Geografi

Bentang Alam Benua Afrika: Keindahan dan Keanekaragaman Hayati

Written by Adila V M

Benua Afrika, dengan luas yang mencakup hampir 30 juta kilometer persegi, dikenal sebagai salah satu wilayah paling kaya akan keindahan dan keanekaragaman hayati di dunia. Dari pegunungan yang menjulang tinggi hingga dataran luas, serta gurun yang kering dan hutan hujan tropis yang lebat, bentang alam Afrika menawarkan panorama yang memukau dan beragam ekosistem yang unik. Kekayaan alam ini tidak hanya menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, tetapi juga mencerminkan interaksi yang erat antara manusia dan lingkungannya. Dalam artikel ini, Grameds akan menjelajahi keindahan bentang alam Afrika dan memahami pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Apa itu Bentang Alam?

Bentang alam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bentuk fisik dan karakteristik permukaan bumi yang terlihat dari pandangan luar. Ini mencakup berbagai elemen geografi, seperti pegunungan, lembah, dataran, sungai, dan laut, yang bersama-sama membentuk wajah suatu wilayah atau negara. Bentang alam terbentuk melalui proses alami yang berlangsung selama ribuan tahun, termasuk proses geologi, iklim, dan erosi.

sumber: Shutterstock

Bentang alam tidak hanya mencakup unsur fisik, tetapi juga berhubungan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Aktivitas seperti pertanian, perikanan, dan pengembangan kota seringkali dipengaruhi oleh kondisi bentang alam yang ada. Dengan demikian, pemahaman tentang bentang alam sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Di Benua Afrika, bentang alam yang beragam menjadi rumah bagi kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati yang sangat berharga, menjadikannya penting untuk dipelajari dan dilestarikan.

Bentang Alam di Benua Afrika

Benua Afrika adalah rumah bagi beragam bentang alam yang mencerminkan keindahan dan keunikan geografisnya. Dari dataran tinggi yang megah hingga lembah yang subur, serta gurun yang luas, bentang alam di Afrika menawarkan panorama yang menakjubkan dan beragam ekosistem. Berikut adalah beberapa jenis bentang alam yang mendominasi Benua Afrika:

1. Pegunungan dan Dataran Tinggi

sumber: The Times

Benua Afrika memiliki berbagai pegunungan dan dataran tinggi yang tidak hanya mempengaruhi iklim dan ekosistem, tetapi juga berperan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Berikut adalah beberapa pegunungan dan dataran tinggi yang signifikan di Afrika:

1. Pegunungan Atlas

Pegunungan Atlas terletak di Maroko, Aljazair, dan Tunisia, membentang sejauh 2.500 km. Pegunungan ini terdiri dari tiga bagian: Atlas Tinggi, Atlas Rendah, dan Anti-Atlas. Pegunungan Atlas kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk hutan cemara, pohon zaitun, dan spesies langka. Selain itu, pegunungan ini juga menjadi tempat sumber mata air yang vital bagi daerah sekitarnya.

2. Pegunungan Drakensberg

Pegunungan Drakensberg terletak di Afrika Selatan dan Lesotho, dengan puncak tertinggi, Thabana Ntlenyana, mencapai 3.482 meter di atas permukaan laut. Drakensberg dikenal dengan keindahan alamnya, termasuk air terjun, lembah, dan formasi batuan yang dramatis. Pegunungan ini juga memiliki banyak situs seni prasejarah yang menggambarkan kehidupan masyarakat awal.

3. Dataran Tinggi Ethiopia

Dataran Tinggi Ethiopia, juga dikenal sebagai “Atap Afrika,” adalah kawasan pegunungan yang membentang di tengah Ethiopia. Dataran ini memiliki ketinggian rata-rata sekitar 2.500 meter dan merupakan lokasi beberapa puncak tertinggi di Afrika, termasuk Ras Dashen. Dataran Tinggi Ethiopia memiliki iklim yang bervariasi dan menjadi pusat pertanian yang penting bagi negara ini.

Pegunungan dan dataran tinggi di Benua Afrika menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan keanekaragaman hayati yang kaya. Mereka juga berkontribusi pada iklim dan sumber daya air di sekitarnya, serta menjadi bagian integral dari budaya dan kehidupan masyarakat. Melindungi dan melestarikan kawasan-kawasan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung padanya.

2. Sungai dan Danau

sumber: NatGeo Education

Tidak hanya pegunungan dan dataran tinggi, Benua Afrika juga memiliki sungai-sungai besar hingga  sungai terpanjang di dunia yang memiliki peran penting dalam sejarah dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sungai dan danau tersebut diantaranya

1. Sungai Nil

Sekitar 6.650 km, Sungai Nil adalah salah satu sungai terpanjang di dunia yang mengalir melalui 11 negara, termasuk Uganda, Sudan, dan Mesir. Sungai ini sangat penting untuk pertanian, irigasi, dan sebagai sumber kehidupan bagi jutaan orang di sekitarnya.

2. Sungai Kongo

Dengan panjang sekitar 4.700 km, Sungai Kongo mengalir melalui Republik Demokratik Kongo dan beberapa negara tetangga seperti Republik Kongo, Angola, dan Tanzania. Sungai ini kaya akan sumber daya alam dan sangat penting untuk transportasi serta sebagai sumber ikan.

3. Danau Victoria

Luasnya sekitar 68.800 km², Danau Victoria adalah danau terbesar di Afrika, terletak di perbatasan Uganda, Kenya, dan Tanzania. Danau ini merupakan sumber perikanan penting dan irigasi, serta habitat bagi berbagai spesies ikan, termasuk ikan kakap.

4. Danau Tanganyika

Dengan luas sekitar 32.600 km², Danau Tanganyika adalah danau terpanjang di Afrika, terletak di perbatasan Burundi, Republik Demokratik Kongo, Tanzania, dan Zambia. Danau ini kaya akan sumber ikan dan memiliki ekosistem yang unik.

Sungai dan danau di Benua Afrika memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat, memberikan sumber daya yang vital dan mendukung keanekaragaman hayati yang kaya di seluruh benua.

3. Gurun

sumber: Britannica

1. Gurun Sahara

Gurun Sahara, yang merupakan gurun terbesar di dunia, mendominasi bagian utara Afrika dengan pasir yang luas dan iklim yang ekstrim. Gurun ini terletak di bagian utara Afrika dan merupakan gurun terbesar di dunia, dengan luas sekitar 9,2 juta kilometer persegi dan menyebar di negara-negara seperti Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, dan Niger, Sahara dikenal dengan lanskap pasir yang luas, bukit pasir, dan suhu ekstrem yang bisa mencapai lebih dari 50°C.

2. Gurun Kalahari

Berbeda dari Sahara, Gurun Kalahari memiliki lebih banyak vegetasi dan lebih banyak curah hujan, sehingga mendukung kehidupan satwa liar seperti singa, jerapah, dan berbagai jenis burung. Gurun ini juga merupakan rumah bagi suku San yang merupakan pemburu-pengumpul. Gurun ini berada di bagian selatan Afrika, meliputi Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan dengan luas sekitar 900.000 kilometer persegi.

Gurun-gurun di Afrika memiliki ekosistem yang unik dan banyak flora serta fauna yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras. Kehidupan di gurun sering ditandai dengan keberadaan oase, yang menjadi tempat berkumpulnya satwa liar dan masyarakat nomaden yang bergantung pada sumber air.

4. Hutan dan Sabana

sumber: Wikipedia

1. Hutan Hujan Tropis Kongo

Hutan hujan tropis di daerah Kongo adalah salah satu hutan hujan terbesar di dunia, dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Hutan ini didominasi oleh spesies pohon seperti mahoni, okoume, dan ipe, serta memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Flora lainnya di hutan Afrika meliputi rumput gajah, rumput cogon, dan tanaman merambat yang mengikat pohon satu sama lain.

2. Sabana Sudan

Sabana Sudan adalah sabuk sabana tropis yang membentang dari timur ke barat Afrika, mulai dari Samudra Atlantik hingga Dataran Tinggi Ethiopia. Sabana ini dicirikan oleh koeksistensi pepohonan dan rerumputan, serta menjadi habitat bagi banyak mamalia besar seperti gajah, jerapah, dan singa. Sabana Sudan juga berfungsi sebagai lahan pertanian dan penggembalaan bagi masyarakat lokal.

5. Dataran dan Lembah

1. Lembah Rift

Lembah Rift adalah sistem lembah yang membentang dari utara ke selatan di sepanjang timur Afrika, termasuk negara-negara seperti Kenya, Tanzania, dan Ethiopia. Lembah ini terkenal dengan keindahan alamnya serta keberadaan danau-danau besar seperti Danau Victoria dan Danau Tanganyika. Lembah Rift juga memiliki aktivitas geologis yang signifikan, termasuk gunung berapi aktif.

Dataran luas seperti Dataran Tinggi East African Rift Valley menjadi fitur geografis yang signifikan. Lembah-lembah yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik menawarkan pemandangan yang menakjubkan serta ekosistem yang kaya. Selain itu, lembah-lembah ini juga sering menjadi daerah pertanian subur, yang penting bagi kehidupan masyarakat lokal.

Dengan keanekaragaman bentang alam yang kaya, Benua Afrika bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga merupakan ekosistem penting yang perlu dilestarikan. Keberagaman ini menjadi rumah bagi banyak spesies flora dan fauna, yang semuanya saling terkait dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penting untuk memahami dan melindungi bentang alam ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

National Geographic: Afrika Kuno

National Geographic mempunyai moto Inspire People to Care About The Planet. Berangkat dari motto itu pula, National Geographic Indonesia bertekad menjadi media yang menginspirasi masyarakat mengenali lebih jauh tentang bumi serta menjadikan planet ini sebagai tempat tinggal yang lebih baik.

Dari Benin hingga Mali dan dari imperium Ghana hingga Songhai, para arkeolog telah bertahun-tahun mencari petunjuk sejarah masa lampau bangsa Afrika. Mereka mempelajari tembok-tembok batu di Zimbabwe Raya, mengamati shawabtis-patung kecil berpahat yang dibuat oleh seniman para ilmuwan memecahkan teka-teki masa lampau bangsa Afrika.

Kesimpulan

Bentang alam Benua Afrika adalah kekayaan yang luar biasa, mencerminkan keindahan dan keanekaragaman hayati yang tiada tara. Dari gurun yang luas sehingga hutan hujan yang lebat, setiap elemen bentang alam memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan dan ekosistem di seluruh benua. Melalui pemahaman dan apresiasi terhadap keindahan alam ini, kita diingatkan akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan warisan alam yang berharga ini. Dengan upaya pelestarian yang tepat, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati dan merasakan keajaiban alam yang ditawarkan oleh Benua Afrika. Mari kita bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati dan keindahan bentang alam yang menjadi bagian dari identitas global kita.

Crossing the Heart of Africa

In 1898, the dashing young British explorer Ewart the Leopard Grogan was in love. In order to prove his mettle to his beloved and her aristocratic stepfather he set out on a quest to become the first person to walk across Africa, a feat hitherto thought by many explorers to be impossible (, 1900).

In 2007, thirty-five-year-old American journalist Julian Smith faced a similar problem with his girlfriend of six years . . . and decided to address it in the same way Grogan had more than a hundred years before: he was going to retrace the Leopard’s 4,500-mile journey for love and glory through the lakes, volcanoes, savannas, and crowded modern cities of Africa.

Smith interweaves both adventures into a seamless narrative in : the story of two explorers, a century apart, who both traversed the length of Africa to prove themselves . . . and came back changed men.

About the author

Adila V M