in

Pertanyaan Interview Kerja & Jawabannya, Serta Tips Interview Kerja

Photo by energepic.com from Pexels

Interview atau wawancara kerja bisa dibilang gampang-gampang susah. Sebab, ada banyak tahapan yang harus kamu lalui. Saat melamar kerja—apalagi kalau baru pertama kali pasti merupakan saat-saat yang mendebarkan.

Terkadang kita khawatir apakah kualifikasi kita sesuai dengan perusahaan atau tidak. Selain itu, muncul pula pertanyaan kira-kira apa saja yang akan ditanyakan pada saat proses interview. Belum lagi saat interview terkadang tim HRD mengajukan pertanyaan jebakan.

Tetapi, jangan khawatir. Jebakan itu sebenarnya hanya salah satu cara mereka untuk mengorek tentang diri kamu lebih dalam. Kalau kamu sudah menyiapkan interview dengan baik, niscaya pada prosesnya nanti akan berjalan dengan baik.

 

Tahapan Interview

pertanyaan interview kerja dan jawabannya
Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels

Tentu saja semua pelamar kerja berharap dapat lolos sesi interview dengan mudah, kan? Lantas, bagaimana cara menghadapi proses interview? Berikut ini beberapa tahapan interview disertai tips menghadapinya. Simak, ya!

 

1. Seleksi Berkas 

Seleksi berkas menjadi tahap awal dalam melamar kerja yang sangat penting. Seleksi ini didasarkan pada surat lamaran dan CV. Pada tahap, ini perusahaan akan menyeleksi pelamar serta mengeliminasi yang dianggap tidak memenuhi syarat. Terkadang, penyebabnya sangat sepele namun penting untuk diperhatikan. Misalnya, salah menyebutkan nama perusahaan, tidak menuliskan subjek email, serta tidak menyertakan surat lamaran.

Oleh sebab itu, kirimlah berkas lamaran secara lengkap. Jangan lupa subjek pada email beserta isi email dengan bahasa formal dan jelas. Buatlah surat lamaran yang berisi posisi yang diinginkan dan berikan alasan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat. Ingat, jangan sampai kamu salah tulis nama perusahaan. Cantumkanlah pengalaman serta keahlian dalam CV dengan benar alias tidak bohong. Panjang CV pun cukup 1-2 halaman. Sebab, informasi yang tidak relevan dengan latar belakang perusahaan tidak perlu ditulis.

 

2. Tes Kompetensi Dasar 

Tes ini meliputi hitung-hitungan, pengetahuan umum, logika, pemahaman bacaan dan terkadang bahasa Inggris. Untuk mempersiapkan tes ini, kamu harus belajar untuk tenang karena materi yang diujikan relatif umum. Kamu juga harus teliti dalam mengerjakan soal.

 

3. Psikotes

Tes psikotes ini untuk mengetahui dirimu lebih dalam, kecenderungan sikap, kepribadian serta cara kerjamu. Pada tes ini akan dinilai apakah kamu adalah tipe pelamar yang sesuai dengan perusahaan. Saat mengerjakan psikotes, jadilah diri sendiri. Kamu cukup siapkan konsentrasi karena tes ini biasanya banyak dan diberikan berulang-ulang.

 

4. Tes Berhitung Cepat

Jenis tes ini biasanya ada di psikotes. Bentuknya berupa kertas besar berisi banyak deretan angka. Kemudian, pelamar akan diminta menjumlahkan angka di setiap kolom dengan batas waktu tertentu. Penilaian tes ini bukan pada siapa yang jago menghitung, melainkan konsentrasi dan ketahanan bekerja dalam tekanan. Tetapi, kamu jangan panik, ya. Tetap konsentrasi dan kerjakan semua soal sebaik mungkin. Ingat, kondisi tubuh harus fit. Sebaiknya kamu cukup istirahat dan jangan lupa makan sebelum tes.

 

5. Wawancara

Ada dua tipe wawancara, yaitu wawancara dengan HRD dan calon atasan atau user. Saat proses wawancara dengan HRD, biasanya mereka akan bertanya tentang apa yang pernah kamu lakukan sebelumnya, misalnya pengalaman magang, organisasi dan kuliah.

Kemudian, pertanyaan dilanjutkan untuk mengenai dirimu saat ini, misalnya mengapa melamar di perusahaan ini, apa kelebihan dan kekurangan dirimu. Kamu juga akan diberikan pertanyaan mengenai rencana kamu kedepannya, misalnya apa yang akan kamu lakukan dalam 5 tahun mendatang.

Saat wawancara dengan calon atasan, isi pertanyaan biasanya akan lebih tajam dan terarah. Oleh sebab itu, kamu harus siap untuk memberikan ide serta jawaban yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang telah kamu lamar. Namun, terkadang bisa juga ada penilaian yang relatif subjektif, misalnya chemistry antara pelamar dengan tim.

Pada tahapan tes ini, kamu harus kreatif dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tak terduga, termasuk saat kita diminta memberikan ide untuk perusahaan sesuai bidang yang dilamar. Jadi, tonjolkan kepribadianmu dengan sikap percaya diri namun tetap rendah hati.

Selain itu, kamu mungkin juga akan mengalami wawancara combo. Pada sesi ini kamu bisa diwawancarai oleh beberapa orang sekaligus dari lintas departemen. Tapi, jangan takut, ya. Anggap saja wawancara jenis ini sebagai diskusi. Jangan khawatir, mereka tidak akan mencari kekuranganmu. Sebaliknya, mereka ingin mengenal kamu lebih dekat dan mengetahui potensi apa yang kamu miliki. Kuncinya, bersikaplah sopan dan profesional, mulai dari penampilan, cara berbicara hingga gesture kamu akan dinilai.

 

6. Job Test

Apabila memungkinkan, perusahaan akan meminta kamu untuk praktik kerja sesuai bidang yang kamu lamar. Misalnya, kamu diminta mengerjakan proyek, menjawab soal, ataupun praktik lapangan. Job test ini biasanya dilakukan di kantor dengan batasan waktu tertentu. Mereka pasti akan mengamati dan mengevaluasi pekerjaanmu, jadi kamu harus melakukan pekerjaan dengan baik. Namun, tahukah kamu? Job test adalah saat yang tepat bagi kamu untuk menunjukkan kemampuan terbaikmu. Perhatikanlah petunjuk mengerjakan soal yang diberikan dengan saksama, ya!

 

7. Tes Kesehatan 

Tes kesehatan biasanya menjadi tes paling akhir dan sangat menentukan apakah kamu bisa diterima sebagai karyawan atau tidak. Apalagi kalau pekerjaan yang kamu lamar menuntut tubuh yang fit. Jadi, terapkan gaya hidup sehat apabila jenis pekerjaanmu lebih banyak membutuhkan fisik.

Menjelang tes, sebaiknya kondisi tubuh kamu tidak boleh lelah alias harus prima. Selain itu, kamu juga harus mengikuti petunjuk medis yang diberikan. Jangan sampai kamu mengonsumsi minuman beralkohol menjelang tes, ya!

 

Pertanyaan Interview Kerja & Jawabannya, Serta Tips Interview Kerja

Pertanyaan Interview Kerja & Jawabannya, Serta Tips Interview Kerja
Photo by energepic.com from Pexels

1. Gambarkan Diri Kamu dengan Jujur

Apa yang ada di benak kamu saat tim HRD bertanya tentang diri sendiri? Apakah gambaran yang positif atau justru negatif? Hati-hati, pertanyaan ini sebenarnya bertujuan untuk mengetahui karakter dasar kamu. Karakter seorang pekerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan. Calon pekerja yang berkarakter kuat pasti akan menarik perhatian pemberi kerja, apalagi kalau karakter itu sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Karena itulah, kamu bisa memilih tiga kata yang dapat mendeskripsikan diri kamu. Jadi, sesuaikanlah dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar. Berikan gambaran karakter  yang sesuai, kemudian pilih kata-kata yang positif. Misalnya, kamu adalah orang yang jujur, pekerja keras, antusias, berkomitmen tinggi, mudah bekerjasama, bisa berkomunikasi dengan baik, dan sebagainya. Tapi, pastikanlah karakter yang kamu sebut memang sesuai dengan diri kamu yang sesungguhnya.

 

2. Apa yang Kamu Tahu Tentang Perusahaan Ini?

Pertanyaan ini cukup penting. Sebab, seorang pelamar harus mengetahui profil tempat atau perusahaan yang dituju. Biasanya pertanyaan jenis ini muncul untuk mengetahui bagaimana tingkat pengenalan calon karyawan terhadap visi dan misi perusahaan.

Apabila kamu diberikan pertanyaan ini, pastikan untuk  fokus pada sisi positif perusahaan yang akan dilamar. Jangan sampai kamu membandingkannya dengan perusahaan yang terdahulu. Tunjukkan bahwa perusahaan yang sedang kamu lamar ini memang memiliki keunggulan-keunggulan yang membuat kamu tertarik untuk bergabung. Ini akan membuat perusahaan menjadi semakin tertarik untuk memilih kamu sebagai karyawan.

 

3. Mengapa Kamu Tertarik Bergabung ke Perusahaan ini?

Sebagian besar orang biasanya akan menjawab suasana kerja yang lebih nyaman dan gaji yang tinggi. Tapi, jangan terkecoh dulu! Pertanyaan ini adalah usaha untuk mencari motivasi  yang sesungguhnya. Setiap perusahaan pasti lebih menginginkan pekerja yang loyal.

Oleh karena itu, pastikanlah jawaban yang kamu berikan bukan jawaban remeh seperti kenaikan gaji. Apalagi kalau sampai mengutarakan ketidaknyamanan di perusahaan sebelumnya. Perusahaan yang baru pasti akan menilai kalau kamu adalah orang yang tidak mau bekerja keras.

Sebaiknya, jawablah pertanyaan ini dengan alasan-alasan positif. Misalnya, kamu ingin berkontribusi lebih dalam menyalurkan bakat. Selain itu, mungkin kamu bisa menjawab bahwa posisi yang dilamar sesuai dengan latar belakang pendidikan. Kemudian, pastikan bahwa alasan bergabung dengan perusahaan karena motivasi yang membangun.

 

4. Prestasi Apa yang Telah Diraih dalam Karier?

Adalah hal yang sangat wajar apabila setiap perusahaan menginginkan calon karyawan yang terbaik. Oleh karena itu, perusahaan biasanya ingin mengetahui bagaimana pencapaian kerja calon karyawan di masa-masa sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan dapat mengukur tingkat keberhasilan apabila perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan calon karyawan tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan ini, jelaskan dengan baik bahwa setiap pekerjaan telah diselesaikan di perusahaan sebelumnya. Berikan contoh keberhasilan yang telah kamu raih sebelumnya, misalnya memenangi perlombaan antarperusahaan atau berhasil meloloskan suatu proyek. Buktikan bahwa kamu layak untuk diterima di perusahaan idaman.

 

5. Jelaskan Rencana Kamu ke Depan!

Maksud dari pertanyaan adalah untuk mengetahui berapa lama kamu ingin bergabung dengan  perusahaan yang kamu lamar. Jangan sampai ternyata perusahaan salah mempekerjakan seorang “kutu loncat” alias pegawai yang senang berpindah-pindah tempat kerja.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa menguraikan untuk tujuan jangka panjang. Pastikan bahwa kamu melibatkan perusahaan yang kamu lamar sebagai bagian dari rencana. Selanjutnya, jawablah dengan bijak dan pikirkan dengan matang. Jangan sampai menjawab ala kadarnya, ya!

 

6. Berikan Gambaran Tentang Pekerjaan yang Dilamar!

Ini adalah hal yang sangat penting untuk mengetahui posisi yang kamu lamar. Sebab, hal tersebut berkaitan dengan tugas  di perusahaan di kemudian hari. Perusahaan pasti tidak akan mau mempekerjakan orang yang tidak mengerti apa pun tentang tugas-tugasnya. Artinya, butuh waktu lebih lama untuk membuat pekerja baru beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.

Oleh karena itu, pastikan kamu telah mencari informasi terlebih dahulu apa yang kira-kira akan menjadi tanggung jawabmu kalau sudah diterima kerja. Dengan jawaban yang tepat, maka perusahaan akan merasa kalau kamu lah orang yang tepat untuk posisi itu.

 

7. Sepertinya Kamu Terlalu Berpengalaman, ya?

Jangan terkecoh oleh pertanyaan ini, ya! Karena pada umumnya pertanyaan ini diajukan untuk menguji karakter kamu, bisa jadi kamu terjebak dan menjawab dengan besar kepala.

Oleh karena itu, pastikan kamu menjawab dengan bijaksana. Tetap bersikap rendah hati dan ucapkan terima kasih atas pujian itu. Jangan sampai karakter asli  seperti sombong dan cepat puas terlihat dengan jelas. Biasanya perusahaan tidak tertarik mempekerjakan pegawai yang sombong. Mengapa? Karakter tersebut bisa menyusahkan untuk bekerja sama dengan para pegawai lainnya.

 

8. Mengapa Kamu Berhenti Kerja?

Ini adalah pertanyaan yang tak kalah penting. Sebab, dari jawaban kamu perusahaan dapat menilai bagaimana karakter dan orientasi kamu. Sebab, biasanya motivasi seseorang saat berhenti bekerja sangat erat dengan karakter dan orientasinya. Oleh karena itu, hindarilah menyebutkan masalah pribadi sebagai alasan. Pastikan alasanmu karena hal yang profesional. Pastikan juga bukan disebabkan konflik internal. Kamu harus fokus pada jawaban kalau kamu ingin mencari posisi yang lebih baik untuk berkembang sesuai minat dan bakat yang kamu miliki.

 

9. Apa Pendapatmu Tentang Lembur?

Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa besar komitmenmu. Oleh karena itu, pastikan jawaban yang diberikan sudah cukup sesuai. Tidak berlebihan, tetapi juga tidak kurang.

Sudah pasti banyak yang tidak nyaman kalau ditugaskan bekerja lembur. Namun, nyatakan kalau kamu berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas. Jika harus bekerja lembur, pastikan bahwa waktu lembur yang diberikan masih dalam batasan toleransi. Jadi, jangan sampai jawaban yang kamu berikan terkesan basa-basi.

 

10. Berapa Gaji yang Kamu Inginkan?

Pertanyaan ini memang terdengar cukup sulit untuk dijawab. Sebab, bisa jadi untuk posisi atau jabatan yang sama gaji yang diminta akan berbeda. Sehingga, menentukan gaji tentu membutuhkan pemikiran lebih.

Karena itulah, kamu harus mengetahui lebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan kamu lamar. Perhitungkan juga faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan. Jelaskan ekspektasi kamu, tetapi pastikan hal itu masih di dalam standar perusahaan. Dengan demikian, kamu dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan oleh perusahaan tujuan.

 

11. Hobi Apa yang Kamu Sukai Saat Ini?

Jangan salah sangka, pertanyaan ini bukan pertanyaan basi atau random sekadar untuk mencairkan suasana. Sebaliknya, pertanyaan ini muncul untuk menilai apakah secara kepribadian kamu cocok atau tidak dengan budaya di kantor. Jawablah dengan sungguh-sungguh, detail dan disertai dengan alasan yang masuk akal. Misalnya, “Saya suka membaca buku yang bertema detektif, jadi saya bisa sedikit belajar tentang cara memecahkan masalah dalam situasi tertentu,” bukan “Saya suka membaca buku bertema sains karena itu bisa menambah wawasan saya”. Jawaban yang terlalu sederhana akan mengesankan kalau kamu berbohong dan tidak bersungguh-sungguh.

 

Buku Rekomendasi Untuk Menghadapi Interview Kerja

99+ Tips Jobs Interview

99+ Tips Jobs Interview

tombol beli buku

Sekarang saatnya Anda meyakinkan secara langsung kemampuan dan pengalaman Anda. Anda perlu menyiapkan contoh-contoh nyata untuk membuktikan kepada pewawancara bahwa Anda adalah kandidat yang terbaik untuk posisi tersebut. Buku ini akan menjadi pegangan wajib bagi Anda yang harap-harap cemas akan melakoni wawancara. Kemampuan wawancara yang kuat menjadi faktor penting untuk mendapatkan pekerjaan incaran Anda. Semoga sukses untuk wawancara Anda!

 

SUKSES INTERVIEW

SUKSES INTERVIEW

tombol beli buku

 

Seseorang yang akan melamar pekerjaan, tahap akhir yang harus dilalui sebelum diterima bekerja di suatu perusahaan adalah melakukan interview. Oleh karena interview menjadi penentu diterimanya seseorang di suatu perusahaan sehingga buku ini hadir untuk memberikan gambaran mengenai pertanyaan apa saja yang diajukan pada saat interview dan bagaimana Anda menjawabnya sehingga Anda bisa diterima di perusahaan tersebut.

Sesuai dengan judulnya Sukses Interview, buku ini bisa Anda jadikan referensi pada saat akan melaksanakan interview.

 

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Tahap Interview

 

Pertanyaan Interview Kerja & Jawabannya, Serta Tips Interview Kerja (2)
Photo by Kindel Media from Pexels

 

Datang Terlambat Atau Hilang Tanpa Kabar

Sebenarnya datang terlambat saat tahap wawancara akan berlangsung tidak sepenuhnya salah. Apalagi kalau lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang nyaris selalu macet. Namun, itu akan menjadi hal yang fatal kalau kamu datang terlambat serta tidak memberi kabar ke pihak pewawancara. Sehingga, kamu akan dinilai sebagai orang yang punya kemampuan komunikasi dan teamwork yang rendah.

Oleh karena itu, kamu bisa mengabari pihak pewawancara seperti HRD kalau kamu terpaksa terlambat datang ke tahap wawancara nanti. Namun, akan lebih baik lagi kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Berangkatlah lebih pagi dari tempat tinggalmu sehingga macet tidak akan menjadi alasan lagi.

 

Menceritakan Tentang Dirimu Secara Berlebihan

Dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun, kamu pasti akan diminta untuk menceritakan bagaimana profil dirimu. Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan diri dan memberi impresi positif ke pihak perusahaan. Semakin baik kamu menceritakan segala hal tentang dirimu, semakin positif pula impresi perusahaan kepada kamu. Tidak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima juga akan semakin besar.

Tetapi, jangan sampai kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misalnya, melebih-lebihkan prestasimu; menceritakan hal-hal yang tidak penting seperti makanan favoritmu; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan lain-lain. Kalau kamu berlebihan itu akan membuat perusahaan ilfeel dan pikir-pikir lagi untuk merekrutmu. Saat tahap wawancara berlangsung, cukup ceritakan hal-hal penting tentang dirimu. Misalnya, kelebihan dan kekuranganmu, keterampilan yang kamu kuasai, pengalaman kerja dan organisasi, dan prestasi selama masa kerja.

 

Menanyakan Informasi yang Terlalu Umum

Saat diberikan kesempatan untuk bertanya ke pihak perusahaan, ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu untuk menanyakan hal-hal penting, terutama terkait pekerjaan atau perusahaanmu nanti. Kalau kamu mendapatkan kesempatan bertanya, sebaiknya kamu jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan.

Misalnya, kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut. Itu sama saja ‘bunuh diri’ karena informasi itu bisa kamu dapatkan melalui website resmi perusahaan. Menanyakan hal-hal yang terlalu umum akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan. Akibatnya, peluangmu untuk lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, bahkan mungkin tidak ada sama sekali.

Itulah beberapa daftar pertanyaan yang kerap ditanyakan saat interview kerja. Jawablah dengan tenang dan percaya diri, niscaya proses wawancaramu berjalan lancar. Semoga berman

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy