Agama Islam

Keteladanan Nabi Luth AS dan Kaumnya yang Mendapat Azab Allah SWT

keteladanan nabi luth
Written by Yufi Cantika

Keteladanan Nabi Luth AS- Menelisik kembali sejarah dari suatu kaum yang di azab oleh Allah SWT karena perbuatan mereka yang melanggar batas dari kodrat yang diberikan oleh-Nya. Yakni, kaum nabi luth yang menjadi awal cikal bakal hubungan sesama jenis dilakukan dan hal demikian menyebabkan datangnya murka Allah yang memberikan bencana alam untuk kaum nabi Luth AS pada saat itu yang membinasakan mereka semua.

Walaupun sebagai seorang nabi beliau sudah menyampaikan berbagai dakwah dan menyebarkan perintah Tuhan agar mengikuti ajaran-Nya namun semua tindakan dan perbuatan kaum nabi Luth sudah terlampau jauh melampaui batas untuk dapat menerima hidayah dari Allah SWT.

Untuk itu sebagai umat islam sepatutnya memang kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon perlindungan dari segala maksiat yang berpotensi kita lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja karena sebagai manusia memang tidak akan pernah luput dari gelimang dosa.

Meneladani kisah dari nabi Luth AS dan sejarah mengenai kaumnya yang dibinasakan oleh Allah SWT pastinya memberikan kita banyak keteladanan dan hikmah berharga yang dapat kita ambil dalam mengarungi kehidupan di dunia yang sementara ini dan sebagai bekal menuju kehidupan setelah dunia.

Segala rintangan dan cobaan yang dihadapi oleh nabi Luth AS yang juga merupakan utusan Allah SWT untuk menyebarkan kebaikan serta menyampaikan perintah Allah SWT walaupun kaumnya tidak menghiraukan dan berakhir dengan mendapat azab dari Allah SWT.

Untuk itu sebagai panduan dalam menjalani kehidupan tersebut kita juga harus mengetahui apa saja suri tauladan yang pernah dilakukan oleh nabi Luth A.S tersebut dan pada pembahasan kali ini kami telah merangkum keteladanan dan hikmah dari kisah nabi Luth A.S untuk sobat Grameds pelajari dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya pembahasan tersebut telah kami sajikan di bawah ini!

keteladanan nabi luth

Riwayat Nabi Luth AS

Lut atau Luth (bahasa Arab: لوط, translit. Lūth‎) adalah tokoh dalam Al-Quran, Alkitab, dan Tanakh. Dalam Islam, dia adalah rasul yang diutus kepada kaum Sodom dan Gomora. Kisahnya kerap dijadikan landasan pelarangan perbuatan homoseksual dalam agama Abrahamik.

Luth termasuk salah satu nabi dan rasul dalam Islam. Sebagaimana para nabi pada umumnya, Luth juga menjadi percontohan bagi orang saleh. Kisahnya dalam Al-Qur’an juga sangat menonjolkan perannya sebagai rasul, yakni dakwahnya agar kaumnya bertakwa kepada Allah dan kembali ke jalan yang benar. Al-Qur’an menyebutkan bahwa Luth (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, ‘Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?'”

— Al-‘Ankabut (29): 28-29

Disebutkan bahwa penduduk Sodom melakukan perbuatan homoseksual antara sesama lelaki, biasa melakukan perampokan, melakukan berbagai kemungkaran di tempat pertemuan mereka, dan tidak ada yang mau mencegah kemungkaran tersebut. Luth mendakwahi agar mereka bertakwa kepada Allah. Dia menegaskan tidak meminta upah atas seruanku. Luth mengecam tindakan kaum Sodom ini sudah melampaui batas dan menyatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya.

Mendapat peringatan Luth, kaum Sodom memberikan penolakan. Mereka mengatakan kalau Luth hanyalah orang yang berpura-pura suci dan mengancam akan mengusirnya. Penduduk Sodom juga melarang keras Luth untuk memberi perlindungan pada orang-orang yang akan mereka rampok atau perkosa.Lebih jauh, mereka juga meminta agar Luth segera mendatangkan azab yang diancamkan selama ini. Mendapat penentangan kaumnya, Luth memohon kepada Allah,

“Ya Tuhanku, tolonglah aku atas golongan yang berbuat kerusakan itu.”

— Al-‘Ankabut (29): 30

Nabi Luth adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri Sodom dan Gomorah. Beliau ditugaskan berdakwah di Sadum, Syam, Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali dalam al-Qur’an. Berikut diantara Firman Allah tentang kisah Nabi Luth dalam berjuang terhadap kaumnya yang artinya :“Dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota, yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik, dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh.”(QS. al-Anbiya’ [21]: 74-75)

“Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: mengapa kamu tidak bertakwa?” Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia,dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab: “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir.” Luth berkata: “Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu”. (Luth berdo’a): “Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian kami binasakan yang lain.

Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS. asy-Syu’ara’[26]: 160-175)

keteladanan nabi luth

Meneladani dan Mengambil Hikmah dari Kisah Nabi Luth AS

Teladan Nabi Luth merupakan salah satu hal terpenting yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Allah menjadikan Luth seorang nabi dengan tujuan menyadarkan umatnya yang telah berbuat dosa. Seperti kita ketahui, kaum Nabi Luth dikenal sebagai kaum Sodom.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Quran Surah Al A’raf ayat 80 yang artinya “Dan Kami mengutus Luth kepada kaumnya. Ingatlah ketika Luth berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu melakukan hal-hal keji yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun sebelumnya?’

Orang-orang Sodom sendiri adalah orang-orang yang sangat jauh dari Tuhan. Mereka biasanya merampok, memerkosa, dan melakukan kejahatan dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan lebih dari itu, mereka juga menyukai sesama jenis. Terkadang mereka juga melecehkan orang yang tidak mau diajak memuaskan nafsunya.

Untuk itu mari kita simak kisah dari kaum nabi Luth dan meneladani hikmah dibaliknya berikut ini.

1. Tidak Mudah Menyerah dan Gigih dalam Berdakwah

Teladan Nabi Luth adalah orang yang gigih dan tidak mudah menyerah. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, tidak mudah untuk menjadi nabi Luth.

Dia harus membangunkan orang-orang Sodom yang sangat menyimpang. Nabi Luth juga diejek dan dihina, bahkan diancam oleh kaumnya sendiri.

Tetapi karena ketekunan dan kegigihannya, Luth berdoa dan berusaha. Sampai kami memiliki Tuhan memenuhi doa-doa mereka dan menghukum orang-orang Sodom. Jadi semua usaha keras dan serius kita pasti akan membuahkan hasil.

ari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berlalu, dan Nabi Luth terus berdakwah. Namun tak seorang pun yang mengikutinya dan tiada yang beriman kepadanya kecuali keluarganya. Bahkan keluarganya pun tidak beriman semuanya. Istri Nabi Luth yang bernama Wa’ilah kafir seperti istri Nabi Nuh: ”Allah membuat istri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).” (QS. at- Tahrim [66]: 10)

Nabi luth berjuang menasehati mereka tanpa lelah. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwahkan dirinya) bersih.” (QS. an-Naml [27]: 56).

Karena mereka tidak mau mendengarkan nabi luth dan tetap melakukan perbuatan sesat itu, maka Nabi Luth memohon kepada Allah agar Dia menolongnya dari kaumnya,” Ya,Tuhanku, tolonglah aku(dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.”(QS.al-Ankabut[29]: 30)

Meski Nabi Luth sering diancam, ia tetap menjalankan dakwahnya. Dia terus meminta rakyatnya untuk meninggalkan perzinahan homoseksual dan lesbian. Karena kedua perbuatan ini sangat bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia. Selain itu, perbuatan kaum Sodom juga merusak kearifan penciptaan, yaitu laki-laki dan perempuan.

Nabi Luth juga menasihati penduduk Sodom untuk menghormati milik semua orang dan meninggalkan kebiasaan merampok, merampas, dan mencuri, yang selalu ada di antara mereka. Selain itu, tidak sedikit pendatang yang menjadi korban. Semua tindakan orang Sodom membuat diri mereka jahat. Karena tindakan ini menimbulkan kekacauan, ketidakpastian di negara, sehingga mereka pasti tidak merasa aman dan tenang dalam hidupnya.

Namun, tidak mudah untuk memimpin orang-orang Sodom ke jalan Tuhan. Mereka masih berbuat dosa dan berbuat jahat. Akhirnya, Nabi Luth berdoa kepada Tuhan agar semua penduduk Sodom dihukum berat karena tidak mau menempuh jalan yang benar.

2. Menerima cobaan dengan sabar

Contoh lain dari Nabi Luth yang bisa kita amalkan  adalah selalu bersikap baik saat menerima cobaan dan ujian dari Allah SWT.

Salah satu dari 25 nabi yang harus kita percayai selalu sabar dalam pencobaan.

Terutama ketika dia dipermalukan oleh kaumnya sendiri. Nabi Lu tidak pernah  marah atau berniat  membalas kejahatan orang Sodom.

Sebaliknya, dia sabar dan selalu menyerahkan apapun yang terjadi  kepada Allah SWT. Selama masa-masa dakwahnya, terungkap bahwa istrinya mengkhianatinya.

Ketika dia melihat ini, dia terus bersabar dan memberikan nasihat yang baik kepada istrinya, meskipun istrinya menipunya dan mencegahnya untuk berkhotbah lebih lanjut.

Nabi Luth tidak bosan-bosannya mengingatkan umatnya akan azab berat  Allah SWT dalam khutbahnya. Dia meminta umatnya untuk segera meninggalkan praktik maksiat yang tidak bermoral dan yang dibenci Allah SWT. Muak dengan tindakan Nabi Luth, penduduk Sodom kemudian berencana untuk mengusir Nabi Luth dari kota Sodom. Namun sebelum itu, mereka memberikan peringatan terakhir kepada Nabi Luth. “Oh Lut! Jika kamu tidak berhenti, kamu akan menjadi salah satu  yang diasingkan!”

Namun, Nabi Luth tidak takut sama sekali. Ia terus menyeru umatnya untuk beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, mereka juga diminta untuk meninggalkan kebiasaan buruk, menghindari maksiat, kejahatan,  menghindari godaan setan dan setan.

Nabi Luth memperingatkan para kaum sodom bahwa Allah SWT adalah pencipta manusia dan lingkungan alamnya. Allah SWT juga tidak menyukai semua tindakan kaum sodom yang tidak manusiawi.

3. Percaya bahwa azab Allah itu nyata

Tidak hanya yang telah disebutkan di atas saja, ini adalah salah satu contoh keteladanan Nabi Luth yang bisa kita amalkan. Nabi Luth juga percaya bahwa hukuman Tuhan itu nyata dan  ada.

Kota Sodom menjadi tempat pertama bagi kaum homoseksual dan lesbian. Dalam semua sejarah  manusia, tidak ada manusia yang melakukan homoseksualitas dan lesbianisme sebelum kaum sodom yang melakukannya. Pasalnya, praktik asusila ini banyak terjadi di kota Sodom. Semua orang berpartisipasi dan tanpa malu mengakuinya di depan umum. Bahkan, mereka sangat bangga dengan apa yang mereka lakukan.

Selain kemerosotan moral,  sulit untuk memperbaiki moral para sodomi. Mereka tidak beragama, tidak manusiawi dan tidak memiliki  belas kasihan. Mereka terbiasa mencuri, merampok, dan membunuh. Pada dasarnya yang kuat berkuasa sedangkan yang lemah ditindas. Dan, oleh sebab perilaku amoral tersebut lah Allah memberikan mereka (kaum sodom) azab yang nyata dan sebagai sebuah pelajaran bagi manusia setelahnya untuk tidak melakukan hal tersebut di kemudian hari.

Mereka semua (kaum nabi Luth AS) tidak semuanya percaya oleh kata-kata yang dibilang oleh nabi Luth ketika mereka diberi pernyataan atau khotbah kepada orang-orang Sodom.

Sebaliknya, mereka menantang keringanan hukuman mereka. Meskipun mereka ditemukan dan dihina, nabi Luth as terus-menerus memperingatkan mereka.

Hal inilah yang wajib menjadi renungan juga bagi kita semua untuk mempercayai bahwa azab Allah itu nyata adanya dan jika kita percaya serta mempercayai-Nya bahwa ampunan Tuhan juga nyata bagi kita semua yang memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Dan dari kisah nabi Luth AS dan kaumnya tersebut lah memberikan kita sebuah pelajaran untuk terus berbuat baik dan menghindari perbuatan maksiat terutama maksiat yang sudah diluar batas dan tidak dapat menerima ampunan dari Allah SWT.

4. Menaati Perintah Allah

Nabi Luth adalah salah satu nabi yang mematuhi semua perintah Allah. Sebagai umat Islam, ini tentu menjadi kewajiban kita.

Ini juga agar kelak, ketika hari kiamat, kita bisa terhindar dari azab Allah.

Selanjutnya, Nabi Luth  tidak pernah melakukan hal-hal yang dilarang dalam ajaran Allah. Untuk itu sebagai umat islam kisah tentang perjuangan nabi Luth menghadapi kaumnya yang dilaknat oleh Allah namun ia tetap istiqomah di jalan Allah dan menjauhi segala larangannya.

Demikianlah, keteladanan Nabi Luth menjadi pelajaran besar bagi kita. Meskipun kita tidak tahu bagaimana perang Nabi Luth  melawan sodom, tetapi  mengetahui kisahnya dalam memperjuangkan perintah Tuhan, kita dapat mengambil banyak pelajaran bagi kehidupan kita.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai keteladanan dari kisah nabi Luth A.S. Tidak sekedar membahas riwayat dari nabi Luth A.S saja, tetapi juga membahas mengenai teladan apa saja yang bisa kita ambil dari kisah dan sifat seorang Nabi Luth AS.

Dari kisah nabi Luth AS yang telah disebutkan diatas bahwa banyak sekali suri tauladan yang dapat kita pelajari serta hikmah yang dapat kita petik untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Membaca serta meneladani kisah dari Nabi Luth A.S dan kaumnya memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu menghindari maksiat agar terhindar dari azab yang nyata jika kita melakukan perbuatan dosa yang di luar batas.

Demikian ulasan mengenai keteladanan dari kisah nabi Luth A.S.. Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang kisah keteladanan nabi Luth AS dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan agama lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

Menelisik Keteladanan Manusia Pertama di Muka Bumi Yaitu Nabi Adam AS

Mempelajari Keteladanan dari Kisah Nabi Musa A.S

Meneladani Kisah dan Sifat-Sifat Nabi Ibrahim A.S

Doa Nabi Khidir Ini Saat Punya Keinginan atau Hajat

Pengertian Nabi dan Rasul – Perbedaan, Tugas dan Sifatnya

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika