Sejarah

Mengenal 11 Macam Alat Komunikasi Tradisional

alat komunikasi tradisional
Written by Fandy

11 Macam Alat Komunikasi Tradisional – Dengan pesatnya perkembangan teknologi, manusia tidak lagi mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Kini, pertukaran informasi begitu mudahnya dilakukan meskipun terbentang disparitas jarak dan waktu. Namun, tahukah Grameds bahwa alat komunikasi melewati sejarah panjang?

Sebelum mengenal teknologi, manusia masih mengandalkan alat komunikasi tradisional untuk mempermudah kebutuhan akan penyampaian pesan. Apa saja yang dikategorikan sebagai alat komunikasi tradisional? Alat komunikasi tradisional pada dasarnya masih memanfaatkan media yang sederhana atau belum memiliki unsur teknologi sehingga jangkauan penerimanya tidak luas dan cepat.

Pengertian Alat Komunikasi Tradisional

Vintage objects in the composition of the concept of nostalgia of the past

Alat komunikasi tradisional adalah media sederhana yang digunakan selama proses transmisi pesan oleh pengirim (komunikator) ke penerima (komunikan). Biasanya alat komunikasi tradisional masih memakai metode yang manual. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya teknologi pada masa tersebut.

Alat komunikasi tradisional memiliki jangkauan yang terbatas. Penggunaanya hanya pada ruang lingkup lokal saja. Selain itu, persebaran informasi dengan alat komunikasi tradisional tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat.

Sejarah Alat Komunikasi Tradisional

Sejarah Alat Komunikasi Tradisional

Retro rotary telephone on wood table. Vintage telephone. grey old phone. Retro telephone on table in front windows background.

Alat komunikasi tradisional diciptakan untuk memenuhi keperluan manusia akan berinteraksi dengan orang lain. Para ahli mengemukakan bahwa komunikasi dimulai saat manusia hadir di bumi sebagai upaya untuk memenuhi segala macam kebutuhan. Karena itu, alat komunikasi tradisional diyakini berusia nyaris sama tuanya seperti tercatatnya kehidupan manusia.

Awalnya, komunikasi hanya bisa dilakukan melalui tatap muka langsung. Namun, komunikasi tatap muka langsung memiliki banyak kelemahan dan tidak mampu menunjang kelangsungan hidup manusia yang semakin kompleks. Inovasi pun terus dilakukan hingga terciptalah alat komunikasi tradisional.

BACA JUGA: Penemu Listrik dan Sejarah Penemuan Listrik

Pada perkembangannya, alat komunikasi tradisional berkaitan erat dengan letak geografis, adat istiadat suku setempat, dan peradaban. Di Indonesia sendiri, beberapa alat komunikasi tradisional tetap lestari digunakan oleh masyarakat desa yang masih kental dengan kearifan lokal.

Karakteristik Alat Komunikasi Tradisional

Dalam buku Public Relations Writing and Media Techniques, Dennis L. Wilcox menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki alat komunikasi tradisional.

1. Memuat grafis yang terbatas

Absennya teknologi dalam alat komunikasi tradisional membuat informasi yang dihasilkan sangat terbatas. Alat komunikasi tradisional hanya memproduksi suara, tulisan dan gambar yang dibuat secara manual oleh goresan tangan manusia. Bukti-bukti peninggalan atau artefak yang ditemukan pun tidak memuat informasi grafis modern.

2. Hierarkis

Saat ini, informasi bisa disampaikan dan diterima oleh siapapun bahkan orang yang tidak saling berkaitan sama sekali. Namun, alat komunikasi tradisional bersifat hierarkis atau komunikasi yang dihasilkan adalah komunikasi vertikal. Ini berarti pengirim pesan dan penerima pesan berada dalam posisi atau kedudukan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.

Pengirim pesan yang menggunakan alat komunikasi tradisional adalah orang dengan hierarki yang lebih tinggi dibandingkan dengan penerima pesan. Contohnya adalah lonceng yang dibunyikan oleh pimpinan kerajaan sebagai pertanda suatu kabar kepada rakyatnya.

3. Satu arah

Meskipun proses komunikasi selalu melibatkan hubungan antara dua pihak, tapi alat komunikasi tradisional menghasilkan komunikasi searah. Pola komunikasi ini ditandai dengan luputnya umpan balik dari pesan yang diterima komunikan. Selama berlangsungnya komunikasi satu arah, penerima pesan hanya bertindak sebagai pendengar tanpa memberikan reaksi, respons, atau balasan atas informasi yang didapatkan.

4. Terbatas jarak dan waktu

Alat komunikasi tradisional belum memasukkan unsur teknologi sehingga memiliki keterbatasan dalam jangkauan jarak dan waktu. Pesan yang dikirimkan melalui alat komunikasi tradisional hanya mampu diterima oleh komunikan yang berada pada area sekitar pengirim pesan. Proses persebaran informasi dengan alat komunikasi tradisional pun membutuhkan beberapa saat untuk sampai kepada penerimanya.

5. Komunikator profesional

Salah satu pembeda alat komunikasi tradisional dan alat komunikasi modern terletak pada keahlian pengirim pesan atau komunikator. Komunikator yang memanfaatkan alat komunikasi tradisional adalah mereka yang memiliki keahlian atau setidaknya memiliki otoritas untuk menggunakannya.

Misalnya penggunaan telegraf untuk strategi perang hanya dilakukan oleh orang yang mengerti sandi atau kode morse telegraf—biasanya adalah prajurit perang. Sedangkan pada era modern ini, siapapun bisa mempelajari dan menggunakan alat komunikasi canggih manapun.

6. Terikat institusi

Karena akses terhadap alat komunikasi tradisional yang terbatas, maka pemanfaatannya pun terkait dengan institusi yang mengikat. Komunikator dan komunikan yang terlibat dalam penyampaian pesan melalui alat komunikasi tradisional berada dalam institusi, organisasi, atau kelompok masyarakat yang sama.

7. Format tetap

Kita bisa mudahnya membaca berita dari media negara lain meskipun ditulis dengan bahasa asing. Hal itu terjadi karena fenomena globalisasi sehingga sekat antar negara semakin lebur. Bahasa asing pun menjadi sesuatu yang tidak lagi sulit untuk dipelajari.

Situasi ini sangat berbeda dengan komunikasi di masa lalu. Alat komunikasi tradisional memiliki karakteristik yang khas satu dengan lainnya. Ada kode, sandi, tanda, dan bahasa yang disepakati dalam suatu kelompok. Contohnya adalah hieroglif masyarakat Mesir kuno yang diukir di batu hanya dimengerti oleh leluhur Mesir kuno.

8. Biaya akses tinggi

Alat komunikasi tradisional memang terbilang sederhana karena media yang digunakan tidak rumit dan bisa ditemukan di mana saja. Hal ini membuat jangkauan dan proses transmisi pesan menjadi sangat berbatas dan membutuhkan biaya yang tinggi.

Misalnya menggunakan jasa penyampai pesan yang menempuh jarak jauh dengan transportasi terbatas. Penyampaian pesan yang tidak efisien seperti jarak, waktu, dan tenaga yang harus dialokasikan untuk mengirimkan sebuah informasi membuat alat komunikasi tradisional membutuhkan biaya akses yang cukup tinggi.

Macam-Macam Alat Komunikasi Tradisional

Macam-Macam Alat Komunikasi Tradisional

Vector Illustration of an Current atmospheric problem with Dark Chimneys Pollution Smoke

1. Asap

Mungkin tak pernah terpikirkan oleh manusia modern bagaimana asap pernah dimanfaatkan leluhur sebagai alat komunikasi tradisional. Dalam buku Dunia Komunikasi dan Gadget, Syerif Nurhakim menuliskan bahwa asap adalah salah satu alat komunikasi tradisional yang digunakan oleh masyarakat di beberapa belahan dunia seperti suku Indian di Amerika, bangsa Yunani, dan para tentara pada zaman Cina Kuno. Kepulan asap yang bentuknya unik merupakan penanda dengan makna tertentu yang hanya dipahami kedua belah pihak, baik pengirim maupun penerima pesan.

Mulanya, asap dianggap sebagai solusi atas kebutuhan manusia akan komunikasi jarak jauh. Asap dinilai lebih cepat dibandingkan menggunakan jasa atau perantara pelari sebagai penyampai pesan.

Sebagai sinyal jarak jauh, asap diteruskan melalui satu menara ke menara yang dituju. Penyampaian pesan dengan asap ini dilakukan secara estafet. Asap diyakini mampu menempuh jarak yang jauh dalam waktu yang cukup singkat.

Sayangnya, asap sebagai alat komunikasi tradisional memiliki banyak kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sifat asap yang tidak dapat bertahan lama, sementara penerima pesan harus terus dapat mengingat kode yang dikirimkan. Kelemahan yang lain terletak pada bentuk kepulan asap yang mudah berubah sehingga berpotensi membuat penerima pesan keliru dalam menerjemahkan informasi yang diterima.

2. Lukisan Prasejarah

Pada 13 Januari 2021 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) dan Universitas Griffith Australia mempublikasikan hasil riset kerja sama dalam jurnal Science Advances bahwa gambar babi yang ditemukan di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan berusia minimum 45.500 tahun. Usia lukisan tersebut diketahui melalui metode Uranium-series yang membutuhkan sampel batuan dalam ornamen gua. Lukisan ini bahkan diklaim sebagai lukisan purba tertua di dunia.

Lukisan prasejarah yang sering ditemukan di gua merupakan salah satu alat komunikasi tradisional yang paling tua. Sebab, lukisan prasejarah adalah penanda kehidupan manusia purba yakni fase saat manusia belum berevolusi.

Meskipun memuat gambar atau pola yang berbeda antara satu gua dan lainnya, lukisan prasejarah memiliki karakteristik yang sama yakni menggambarkan kehidupan sehari-hari manusia kala itu. Biasanya gambar yang ditemukan adalah rupa binatang yang biasanya merujuk pada masa berburu, tarian-tarian adat, atau cap tangan.

3. Beduk

Beduk merupakan alat komunikasi tradisional yang bentuk dan metode penggunaanya serupa dengan gendang. Beduk terbuat dari kulit lembu atau sapi. Beduk masih sering ditemukan di halaman depan masjid karena fungsi orisinalnya sebagai alarm salat meskipun sudah tergeser dengan pengeras suara.

Meskipun identik dengan kaum muslim, arkeolog Dwi Cahyono dari Universitas Negeri Malang meyakini bahwa beduk sebenarnya sudah digunakan oleh manusia prasejarah atau tepatnya sejak zaman perunggu. Salah satu peninggalan pada masa itu adalah nekara yang dipercaya sebagai awal mula beduk. Nekara yang terbuat dari perunggu ini dipakai saat upacara religius.

4. Kentungan

Tak jauh berbeda dengan beduk, kentungan merupakan alat komunikasi tradisional yang metode penggunaanya adalah dipukul. Bahan utama pembuatan kentungan adalah bambu atau kayu begitupun dengan alat pemukulnya. Kentungan orisinal berbentuk silinder atau tabung dengan bagian tengah berlubang sehingga pantulan bunyi yang dihasilkan semakin nyaring. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kentungan dibunyikan untuk menyatakan tanda waktu atau tanda bahaya atau untuk mengumpulkan massa.

5. Lonceng

Serupa dengan kentungan dan beduk, lonceng adalah alat komunikasi tradisional yang menghasilkan suatu bunyi. Lonceng berbentuk seperti cangkir berongga yang terbalik dan berbahan dasar logam. Pada bagian berongga terdapat bandul yang menggantung sehingga bunyi akan dihasilkan dari benturan dua logam yakni bandul dan badan lonceng.

Sama seperti kentungan, lonceng digunakan sebagai penanda waktu atau untuk mengabarkan sesuatu. Selain itu, lonceng juga ditemui di beberapa tempat ibadah untuk ritual keagamaan seperti di wihara, klenteng dan juga gereja.

6. Burung Merpati

Catatan sejarah menemukan bahwa burung merpati merupakan salah satu alat komunikasi tradisional yang bisa diandalkan. Unggas yang dikategorikan cerdas ini memiliki daya ingat yang tajam, kemampuan navigasi yang baik, dan kecakapan untuk kembali lagi ke sangkar asalnya meskipun telah menempuh perjalanan panjang. Ia juga burung yang mudah dilatih.

Pada banyak perang penting, burung merpati bertindak sebagai juru kunci yang menyelamatkan sekaligus mematikan. Sebagai tukang pos, burung merpati bertugas mengantarkan pesan, misi, atau strategi rahasia dalam bentuk surat kepada penerima. Merpati pos berhasil menggagalkan sejumlah operasi perang, tapi ia juga sukses mengantarkan kemenangan yang merugikan pihak lawan. Akibatnya, merpati sering ditarget untuk dibunuh apabila dianggap berbahaya.

7. Batu

Manusia mencoba mencatat peristiwa yang terjadi dalam kehidupan mereka dengan lebih sistematis. Tulisan merupakan solusi dari visi tersebut. Dengan tulisan, informasi akan bertahan lebih lama dan dapat dimengerti oleh pembaca maupun penerus.

Pada masa manusia mulai mengenal tulisan, alat komunikasi tradisional mulai berkembang. Manusia pun mencari media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan tulisan mereka. Batu adalah alat komunikasi tradisional yang dianggap kokoh dan mudah dibawa dalam perjalanan jauh oleh pembawa pesan.

Saat mempelajari sejarah, kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki peninggalan penting berupa prasasti. Prasasti adalah batu yang yang dibubuhkan deretan tulisan tangan manusia yang memuat pengumuman penting.

8. Daun Lontar

Daun lontar memiliki fungsi yang sama seperti batu sebagai alat komunikasi tradisional yaitu media untuk mencatatkan informasi. Daun lontar perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibubuhkan goresan tangan. Masa daun lontar memang jauh lebih ringan daripada batu, tapi ketahanannya tidak solid seperti batu.

9. Telepon kaleng

Telepon kaleng sering dijadikan percobaan fisika sederhana tentang proses penghantaran bunyi. Alat komunikasi tradisional yang satu ini membutuhkan dua kaleng yang dihubungkan bagian bawahnya dengan seutas benang berukuran 5-10 meter. Pengirim pesan hanya perlu berbicara melalui satu sisi kaleng yang terbuka, sementara penerima pesan harus mendekatkan sisi kaleng lain yang terbuka ke telinganya.

10. Telegraf

Telegraf adalah alat komunikasi tradisional pertama yang mulai memanfaatkan aliran listrik. Telegraf ditemukan oleh seorang penemu asal Amerika Serikat, Samuel F. B. Morse, bersamaan dengan pengembangan kode sandi morse yang menjadi bahasa resmi telegraf. Meski ditemukan pertama kali pada tahun 1837, Samuel Morse baru mendapatkan hak paten telegraf pada 20 Juni 1844 setelah memenangkan pengadilan melawan pendaftar alat serupa dari Inggris yaitu Charles Wheatstone dan William Cooke.

Telegraf kerap disebut sebagai penemuan revolusioner karena menjadi dasar bagi pembaruan alat komunikasi yang kini kita gunakan. Melalui transmisi sinyal listrik, telegraf awalnya mampu mengirimkan pesan sejauh 32 kilometer dengan lebih akurat atau tepat sasaran. Pesan yang dikirimkan belum berupa huruf alfabet melainkan hanya titik dan garis yang dikenal dengan sebutan kode morse. Pada perkembangan selanjutnya telegraf mampu menempuh jarak pengiriman pesan lebih jauh lagi.

11. Surat

Walaupun dikategorikan sebagai alat komunikasi tradisional, surat masih sering digunakan hingga sekarang ini. Surat mulai mengenal atau memuat informasi dalam huruf abjad yang biasanya ditulis atau dicetak di atas selembar kertas dan dikirim melalui pos. Surat tradisional membutuhkan stempel pos dengan keterangan harga atau dikenal dengan prangko.

Surat sudah digantikan dengan media yang lebih efisien yaitu surat elektronik atau e-mail. Namun, aktivitas surat-menyurat masih tetap eksis digunakan unutk dokumen resmi dalam urusan kenegaraan atau bisnis.

Kesimpulan

kesimpulan

Bedug is a musical instrument like a drum. In Indonesia, bedug is usually sounded to announce the time of prayer or prayer. The bedug is made of a large piece of wood or a palm tree about one meter or so long.

Meskipun terdengar sederhana dan memiliki sederet keterbatasan, alat komunikasi tradisional mengemban peran krusial dalam menunjang kehidupan sosial manusia. Alat komunikasi tradisional merupakan perintis dan dasar bagi pengembangan alat komunikasi modern. Alat komunikasi yang saat ini kita gunakan adalah hasil dari mematangkan, memperbarui, dan mengkombinasikan ide atau gagasan dari alat komunikasi tradisional.

Alat komunikasi tradisional masih terus dipelajari oleh para ilmuwan dan juga ahli. Hal ini penting untuk terus dilakukan agar kita dapat memahami kehidupan manusia yang begitu kompleks. Dengan mempelajari peninggalan terdahulu, solusi atau akar permasalahan yang dialami manusia dewasa ini dapat dipetakan dan dirumuskan secara tepat.

BACA JUGA:

Nah, seperti itulah penjelasan mengenai perkembangan alat komunikasi tradisional yang selama ini digunakan manusia dari masa ke masa. Jika Grameds tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai alat komunikasi tradisional, berikut adalah rekomendasi buku yang bisa ditemukan di laman www.gramedia.com.

Penulis: Anendya Niervana

Judul: Perkembangan Teknologi Komunikasi

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Beli Buku di GramediaJudul: Komunikasi dan Perilaku Manusia

Komunikasi & Perilaku Manusia Edisi Kelima

Komunikasi & Perilaku Manusia Edisi Kelima

Beli Buku di Gramedia

Judul: Teori Komunikasi Interpersonal

Teori komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis

Teori komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis

Beli Buku di Gramedia

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.