in

Kenali Gangguan Spektrum Autisme dan Gejalanya

Kenali Gangguan Spektrum Autisme dan Gejalanya

 

Spektrum autisme merupakan gangguan pada sistem perkembangan yang membuat pengidapnya mengalami keterlambatan ataupun gangguan pada fisik, pola perilaku yang meliputi kecakapan berkomunikasi, emosi, dan persepsi yang memengaruhi hubungan sosial maupun yang lainnya.

Spektrum autisme ini tak hanya dapat terjadi pada bayi namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Spektrum autisme pada bayi bisa terjadi sejak lahir maupun beberapa waktu setelah kelahiran. Nah, apa saja sih penyebab, gejala, dan tingkat keparahan dari spektrum autisme ini? Yuk simak baik-baik artikel ini sampai akhir!

Penyebab Spektrum Autisme

Spektrum autisme disebabkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh racun kimia

Hah? racun kimia dari mana? racun kimia yang dimaksudkan disini yaitu racun kimia yang terjadi pada masa pra dan pasca kelahiran.

2. Kekurangan pasokan oksigen

Kurangnya oksigen dalam proses kelahiran juga menjadi salah satu penyebab munculnya autisme semisal pada kondisi janin terjerat usus sehingga pasokan oksigen ke otak kurang

3. Terkontaminasi logam berat

Kontaminasi logam berat dari timbal,  merkuri, arsen, dan cadmium. Dampak dari kedua logam tersebut memberikan efek yang berisiko tinggi.

4. Tidak melakukan vaksinasi

Oleh karena itu, ikutilah segenap rancangan program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Hal tersebut juga untuk kebaikan si bayi.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

 

Gejala-gejala Autisme 

Tak seperti penyakit-penyakit gawat pada umumnya yang hanya bisa dideteksi menggunakan alat-alat yang handal. Gejala autisme dapat didiagnosis atau diketahui tanpa menggunakan alat pemeriksaan handal. World Health Organization (WHO) telah memiliki rumusan untuk diagnosis autisme yang diberi nma ICD-10 (International Clasification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual).

Menurut rumusan DSM-IV gejala-gejala yang terdapat pada penderita autisme yaitu:

1. Gangguan kualitatif dalam interaksi timbal balik

Contohnya, saat berinteraksi kontak mata, penderita autisme tidak melakukan kontak mata ataupun melakukan namun dengan intensitas yang kurang, selain itu juga kurang ekspresif, empati, serta kurang memiliki hubungan emosional

2. Gangguan kualitatif dalam komunikasi

Contohnya, dalam berbicara kurang memberikan timbal balik dengan lawan bicara atau dapat dikatakan komunikasi satu arah, penggunaan kata-kata yang berulang-ulang, kurang bisa dimengerti, dan cenderung menirukan perkataan lawan bicara

3. Pola repetitif berdasarkan apa yang disukai

Contohnya, terus mengulang gerakan-gerakan yang aneh dan khas, serta sering terkesima dengan bagian tertentu pada benda.

4. Gangguan pada usia 0-3 tahun

Pada usia 0-3 tahun tampak mengalami gangguan berbicara, interaksi, dan pola bermain yang statis.

 

Tingkat Keparahan Autisme 

Kondisi keparahan penderita autisme menurut American Phychiatric Association tahun 2013 dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Tingkat pertama (mild)

Pada tahap ini penderita memerlukan dukungan atau penderita mampu melakukan interaksi sosial meskipun terbatas dan juga melakukan kegiatan yang monoton atau itu-itu saja cenderung tidak mudah beralih kegiatan

2. Tingkat kedua (moderate)

Pada tahap ini penderita membutuhkan dukungan yang bersifat substansial. Kondisi dimana penderita memiliki kekurangan dalam kemampuan verbal dan non verbal, melakukan interaksi sosial namun sangat terbatas bahkan cara menanggapi lawan komunikasi aneh

3. Tingkat ketiga (severe)

Pada tahap ini penderita membutuhkan dukungan yang sangat-sangat subtansial. Kondisi penderita dalam skala parah dalam beberapah hal seperti komunikasi, pola perilaku, dan tindakan. Penderita pada tahap ini memerlukan pengawasan yang lebih intens karena cenderung mengubah perilaku.

 

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Autisme yang Dapat Menambah Wawasanmu 

Untuk memperdalam wawasanmu Gramedia juga memiliki buku panduan mengatasi autisme loh. Buku yang ditulis oleh Huzaimah dengan judul Kenali Autisme Sejak Dini ini memberikanmu wawasan yang lebih lengkap mengenai seluk beluk autisme.

Selain itu buku berjudul Panduan Autisme Terlengkap karya Theo Peeters ini juga tak kalah menarik loh. Buku ini cocok bagi orang tua dan guru autis berisi semua hal penting baik teori maupun aspek intervensi pendidikan bagi anak autis.

Buku karya Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO & Rianensi Oktavia agaknya melengkapi dua buku rekomendasi sebelumnya dimana memberikan informasi mengenai bagaimana terapi aktivasi dan relaksasi olahraga untuk autisme.

Referensi:

http://repository.uin-malang.ac.id/510/1/Autisme%20Selayang%20Pandang.pdf

jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi

 

Penulis: Anna Retno I



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy