Environment Geografi IPA

Contoh Prinsip Interelasi dalam Kehidupan, dari Urbanisasi hingga Banjir!

Written by Vania Andini

contoh prinsip interelasi – Halo, Grameds! Pernahkah kamu berpikir, mengapa banjir di Jakarta bisa berkaitan dengan pembukaan lahan di daerah lain, atau kenapa kekeringan di Nusa Tenggara bisa memengaruhi harga bahan pangan di kota besar?

Peristiwa tersebut merupakan bagian dari rangkaian sebab dan akibat yang saling berkaitan. Rangkaian hubungan inilah yang menjadi fokus dalam prinsip interelasi, Grameds. Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian, pentingnya, dan berbagai contoh prinsip interelasi dalam kehidupan sehari-hari.

Yuk, Grameds, simak selengkapnya untuk penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Prinsip Interelasi dalam Geografi?

Sebelum kita melangkah ke berbagai contoh prinsip interelasi, mari kita pahami terlebih dahulu definisinya, Grameds.

Prinsip interelasi adalah salah satu dari empat prinsip dasar geografi (bersama prinsip distribusi, deskripsi, dan korologi) yang menekankan pada hubungan timbal balik antara unsur-unsur geografi di muka bumi.

Unsur-unsur geografi tersebut terbagi menjadi dua:

  1. Unsur Fisik (Lingkungan Alam): Meliputi bentang alam, iklim, tanah, air, dan sumber daya alam.
  2. Unsur Non-Fisik (Lingkungan Sosial): Meliputi manusia dengan segala aktivitasnya, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Prinsip interelasi berfungsi untuk menganalisis dan mengungkapkan hubungan saling mempengaruhi antara unsur fisik dengan unsur fisik, unsur non-fisik dengan unsur non-fisik, serta yang paling kompleks, hubungan antara unsur fisik dan unsur non-fisik. Dengan prinsip ini, kita dapat menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” suatu fenomena bisa terjadi.

Contoh Prinsip Interelasi

Untuk memudahkan pemahaman, mari kita kelompokkan contoh prinsip interelasi ke dalam beberapa kategori.

Interelasi antara Unsur Fisik dengan Unsur Fisik

Ini adalah hubungan yang terjadi secara alami di lingkungan tanpa campur tangan manusia secara langsung.

Contoh 1: Interelasi antara Vegetasi, Tanah, dan Iklim

Aspek Keterkaitan Dampak
Iklim Daerah dengan curah hujan tinggi mendukung pertumbuhan hutan hujan tropis yang lebat. Jika vegetasi hilang, curah hujan yang tinggi akan menyebabkan erosi karena tidak ada akar pohon yang menahan tanah.
Vegetasi Vegetasi lebat (hutan hujan tropis) memiliki akar yang menggemburkan tanah dan daun gugur yang memperkaya unsur hara. Vegetasi juga memengaruhi iklim mikro dengan meningkatkan penguapan dan menurunkan suhu. Penggundulan hutan menyebabkan berkurangnya evapotranspirasi, sehingga suhu naik dan iklim mikro menjadi lebih panas serta kering.
Tanah Tanah yang subur mendukung pertumbuhan vegetasi yang lebih lebat, menciptakan siklus saling menguatkan antara tanah dan vegetasi. Tanah yang kehilangan kesuburan akibat erosi akan menghambat pertumbuhan vegetasi baru, memperburuk kondisi lingkungan.

Contoh 2: Interelasi antara Relief Bumi dan Siklus Hidrologi

Aspek Keterkaitan Dampak
Relief (Bentuk Permukaan Bumi) Pegunungan memengaruhi pola curah hujan. Udara lembab yang naik di sisi windward mengalami kondensasi dan menghasilkan hujan, sedangkan sisi leeward menjadi daerah bayangan hujan yang lebih kering. Daerah seperti Bogor dan Puncak menerima curah hujan tinggi karena berada di sisi windward, sementara Cirebon lebih kering karena berada di balik pegunungan. Relief juga memengaruhi arah aliran air dan pembentukan daerah aliran sungai (DAS).

Hubungan ini terjadi dalam lingkup aktivitas manusia dan masyarakat.

Contoh 1: Interelasi antara Kebijakan Pemerintah dan Perilaku Masyarakat

Aspek Keterkaitan Dampak
Kebijakan Politik (WFH dan Pembatasan Sosial) Kebijakan pemerintah selama pandemi membatasi mobilitas masyarakat. Akibatnya, aktivitas ekonomi beralih ke sistem daring, transportasi umum menurun penggunaannya, dan bisnis restoran beradaptasi dengan layanan pesan-antar. Selain itu, dinamika sosial keluarga berubah karena anggota keluarga lebih banyak berinteraksi di rumah. Menunjukkan prinsip interelasi, di mana kebijakan makro berdampak luas pada perilaku individu dan masyarakat. Perubahan ini memengaruhi sektor ekonomi, sosial,dan bahkan kesehatan mental.

Contoh 2: Interelasi antara Trend Teknologi dan Gaya Hidup

Aspek Keterkaitan Dampak
Perkembangan Teknologi (Transportasi Online) Munculnya aplikasi transportasi online mengubah gaya hidup urban: masyarakat lebih memilih layanan daring dibandingkan angkutan umum tradisional. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru bagi driver, tetapi juga memengaruhi tata kota, lalu lintas, dan menimbulkan ketegangan sosial dengan pelaku transportasi konvensional. Menunjukkan bahwa inovasi teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi menjadi pemicu perubahan sosial dan ekonomi yang saling berkaitan.

Interelasi antara Unsur Fisik dan Unsur Non-Fisik 

Inilah inti dari analisis geografi terapan. Kategori ini melihat bagaimana alam mempengaruhi manusia dan sebaliknya, bagaimana manusia memodifikasi alam.

Contoh 1: Interelasi antara Kesuburan Tanah dan Pola Permukiman

Daerah dataran rendah dengan tanah yang subur (unsur fisik) akibat endapan vulkanik atau aluvial, secara historis akan menarik minat manusia (unsur non-fisik) untuk bermukim dan bercocok tanam. Akibatnya, terbentuklah pemukiman penduduk yang padat dan aktivitas pertanian yang intensif di daerah tersebut. Contohnya adalah Dataran Tinggi Dieng vs Dataran Rendah Karawang.

Interelasi ini bersifat positif. Sumber daya alam yang baik mendukung kehidupan sosial-ekonomi masyarakat. Namun, jika populasi terlalu padat, dapat terjadi tekanan pada lahan dan penurunan kesuburan tanah.

Contoh 2: Interelasi antara Bencana Kekeringan dan Aktivitas Ekonomi

Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki iklim kering dengan curah hujan rendah dan musim kemarau panjang (unsur fisik). Kondisi ini menyebabkan seringnya terjadi kekeringan yang parah. Dampaknya, sektor pertanian dan peternakan (unsur non-fisik) masyarakat setempat, yang merupakan tulang punggung ekonomi, menjadi terhambat. Hasil panen gagal, ternak kekurangan pakan dan air. Ini berujung pada penurunan pendapatan keluarga, meningkatnya risiko kelaparan dan gizi buruk, serta memicu arus urbanisasi (perpindahan ke kota) untuk mencari pekerjaan lain.

Contoh prinsip interelasi ini menunjukkan rantai dampak yang panjang, dimulai dari kondisi fisik (iklim) yang berdampak pada ekonomi, kesehatan, dan mobilitas penduduk.

Contoh 3: Interelasi antara Urbanisasi, Alih Fungsi Lahan, dan Banjir 

Ini adalah contoh prinsip interelasi yang sangat klasik dan kompleks:

  1. Faktor Penarik (Unsur Non-Fisik): Jakarta sebagai ibu kota menawarkan banyak lapangan kerja dan peluang ekonomi.
  2. Urbanisasi (Unsur Non-Fisik): Terjadi arus masif perpindahan penduduk dari desa ke Jakarta, meningkatkan populasi secara signifikan.
  3. Kebutuhan Lahan (Unsur Non-Fisik): Untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan infrastruktur bagi populasi yang membengkak, terjadi alih fungsi lahan hijau (resapan air) dan daerah-daerah yang dahulu merupakan daerah aliran sungai menjadi permukiman, mall, dan perkantoran.
  4. Perubahan Kondisi Fisik: Lahan resapan air yang hilang (unsur fisik) menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dan langsung mengalir ke sungai.
  5. Bencana (Unsur Fisik): Ketika curah hujan tinggi (unsur fisik), volume air di sungai meluap dengan cepat dan menyebabkan banjir yang melumpuhkan aktivitas ekonomi dan sosial (unsur non-fisik).

Rantai interelasi ini bersifat siklikal dan negatif. Aktivitas manusia (urbanisasi) mengubah kondisi fisik (berkurangnya resapan air) yang pada akhirnya justru merugikan manusia itu sendiri (banjir).

Contoh 4: Interelasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Prinsip ini tidak hanya untuk geografi skala besar, tetapi juga dapat kita temui dalam aktivitas harian.

  • Keterkaitan antara Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Kesehatan: Jika kamu sering mengonsumsi makanan cepat saji (faktor non-fisik/kebiasaan) dan jarang berolahraga (faktor non-fisik/aktivitas), maka tubuh kamu (faktor fisik) akan berisiko tinggi mengalami obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Kesehatan fisik yang menurun akan mempengaruhi produktivitas kerja dan kondisi psikologis (kembali ke non-fisik).
  • Keterkaitan antara Penggunaan Gadget dan Pola Tidur: Cahaya biru dari ponsel (faktor fisik/teknologi) yang digunakan sebelum tidur dapat menekan produksi hormon melatonin (faktor fisik/biologis), yang menyebabkan susah tidur (faktor fisik). Kurang tidur akan berdampak pada suasana hati, konsentrasi, dan performa di sekolah atau kerja (faktor non-fisik).

Contoh Prinsip Interelasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut adalah contoh prinsip interelasi dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui, Grameds.

1. Pola Makan dan Kesehatan Tubuh

Konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan (unsur non-fisik: kebiasaan) dapat menyebabkan obesitas atau penyakit jantung (unsur fisik: tubuh). Kesehatan fisik yang terganggu kemudian memengaruhi produktivitas dan suasana hati (unsur non-fisik: psikologis).

2. Penggunaan Gadget dan Pola Tidur

Cahaya biru dari layar ponsel (unsur fisik: teknologi) menekan hormon melatonin yang membuat sulit tidur (unsur fisik: biologis). Akibatnya, performa belajar atau kerja (unsur non-fisik: sosial) menurun.

3. Kemacetan dan Polusi Udara

Jumlah kendaraan yang meningkat (unsur non-fisik: aktivitas manusia) menyebabkan kemacetan dan emisi gas buang (unsur fisik: udara). Polusi ini berdampak pada kesehatan pernapasan masyarakat (unsur fisik: tubuh).

4. Kepadatan Penduduk dan Kualitas Lingkungan

Daerah dengan populasi padat (unsur non-fisik: sosial) sering kekurangan ruang hijau (unsur fisik: lingkungan). Akibatnya, suhu meningkat dan kualitas udara menurun.

5. Konsumsi Berlebihan dan Sampah Plastik

Kebiasaan belanja barang sekali pakai (unsur non-fisik: gaya hidup) meningkatkan volume sampah plastik (unsur fisik: lingkungan). Hal ini mengganggu ekosistem laut dan darat.

6. Hujan dan Kemacetan Kota

Curah hujan tinggi (unsur fisik: iklim) memperlambat arus lalu lintas dan menimbulkan banjir di daerah rendah (unsur fisik: topografi). Akibatnya, aktivitas ekonomi masyarakat (unsur non-fisik) ikut terganggu.

7. Listrik Padam dan Produktivitas

Pemadaman listrik (unsur fisik: energi) dapat menghambat kegiatan belajar, bekerja, dan ekonomi digital (unsur non-fisik: sosial dan ekonomi).

8. Stres dan Kesehatan Fisik

Tekanan pekerjaan atau akademik (unsur non-fisik: psikologis) dapat menurunkan daya tahan tubuh (unsur fisik: biologis) dan menyebabkan gangguan kesehatan.

9. Kebersihan Diri dan Kesehatan Masyarakat

Kebiasaan mencuci tangan dan menjaga kebersihan (unsur non-fisik: perilaku) membantu mencegah penyebaran penyakit (unsur fisik: kesehatan), terutama di masa pandemi.

10. Menanam Pohon dan Kualitas Udara

Gerakan menanam pohon (unsur non-fisik: kegiatan sosial) meningkatkan kadar oksigen dan menurunkan polusi udara (unsur fisik: lingkungan). Lingkungan yang sehat membuat masyarakat lebih produktif dan nyaman.

Mengapa Memahami Prinsip Interelasi Sangat Penting?

Dengan mempelajari berbagai contoh prinsip interelasi di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa manfaatnya, Grameds.

1. Analisis Masalah yang Komprehensif

Membantu kita melihat akar permasalahan, bukan hanya gejalanya. Misalnya, banjir bukan sekadar soal hujan deras, tetapi juga tentang tata kelola lahan dan kebijakan urbanisasi.

2. Perencanaan Pembangunan yang Berkelanjutan

Sebelum membangun suatu kawasan, pemerintah dan perencana kota dapat memprediksi dampak lingkungan dan sosial yang mungkin timbul, sehingga dapat membuat kebijakan yang lebih berwawasan lingkungan.

3. Mitigasi Bencana

Memahami interelasi antara kondisi geologis, klimatologis, dan aktivitas manusia dapat membantu dalam memetakan daerah rawan bencana dan menyusun rencana penanggulangan yang efektif.

4. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

Menyadari bahwa tindakan kita memiliki dampak pada lingkungan, dan sebaliknya, mendorong kita untuk hidup lebih harmonis dengan alam.

Kesimpulan

Prinsip interelasi mengajarkan kita bahwa dunia ini adalah sebuah jaringan raksasa yang rumit namun sangat teratur, Grameds. Dari contoh prinsip interelasi yang sederhana seperti pola makan dan kesehatan, hingga yang kompleks seperti urbanisasi dan banjir, semuanya menunjukkan satu kebenaran: tidak ada hal yang benar-benar berdiri sendiri.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip ini, kita akan lebih hati-hati dalam mengambil keputusan, karena menyadari bahwa setiap tindakan kita, sekecil apa pun, memiliki efek yang dapat mempengaruhi keseimbangan sistem di sekitar kita.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Fenomena Alam Unik

Fenomena Alam Unik

Adik-adik, masih ingatkah kalian pada musibah yang menimpa teman-teman kita di Aceh, Yogyakarta, atau Padang? Ya, Desember 2004, teman-teman kita di Aceh mengalami musibah gempa bumi dan gelombang tsunami. Mei 2006, teman-teman kita di Yogyakarta yang mengalami musibah gempa bumi. Kemudian, teman-teman kita di Padang mengalami gempa bumi dahsyat pada September 2009.

Gempa bumi dan tsunami adalah kejadian atau fenomena alam yang biasa terjadi di mana saja dan kapan saja. Bagaimana gempa bumi dan tsunami dapat terjadi? Mengapa fenomena alam itu dapat menimbulkan kerusakan yang demikian hebatnya? Adik-adik akan menemukan penjelasannya di dalam buku ini. Selain itu, adik-adik juga akan menemukan beberapa fenomena unik lainnya. Misalnya hujan es, gunung berjalan, hujan hewan, pelangi api, bintang jatuh, dan masih banyak fenomena lainnya. Semua diterangkan dan dijelaskan dengan gamblang di buku ini. Menarik, kan? Selamat membaca, ya! 

2. Tanya Jawab Sains: Fenomena Alam

Sains mempelajari fenomena alam secara rasional dan ilmiah melalui pengamatan, penelitian, serta eksperimen. Fenomena alam adalah peristiwa yang terjadi tanpa campur tangan manusia, seperti cuaca, letusan gunung, atau proses pembusukan, yang dapat memengaruhi kehidupan. Pengetahuan ilmiah berkembang seiring perjalanan peradaban manusia dan menjadi dasar kemajuan bangsa. Buku ini menyajikan berbagai pertanyaan dan jawaban mengenai fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari, membantu pembaca memahami proses alam dari perspektif sains untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran ilmiah di masyarakat.

About the author

Vania Andini

Gramedia Literasi