Geografi

Memahami Pengertian Hingga Penyebab Gempa Bumi

Written by Mochamad Harris

Gempa bumi merupakan suatu bencana alam yang bisa saja memberikan dampak bagi lingkungan atau bagi masyarakat itu sendiri. Namun, apakah kamu sudah mengetahui penyebab gempa bumi? Nah, di kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang gempa bumi, mulai dari pengertian hingga penyebabnya.

Pengertian Gempa Bumi

pixabay

Gempa adalah getaran yang terjadi di bumi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik. Gempa dapat terjadi di permukaan bumi atau di dalam bumi. Ketika gempa terjadi, pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan patahan atau retakan di dalam tanah, yang dapat mengakibatkan longsor atau kerusakan struktur bangunan. Gempa juga dapat menimbulkan tsunami jika terjadi di laut.

Menurut para ahli, gempa adalah getaran yang terjadi di bumi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik. Gempa dapat terjadi di permukaan bumi atau di dalam bumi dan dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan dan bencana alam lainnya. Selain itu, para ahli juga menyatakan bahwa gempa dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat memiliki intensitas yang berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti kedalaman sumber gempa, jenis dan kondisi lempeng tektonik, serta kondisi geologi di wilayah yang terkena dampak.

Seismograf adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur gempa bumi. John Milne adalah seorang ahli geologi Inggris yang dikenal karena menemukan seismograf, sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi getaran bumi. Ia lahir pada tahun 1850 di Liverpool, Inggris, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Jepang, di mana ia mengembangkan teknologi seismograf dan membantu mempelajari gempa bumi. Ia meninggal pada tahun 1913.

Ia menemukan cara untuk mengukur getaran tanah dengan menggunakan sebuah alat yang disebut dengan selubung galvanometer. Selubung ini terdiri dari sebuah bola yang dapat bergerak bebas di dalam sebuah cincin yang dipasang pada sebuah poros. Bola ini akan bergerak ke arah yang sama dengan arah getaran tanah, sehingga dapat membantu kita mengukur intensitas gempa bumi.

Seismograf adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi getaran gempa dan mencatat amplitudo dan frekuensi getaran tersebut. Seismograf terdiri dari dua bagian utama, yaitu sensor seismik dan recorder. Sensor seismik adalah bagian dari seismograf yang menangkap getaran gempa dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. Sinyal elektrik tersebut kemudian diteruskan ke recorder, yang merupakan bagian dari seismograf yang berfungsi untuk mencatat sinyal elektrik tersebut.

Sejarah gempa bumi telah terjadi sejak zaman purba dan telah menyebabkan kerusakan dan kehancuran yang luar biasa sepanjang sejarah manusia. Gempa bumi pertama yang dicatat dalam sejarah adalah gempa bumi yang terjadi di Mesir pada tahun 1375 SM. Gempa ini disebutkan dalam sebuah hieroglif di Piramida Saqqara, yang menunjukkan bahwa gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh wilayah Mesir.

Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi adalah gempa bumi Valdivia yang terjadi di Chile pada tanggal 22 Mei 1960. Gempa ini memiliki magnitudo 9,5 pada skala Richter, yang merupakan magnitudo terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.

Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi pada zaman modern setelah ditemukannya seismograf adalah gempa bumi Valdivia yang terjadi di Chile pada tanggal 22 Mei 1960. Gempa ini memiliki magnitudo 9,5 pada skala Richter, yang merupakan magnitudo terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.

Selain itu, gempa ini menyebabkan kerusakan yang sangat luas di seluruh wilayah Chile, dan juga menimbulkan tsunami yang menyebar ke seluruh wilayah di sekitar Samudra Pasifik. Akibat gempa ini, lebih dari 1.655 orang meninggal, dan ratusan ribu orang lainnya mengalami luka-luka atau kehilangan rumah mereka. Gempa ini juga memiliki efek global, dengan sebagian besar negara di seluruh dunia merasakan getaran yang disebabkannya.

Sementara itu gempa bumi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa bumi yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa ini memiliki magnitudo 9,1 pada skala Richter, dan merupakan salah satu dari gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh wilayah Aceh, dan juga menimbulkan tsunami yang menyebar ke seluruh wilayah di sekitar Samudra Hindia.

Akibat gempa ini, lebih dari 230.000 orang meninggal, dan ratusan ribu orang lainnya mengalami luka-luka atau kehilangan rumah mereka. Gempa ini juga memiliki efek global, dengan sebagian besar negara di seluruh dunia merasakan getaran yang disebabkannya.

Jenis-Jenis Gempa Bumi

pixabay

Terdapat beberapa jenis gempa bumi, di antaranya adalah gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa letusan gunung berapi, dan gempa tektonik lokal. Gempa tektonik disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi, sedangkan gempa vulkanik terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa tektonik lokal terjadi pada daerah yang memiliki aktivitas tektonik yang rendah.

1. Gempa tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan Bumi. Gempa ini biasanya disebabkan oleh kegiatan tektonik lempeng, seperti ketika dua lempeng saling bergerak dan bertabrakan atau terpisah satu sama lain. Gempa tektonik dapat menyebabkan kerusakan yang besar di sekitar daerah tempat terjadinya gempa.

2. Gempa vulkanik

Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Gempa ini biasanya terjadi di dekat gunung berapi atau wilayah yang memiliki aktivitas vulkanik. Pada gempa vulkanik, pergerakan dari magma atau lava di dalam gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa. Gempa vulkanik biasanya tidak sebesar gempa tektonik, tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitar gunung berapi.

3. Gempa letusan gunung berapi

Gempa yang dihasilkan dari letusan gunung berapi adalah gempa yang terjadi akibat adanya gerakan dari dalam bumi yang menyebabkan gunung merapi meletus. Gempa ini biasanya disebabkan oleh adanya tekanan yang terakumulasi dalam magma yang ada di dalam gunung, yang akhirnya terjadi letusan dan menghasilkan gempa. Gempa yang dihasilkan dari letusan gunung berapi biasanya memiliki kekuatan yang sangat besar dan dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada bangunan dan infrastruktur di sekitar gunung tersebut.

4. Gempa lokal

Gempa lokal adalah gempa yang tidak terasa oleh masyarakat di sekitar tempat terjadinya gempa, tetapi dapat terdeteksi oleh alat seismograf. Gempa lokal biasanya disebabkan oleh aktivitas tektonik di dalam Bumi, seperti gerakan lempeng tektonik atau patahan-patahan di dalam litosfer. Gempa lokal biasanya tidak menimbulkan kerusakan besar, tetapi dapat menyebabkan getaran yang terasa oleh orang-orang di sekitarnya.

Jenis-Jenis gempa berdasarkan gelombang getaran

Terdapat beberapa jenis gempa berdasarkan gelombang getaran yang ditimbulkannya, di antaranya adalah:

  • Gempa P-samping (Primary Wave / Longitudinal Wave) 

Gempa jenis ini merupakan gempa yang pertama kali terjadi dan ditandai dengan getaran yang searah dengan arah perambatan gelombang. Gelombang ini dapat menembus batuan dan menyebar dengan kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan gelombang lainnya. Gempa adalah getaran yang disebabkan oleh pemindahan energi yang terjadi di dalam Bumi. Gempa terjadi ketika batuan yang terdapat di dalam Bumi mengalami tekanan dan tarik yang cukup kuat, sehingga menyebabkan terjadinya patahan atau retakan pada batuan tersebut.

Saat terjadi gempa, beberapa jenis gelombang seismik akan tercipta, salah satunya adalah gelombang primer atau yang biasa disebut sebagai gelombang P. Gelombang P adalah gelombang yang pertama kali terjadi ketika terjadi gempa. Gelombang P merupakan gelombang yang memiliki kecepatan yang paling cepat di antara jenis gelombang seismik lainnya.

Gelombang P juga merupakan gelombang yang memiliki frekuensi tinggi dan memiliki amplitudo yang kecil. Karena kecepatannya yang cepat, gelombang P biasanya yang pertama kali sampai ke stasiun seismograf dan dapat digunakan untuk menentukan titik asal gempa.

  • Gempa S-samping (Secondary Wave / Transverse Wave) 

Gempa jenis ini merupakan gelombang yang terjadi setelah gelombang P-samping. Gelombang ini ditandai dengan getaran yang berlawanan dengan arah perambatan gelombang dan hanya dapat menembus batuan yang lembek saja. Kecepatan perambatannya juga lebih lambat dibandingkan dengan gelombang P-samping.

Gempa adalah getaran atau goyangan yang terjadi di dalam tanah. Gempa dapat dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah gempa sekunder. Gempa sekunder adalah getaran yang terjadi setelah gempa utama.

Gempa sekunder dapat terjadi karena adanya tekanan yang terkonsentrasi pada bagian bawah permukaan bumi, yang menyebabkan bagian atas permukaan bumi bergerak atau bergetar. Gempa sekunder juga dapat terjadi karena adanya perubahan tekanan di dalam tanah akibat gempa utama.

  • Gempa L-samping (Surface Wave / Longitudinal Wave)  

Gempa jenis ini merupakan gelombang yang hanya dapat menyebar di permukaan bumi. Gelombang ini ditandai dengan gerakan naik-turun yang cepat dan dapat menimbulkan kerusakan yang cukup besar di daerah yang terkena dampaknya.

Kecepatan perambatannya juga lebih lambat dibandingkan dengan gelombang P-samping dan S-samping. Gempa surface wave adalah jenis gelombang gempa yang bergerak di permukaan bumi. Gempa surface wave terjadi ketika gelombang gempa melewati lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan bumi, dan merambat ke permukaan bumi.

Gempa surface wave biasanya memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan gelombang gempa lainnya, sehingga dapat memberikan getaran yang lebih lama dan lebih kuat. Gempa surface wave dapat mempengaruhi daerah yang luas dan dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan.

Semua jenis gempa tersebut dapat terjadi secara bersamaan saat terjadi gempa bumi. Namun, jenis gempa yang paling sering terjadi adalah gempa P-samping dan S-samping, sedangkan gempa L-samping jarang terjadi.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Penyebab utama terjadinya gempa bumi adalah gerakan tektonik lempeng. Lempeng-lempeng ini dapat bergerak secara perlahan-lahan atau mendadak, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi ketika permukaan bumi bergeser. Gerakan ini dapat terjadi di permukaan bumi atau di dalam tanah, dan dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan dan tanah. Ada juga beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi, seperti aktivitas vulkanik, penambangan, dan perubahan tekanan air di dalam tanah.

Ada beberapa penyebab utama terjadinya gempa bumi, yaitu:

  1. Gempa bumi dapat terjadi ketika tekanan dan gesekan antara lempeng tektonik meningkat hingga titik di mana batuan yang terdapat di bawah permukaan bumi tidak dapat lagi menahan tekanan tersebut, sehingga terjadi patahan atau retakan pada batuan tersebut.
  2. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika tekanan magma di dalam bumi meningkat, sehingga terjadi pembuangan magma ke permukaan bumi melalui retakan-retakan yang terjadi pada batuan di bawah permukaan bumi.
  3. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika terjadi aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi atau pembuangan lava.
  4. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik yang cepat, seperti ketika lempeng tektonik saling bertabrakan atau saling menggeser satu sama lain.
  5. Gempa bumi juga dapat terjadi akibat aktivitas manusia, seperti ketika terjadi penambangan terlalu dalam atau pembangunan gedung atau jembatan yang terlalu besar yang dapat mempengaruhi struktur bumi di bawahnya.

Hal yang Perlu Dilakukan Saat Gempa Bumi 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan ketika terjadi gempa bumi:

  1. Jika Anda berada di dalam rumah, segera berlindung di bawah meja atau kursi yang kokoh atau di balik dinding yang kokoh. Hindari berdiri di dekat jendela atau meja yang lebar, karena benda-benda tersebut dapat jatuh dan menimbulkan luka.
  2. Jika Anda berada di luar rumah, segera berjalan ke tempat yang terbuka dan hindari berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
  3. Jika Anda berada di dalam kendaraan, segera berhenti di tempat yang aman dan hindari berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
  4. Hindari menggunakan lift saat terjadi gempa bumi, karena lift dapat terjebak di antara lantai.
  5. Jika Anda berada di dekat pantai, hindari berdiri di dekat pantai dan segeralah berjalan menuju tempat yang aman, karena gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya tsunami.
  6. Setelah gempa bumi berakhir, segera cek kondisi rumah Anda dan segera lakukan evakuasi jika diperlukan. Jika ada kebakaran atau gas yang terbuka, segeralah menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Kesimpulan

Gempa bumi adalah suatu peristiwa geologi yang disebabkan oleh adanya gerakan tektonik di dalam Bumi. Gempa bumi terjadi ketika kerak Bumi bergeser atau terjadi perubahan tekanan di dalam Bumi, yang menyebabkan terjadinya getaran yang kuat. Getaran ini dapat terasa di permukaan Bumi, dan dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran di wilayah yang terkena dampaknya.

Gempa bumi dapat terjadi di daerah mana saja yang ada di Bumi, tetapi biasanya terjadi di daerah-daerah yang memiliki aktivitas tektonik yang tinggi, seperti di sepanjang lempeng-lempeng benua atau di sekitar cincin api (sebagian besar gempa bumi terjadi di sekitar cincin api) yaitu Indonesia.

Nah, Grameds, artikel kita seputar pengertian dari gempa bumi telah selesai, setelah mengetahui apa itu gempa bumi baik secara umum dan pendapat para ahli hingga penyebab gempa bumi.

Sobat Grameds mulai memiliki kesadaran untuk berjaga akan terjadinya bencana yang dihasilkan dari gempa tektonik? Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas, turut serta dalam memberi pengetahuan dan informasi, maka dari itu Gramedia menghadirkan buku-buku yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang para pembaca butuhkan.

Jika sobat Grameds tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut dan lebih jauh lagi terkait gempa tektonik dan gejala alam lainnya, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Reksa

Rujukan:

  • https://news.detik.com/berita/d-5919242/gempa-tektonik-serba-serbi-dan-penyebab-terjadinya?single=1
  • https://bpbd.ntbprov.go.id/pages/gempa-bumi
  • https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/21/162900965/profil-penemu-seismograf–john-milne?page=all
  • https://www.merdeka.com/peristiwa/gempa-besar-sepanjang-sejarah-indonesia.html

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris