempat huruf tersebut dibaca ja, tsa, ta, dan ba.

2. Dhammah ( ُ- )

Dhammah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti huruf wawu yang kecil serta diletakan di atas suatu huruf Arab. dhammah memiliki suara huruf vokal u.

Contohnya sebagai berikut ini.

رُ        زُ        دُ        خُ       حُ

Kelima huruf Arab di atas, dibaca ru, zu, du, khu dan hu.

3. Kasrah ( ِ- )

Kasrah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti garis miring kecil serta diletakan di bahwa huruf hijaiyah. Harakat kasrah akan mengelurkan bunyi suara huruf i.

Contohnya sebagai berikut ini.

طِ       ضِ     صِ     شِ      سِ

Kelima huruf Arab di atas, dibaca thi, dhi, shi, syi dan si.

4. Fathatain atau Tanwin Fathah ( ً- )

Fathatain atau disebut pula sebagai tanwin fathah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti dua garis miring kecil serta ditempatkan di atas suatu hurut Arab. setiap huruf Arab atau huruf hijaiyah yang memiliki harakat tanwin fathah atau fathatain akan berbunyi an.

Contohnya sebagai berikut ini.

قً       فً      غً       عً       ظً

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca qan, fan, gan, ‘an dan zan.

5. Dhammatain atau Tanwin Dhammah ( ٌ- )

Dhammatain atau dapat disebut pula sebagai tanwin dhammah adalah harakat yang tersusun dari harakat dhammah serta nun mati dan ditulis di atas suatu huruf Arab. Setiap huruf Arab yang memiliki harakat dhammatain atau tanwin dhammah ini akan berbunyi atau dapat dibaca un.

Contohnya sebagai berikut ini.

وٌ         نٌ          مٌ           لٌ          كٌ

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca wun, nun, mun, lun dan kun.

6. Kasratain atau Tanwin Kasrah ( ٍٍ- )

Harakat kasratain atau disebut pula sebagai harakat tanwin kasrah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti dua garis miring yang kecil serta berada di bawah suatu huruf Arab. Setiap huruf Arab yang memiliki harakat kasratain atau tanwin kasrah, maka huruf tersebut dapat berbunyi atau dibaca in.

Contohnya sebagai berikut ini.

طٍ      اٍ         ءٍ        يٍ       ذٍ

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca tin, in, in, yin, dan dzin.

7. Sukun ( ْ- )

Harakat selanjutnya adalah sukun, yaitu harakat yang memiliki bentuk seperti huruf ha dalam huruf hijaiyah akan tetapi lebih kecil. Harakat sukun harus ditempatkan di atas huruf-huruf Arab. Harakat sukun ini melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf hijaiyah.

Contohnya sebagai berikut ini.

سْ      لْ        كْ       قْ       فْ

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca s,l,k,q, dan f.

8. Tasydid atau Syaddah ( ّ- )

Tasydid atau disebut pula syaddah merupakan harakat yang memiliki bentuk seperti kepala huruf sin yang harus diletakan di atas huruf hijaiyah. Harakat syaddah atau tasydid ini melambangkan adanya penekanan pada suatu huruf konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda.

Contohnya sebagai berikut ini.

مَدَّ مَرَّ اَ وَّ اَ نَّ اَ مَّ

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca madda, marra, awwa, anna, dan amma.

9. Tanda baca panjang

Selain kedelapan tanda baca di atas, ada pula harakat atau tanda baca yang melambangkan bahwa huruf hijaiyah tersebut harus dibaca panjang. Tanda bacaan panjang tersebut, dilambangkan dengan menggunakan huruf alif ( ا ), wawu sukun ( وْ ), serta ya sukun ( يْ ).

Contohnya sebagai berikut ini.

بَتيْ     بَجُوْ     بُكُوْ     بَتَا       سَبَا

Kelima huruf hijaiyah tersebut, dibaca batii, bajuu, bukuu, bataa, dan sabaa.

Tanda bacaan panjang yang memiliki bentuk seperti huruf alif, dapat disebut pula sebagai alif khanjariah dan dapat disebut pula dengan sebut mad fathah.

Alif khanjariah tersebut melambangkan huruf vokal a yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf hijaiyah yang memiliki harakat fathah kemudian diikuti pula dengan mad fathah maka akan melambangkan fonem a yang dibaca panjang.

Contohnya sebagai berikut ini, (لاَ) yang dapat dibaca laa.

Macam-Macam Harakat

Macam-Macam Harakat Lainnya

Selain kesembilan harakat yang dapat dikatakan pokok di atas, ada pula beberapa macam-macam harakat yang akan sering dijumpai, akan tetapi mungkin kurang familiar bagi pemula. Berikut penjelasannya.

1. Wassal

Wassal atau washlat merupakan harakat yang menunjukan diakritik yang dituliskan pada huruf hijaiyah dan biasa dituliskan di atas huruf alif, sehingga harakat ini biasa disebut pula sebagai alif wassal. Menurut ilmu tajwid, wasal memiliki makna yaitu meneruskan tanpa mewaqafkan atau menghentikan bacaan.

Harakat wasal selalu berada di awal atau permulaan kata serta tidak perlu dilafalkan atau dibaca ketika menemui harakat ini di tengah-tengah kalimat, akan tetapi harkat wasal akan tetapi berbunyi seperti huruf hamzah, apabila harakat ini dibaca di awal kalimat.

Agar lebih jelas, berikut adalah contoh dari harakat alif wassal di awal serta tengah kalimat.

ٱهدنا ٱلصرط

ihdinas shiraat”

Pada bacaan di atas, dapat dilihat harakat yang dipertebal merupakan alif wassal. Sehingga pada bacaan di atas ada dua alif wasal, yang pertama dapat ditemukan pada lafaz ihdinaa sedangkan harakat alif wasal yang kedua dapat ditemukan pada lafaz as shiraat.

Apabila kedua lafaz tersebut diwasalkan atau dirangkai ketika membacanya, maka harus dibaca ihdinas shiraat dengan menghilangkan pembacaan alif wassal pada lafaz as shiraat, karena alif wasal berada di tengah kalimat dan tetap membacanya pada lafaz ihdinas karena berada di awal kalimat.

Macam-Macam Harakat

Unsplash.com

Berikut contoh lain dari penggunaan alif wasal dalam suatu kalimat.

نستعين ٱهدنا ٱلصرط

“nasta’iinuh dinas shiraat”

Bacaan di atas terdiri dari lafaz nasta’iin, ihdina serta as shiraat. Dengan adanya alif wasal pada lafaz ihdina pada lafaz sebelumnya, sehingga menghasilkan lafaz nasta’iinuh dinaa, lalu dengan mewasalkan pada lafaz as shiraat dengan lafaz sebelumnya, maka menghasilkan lafaz nasta’iinuh dinas shiraat.

Alif wasal akan lebih sering dijumpai oleh Grameds secara bersamaan, seperti contoh di atas. Selain itu, alif wasal akan ditemui bersamaan dengan huruf lam atau disebut pula sebagai alif lam makrifah yang dalam bahasa Arab maka mengacu pada kata yang memiliki sidat isim atau nama.

2. Waqaf

Waqaf menurut bahasa artinya ialah menahan atau berhenti, apabila menurut sudut istilah tajwid, maka waqaf dapat diartikan sebagai menghentikan bacaan secara sejenak atau sebentar dengan cara memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas disertai dengan niat ingin menyambungkan lagi bacaan.

Ada empat waqaf yang perlu diketahui, berikut penjelasannya.

  1. Taamm (ﺗﺂﻡّ), merupakan waqaf sempurna, taam artinya adalah mewaqafkan atau memberhentikan pada satu bacaan yang dibaca dengan sempurna, tidak memutus di tengah-tengah ayat maupun bacaan serta tidak memengaruhi arti maupun makna dari bacaan tersebut, sebab taamm tidak memiliki kaitan dengan bacaan maupun ayat yang sebelum maupun sesudahnya.
  2. Kaaf (ﻛﺎﻒ), atau waqaf memadai merupakan memberhentikan atau mewaqafkan pada suatu bacaan dengan sempurna, tidak memutus di tengah-tengah bacaan maupun ayat, akan tetapi ayat tersebut masih memiliki kaitan dengan makna serta arti dari ayat setelahnya.
  3. Hasan (ﺣﺴﻦ) atau dapat disebut pula sebagai waqaf baik merupakan mewaqafkan bacaan maupun ayat tanpa memengaruhi makna maupun arti, akan tetapi bacaan tersebut masih memiliki kaitan dengan bacaan setelahnya.
  4. Qalbih (ﻗﺒﻴﺢ) atau waqaf buruk merupakan memberhentikan ataupun mewaqafkan bacaan dengan tidak sempurna atau memberhentikan bacaan pada tengah-tengah ayat, waqaf qalbih harus dihindari, sebab bacaan yang diwaqafkan masih memiliki kaitan dengan lafaz serta makna bacaan yang lainnya.

Waqaf memiliki beberapa tanda, berikut adalah tanda-tanda waqaf.

  • Mim ( مـ ) atau disebut pula sebagai waqaf lazim. Apabila menemui tanda ini maka Grameds harus berhenti fi akhir kalimat dengan sempurna. Waqaf lazim atau mim ini terjadi usai kalimat sempurna, serta tidka memiliki kaitan dengan kalimat setelahnya.

Tanda mim pada waqaf ini memiliki bentuk yang mirip dengan tanda tahwid iqlab, akan tetapi memiliki fungsi serta maksud yang berbeda.

  • Tha’ ( ) tanda waqaf mutlak yang artinya harus berhenti.
  • Jim ( ) atau tanda waqaf jaiz artinya lebih baik berhenti seketika, meskipun ketika menemui tanda waqaf jaiz ini diperbolehkan pula untuk tidak berhenti.
  • Dzal ( ) ketika menemui waqaf dzal, maka sebaiknya tidak berhenti membaca.
  • Shad ( ) atau disebut pula sebagai waqaf murakhkhas, artinya menunjukan bahwa lebih untuk tak berhenti. Akan tetapi diperbolehkan untuk berhenti ketika darurat tanpa merubah makna. Ada perbedaan hukum pada waqaf dzal dengan waqaf shad, yaitu pada fungsinya, pada waqaf shad dibolehkan untuk berhenti.
  • Shad lam ya’ ( ﺻﻠﮯ ) waqaf satu ini adalah singkatan dari al wasshlul aula yang artinya adalah wasal atau meneruskan bacaan lebih baik. Oleh karena itu ketika menemui tanda ini, maka lebih baik meneruskan membaca meskipun boleh diwaqafkan.
  • Shad lam ( ﺼﻞ ) singkatan dari qad yushal yang artinya ialah terkadang boleh diwasalkan. Oleh karena itu, ketika menemui tanda waqaf ini maka lebih baik berhenti, meskipun terkadang boleh diwasalkan.
  • Qif ( ﻗﻴﻒ ) artinya ialah berhenti atau utamakan untuk berhenti. Tanda qif pada umumnya akan muncul di awal kalimat, dan biasanya pembaca akan meneruskan tanpa berhenti.
  • Sin ( س ) atau tanda saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) artinya adalah berhenti sejenak tanpa mengambil nafas. Artinya, pembaca wajib berhenti dengan panjang satu alif atau dua harakat tanpa mengambil nafas baru untuk meneruskan bacaan selanjutnya.
  • Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), artinya adalah harus berhenti lebih lama tanpa mengambil nafas.
  • La ( ) apabila menemui tanda waqaf ini, artinya adalah jangan berhenti. Tanda la ini biasanya muncul pada akhir atau pertengahan ayat. Apabila muncul di tengah-tengah ayat, maka tidak boleh untuk berhenti membaca serta apabila berada di akhir ayat, maka pembaca boleh melanjutkan membaca maupun boleh berhenti.
  • Kaf ( ) adalah singkatan dari kadzalik yang artinya ialah serupa. Maka dengan kata lain arti dari waqaf kaf ini adalah seperti waqaf yang sebelumnya muncul. Contoh apabila sebelum waqaf kaf Grameds menjumpai waqaf la, maka arti dari waqaf kaf ini ialah seperti waqaf la.
  • Tanda waqaf bertitik tiga ( ... ...) tanda waqaf selanjutnya merupakan tanda titik tiga yang disebut sebagai waqaf muraqabah atau waqaf ta’anuq yang artinya adalah terikat. Waqaf ini akan muncul dua kali di mana saja dan artinya ialah harus berhenti di salah satu tanda titik tiga tersebut.

Apabila telah berhenti di tanda waqaf yang pertama, maka pembaca tidak perlu berhenti di tanda titik tiga yang kedua dan begitu pula sebaliknya.

Itulah jenis-jenis harakat serta beberapa harakat lain selain sembilan harakat pokok. Jenis-jenis harakat tersebut, berfungsi agar pembaca lebih jelas dalam membaca ayat-ayat Al Quran maupun kalimat bahasa Arab tanpa merubah maknanya.

Apabila Grameds masih bingung dengan harakat maupun tanda baca lain ketika membaca Al Quran atau bahasa Arab, Grameds bisa mengulik dan mempelajari lebih dalam dengan membaca buku terkait harakat, cara membaca Al Quran serta buku-buku yang berkaitan dengan bahasa Arab.

Macam-Macam Harakat

Grameds bisa mendapatkan buku-buku terkait macam-macam harakat dan membaca Al Quran serta buku belajar bahasa Arab di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBtas Gramedia selalu memberikan produk terbaik untuk Grameds agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. Daftar Huruf Hijaiyah: Pengertian, Harakat, Penulisan, dan Perannya
  2. Macam-Macam Hukum Tajwid dan Contohnya
  3. Daftar Best Seller Buku Tajwid Lengkap 2022 di Gramedia 
  4. Daftar Rekoemdnasi dan Harga Buku Iqro di Gramedia
  5. Rekomendasi Buku Kamus Bahasa Arab Best Seller Terbaik

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika