Segitiga Bermuda Indonesia – Meskipun menuai berbagai pro dan kontra, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara yang masih percaya dengan hal-hal berbau klenik dan takhayul. Benar adanya bahwa ada hal-hal aneh yang sampai saat ini belum bisa dijelaskan oleh sains. Namun, hal ini tidak termasuk ke dalam semua hal-hal aneh tersebut.
Adapaun yang menjadi permasalahan adalah orang lebih condong mempercayai hal-hal klenik dan takhayul ini sebelum mereka mendengar alasan ilmiah dibalik terjadinya suatu peristiwa. Ini bisa jadi disebabkan karena minimnya literasi dan pengetahuan masyarakat akan sains dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Grameds bisa menemukan alasan-alasan di balik beberapa hal misterius yang kerap terjadi di Indonesia. Sebut saja kesurupan massal yang bisa disebabkan akibat adanya tekanan dari satu orang dan menyebar ke orang lain, atau hilangnya orang-orang di Pantai Parangtritis, yang ternyata disebabkan karena kuatnya ombak di wilayah tersebut.
Table of Contents
Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesia
Pemahaman yang sama juga terjadi terhadap salah satu lokasi perairan misterius di Indonesia. Lokasi ini bernama Masalembo, dan diberi julukan sebagai Segitiga Bermuda Indonesia karena banyaknya kapal atau pesawat yang hilang di wilayah ini.
Hilangnya pesawat atau kapal ketika melintasi perairan ini disebut-sebut akibat ulah dari adanya sosok Ratu Malaka yang menguasai daerah tersebut. Mereka yang tidak menghormati keberadaan Sang Ratu dengan membuatkan sesaji, dipercaya akan hanyut dan hilang di perairan tersebut.
Cerita di atas tidak bisa sepenuhnya disalahkan, mengingat cerita tersebut merupakan salah satu cerita rakyat dari Indonesia. Meskipun begitu, bukan berarti kita dapat mempercayai cerita tersebut mentah-mentah dan menghiraukan fakta ilmiah yang ada.
Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas terkait serba-serbi mengenai Masalembo, yang dijuluki Segitiga Bermuda Indonesia. Selain fakta-fakta ilmiah di balik hilangnya berbagai jenis kapal atau pesawat di perairan ini, kita juga akan membahas sisi lain dari Masalembo yang bisa jadi luput dari perhatian masyarakat.
Fakta-Fakta Segitiga Bermuda Indonesia
Tempat Hilangnya Berbagai Pesawat dan Kapal Laut
Grameds yang pernah mendengar istilah Segitiga Bermuda pasti mengetahui bahwa lokasi tersebut merupakan perairan di mana banyak kapal laut dan pesawat hilang. Inilah alasan mengapa Masalembo dinamakan sebagai “Segitiga Bermuda Indonesia“, karena banyaknya peristiwa serupa terjadi di perairan ini.
Sejumlah kasus mengenai hilangnya berbagai jenis pesawat dan kapal laut di perairan Masalembo sudah tidak lagi asing terdengar di telinga masyarakat. Tahun 2007 silam, terdapat peristiwa hilangnya kapal laut dan pesawat yang saat itu amat menggemparkan masyarakat Indonesia.
Adalah Pesawat Adam Air 574 yang jatuh di perairan Masalembo tanggal 1 Januari 2007 serta KM Mutiara Indah yang karam pada 19 Juli 2007. Setelahnya, mulai cukup sering terdengar peristiwa kapal karam atau pesawat jatuh di perairan Masalembo, membuat masyarakat menjuluki lokasi tersebut sebagai “Segitiga Bermuda Indonesia”.
Lokasi di Jawa Timur
Nama Masalembo sendiri sebenarnya diambil dari sebuah kepulauan yang terletak di sebelah utara Jawa Timur, bernama Masalembu. Lebih spesifik lagi, Masalembu ini sebenarnya merupakan nama kecamatan dari Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Setidaknya terdapat tiga pulau utama yang berada di Kepulauan Masalembu ini. Tiga pulau utama tersebut adalah Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Jarak Kepulauan Masalembu dari daratan utama Kabupaten Sumenep sekitar 180 km.
Layaknya sejumlah kepulauan lain, warga yang tinggal di Kepulauan Masalembu memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Dikarenakan masyarakat sana tinggal berbatasan langsung dengan laut lepas, mereka hanya perlu menaiki kapal selama beberapa saat untuk melaut dan menangkap ikan serta hewan-hewan laut lainnya.
Adanya Pertemuan Arus Kuat
Tadi sudah dibahas di atas bahwa masyarakat percaya penyebab dari hilangnya kapal laut atau pesawat yang melintasi wilayah ini adalah karena tidak memperhatikan keberadaan penguasa lautan tersebut, yakni Ratu Malaka. Padahal, ada penjelasan saintifik mengapa banyak kapal laut atau pesawat yang hilang di perairan ini.
Perairan Segitiga Bermuda Indonesia ini merupakan perairan di mana dua arus kuat bertemu dan
kerap bertabrakan satu dengan lainnya. Kedua arus ini masing-masing berasal dari arah barat, tepatnya dari Samudera Hindia, dan dari arah utara, bersumber dari Samudera Pasifik.
Di sini, Masalembo menjadi salah satu dari sekian banyak titik di mana kedua arus tersebut bertemu. Ketika mereka bertemu satu sama lain, akan terjadi perpecahan ombak dan terkadang bisa menyebabkan pusaran, menjadi salah satu alasan kenapa perairan Masalembo sering terjadi peristiwa kapal karam atau hanyut.
Sering Terjadi Turbulensi di Udara
Perairan Masalembo yang terkenal berbahaya tidak hanya berpengaruh terhadap kapal laut saja. Pesawat yang terbang di udara pun juga terkena dampak dari perairan Masalembo. Semua ini diawali dari kedalaman perairan yang jauh lebih dangkal dibandingkan sejumlah perairan lain.
Sebagai informasi, perairan dangkal ini membuat air laut di permukaan lebih cepat menguap ke udara. Grameds mungkin sudah mengetahui bahwa uap yang dihasilkan dari laut ini akan membentuk awan di langit. Beberapa jenis awan hujan bisa terbentuk akibat banyaknya uap air yang ada di wilayah tersebut.
Awan hujan inilah yang menjadi penyebab sulitnya terbang di perairan Masalembo. Ada kalanya pilot harus terbang lebih tinggi untuk menghindari awan hujan, dan dengan ini mereka harus menembus awan tersebut, dan oleh karena itu menyebabkan turbulensi di udara. Hal terburuknya adalah turbulensi ini bisa menyebabkan pesawat jatuh dari langit.
Memiliki Pemandangan Indah dan Mempesona
Tidak selamanya hal-hal yang bersinggungan dengan Masalembo adalah sesuatu yang negatif. Seperti yang tadi sudah disinggung di atas, Masalembo atau Masalembu merupakan wilayah kepulauan di Provinsi Jawa Timur. Layaknya beberapa kepulauan lain di Indonesia, Kepulauan Masalembu kerap menjadi kunjungan wisatawan.
Benar adanya bahwa perairan di sekitar Kepulauan Masalembu cukup berbahaya. Meskipun begitu, bukan berarti Kepulauan Masalembu tidak bisa dikunjungi oleh siapapun. Masih ada sejumlah titik di mana kapal bisa berlayar dengan tenang dan tidak banyak mengalami masalah.
Dikarenakan lokasinya yang benar-benar berbatasan dengan laut lepas, pemandangan Kepulauan Masalembu benar-benar murni berupa lautan biru. Pastinya, pemandangan yang paling ditunggu oleh wisatawan adalah ketika memasuki senja, di mana langit oranye kemerahan memantul ke perairan sana, membuat wisatawan takjub akan keindahannya.
Pernah Dijadikan Sebagai Serial Televisi
Peristiwa hilangnya pesawat atau kapal di perairan Masalembo ini pernah menginspirasi salah satu stasiun televisi di Indonesia untuk membuat serial televisi yang diadaptasi dari perairan “angker” ini. Serial televisi ini berjudul “Masalembo” dan pernah tayang di stasiun televisi NET.
Masalembo tayang mulai dari 30 Mei 2015 sampai dengan 29 Agustus 2015. Sempat tayang selama satu musim, Masalembo mempunyai jumlah episode sebanyak 25 yang masing-masing berdurasi 90 menit. Beberapa aktor dan aktris kondang yang berperan dalam serial Masalembo adalah Angel Karamoy, Kezia Karamoy, Denny Sumargo, dan Edo Borne.
Kisahnya menceritakan maskapai bernama Sagarra Air yang membawa cukup banyak penumpang, jatuh di sebuah pulau di perairan Masalembo. Ada anggapan bahwa mereka jatuh karena adanya kekuatan magis di perairan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya terungkap bahwa apa yang mereka pikirkan terhadap jatuhnya pesawat ini tidak sepenuhnya benar.
Cerita mengenai Masalembo yang dijuluki Segitiga Bermuda Indonesia di atas menunjukkan bahwa tidak selamanya peristiwa yang terjadi di lautan lepas selalu berhubungan dengan klenik dan takhayul. Terbukti, terdapat penjelasan saintifik dan ilmiah di balik misteri lautan negara kita.
Untuk itu, alangkah baiknya jika Grameds selalu berusaha mencari tahu alasan di balik terjadinya suatu fenomena secara keilmuan terlebih dahulu sebelum percaya terhadap hal-hal mistis. Jika berbicara mengenai laut Indonesia, buku “Nusantara dan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)” dapat menjadi bahan bacaan agar Grameds bisa semakin memahami apa yang ada di lautan negeri ini.
Mengenal Segitiga Bermuda
Tadi sudah dibahas bahwa Segitiga Bermuda Indonesia mengambil inspirasi nama dari “Segitiga Bermuda” atau dalam Bahasa Inggris, “Bermuda Triangle“. Penerapan nama tersebut bukan tanpa alasan. Segitiga Bermuda sudah memiliki reputasi sebagai salah satu perairan paling berbahaya di dunia.
Nama Segitiga Bermuda sendiri pada dasarnya mengacu terhadap sejumlah lokasi yang terletak di sekitar Kepulauan Bermuda. Grameds bisa mencoba membuka peta dan menarik garis dari wilayah Miami, Amerika Serikat, Kepulauan Bermuda, dan San Juan, Puerto Rico.
Jika menarik garis di wilayah-wilayah tersebut, kalian akan menemukan bentuk segitiga. Segitiga inilah yang dinamakan sebagai Segitiga Bermuda, sekaligus sebagai lokasi di mana banyak kapal laut atau pesawat terbang hilang ketika melintasi perairan tersebut.
Layaknya Segitiga Bermuda Indonesia, terdapat juga beberapa rumor atau takhayul yang beredar di tengah masyarakat dan menjadi bahan pembicaraan masyarakat terkait alasan di balik hilangnya kapal laut dan juga pesawat saat melintasi Segitiga Bermuda.
Rumor-rumor yang dimaksud mulai dari tempat bersembunyinya UFO dan alien, lokasi asli tempat misterius bernama Area 51, sampai adanya makhluk ganas mendiami perairan tersebut. Tentunya, mitos dan rumor ini belum bisa dipastikan kebenarannya.
Selain rumor, ada juga penjelasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kapal laut atau pesawat bisa lenyap setelah memasuki perairan Segitiga Bermuda ini. Beberapa di antaranya termasuk medan magnet kuat yang mengacaukan kompas atau alat navigasi lainnya, gelombang dan arus kuat di sekitar perairan, atau sesederhana karena kesalahan kru kapal laut atau kru pesawat.
Terlepas dari apapun alasannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa Segitiga Bermuda sudah memakan banyak korban di mana kapal laut atau pesawat yang masuk ke dalam sana tidak bisa lagi ditemukan. Cerita paling awal hilangnya kapal di perairan Segitiga Bermuda ini adalah HMS Atlanta di tahun 1844.
Setelahnya, mulai banyak ditemukan catatan di mana kapal atau pesawat yang melintasi perairan Segitiga Bermuda ini hilang, baik itu karena jatuh dari langit atau karena karam. Mulai dari kapal USS Cyclops di tahun 1918, lima pesawat TBM Avengers di tahun 1945, pesawat DC-3 di tahun 1948, dan kapal yacht Connemara IV di tahun 1955.
Hingga saat ini, peneliti masih mencari tahu alasan di balik perairan Segitiga Bermuda yang terkenal ganas dan berbahaya ini. Sejauh ini, belum ada alasan yang memuaskan kenapa kapal laut dan pesawat hilang ketika memasuki perairan ini, sehingga penelitian masih dilanjutkan.
Meskipun demikian, bukan hanya kecelakaan dalam perairan ini saja yang dibahas oleh orang-orang mengenai Segitiga Bermuda. Perlu diketahui bahwa Kepulauan Bermuda merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan yang suka berkunjung ke pantai.
Kepulauan Bermuda ini dapat dikatakan sebagai surga bagi pecinta pantai, karena mereka bisa melakukan berbagai macam hal ketika berkunjung ke sana, mulai dari berselancar, bermain wahana air, atau yang paling sederhana, berjemur di bawah matahari sambil menikmati keindahan pantainya.
Poin terakhir ini cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati bulan madu bersama pasangannya. Di Kepulauan Bermuda sendiri, terdapat beberapa resort dan penginapan yang menghadap langsung ke pantai. Amat cocok untuk bersantai dan menikmati waktu luang bersama pasangan.
Membahas Segitiga Bermuda memang sesuatu yang cukup menarik. Berbagai macam hipotesis dikeluarkan agar topik pembicaraan bisa meluas sehingga kita bisa mendapatkan sesuatu yang baru dari pembahasan ini. Buku “Misteri Segitiga Bermuda” adalah salah satu buku bacaan yang bisa menambah pengetahuan mengenai Segitiga Bermuda.
Kesimpulan
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh berbagai macam lautan dan dihimpit oleh dua samudera, yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, membuat kekayaan laut kita dianggap oleh banyak pakar sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Meskipun begitu, layaknya beberapa hal lain, laut di Indonesia tidak hanya membawa sesuatu yang menguntungkan saja bagi masyarakatnya. Terdapat juga sejumlah hal yang bisa merugikan masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang awam dengan keadaan laut negeri ini.
Salah satunya adalah perairan Masalembo, yang sampai dijuluki Segitiga Bermuda Indonesia akibat banyaknya kapal laut dan pesawat hilang di perairan ini. Cukup seringnya peristiwa ini terjadi membuat banyak masyarakat berspekulasi akan adanya hal-hal bersifat klenik atau takhayul pada perairan Masalembo.
Padahal, semua itu bisa diungkap dengan data dan fakta dari ilmu pengetahuan mengenai laut. Selama seseorang punya keinginan untuk belajar serta mencari tahu fakta dan kenyataan yang ada, mereka dapat memahami alasan di balik perairan Masalembo yang dianggap penuh misteri ini.
Untuk itu, artikel ini diharapkan selain bisa menambah pengetahuan Grameds terkait Segitiga Bermuda Indonesia ini, juga bisa menambah rasa ingin tahu Grameds terhadap berbagai macam fenomena menarik dan misterius yang ada di sekitar kita, baik itu di Indonesia maupun di dunia.
Setelahnya, harapannya adalah Grameds tidak langsung mempercayai informasi yang kalian dapatkan. Alangkah baiknya jika kalian meluangkan waktu untuk memastikan kebenaran informasi yang kalian dapat dan membandingkannya dengan informasi lain serta menyesuaikan kebenarannya.
Sebagai penutup, kami memiliki buku terakhir yang bisa menjadi rekomendasi bagi Grameds yang menggemari laut dan ingin menambah pengetahuan seputar lautan dengan cara yang mengasyikan. Buku tersebut berjudul “National Geographic Lautpedia” terbitan National Geographic.
Jika Grameds ingin mencari buku-buku di atas, atau ingin menemukan buku-buku atau artikel lain sesuai dengan minat kalian, Gramedia, #SahabatTanpaBatas, punya hal yang kalian inginkan di situs Gramedia.com. Terus pertahankan minat membaca kalian, karena Grameds bisa mendapatkan ilmu, informasi, dan wawasan bermanfaat #LebihDenganMembaca. Selamat membaca dan semoga sehat selalu, Grameds!
Penulis: M. Adrianto S.
Baca juga:
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien