Bahasa Indonesia

Majas Perbandingan: Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Majas Perbandingan
Written by Siti Badriyah

Majas perbandingan – Bagi kalian yang sering atau pernah membaca sebuah karya sastra, seperti novel, cerpen, serta puisi pasti kenal dengan yang namanya majas.

Majas merupakan salah satu unsur yang menarik dan memiliki peran penting dengan penulisan gaya bahasa dalam sebuah karya sastra. Selain itu, majas merupakan salah satu bentuk gaya bahasa  untuk menciptakan sebuah suasana dalam sebuah kalimat agar bisa menjadi lebih hidup

Majas menjadi sebuah ungkapan yang dapat menghidupkan pada suatu kalimat. Setiap penulis memiliki gaya yang berbeda-beda dalam penggunaan teknik penulisan majas.

Selain membuat tulisan menjadi indah, majas memiliki tujuan agar para penikmat atau pembaca karya sastra atau dapat merasakan emosi yang ada dalam setiap karya, terutama karya yang berupa tulisan. Penggunaan majas dapat membuat penyampaian kalimatnya menjadi lebih menarik dan tidak membuat bosan.

Majas merupakan salah satu gaya bahasa dari penulis untuk menyampaikan pesan yang imajinatif dan kias. Penggunaan majas juga memiliki tujuan dapat memberikan efek tertentu pada para pembaca.

Umumnya, gaya bahasa ini cenderung ke arah emosional sehingga kalimat dalam majas memiliki arti yang tidak sebenarnya atau konotasi.

Artikel ini akan memberikan penjelasan semua yang perlu diketahui terkait dengan majas perbandingan. Dimana akan dijelaskan mulai dari pengertian, ciri, jenis, dan contohnya. Selamat membaca!

Pengertian Majas Perbandingan

Majas perbandingan merupakan majas yang menjelaskan sesuatu dengan cara menyandingkan atau membandingkan antara satu objek dengan objek yang lainnya.

Majas perbandingan dibuat dengan tujuan untuk membandingkan dua objek yang dianggap mirip atau yang memiliki persamaan sifat.

Majas banyak terdapat di dalam karya sastra seperti cerpen, puisi, serta novel. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas memiliki arti  gambaran sesuatu dengan jalan menyamakan sesuatu yang lain. Majas dipakai untuk mempercantik susunan kalimat.

Ciri-Ciri Majas Perbandingan

Ciri-ciri dari majas perbandingan biasanya menggunakan kata-kata yang membandingkan seperti; sebagai, bagai, seperti, bak, seumpama, semisal, laksana, dan yang lainnya.

Jenis-Jenis Majas Perbandingan

Majas Perbandingan

pixabay.com/StartupStockPhotos

1. Majas Simile

Majas simile merupakan majas yang memiliki arti bagaikan atau seperti. Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit yaitu langsung menyatakan sesuatu yang memiliki makna sama dengan hal yang lain, agar lawan bicara dapat langsung menangkap maksud yang diucapkan tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Ciri dari majas simile biasanya terdapat kata: bagaikan, bak, ibarat umpama, serta laksana 

Majas simile menggunakan gaya bahasa untuk membandingkan suatu objek. Majas simile tidak membandingkan dua objek yang berbeda, tetapi menyandingkan suatu kegiatan untuk mengungkapkan suatu hal.

Contoh Majas Simile:

  • Ibarat mencerca air.
  • Ibarat air di daun talas.
  • Dua sejoli itu bak merpati.
  • Sikapnya dingin seperti es.
  • Sifatnya keras seperti batu.
  • Perkataannya bak sembilu menyayat hati
  • Dirimu laksana bulan menyinari kegelapan
  • Gadis cantik bagaikan bunga melati yang  mekar

2. Majas Metafora

Majas metafora merupakan majas yang menggunakan suatu perumpamaan terhadap dua objek yang memiliki persamaan sifat, namun memiliki bentuk yang berbeda. Kata yang digunakan dalam majas ini tidak memiliki arti yang sebenarnya, melainkan sebagai gambaran yang berdasarkan dari persamaan atau perbandingan.

Majas metafora mengungkapkan sesuatu berupa analogi atau perumpamaan secara langsung dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dan sebagainya. Contohnya, Ayah adalah tulang punggung keluarga. Kata tulang punggung memiliki arti seseorang yang menjadi satu-satunya harapan keluarga dalam berbagai hal.

Contoh Majas Metafora:

  • Pria itu seorang hidung belang.
  • Bocah itu berotak udang.
  • Sekarang artis itu jadi sampah masyarakat.
  • Kakak  berkecil hati karena tidak lulus ujian Matematika.
  • Rinda termasuk kutu buku di sekolah
  • Negara ini banyak tikus berdasi yang perlu diberantas
  • Pertarungan antara sang raja hutan dan harimau berlangsung sangat sengit
  • Bunga bangsa menjadi inspirasi anak muda di daerah itu

3. Majas Alegori

Alegori  berasal dari bahasa Yunani, yaitu allegorein memiliki arti berbicara secara kiasan. Majas alegori menggunakan gaya bahasa yang membuat perbandingan dari sebuah objek dengan menggunakan beberapa kata kiasan.

Dimana satu kiasan dengan kiasan lainnya memiliki hubungan yang saling terkait, sehingga menjadi sebuah kesatuan makna. Majas alegori ini biasanya memiliki nilai-nilai moral yang baik dengan tujuan untuk mendidik.

Contoh Majas Alegori:

  • Bayi yang baru lahir seputih salju yang tidak ada nodanya.
  • Hidup ini bagaikan roda yang berputar terkadang kita berada di atas, namun kadang berada di bawah.
  • Otak manusia layaknya sebuah pisau, semakin diasah, akan semakin tajam pula.
  • Emosi seseorang itu seperti api, semakin disulut akan semakin besar kemarahannya.
  • Hidup itu ibarat sebuah kotak berisi, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.

4. Majas Personifikasi

Personifikasi berasal dari bahasa latin yaitu persona memiliki arti orang, pelaku, aktor atau topeng yang biasa digunakan dalam drama. Majas personifikasi merupakan majas yang menggambarkan barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. 

Contoh Majas Personifikasi:

  • CCTV telah menyelamatkan Ibu Vania dari tuduhan perkara.
  • Suara gemuruh semalam membangunkan semua orang yang ada di rumah.
  • Tayangan sinetron telah merusak moral anak anak.
  • Semangat Pak Herman sangat berkobar untuk mendapatkan promosi jabatan tahun ini.
  • Bendera negara Indonesia berkibar dengan gagah berani di langit biru.
  • Ombak laut berkejar-kejaran meraih sang pantai
  • Lumut  beramai-ramai berkumpul di halaman belakang rumah Pak Edo
  • Terlihat layangan melambai-lambai dengan bebasnya di angkasa raya

5. Majas Eufemisme

Majas eufemisme menggunakan gaya bahasa untuk mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang lebih halus. Eufemisme berguna untuk menggantikan kata-kata yang dianggap tidak pantas menjadi lebih halus, tujuannya agar tidak menyakiti hati orang lain atau menjaga nama baik orang lain.

Contoh Majas Eufimisme:
  • Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. (berpulang = meninggal)
  • Mulai besok Bu Lia menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga = pembantu)
  • Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)
  • Wamena masih menduduki angka tuna aksara tertinggi di Papua. (tuna aksara = tidak bisa membaca)
  • Lapisan masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke bawah sulit untuk bertahan hidup selama periode pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)
  • Kemampuan dia dalam memahami pelajaran agak lambat ( dia = lebih lambat dari orang lain)
  • Setiap universitas atau perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel (difabel = orang cacat)
  • Anak bapak belum waktunya naik kelas (belum waktunya naik kelas = bodoh)
  • Maaf, saya ke belakang sebentar (belakang = kamar mandi atau toilet)

6. Majas Sinekdoke 

Majas sinekdoke menggunakan gaya bahasa dari bagian dari objek untuk menyatakan sesuatu. Dalam majas sinekdoke menjelaskan tentang suatu objek secara seluruh ataupun sebaliknya. Majas ini biasa dipakai dalam percakapan dan menyampaikan suatu berita.

Majas sinekdoke pars pro toto menggunakan gaya bahasa untuk menampilkan keseluruhan suatu objek atau benda. Sedangkan majas sinekdoke totem pro parte menggunakan gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan unsur, sehingga merujuk sebagian benda atau situasi.

Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto: 

Keluarga Toni terpaksa angkat kaki dari apartemen karena tidak sanggup membayar uang sewa selama 6 bulan

Kata “angkat kaki” menjelaskan keseluruhan anggota tubuh yang berarti pergi atau meninggalkan apartemen tersebut.

Sudah lama saya tak melihat batang hidung dari pak Wawan

Kata “batang hidung” menjelaskan bahwa orang yang dimaksud sudah lama tidak kelihatan dan berjumpa.

Contoh Majas Sinekdoke Totem Pro Parte: 

Inggris meraih emas dalam Olimpiade Kimia Internasional 2023

Kata “Inggris” dalam kalimat dipakai sebagai wakil dari negara Inggris yang memenangkan Olimpiade Kimia Internasional.

7. Majas Asosiasi 

Majas asosiasi merupakan jenis majas yang membandingkan dua objek yang berbeda, namun dapat dianggap sama. Dalam kalimat yang menggunakan majas asosiasi biasanya terdapat kata seperti. bak, seumpama, bagai, dan laksana.

Contoh Majas Asosiasi: 

  • Pendiriannya kuat bagaikan batu karang
  • Menggapai mimpi untuk menjadi penyanyi hebat, bagai pungguk rindukan bulan
  • Wataknya keras seperti batu
  • Wajah dari si kembar Diana-Diani memang bagai pinang dibelah dua
  • Mukanya putih bersih seperti susu

8. Majas Hiperbola 

Dalam majas hiperbola biasanya menggunakan gaya bahasa yang dapat dianggap melebih-lebihkan dari kata yang sebenarnya. Majas hiperbola biasanya digunakan untuk memberikan penegasan  dan bukan arti yang sebenarnya.

Contoh Majas Hiperbola: 

  • Harga kebutuhan pokok semakin mencekik leher
  • Teriakan kekecewaan penonton membelah angkasa
  • Ayah memeras keringat demi menghidupi keluarga
  • Ujian Matematika benar-benar membuatku harus memeras otak

9. Majas Metonimia 

Majas metonimia merupakan jenis majas yang menyebutkan suatu merek. Kata mereka ini biasanya dipakai untuk menggantikan kata benda yang sudah umum.

Contoh Majas Metonimia: 

  • Pak Tarno pergi ke Bandung mengendarai kijang (kijang adalah merek mobil)
  • Kakak mengendarai honda untuk pergi ke kerja (honda = motor)
  • Kak Dewi menyuguhkan aqua untuk para tamu yang datang (Aqua = merek air mineral kemasan)

10. Majas Simbolik

Pada majas simbolik menggunakan gaya bahasa sebagai penggambaran terhadap sesuatu yang  menggunakan benda, binatang atau tumbuhan sebagai simbol.

Contoh Majas Simbolik: 

  • Mendengar kata pajak, jadi teringat banyak tikus yang bekerja di kantor pemerintahan itu.

11. Majas Depersonifikasi

Majas Depersonifikasi  menggunakan gaya bahasa yang dapat menyatakan sesuatu yang hidup menjadi seperti tidak hidup.

Contoh Majas Depersonifikasi: 

  • Kalau saja kamu jadi bunga, aku akan jadi lebahnya.

12. Majas Sinestesia

Majas sinestesia menggunakan gaya bahasa yaitu suatu ungkapan rasa dari suatu indera yang dicurahkan lewat sebuah ungkapan rasa dari indra lainnya. Dalam majas sinestesia biasanya dilakukan dengan membandingkan sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca indera.

Contoh Majas Sinestesia: 

  • Obrolan mereka terlalu pedas untuk didengar.
  • Wajah pejahat itu memucat masam ketika terbongkar aksi perampokannya.
  • Senyuman yang manis dari Devina membuatku tidak bisa berhenti memikirkan gadis itu.
  • Ucapan dari Bu Dewi sungguh sangat pedas  sekali hingga membuatku tidak kuasa  untuk menahan air mata.

13. Majas Disfemisme

Majas ini menggunakan gaya bahasa untuk mengungkapkan pernyataan yang bersifat tabu atau kurang pantas. Majas disfemisme terdengar tidak etis.

Contoh Majas Disfemisme: 

  • Pak, saya izin kencing!

14. Majas Aptronim

Majas Aptronim  menggunakan gaya bahasa untuk memberikan nama pada seseorang yang berkaitan dengan sifat atau suatu pekerjaan .

Contoh Majas Aptronim: 

  • Orang tuanya merupakan penjual soto ayam, kemudian dia sering dipanggil teman-temannya anak sotoy

15. Majas Alusio

Majas Alusio menggunakan gaya bahasa yang bertujuan untuk memperindah sebuah ungkapan ataupun suatu kiasan sehingga menimbulkan kesan imajinatif. Selain itu, majas ini berfungsi juga untuk mempengaruhi atau meyakini orang lain dalam bentuk lisan atau tulisan.

Contoh Majas Alusio: 

  • Jadi teringat peristiwa Bandung lautan api
  • Iwan pun sebenarnya setali tiga uang dengan kakaknya apabila disuruh sembahyang.
  • Kehidupan Mawar mengingatkanku pada kehidupan dalam cerita bawang merah dan bawang putih.
  • Gaya rambut laki-laki itu mengingatkanku pada musisi kenamaan dunia Michael Jackson.
  • Walaupun tubuhnya kecil, tapi anak itu dapat bermain bola dengan sangat hebat. Makannya dia dipanggil Messi-nya Kampung Rambutan.
  • Kakak adik itu selalu bertengkar mirip kartun Tom & Jerry.

16. Majas Fabel

Majas yang menggunakan gaya bahasa pada sebuah cerita yang menggambarkan tumbuhan atau hewan yang memiliki tingkah laku seperti manusia.

Contoh Majas Fabel: 

  • Monyet tersebut pun kemudian berpikir, apa yang harus dilakukan selanjutnya.

17. Majas Antropomorfisme

Majas antropomorfisme menggunakan gaya bahasa yang diganti dengan bentuk atau kata lain yang berkaitan dengan manusia, tetapi diperuntukkan kepada hal yang bukan manusia melainkan suatu benda.

Contoh Majas Antropomorfisme: 

  • Mulut lonceng yang mulai mengeluarkan suara

18. Majas Litotes

Majas litotes merupakan majas menggunakan ungkapan yang menurunkan suatu kualitas tujuannya untuk agar rendah diri.

Contoh Majas Litotes: 

  • Selamat datang di gubuk sederhanaku ini.
  • Semoga kalian senang dengan hadiah kecil yang aku berikan.
  • Handphone usang yang seperti punyaku ini tentu kalah bagusnya  dengan milikmu.

Itulah beberapa penjelasan yang perlu diketahui dan dipahami mengenai majas perbandingan. Mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya beserta dengan contohnya. Dengan penjelasan di atas semoga jadi lebih paham dan mengerti tentang majas perbandingan yang sering dijumpai dalam sebuah karya sastra seperti novel, puisi dan cerpen.

Peribahasa, pantun dan majas merupakan komponen penting dalam mempelajari karya sastra bahasa Indonesia . Penjelasan secara lengkap untuk mempelajari peribahasa, pantun dan majas bisa Grameds baca pada buku “Kumpulan  Lengkap Peribahasa, Pantun & Majas”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

Majas Perbandingan

button rahmad jpg

Bahasa Indonesia dengan karya sastranya terus mengalami perkembangan dan beragam seiring dengan berjalannya waktu. Penjelasan secara lengkap untuk mengenal berbagai macam jenis majas, pantun, dan puisi yang ringkas dan mudah dipahami bisa Grameds baca pada buku “Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

Majas Perbandingan

button rahmad jpg

Penggunaan peribahasa, majas, dan ungkapan mungkin sangat familiar dan dapat ditemukan hampir dalam semua karya sastra. Penjelasan secara lengkap untuk menjadi panduan praktis dalam mempelajari peribahasa, majas dan ungkapan bisa Grameds baca dalam buku yang berjudul “Kumpulan Peribahasa, Majas Dan Ungkapan Bahasa Indonesia”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

Majas Perbandingan

button rahmad jpg

Demikian artikel  yang menjelaskan terkait majas perbandingan. Grameds bisa membaca buku-buku secara lengkap mengenai majas lainnya dengan mengakses gramedia.com untuk mendapatkannya. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan informasi #LebihDenganMembaca.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mochamad Harris

Rujukan:

  • https://www.ruangguru.com/blog/majas-perbandingan#:~:text=Majas%20perbandingan%20adalah%20majas%20yang,lainnya%20secara%20eksplisit%20maupun%20implisit.
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6211090/majas-perbandingan-pengertian-jenis-dan-contohnya-dalam-kalimat
  • https://katadata.co.id/intan/berita/63874f0c6403f/pengertian-majas-perbandingan-jenis-dan-contoh-kalimat

Baca juga:

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah