in

Nilai Keteladanan Nabi Daud AS serta Sejarahnya yang Menginspirasi!

islami.co

Keteladanan Nabi Daud merupakan salah satu kisah inspirasi yang patut untuk dicontoh oleh setiap umat muslim. Semua Nabi dan Rasul, sepertinya mempunyai kisah yang menjadi teladan untuk kehidupan umat muslim. Namun, salah satu yang harus kita ketahui, kita ingat, serta kita jadikan teladan adalah kisah dari Nabi Daud As.

Sejarah Nabi Daud AS

Nabi Daud AS merupakan putra Yisya. Beliau tinggal di kota Baitlehem. Nabi Daud adalah ayah dari Nabi Sulaiman AS, beliau Nabi sekaligus Raja bagi Bani Israil. Allah mengutus Nabi Daud AS untuk Bani Israil yang menerima kitab Zabur.

Sejak kecil Nabi Daud AS sudah mempunyai jiwa pemberani. Beliau juga berkeinginan untuk ikut berperang melawan seorang Raja yang tidak adil dan bertindak sewenang–wenangnya terhadap rakyatnya. Namun, Raja Talut tidak mengizinkan Nabi Daud AS ikut berperang karena umur beliau yang masih muda. Nabi Daud AS terus meminta izin untuk ikut berperang melawan raja yang zalim itu. Atas keberanian Nabi Daud AS ini, akhirnya membuat Raja Talut mengizinkan untuk bergabung membela bangsanya.

Pada mulanya, Bani Israil di pimpin oleh Raja Talut yang adil, sehingga keadaan aman dan tentram, tetapi sejak kepemimpinan Raja Talut kaum Bani Israil tidak tentram karena kepemimpinannya tidak adil serta sewenang–wenang, sehingga banyak rakyat yang menderita.

Raja Talut beserta pasukannya berkeinginan mengembalikan Bani Israil menjadi negeri yang aman dan tenteram. Keinginan ini telah di akui oleh Raja Talut, sehingga peperangan antara Raja Talut dengan Raja Jalut pun terjadi. Nabi Daud AS ikut berperang dengan gagah dan berani demi membela rakyatnya serta Raja Talut yang adil dan bijaksana. Keberaniannya membuat pasukan Raja Jalut terdesak mundur. Dengan bersenjata ketapel Nabi Daud AS ini mampu memporak–porandakan pasukan Raja Jalut.

Akhirnya, pasukan Raja Jalut semakin terdesak mundur, Raja Jalut juga mengetahui akan terjadi kekalahan, sehingga Raja Jalut menantang satu lawan satu. Namun, pasukan Raja Jalut tidak satupun yang berani, mereka sangat takut dengan keperkasaan dan keberanian Nabi Daud AS.

Raja Jalut pun maju menantang Nabi Daud AS, dengan geram Raja Jalut ingin segera mengalahkan Nabi Daud AS. Raja Jalut menyerang dengan cepat, tetapi karena kegesitan Nabi Daud AS membuat serangannya tidak mengenai sasaran. Nabi Daud segera membalas serangan dengan melepaskan katapel yang telah siap di tangannya. Serangan katapel ini tepat mengenai sasaran di kening Raja Jalut, sehingga tersungkur dan tidak lama kemudian ia mati.

Setelah terjadi peperangan tersebut kehadiran Nabi Daud AS sangat diperhitungkan di kalangan Bani Israil. Tidak lama kemudian Raja Talut menyerahkan kekuasaannya kepada Nabi Daud AS. Bersamaan dengan hal itu, Allah SWT juga mengutus Nabi Daud AS untuk menjadi seorang Rasul. Allah memberikannya kitab suci Zabur untuk disampaikan kepada Bani Israil.

Selama kepemimpinan Nabi Daud AS beliau selalu bersikap adil terutama dalam mengambil keputusan dan selalu bijaksana dalam mengambil permasalahan kaumnya. Nabi Daud AS menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya, pemimpin yang diteladani rakyatnya serta idola bagi kaumnya.

Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Daud AS, mukjizat ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran rasul dan sekaligus melemahkan musuh–musuh Allah.

Dari sejarah Nabi Daud membuat kita sebagai umat muslim banyak belajar. Karena dalam sejarah atau kisah tersebut banyak hikmah yang dapat kita ambil. Dari orang–orang sholeh, kita akan belajar untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Keteladanan Nabi Daud

Kisah Keteladanan Nabi Daud AS

Perlu kita ketahui, Nabi Daud merupakan makhluk pilihan dan utusan–Nya. Allah memberi berbagai keistimewaan, harta yang berlimpah serta menjadikannya sebagai raja. Nabi Daud juga merupakan ayah dari sosok Nabi yang terkenal akan kekuasaannya.

Kisah keteladanan Nabi Daud bermula ketika ia menjadi seorang yang beriman kepada Allah SWT. Ia juga termasuk sebagai salah satu anggota pasukan Talut yang akan menghadapi Raja Jalut. Nabi Daud bukan tentara, tetapi hanya penggembala kambing saja.

Keteladanan Nabi Daud
kompas.com

1. Kemenangan dari Allah SWT

Nabi Daud menyadari bahwa kemenangan itu tidaklah mutlak terpaku pada senjata serta kekuatan, melainkan berkaitan dengan keimanan kepada Allah SWT yang merupakan Sang Maha Kuasa. Inilah keteladanan Nabi Daud as.

Apabila banyak orang yang mengatakan bahwa perang menang menggunakan kekuatan serta alat, tidak dengan Nabi Daud yang mengatakan bahwa kemenangan dapat diraih melalui keimanan kepada Allah SWT.

Menyadari akan hal tersebut, mulailah Nabi Daud yang kecil melawan Jalut. Peperangan tersebut menggunakan baju besi serta pedang. Selain itu, dengan bermodalkan ketapel serta batu, Nabi Daud meluncurkan serangan menuju ke arah lawan yang terkenal dengan kesombongan bahkan tidak beriman kepada Allah SWT.

2. Jalur Mati di Tangan Daud

Karena keimanan dan kepercayaan bahwa Allah akan menolong, maka modal yang sederhana tersebut akhirnya membuat Jalut mati. Oleh sebab itu, karena prestasinya, Nabi Daud diangkat menjadi pemimpin pasukan. Meskipun seperti itu hal tersebut tidak membuat ia menjadi senang dengan apa yang telah ia dapatkan.

Tujuan utama Nabi Daud melakukan hal tersebut untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Nabi Daud juga pergi ke gurun serta gunung untuk bertasbih. Di tempat inilah ia mendapatkan kedamaian dalam menjalani kehidupannya.

Apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Daud tentunya berbanding terbalik dengan kebiasaan manusia zaman sekarang. Apabila Nabi Daud tidak senang ketika ia naik jabatan, maka manusia zaman sekarang justru mendambakan akan hal ini.

Mereka lebih senang dipuji, naik jabatan dan gila akan harta dunia. Bahkan, tidak sedikit juga yang tidak mengingat bahwa semua itu bersumber dari Allah semata. Hal ini juga yang menjadi keteladanan Nabi Daud.

3. Mempunyai Keberanian yang Besar

Ketika Nabi Daud meyakini semuanya dengan sungguh–sungguh, ia juga tidak mempunyai rasa takut sedikitpun untuk melawan Jalut. Padahal Jalut mempunyai perawakan tidak seperti manusia awam pada umumnya, melainkan seperti raksasa. Tubuhnya yang besar, tinggi dan juga kuat.

Disebabkan keyakinan Nabi Daud kepada–Nya, Allah membantunya dalam meluluhlantakkan Jalut. Inilah keteladanan Nabi Daud yang baik dan pantas untuk kita contoh serta amalkan dalam kehidupan.

4. Banyak Harta Tidak Terlena

Bahwasannya Nabi Daud merupakan Nabi yang mempunyai kekayaan banyak. Dirinya juga menikahi putri dari Talut yang merupakan raja terbesar pada masanya, sehingga, tidak membuat semangatnya kendor dalam beribadah kepada Allah SWT. Melihat apa yang ia miliki tersebut, justru membuatnya lebih dekat kepada Allah SWT.

Semasa hidupnya, ia gunakan untuk beribadah serta mengurus rakyat. Nabi yang satu ini juga terkenal dengan ibadah puasanya. Hingga saat ini kita juga ikut melakukan ibadah tersebut, yaitu puasa Daud. Satu hari puasa dan satu hari tidak. Hal itu terus dilakukan secara berselang–seling.

5. Rendah Hati

Kemenangan atas melawan Jalut tidak menyebabkan Nabi Daud menjadi sombong meskipun banyak orang meninggikannya. Ia juga merasa bahwa yang hebat itu bukanlah Nabi Daud, melainkan Allah SWT.

Nabi Daud ikhlas dalam melakukan sesuatu karena Allah SWT. Bukan karena ingin pujian manusia. Bukan juga karena harta. Ia bahkan sempat pergi ke gunung untuk menghindari manusia. Ia bermunajat dan berdzikir kepada Allah dalam kesunyian.

Saat ia tidak mengharapkan imbalan, Raja Talut justru menikahkan putrinya dengan Nabi Daud. Ia kemudian menjadi Raja bagi Bani Israil.

Keteladanan Nabi Daud
kompas.com

6. Etos Kerja yang Tinggi

Meski menjadi seorang Raja, ia tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nabi Daud menjual baju besi yang ia buat sendiri. Allah memberi kemampuan padanya untuk melunakkan besi. Kemudian ia membuat baju zirah untuk berperang. Ia menjadikan hal tersebut sebagai mata pencahariannya.

Banyak yang membeli baju zirah tersebut. Bahkan dalam masa Nabi Daud, baju zirah seperti itu ada untuk pertama kali. Hal ini membuat pasukannya menjadi sangat kuat. Lebih kuat dari pasukan lain.

Rasulullah pernah berkata, Nabi Daud tidak pernah makan makanan yang bukan dari kerja kerasnya sendiri. Etos kerja yang tinggi ini patut kita teladani. Banyak yang mungkin bersantai dengan harta yang ia dapat bukan dari kerja keras. Akhirnya ia menjadi seorang yang malas. Menghabiskan waktu dengan melakukan hal bermanfaat adalah sesuatu yang baik. Membiarkan diri tidak terlunta–lunta meminta harta.

7. Bijaksana dan Bermuhasabah

Nabi Daud merupakan Nabi yang Allah beri hikmah. Kemampuannya dalam bersikap adil serta bijaksana patut kita tiru. Ia dapat mengatasi persoalan dari rakyatnya. Salah satunya adalah ketika datang seorang yang serakah meminta satu – satunya kambing milik lainnya, padahal ia telah mempunyai 99 kambing.

Nabi Daud mengatakan mengapa ia begitu serakah sedang ia telah mempunyai kambing sebanyak itu. Ia memutuskan perkara tersebut dengan adil. Namun, ia baru tersadar bahwa itu merupakan ujian dari Allah untuk membuatnya bijak. Ia menyadari Allah sedang menasihatinya.

Ia menyungkurkan dirinya dan bersujud memohon ampunan. Kemudian Allah mengampuninya. Kemampuannya untuk memahami persoalan dan mengaitkan dengan apa yang ia alami adalah tindakan bijak. Saat ia harus menjadi hakim, ia sadar tidak boleh untuk berat sebelah.

Hal ini yang dapat kita pelajari dari sikap Nabi Daud. Ia mampu bersikap adil juga mampu bermuhasabah atas permasalahan orang lain untuk dirinya.

8. Mukjizat Mutakhir Nabi Daud AS

Setiap Nabi yang Allah utus, mempunyai keistimewaan tersendiri. Orang sering menyebutnya keistimewaan tersebut sebagai mukjizat. Mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Daud adalah turunnya kitab Zabur padanya. Sesungguhnya hanya beberapa Nabi saja yang Allah turunkan kitab, salah taunya adalah Nabi Daud.

Dalam Al–Qur’an surat Al–Isra ayat 55 menyebutkan hal itu.

Artinya:

“Dan Tuhanmu lebih megetahui siapa yang di langit dan bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepadanya sebagian Nabi–Nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud”

Kitab Zabur yang turun kepadanya adalah sebuah mukjizat luar biasa. Dari kitab itu, ia mengajarkan apa yang Allah perintahkan pada umatnya. Ia dapat menjelaskan dengan baik tentang agama tauhid yang ia bawa, tujuannya adalah untuk memperbaiki akhlak dari kaumnya saat itu.

Selain itu, Nabi Daud juga mempunyai banyak mukjizat lain. Allah karuniai suara yang merdua dalam melantunkan kitab Zabur. Nabi Daud juga mempunyai kemampuan melunakkan besi. Segala besi yang ia sentuh dapat dibentuk menjadi benda yang ia inginkan, salah satunya adalah pembuatan baju zirah dari besi.

Pada zaman Nabi Daud-lah pertama kalinya baju zirah dengan bahan besi ringan ada, baju zirah itu membuat pasukannya begitu kuat. Mereka juga akan leluasa bergerak bebas. Ia menganyam bentuknya sendiri dan menjadi bentuk desain yang belum pernah ada.

Material yang ada pada baju zirah sebelumnya begitu berat. Hal ini menyulitkan pasukan untuk bergerak. Peperangan yang umum terjadi memang menggunakan baju zirah untuk melindungi tubuh mereka dari senjata.

Baju besi buatannya terdiri dari bulatan–bulatan besi, sehingga yang menggunakan akan leluasa bergerak. Selain itu, baju besi itu juga dapat melindungi mereka dari senjata musuh. Banyak yang mulai mengadopsi inovasi dari Nabi Daud ini.

Nabi Daud dapat melunakkan besi tanpa api seperti yang ada pada tukang besi. Ia tidak membakar besi tersebut, ia dapat membentuk baju besi tanpa ada peralatan khusus. Ini merupakan sebuah mukjizat yang luar biasa, tentu atas izin Allah SWT.

Dalam Al–Qur’an mengenai hal itu ada dalam surat Saba’ ayat 10 -11:

Artinya:

“Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman),”Wahai gunung–gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang–ulang bersama Dawud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar–besar dan ukurlah anyamannya. Dan kerjakanlah kebaikan. Sungguh Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

9. Suara Nabi Daud AS yang Lembut

Kitab Zabur turun kepadanya. Dalam melantunkan kitab itu, Nabi Daud menggunakan jenis suara yang berbeda. Bahkan ada yang menyebutkan ia mampu membaca kitab tersebut dengan 70 jenis nada.

Ia mempunyai suara yang begitu merdu. Banyak orang yang senang mendengar bacaannya, bahkan setiap kali mereka mendengarnya bacaannya, seseorang bergerak seperti menari karena senangnya.

Tidak hanya manusia, burung–burung dan tumbuhan juga ikut bertasbih. Hingga sekarang, tidak ada yang mampu menandingi suara Nabi Daud. Oleh sebab itu, suara yang indah ini belum pernah Allah berikan kepada siapapun sebelumya, ia menyenandungkan bacaan dengan baik dan fasih.

Kelebihan tersebut seperti kelebihan ketampanan yang ada pada Nabi Yusuf. Banyak juga riwayat yang mengatakan orang yang sakit akan sembuh ketika mendengar lantunannya. Air yang menjadi tenang serta juga angin yang berhembus ikut tenang.

Gunung–gunung tunduk ikut bertasbih, burung–burung yang terbang juga akan berhenti untuk tunduk bersama Nabi Daud memuji Allah SWT. Semua elemen ikut bertasbih kepada Allah. Setiap pagi dan petang mereka bermunajat kepada Allah SWT. Selain merdu, bacaannya juga bisa cepat dan lancar.

Pernah terdapat sebuah riwayat yang mengatakan saat ia mempersiapkan tunggangannya, ia membaca kitab Zabur. Sebelum ia selesai memasang pelana pada punggung hewan dengan sempurna, ia telah menyelesaikan semua bacaannya.

Keteladanan Nabi Daud

Penutup

Nabi Daud AS ikhlas dalam melakukan semua itu karena Allah SWT. Bukan ingin mencari pujian dari manusia atau karena harta. Dengan mengetahui kisah keteladanan Nabi Daud tersebut, mudah untuk kita mengamalkan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Itulah beberapa keteladanan Nabi Daud AS yang perlu kita contoh ya, Grameds. Apakah grameds sedang mencari tentang keteladanan Nabi Daud AS? Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait keteladanan Nabi Daud AS kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

BACA JUGA:

  1. Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat 
  2. Kisah Nabi Yusuf AS yang Patut Diteladani
  3. Kisah Nabi Yunus AS dan Penyesalannya dari Dalam Perut Ikan 
  4. Kisah Nabi Hud: Mukjizat Nabi Hud, Sejarah & Perjalanan Dakwah 
  5. Kisah Sahabat Nabi yang Menjadi Teladan
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by M Aris

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Instagram saya M Aris