Biologi

Mengenal Hewan Vivipar: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Hewan Vivipar
Written by Nandy

Hewan Vivipar – Pada kenyataannya semua makhluk hidup akan berkembang biak yang mempunyai arti bahwa makhluk hidup bisa memiliki keturunan. Tujuannya makhluk hidup dalam berkembang biak untuk memperbanyak keturunan, supaya jenisnya tidak habis atau punah. Bukan hanya hewan yang berkembang biak, manusia juga berkembang biak dengan cara melahirkan.

Pengertian Hewan Vivipar

Hewan vivipar adalah salah satu cara perkembang biakan pada hewan dengan cara melahirkan. Cara perkembangbiakan pada hewan yang pada umumnya terjadi pada hewan mamalia atau hewan menyusui. Selama terjadinya perkembangan embrio berlangsung, makanan diperoleh dari dalam tubuh induk melalui plasenta atau ari-ari.

Proses kehamilan pada hewan vivipar diawali dengan pembuahan sel jantan terhadap sel telur betina dalam tubuh induknya. Setelah itu terjadi pertumbuhan hingga akhirnya induk tersebut melahirkan dan membentuk individu baru. Perkembang hiakan secara vivipar juga ditandai dengan betina melepaskan sel telur di dalam saluran reproduksinya. Kemudian terjadi kopulasi dan fertilisasi yang terjadi di dalam saliran kelamin betina.

Hewan Vivipar

Unsplash.com/Mylon Ollila

Ciri-Ciri Umum Hewan Vivipar

Hewan vivipar memiliki ciri-ciri umum yang biasanya bisa kita lihat dari perkembangbiakannya dengan cara melahirkan, yaitu:

  1. Memiliki kelenjar dan puting susu
  2. Umumnya menyusui atau mamalia
  3. Mempunyai daun telinga
  4. Tubuh ditutupi bulu
  5. Keturunannya bisa berkembang dalam tubuh induknya sebelum dilahirkan.

Contoh Hewan Vivipar

Terdapat beberapa hewan vivipar atau perkembang biakan secara melahirkan. Berikut beberapa macam hewan vivipar beserta penjelasannya:

1. Kera

Banyak orang yang mengira bahwa antara kera dan monyet adalah spesies yang sama. Padahal kedua hewan ini memiliki beberapa perbedaan. Meski sama-sama hewan primata, akan tetapi keduanya berbeda karena kera tidak memiliki ekor sedangkan monyet memiliki ekor.

Kera juga memiliki ukuran lebih besar sedangkan monyet berukuran lebih kecil. Habitat kera lebih sering berada di tanah, sedangkan monyet lebih sering berada di pohon. Kera merupakan suatu anggota superfamili hominoidea dari ordo primata. Dalam sistem taksonomi saat ini ada dua familia hominidae, yaitu familia hylobatidae yang terdiri dari empat genus dan dua belas spesies gibbon, termasuk luar gibbon dan siamang familia hominidae.

Selain itu ada beberapa hewan yang tubuhnya dan lainnya juga mirip dengan kera, yaitu:

a. Orang utan

Kata “orang utan” sendiri diambil dari bahasa Melayu yang memiliki arti ‘orang’ atau yang artinya manusia, sedangkan ‘utan’ adalah hutan. Orang utan adalah salah satu jenis hewan kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau coklat.

Orang utan hidup di hutan tropis Indonesia dan Malaysia, khususnya di pulau Kalimantan dan Sumatra. Orang utan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia.

Orang utan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti simpanse dan gorila. Golongan kera besar termasuk klasifikasi jenis mamalia yang memiliki otak yang berukuran besar,mata yang mengarah ke depan dan tangan yang dapat melakukan genggaman.

Jenis kera terbesar kedua di dunia adalah orang utan. Macam-macamnya yaitu orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus), orang utan Sumatera (Pongo Abelii), orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Cara bergerak orang utan dengan berayun di pepohonan dan membuat sarang dari dedaunan.

Orang utan dapat hidup dari berbagai tipe hutan, mulai dari hutan karang, perbukitan, hutan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering diatas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.

b. Gorila

Gorila adalah jenis primata yang terbesar. Gorila adalah spesies kedua setelah simpanse yang terdekat dengan manusia. Terdapat dua spesies dalam genus gorila, yaitu gorila timur/eastern gorila dan gorilla barat/western gorilla.

Makanan gorila terdiri dari sayur-sayuran dan kadang gorila juga memakan serangga. Oleh sebab itu gorila tergolong sebagai binatang omnivora. Gorila berasal dari hutan tropis di Afrika. Dibandingkan bentuk tubuh manusia, gorila mempunyai tangan dan kaki yang panjang. Dimana tangan lebih panjang daripada kakinya.

Dada gorila besar dan sebagian besar tubuhnya berbulu, kecuali jari jemari, wajah, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kepala gorila besar, matanya kecil dan berwarna kecoklatan. Gorila tidak mempunyai ekor. Setiap gorila mempunyai hidung yang unik seperti manusia,sidik jari yang unik. Dan jumlah gigi gorila dewasa berjumlah 32. Panca Indra gorila hampir serupa dengan manusia. Tubuh gorila jantan lebih besar dibandingkan gorila betina.

c. Simpanse

Nama simpanse diturunkan dari bahasa tshiluba dari bahasa simpanse kivili yang merupakan nama lokal untuk binatang dan diterjemahkan langsung menjadi mockman (Inggris) atau bisa saja hanya kera . Simpanse adalah nama umum untuk dua spesies yang masih hidup dari kera dalam genus Pan. Sungai Kongo membentuk batas habitat alamiah dari kedua spesies ini.

Simpanse juga memiliki beberapa macam-macam, yaitu: Pan paniscus atau simpanse bonobo yang merupakan anggota dari keluarga hominidae, bersama dengan gorila, manusia, dan orang utan. Pan Troglodytes atau simpanse biasa.

Simpanse adalah anggota keluarga dari hominidae, gorila, manusia dan orang utan. Simpanse terpisah dengan manusia dalam rating keluarga sekitar 4 – 6 juta tahun lalu. Dua Simpanse diatas adalah kerabat dekat manusia, semuanya anggota dari suku homini. Simpanse diketahui satu satunya anggota dari sub suku panina. Kedua spesies Pan tersebut terpisah sekitar 1 juta tahun lalu.

d. Manusia Purba

Manusia purba disebut juga dengan ‘Prehistoric people’ atau manusia prasejarah yang sekarang dikenal dengan nama manusia praaksara. Manusia pra aksara merupakan jenis manusia purba yang hidup pada zaman sebelum mengenal tulisan.

2. Gajah

Gajah merupakan hewan herbivora yang bisa kita temui di berbagai habitat, seperti sabana, hutan, gurun dan rawa rawa. Mereka cenderung berada di dekat air. Gajah betina lebih cenderung hidup di dalam kelompok keluarga yang terdiri hanya dari satu betina saja bersama anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak-anak mereka.

Sedangkan gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa pubertas, dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya. Jantan dewasa biasanya juga berinteraksi dengan kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan testosteron dan agresi yang disebut musth yang membantu mereka mencapai dominasi dan keberhasilan reproduktif.

Anak gajah merupakan pusat perhatian kelompok keluarga dan bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun. Gajah dapat hidup selama 70 tahun di alam bebas. Gajah juga berkomunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman, dan suara. Kecerdasan gajah telah dibandingkan dengan kecerdasan primata dan cetacea. Mereka tampaknya memiliki kesadaran diri dan menunjukkan empati kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.

Hewan Vivipar

3. Kuda

Kuda adalah salah satu hewan mamalia. Kuda berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Sebelum melahirkan, kuda betina akan mengalami masa kehamilan. Kehamilan ini terjadi karena adanya proses pembuahan sel telur betina oleh sel jantan di dalam tubuh kuda betina.

Kuda betina memproduksi susu untuk anak-anaknya dan juga akan terus memberi makan selama beberapa bulan. Dan dalam waktu singkat seputar satu atau dua jam setelah lahir, akan kuda sudah bisa berdiri sendiri dan berjalan.

Kuda yang akan melahirkan proses pada umumnya terjadi pada malam hari atau dini hari. Setelah anak kuda keluar, kuda betina akan mengunyah plasenta untuk mencegah anaknya mati lemas. Induk kuda akan menjilati anaknya guna untuk membantu melancarkan sirkulasi darah.

Anak kuda lahir tanpa gigi. Seiring bertambahnya usia, gigi kuda pun mulai tumbuh. Pada usia enam hingga sembilan bulan, kuda sudah memiliki semua gigi susunya. Saat anak kuda di usia lima hingga enam tahun, gigi susu tersebut akan berganti dengan gigi permanen.

4. Paus

Paus merupakan sekelompok hewan mamalia dan tidak seperti ikan lainya, paus berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Induk paus juga menyusui bayinya dengan waktu yang cukup lama. Dan saat menyusui berlangsung lebih dari satu tahun ini tampak bahwa induk paus memiliki ikatan yang kuat dengan anaknya.

Paus berkembang biak secara musiman dan biasanya perkembangbiakannya dilakukan di perairan tropis yang hangat. Untuk paus betina bisa memiliki satu anak untuk setiap satu tahun dengan masa kehamilan selama sembilan sampai delapan belas bulan. Anak paus yang dilahirkan bisa berenang segera setelah keluar dari tubuh induknya.

Untuk perkawinan ikan paus merupakan mamalia poligami dan perkawinan yang kompleks mencakup migrasi panjang ke tempat berkembang biak, vokalisasi dan kadang persaingan antar jantan untuk mendapatkan betina. Ritual kawin di antara paus bisa berlangsung sengit. Paus jantan bungkuk bisa saling memukul dengan sirip dan kepala untuk memenangkan kesempatan kawin dengan betina.

Seekor betina paus yang kawin dengan satu jantan sementara dari bawah ditopang oleh jantan lainnya. Ada pula spesies paus yang memilih menyanyikan vokalis dalam dan serak untuk mendapatkan perhatian betina. Paus banteng dapat menyanyikan lagu yang terjadi dari serangan suara lainnya.

Paus kawin dengan jantan dengan memasukkan sperma ke ventilasi betina untuk membuahi sel telur. Dan setelah paus lahir, anak-anak paus siap untuk berenang dan mengikuti ibunya dalam migrasi laut setidaknya selama enam bulan.

5. Jerapah

Jerapah adalah hewan mamalia yang memiliki tinggi 4-6 m. Makanan favorit jerapah seperti daun pohon akasia, aprikot liar, bunga buah-buahan, tunas, biji-bijian, dan rumput segar. Untuk minum jerapah hanya meminum air dengan porsi sedikit, jerapah mendapatkan air dari makanannya.

Apabila terdapat dua jerapah jantan bertemu, maka keduanya akan mulai membenturkan kepala dan leher. Pemenangnya akan mendapatkan jerapah betina. Dan jerapah betina alan hamil selama 15 bulan lamanya. Bayi jerapah yang baru lahir memiliki tinggi 2 meter, dan memiliki pola yang unik.

Setelah anak jerapah lahir, maka induknya akan menjauhkan dan melindungi bayi jerapah dari anggota kawannya selama 15 hari. Jerapah muda dapat bergabung dalam kawan induknya setelah itu.

6. Kucing

Dalam perkembangbiakannya kucing jantan dan kucing betina mengalami proses kawin dulu. Lalu kucing betina akan hamil dengan masa selama 58-67 hari atau sekitar dua bulan. Dan kucing akan melahirkan anak-anak kucing. Kucing dalam sekali melahirkan bisa satu sampai enam anak kucing.

Dalam melahirkan, kucing memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti:

  1. Mencari tempat yang sepi dan terpencil
  2. Selera makan induk kucing berkurang
  3. Mengeong terus menerus
  4. Mengeluarkan air seperti pipis

Jika Grameds merupakan pecinta kucing, Grameds bisa mengenak kucing lebih jauh dengan membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Vivipar

7. Singa

Singa adalah hewan yang hidup dengan berkelompok. Kelompok singa biasanya terdiri dari seekor jantan dan betina, lalu kelompok ini menjaga daerah kekuasaannya. Umur yang dimiliki singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas, tetapi dalam penangkaran memungkinkan lebih dari 20 tahun.

Singa betina lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan juga dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan singa lainnya. Akan tetapi kelemahan singa adalah tiada dapat memanjat pohon.

Tubuh singa jantan ditumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya, dan lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar yang cenderung menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.

Dan saat musim kawin tiba, sekali populasi waktunya 20 detik dan singa sehari bisa kawin sampai 50 kali. Waktu hamil singa betina sekitar 98–120 hari dan betina yang hamil akan meninggalkan kelompok untuk sementara. Singa dalam sekali melahirkan akan melahirkan 1–6 ekor. Waktu menyusuinya adalah 7–10 bulan.

Selama 1 minggu, bayi singa tidak bisa melihat. Setelah 3 minggu sudah bisa jalan. Betina yang melahirkan tidak akan kembali ke kelompok sebelum anaknya berusia 6-8 minggu. Anak singa sudah dapat makan daging setelah umur 3 bulan. Anak singa sering mati karena dibunuh jantan dari kelompok lain atau tidak dirawat oleh singa betina karena ketersediaan makanan yang sedikit.

Anak singa yang hidup sampai 1 tahun hanya 40%, sampai 2 tahun adalah 20%, kalau sudah menjadi singa dewasa persentase kematiannya menurun. Singa jantan umur 3-4 tahun sudah menjadi singa dewasa, dan singa betina 3 tahun sudah menjadi singa dewasa. Pernah ada singa yang dipelihara sampai umur 24 tahun.

8. Kambing

Kambing betina mulai dewasa pada umur 6-8 bulan. Umur baik dalam mengawinkan adalah umur 10-12 bulan. Dan untuk menghindari perkawinan muda kambing betina sejak umur 5 bulan sudah dipisahkan dari kelompok kambing jantan, di kandang atau di pangonan.

Sedangkan kambing jantan mulai dewasa kelamin pada umur 6-8 bulan tetapi pada umur 12 baru baik untuk mengawinkan betina. Pejantan selalu dalam keadaan berahi, tiap rangsangan yang datang melewati panca indera, misalnya bau kambing betina yang tidak berada jauh darinya.

Kambing betina birahi timbul tiap 18-21 hari atau kurang lebih sekitar 19 hari dan birahi berlangsung selama sehari semalam sampai dengan dua hari dua malam. Perkawinan yang tepat yang dapat menghasilkan kebuntingan adalah pada pertengahan birahi.

Apabila kambing sudah memperlihatkan tanda birahinya pada pagi hari maka kawinkanlah pada sore harinya, apabila birahi pada sore hari maka kawinkanlah pada esok harinya yaitu pagi hari. Perkawinan pada induk sesudah melahirkan dilakukan sewaktu induk memperlihatkan tanda birahi yang pertama dan diulangi lagi tiap kali ternak tersebut birahi berikutnya sampai bunting. Lamanya bunting pada kambing betina sekitar 150-154 hari.

Kambing memiliki tanda-tanda saaf hamil, yaitu:

  1. Induk kambing lebih tenang
  2. Nafsu makan lebih baik
  3. Badan kambing lebih gemuk
  4. Apabila pemilik kambing melepasnya, maka kambing memilih untuk menyendiri
  5. Birahi tidak nampak lagi
  6. Warna rambutnya lebih mengkilat
  7. Perut sebelah kanan semakin lama semakin membesar dan menggantung
  8. Jumlah anak yang dilahirkan adalah satu sampai empat ekor tetapi pada umumnya melahirkan 2 ekor
  9. Anak kambing disapih atau lepas susu pada induk umur 3-5 bulan
  10. Induk masih dikawinkan sewaktu masih menyusui anak kambing.

Hewan Vivipar

Itulah beberapa contoh hewan vivipar beserta penjelasannya. Apabila Grameds tertarik untuk membaca buku mengenai hewan vivipar, ciri-cirinya serta contoh hewan lainnyanya. Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami berusaha untuk memberikan yang terbaik!

BACA JUGA:

  1. Ciri-Ciri Hewan Ovipar: Perbedaan, Cara Pembuahan, dan Contoh 
  2. Mengenal Hewan Herbivora: Ciri-Ciri Hingga Contohnya 
  3. Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi 
  4. Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 
  5. Filum Chordata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Peranan 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya