Kesehatan

Memahami Fungsi Endometrium Serta Kelainan yang Bisa Timbul

Fungsi Endometrium
Written by Adinda Rizki

Fungsi Endometrium – Grameds, apakah kamu tahu bahwa endometrium adalah salah satu bagian yang paling penting dalam sistem reproduksi wanita? Fungsi endometrium di tubuh wanita sangat berhubungan dengan proses reproduksi. Bagian ini memiliki peran penting dalam siklus menstruasi selama masa kehamilan.

Endometrium atau dinding rahim memiliki tiga lapisan yang bernama perimetrium (lapisan luar), miometrium (lapisan tengah) dan endometrium (lapisan dalam). Endometrium terdiri dari jaringan yang tersusun menjadi lapisan dinding rahim dari lapisan terluar hingga lapisan terdalam. Kelainan ini bisa berkembang menjadi kondisi yang serius seperti endometriosis, hiperplasia, bahkan hingga kanker.

Jika lapisan endometrium tidak ada embrio yang menempel, maka lapisan embrio itu akan rusak dan menyebabkan pendarahan. Pendarahan inilah yang biasa kita sebut dengan menstruasi. Sebelum mengetahui fungsi dari endometrium, simak penjelasan berikut tentang fungsi endometrium serta fase menstruasi yang menyebabkan perubahan pada endometrium.

Siklus Haid

Fungsi Endometrium

unsplash.com

1. Fase Haid atau Menstruasi

Siklus ini dimulai dengan keluarnya darah menstruasi melalui serviks dan vagina. Darah menstruasi ini merupakan campuran darah lama dan jaringan dinding rahim yang meluruh. Durasi haid yang normal yakni 2 hingga 8 hari dengan rata-rata 5 hingga 6 hari

2. Fase Proliferatif

Fase ini ketika ovarium mematangkan folikel (fase folikular) yang mengandung sel telur, rahim berespon terhadap estrogen yang dihasilkan folikel. Estrogen memicu jaringan dinding rahim untuk kembali menemal setelah meluruh saat haid. Fase ini disebut dengan fase proliferatif.

Sesungguhnya, endometrium berada pada kondisi paling tipis selama haid berlangsung dan semakin menebal pada fase ini hingga ovulasi terjadi. Fase ini merupakan persiapan rahim untuk implantasi dan pertumbuhan janin kalau-kalau ada sel telur yang dibuahi saat ovulasi.

3. Fase Sekretorik

Pada fase ini, dinding rahim menyiapkan diri untuk menunjang proses kehamilan atau meluruh sebagai darah menstruasi. Fase ini sendiri biasa disebut dengan nama fase sekretorik karena dinding rahim mensekresi atau memproduksi dan melepaskan banyak jenis zat kimia. Bila sel telur dibuahi, zat-zat yang dikeluarkan endometrium berfungsi membantu proses implantasi di awal kehamilan. Bila sel telur tidak dibuahi maka zat-zat yang dikeluarkan akan memicu dinding rahim untuk meluruh.

Sejalan dengan fase ini, ovarium memasuki fase luteal dan folikel yang telah melepaskan sel telur (ovulasi) berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini selanjutnya akan menghasilkan hormon progesteron dan estrogen.

Jika tidak ada pembuahan maka korpus luteum akan berhenti memproduksi progesteron dan estrogen. Namun, jika terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan terus memproduksi progesteron untuk menunjang proses kehamilan.

Fungsi Endometrium

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa endometrium adalah jaringan tempat terjadinya implantasi. Implantasi ini adalah proses yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim. Proses ini merupakan penanda awal terjadinya kehamilan.

Selain itu, pada masa kehamilan, kelenjar dan pembuluh darah pada endometrium dapat memberikan oksigen, nutrisi dan zat-zat lainnya untuk janin bisa terus berkembang. Endometrium bergabung dan membentuk plasenta bersama lapisan luar dari embrio.

Fungsi Endometrium

Kelainan yang Dapat Timbul Pada Endometrium dan Penyebabnya

Fungsi Endometrium

pixabay.com

Jika fungsi endometrium diatas tidak dapat berjalan dengan baik berarti tandanya endometrium dianggap mengalami gangguan atau kelainan di dalamnya. Kondisi ini ditandai dengan munculnya masalah pada menstruasi. Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan yang mungkin timbul pada endometrium yang perlu kamu waspadai

1. Endometriosis

Endometriosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat terutama saat menstruasi. Endometriosis yang paling sering melibatkan indung telur, saluran tuba dan jaringan panggul.

Endometriosis juga dapat menimbulkan masalah pada kesuburan wanita. Kondisi ini bisa mendapatkan perawatan seperti mengkonsumsi obat-obatan, terapi hormon hingga operasi. Untuk menghindari terjadinya endometriosis kamu juga bisa melakukan olahraga rutin, menjaga berat badan agar tetap ideal, mengurangi konsumsi kafein dan juga alkohol.

Endometriosis ini masih belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa hal yang diduga bisa memicu kondisi ini seperti :

a. Retrograde menstruation

kondisi ini merupakan kondisi ketika darah menstruasi tidak mengalir ke luar tubuh melalui vagina namun berbalik arah dan masuk ke rongga panggul melalui saluran indung telur atau tuba falopi.

Kondisi ini menyebabkan sel endometrium menempel ke dinding panggul dan permukaan organ panggul. Sel-sel ini kemudian akan terus tumbuh menebal dan menyebabkan pendarahan selama siklus menstruasi.

b. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Dalam kondisi ini, kekebalan tubuh gagal mengenali dan malah menyerah sel endometrium yang secara keliru tumbuh di luar rahim.

c. Perubahan sel yang belum matang

Sel yang belum matang ini dapat berubah menjadi sel endometrium selama masa pubertas. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan hormon di dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen.

d. Perpindahan sel endometrium

Kondisi ini dikarenakan sel endometrium bisa berpindah ke bagian tubuh lainnya melalui darah dan juga getah bening, yaitu bagian utama dari sistem kekebalan tubuh.

e. Operasi

Prosedur seperti caesar dan histerektomi dapat menyebabkan sel endometrium menempel di area bekas sayatan sehingga bisa terjadi endometriosis.

button rahmad jpg

2. Endometrium Hiperplasi

Endometrium hiperplasi bisa terjadi karena penebalan berlebihan pada lapisan endometrium. Kelainan ini dipercaya dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh berupa produksi hormon estrogen yang berlebih

Kelainan hormon tersebut dapat memicu terjadinya penebalan lapisan endometrium. Kondisi hormon yang tidak seimbang juga ditandai dengan sedikitnya produksi hormon progesteron yang membuat terganggunya proses pembuahan sel telur.

Bagi wanita yang mengalami endometrium hiperplasi, lapisan endometrium tidak luruh meski tidak terjadi pembuahan. Hal ini bisa menyebabkan sel yang terdapat di dalamnya akan memperbanyak diri secara terus menerus.

Gejala yang bisa terlihat pada kondisi ini seperti menstruasi tidak teratur, volume darah menstruasi terlalu banyak, sakit karena menstruasi, menstruasi berkepanjangan atau lebih dari 10 hari, Jarak antara menstruasi pertama bulan ini dengan haid pertama bulan berikutnya kurang dari 21 hari, sudah menopause namun mengalami pendarahan di vagina.

Ada cara untuk menyembuhkan atau melakukan beberapa pengobatan seperti preparat progestin, obat ini bisa diberikan dalam bentuk tablet yang diminum, suntik atau berupa krim untuk vagina.

Pengobatan lain juga bisa dilakukan seperti melakukan tindakan kuretase dengan cara ‘mengerok’ jaringan endometrium agar tebalnya berkurang. Kondisi ini juga bisa mengarah pada kanker maka proses pengangkatan rahim juga bisa dilakukan. Hal ini dilakukan jika pertimbangan sudah tidak ingin memiliki anak.

Fungsi Endometrium

3. Kanker Endometrium

Kanker endometrium bisa juga disebut sebagai kanker rahim. Karena kanker rahim pada umumnya lebih sering muncul di lapisan dinding rahim atau endometrium itu.

Pada beberapa kejadian kanker rahim juga bisa bermula dari kelainan pada otot-otot di dinding rahim. Kanker rahim jenis ini bisa juga disebut sebagai uterine sarcoma. Sama seperti kelainan lain yang terjadi pada bagian endometrium, kanker endometrium juga bisa terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Hal ini bisa ditandai dari kadar hormon estrogen berlebih. Kondisi lain juga bisa terjadi seperti obesitas yang bisa menyebabkan penyakit ini terjadi.

Biasanya beberapa penderita kanker ini bisa mengalami beberapa tanda berikut ini :

  1. Perdarahan abnormal, setelah menopause atau diantara siklus menstruasi.
  2. Nyeri daerah panggul, atau panggul terasa berat.
  3. Penurunan berat badan secara drastis
  4. Lelah yang berkepanjangan
  5. Mudah mual
  6. Terasa nyeri saat berhubungan seksual
  7. Rasa sakit di beberapa bagian tubuh termasuk pada bagian kaki dan punggung.

Semua wanita pasti berpotensi mengidap kanker endometrium, namun ada beberapa faktor yang dapat memperbesar terjadinya resiko tersebut seperti:

a. Perubahan keseimbangan hormon wanita

jumlah kedua hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium tidak selalu stabil. Hormon estrogen dan progesteron dapat mengalami peristiwa turun naik atau fluktuasi yang dapat mengakibatkan perubahan pada endometrium

Ketika hormon estrogen meningkat tetapi hormon progesteron tidak, maka seorang wanita dapat beresiko mengidap kanker endometrium

Kondisi yang paling kerap menyebabkan peningkatan hormon estrogen adalah ovulasi yang tidak teratur pada penderita diabetes, obesitas dan sindrom ovarium polikistik.

b. Memiliki masa menstruasi yang lama

Seorang wanita yang mulai datang bulan atau menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause di usia lanjut atau diatas 55 tahun bisa beresiko alami kanker endometrium ini.

Hal ini karena semakin lama masa menstruasi maka akan semakin banyak paparan estrogen yang mengganggu endometrium kamu.

c. Belum pernah hamil

Wanita yang belum pernah hamil memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker endometrium ini. Sementara wanita yang pernah mengandung setidaknya satu kali dalam seumur hidup bisa saja terhindar dari resiko kanker ini.

d. Lansia

Dengan bertambahnya usia, maka resiko kanker endometrium juga meningkat. Kanker endometrium ini paling sering terjadi setelah menopause atau henti haid.

e. Kegemukan

Kegemukan atau obesitas juga bisa saja meningkatkan risiko kanker endometrium ini. Hal ini karena kelebihan lemak di tubuh dapat mengubah keseimbangan hormon seorang wanita.

f. Terapi hormon untuk pengobatan kanker payudara

Wanita yang baru saja sembuh dari pengobatan kanker payudara ternyata memiliki resiko terkena kanker endometrium ini loh. Hal itu karena efek samping dari terapi hormon selama pengobatan kanker payudara.

Terapi ini berupa konsumsi obat oral tamoxifen. Memang hal ini masih jarang ditemukan, namun jika grameds sedang menjalani pengobatan ini maka sebaiknya mengkonsultasikan kepada dokter.

g. Sindrom Lynch

Sindrom ini merupakan kelainan pada orang yang menyebabkan resiko kanker usus besar. Sindrom ini disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Jika ada keturunan kamu yang didiagnosa memiliki sindrom ini maka segera lah diskusikan hal ini kepada dokter.

Selain kanker usus besar dan rektum, orang yang memiliki sindrom ini juga bisa rentang terhadap kanker ovarium, kanker perut, kanker ginjal, kanker payudara, hingga kanker endometrium.

4. Ukuran Terlalu Tipis

Endometrium yang tebal dan subur sangat diperlukan agar implantasi atau kehamilan bisa terjadi. Umumnya endometrium memiliki ketebalan sekitar 8-13 milimeter. Meskipun demikian, beberapa kasus wanita mengalami ukuran yang tidak normal pada endometriumnya.

Ukuran menjadi terlalu tipis bila ketebalannya berada dibawah 7 milimeter. Bila endometrium terlalu tipis maka implantasi tidak akan berjalan dengan optimal. Embrio akan mengalami kekurangan nutrisi sehingga kehamilan tidak bisa berlanjut dan dapat menimbulkan resiko keguguran.

5. Gangguan Hormon

Gangguan atau ketidakseimbangan hormon bisa terjadi kapan pun. Seringnya menimpa wanita yang berbadan gemuk atau obesitas atau yang menderita PCOS. Kadar estrogen pada perempuan dengan salah satu kondisi ini biasanya tidak seimbang dengan hormon progesteron.

Ketika endometrium tidak memiliki hormon yang stabil maka akan menyulitkan dalam proses pembuahan.

6. Polip Rahim

Pertumbuhan berlebihan pada lapisan rahim bisa mengakibatkan adanya polip. Polip sendiri merupakan pertumbuhan seperti “jari” yang menempel pada dinding rahim. Ukurannya bisa sekecil biji wijen atau lebih besar dari bola golf loh grameds.

Penyebab pasti terjadinya polip endometrium ini masih belum diketahui secara pasti. Namun cenderung tumbuh ketika hormon estrogen dalam tubuh melampaui batasnya.

Ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan terjadinya resiko kelainan polip endometrium ini seperti kegemukan atau obesitas, tamoxifen atau pengobatan untuk kanker payudara, terapi penggantian hormon pasca menopause, riwayat keluarga sindrom lynch, sindrom cowden.

Gejala yang awalnya muncul pada penderita kondisi ini bisa saja bervariasi. Namun pada umumnya polip rahim bisa dikenali dengan beberapa gejala berikut ini.

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur
  • Lama atau volume menstruasi berlebihan
  • Pendarahan dari vagina diantara dua siklus menstruasi
  • Muncul flek dan pendarahan setelah menopause
  • Pendarahan setelah berhubungan intim
  • Sulit atau tidak bisa hamil.

Polip rahim ini tentu bisa disembuhkan dengan beberapa pengobatan yang dijalani seperti dengan menggunakan obat-obatan untuk menyeimbangkan hormon, Histeroskopi atau kuretase, Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim.

Kebanyakan kasus polip tidak bersifat kanker namun diagnosa yang tepat adalah saat grameds pergi ke dokter ya.

7. Sindrom Asherman

Sindrom ini adalah kelainan genetik rahim yang cukup langka. Hal ini ditandai dengan adanya ikatan jaringan parut yang melapisi dinding rahim. Penyebab nya bisa dipicu dari berbagai faktor seperti operasi jaringan rahim dan infeksi endometrium

Seseorang dapat mengalami berbagai gejala yang berbeda tergantung pada tingkat keparahan penyakit termasuk berkurangnya aliran menstruasi, peningkatan kram dan sakit perut, tidak menstruasi (amenore), infertilitas.

Pilihan pengobatan untuk sindrom ini adalah operasi histeroskopi, pemasangan kateter Foley, dan terapi restoratif (pengobatan hormon)

8. Radang Panggul

Bisa saja bakteri atau mikroba masuk ke serviks dan menyebar ke bagian reproduksi wanita bagian atas.

Infeksi dapat mempengaruhi satu atau lebih organ panggul, termasuk rahim, leher rahim dan saluran tuba.

Ada beberapa gejala mulai terjadinya radang panggul atau (PID) ini seperti sakit panggul, kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, sakit ketika buang air kecil.

Pengobatan yang bisa dijalani adalah dengan meminum obat-obatan seperti antibiotik.

Fungsi Endometrium

Penutup

Nah itu dia grameds penjelasan mengenai fungsi endometrium dan juga kelainan yang mungkin saja bisa terjadi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau endometrium ini bisa menyebabkan beberapa kelainan.

Meski begitu, kelainan itu bisa dicegah dengan cara menjalani kesehatan reproduksi. Jadi, bagi para perempuan harus tetap menjaga kesehatan organ reproduksi ya grameds untuk bisa terhindar dari masalah-masalah ini.

Jika Grameds tertarik dengan buku tentang fungsi endometrium, kesehatan atau buku lainnya. maka Grameds bisa mencari tahu lebih lanjut dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Gramedia menyediakan buku-buku untuk memperkaya wawasan. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Christin Devina

BACA JUGA:

  1. Memahami Proses Terjadinya Menstruasi pada Wanita
  2. Memahami Apa Itu Dilep Hingga Cara Meredakannya Bagi Wanita! 
  3. Niat Mandi Wajib Setelah Haid dan Pengetahuan Seputar Haid
  4. 12 Tanda Pubertas Pada Wanita dan Laki-Laki
  5. 7 Makanan yang Dapat Mempercepat Haid 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki