Biologi

Mengenal Metamorfosis Kupu-kupu dari Telur, Larva, Pupa sampai Imago

metamorfosis sempurna pada kupu-kupu
Written by Nandy

Mengenal Proses Metamorfosis Sempurna Kupu-kupu – Siapa yang tak kenal dengan serangga cantik yang satu ini? Kupu-kupu merupakan salah satu makhluk hidup terindah yang ada di bumi. Kupu-kupu penuh warna dengan berbagai corak ini kerap disebut sebagai “bunga terbang” alami. Kupu-kupu terlahir sebagai ulat yang dibenci sebagian besar orang dan berubah menjadi salah satu makhluk terindah yang disenangi dengan sayap menakjubkan.

Sebagai serangga yang biasanya terbang di siang hari (diurnal), kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera dan dikelompokkan dalam subordo Rhopalocera. Kehidupan kupu-kupu berkaitan erat dengan tanaman berbunga.

Sebagai serangga penyerbuk bunga tanaman, kupu-kupu berperan ekologis dalam menghisap nektar bunga untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Indonesia sebagai salah satu negeri surga pecinta kupu-kupu memiliki sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.

Serangga yang satu ini memiliki empat sayap yang ditutupi sisik kecil. Saat kupu-kupu tidak terbang, sayapnya yang cerah dan berpola itu akan terlipat di bagian belakang.

Kupu-kupu adalah serangga berpola yang berevolusi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Keindahan sayap dan kekuatan metaforis kemunculan kupu-kupu sepenuhnya terbentuk dari kepompong yang tidak menjanjikan.

Hal tersebut membuat kupu-kupu menjadi objek kekaguman dan inspirasi. Sifat, perkembangan, dan evolusi kupu-kupu dalam pola sayap yang berbeda telah menarik perhatian para ilmuwan.

Meski telah dipelajari sejak zaman dahulu, ada begitu banyak rahasia kupu-kupu yang mulai terkuak satu per satu. Pola sayap kupu-kupu tampaknya memiliki banyak fungsi yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya, seperti kamuflase, mimikri, pengenalan pasangan, bahkan sinyal peringatan.

Beli Buku di Gramedia

Kupu-kupu dipandang sebagai simbol spiritual dalam banyak kepercayaan kuno. Dahulu, Mesir dan Yunani kuno memandang kupu-kupu sebagai makhluk dari alam baka atau arwah leluhur yang datang untuk mengunjungi keturunannya di bumi.

Dalam mitologi lain, kupu-kupu diyakini sebagai simbol anugerah. Orang Amerika Selatan percaya bahwa mimpi yang menampilkan kupu-kupu adalah pertanda baik. Kemudian masyarakat Irlandia meyakini bahwa kehadiran kupu-kupu akan membawa keberuntungan.

Serangga yang satu ini bergerak lambat dari satu bunga ke bunga lainnya sambil menghisap nektar atau sari bunga untuk dibawa ke sarangnya. Kupu-kupu dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman yang membantu jalannya penyerbukan sari bunga pada berbagai macam tanaman.

Selain memiliki sayap yang indah, kupu-kupu juga memiliki dua antena yang ada di kepala. Antena kupu-kupu yang sedikit membulat disebut sebagai antenna club. Antena tersebut berfungsi sebagai keseimbangan dan indra pencium bau nektar bunga.

Ilustrasi Metamorfosis Kupu-kupu (sumber: allyouneedisbiology.wordpress.com)

Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna atau holometabola. Apa itu metamorfosis?

Metamorfosis merupakan proses perkembangan biologi pada hewan yang dapat merubah penampilan dan struktur setelah penetasan. Serangga penyerbuk tanaman ini melalui metamorfosis sempurna dengan urutan stadium telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan dewasa (imago).

Umumnya, sebagian besar orang merasa jijik dengan ulat. Sebaliknya, banyak orang yang menyukai kupu-kupu dengan keindahan sayapnya. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui metamorfosis kupu-kupu secara lengkap.

1. Telur

Secara umum, kupu-kupu dari familia Papilionidae meletakkan telur secara satu per satu atau bersusun pada tanaman inang. Kupu-kupu betina akan meletakkan telurnya pada tangkai, daun, atau bagian lain dari tanaman yang nantinya digunakan sebagai makanan larva atau ulat.

Telur kupu-kupu memiliki warna dan bentuk yang beragam dengan ukuran 1-2 mm. Bentuknya sendiri ada yang setengah bulat, bulat, oval, dan sipral. Lalu, bagaimana dengan masa stadiumnya?

Masa stadium telur pada setiap jenis kupu-kupu berbeda. Kemudian kupu-kupu betina menghasilkan jumlah telur yang bervarasi, ada yang meletakkan telur dengan jumlah sedikit dan ada pula yang meletakkan telur dengan jumlah yang banyak.

Beli Buku di Gramedia

Ada beberapa spesies yang meletakkan telur dengan jumlah sedikit, yakni sekitar 30 butir atau bahkan bisa dihitung jari. Beberapa spesies lainnya menghasilkan jumlah telur yang tergolong banyak, yakni sekitar 100-200 butir sepanjang hidupnya.

Perlu diketahui, jumlah telur kupu-kupu betina sangat menentukan kelestariannya. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang dapat memengaruhi kelestarian kupu-kupu.

Faktor lainnya ialah ancaman alami yang harus dihadapi kupu-kupu, seperti adanya parasit atau pemangsa. Faktor tersebut membuat kupu-kupu hanya bisa menyisakan sedikit telur yang akan berhasil menetas hingga ke tahap larva, pupa, dan imago.

2. Larva (Ulat)

Ilustrasi Morfologi Larva Kupu-kupu (sumber: repository.upi.edu)

Metamorfosis kupu-kupu yang selanjutnya ialah larva atau yang kerap dikenal sebagai ulat. Pada fase ini, larva atau ulat mengalami fase makan yang aktif dan intensif untuk menunjang perkembangannya. Fase tersebut akan ditandai dengan adanya pergantian kulit atau yang biasa dikenal dengan sebutan molting.

Tahap pergantian kulit yang satu dengan berikutnya dinamakan instar. Perbedaan warna pada setiap larva atau ulat bertujuan sebagai strategi menghindari pemangsa.

Beberapa ulat yang berwarna terang dapat menarik perhatian sebagai tanda bahaya atau warning colouration. Mengapa disebut tanda bahaya? Karena ulat berwarna terang ini akan mengingatkan pemangsa bahwa ia beracun.

Beli Buku di Gramedia

Beragam larva atau ulat memiliki bulu atau duri yang berbeda pada permukaan tubuhnya. Bentuk, warna, bulu, dan pakan setiap jenis larva atau ulat berbeda-beda.

Morfologi larva kupu-kupu umumya berbentuk silindris yang terdiri atas thorax, chepal, dan abdomen. Ada mata dan alat mulut yang kuat pada chepal larva kupu-kupu.

Tipe mulut tersebut berfungsi untuk menggigit dan mengunyah atau chewing mouthpart. Kemudian pada bagian thorax terdapat tiga pasang tungkai yang pendek dan empat pasang prolegs atau kaki semu.

Kehidupan pada fase larva cenderung sangat praktis, yakni makan dan tumbuh. Larva akan makan terus-menerus sepanjang hari untuk mengumpulkan energi cadangan pada stadium pupa.

Pada fase ini larva akan sangat selektif dalam hal pemilihan makanan. Larva hanya memakan makanan yang bersumber dari tumbuhan inang yang telah dipilih kupu-kupu betina sewaktu meletakkan telurnya. Fase ini membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 bulan.

3. Pupa (Kepompong)

Fase istirahat setelah larva tumbuh sempurna dan berhenti makan disebut sebagai stadium pupa atau kepompong. Selama proses perubahan menuju kupu-kupu dewasa atau imago, pupa akan dibungkus dalam krisalis dan tidak bergerak.

Pada stadium ini, masing-masing larva telah memiliki kelenjar sutera yang akan membantunya mengait pada batang, ranting, atau daun. Di dalam lapisan krisalis yang terkesan diam dan istirahat ini, terjadi proses perubahan besar yang akan membentuk kupu-kupu dewasa siap keluar dari kulit pupa.

Umumnya, pupa memiliki warna hijau atau cokelat sebagai mekanisme pertahanan diri larva dari pemangsanya. Pupa akan menyerupai warna tumbuhannya sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri. Pada stadium pupa, kematian kupu-kupu sering terjadi karena mudah terinfeksi oleh hewan parasit.

Parasit tersebut akan menusuk tubuh pupa dan bertelur di dalamnya. Kemudian pupa atau kepompong akan mati saat telur parasit berhasil menetas dan memakan tubuhnya. Secara umum, fase pupa berlangsung sekitar 1-2 minggu.

Baca juga: Proses Metamorfosis Sempurna

4. Imago (Kupu-kupu)

Ilustrasi Morfologi Imago (sumber: repository.upi.edu)

Faktor abiotik seperti kelembapan udara, suhu udara, dan cahaya matahari akan memengaruhi kupu-kupu yang akan keluar dari pupa. Kupu-kupu tersebut umumnya muncul tak lama setelah matahari terbit atau pada siang hari.

Mengapa begitu? Hal tersebut bertujuan untuk membantu proses pengeringan sayap kupu-kupu agar dapat terbang dengan baik dalam mencari makan. Kupu-kupu yang keluar dari pupa diawali dengan spirakel atau ventilasi pada krisalis pupa.

Udara yang masuk ke dalam tubuh pupa akan membuka cangkang pupa tepat di belakang kepala. Kemudian kupu-kupu akan memaksa tubuhnya untuk keluar dari krisalis pupa. Setelah keluar, kupu-kupu akan menetap dan hampir tidak bergerak dalam beberapa menit untuk memompa darah pada sayapnya.

Saat siap terbang, kupu-kupu dewasa akan merentangkan sayapnya untuk mencari makan berupa nektar. Selain itu, kupu-kupu dewasa akan berkembang biak untuk menemukan pasangan dan melanjutkan keturunannya.

Baca juga :

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya