in

Cerita Fiksi Pendek Anak Yang Menghibur

Masa anak-anak adalah masa di mana mereka mampu menyerap dengan lebih mudah segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, tidak sedikit orang tua yang memberikan pengajaran pada anaknya sejak dini, salah satunya melalui cerita fiksi pendek anak-anak.

Meskipun sifatnya adalah fiksi, namun ada banyak sekali nilai moral yang penting untuk disampaikan kepada anak melalui cerita tersebut. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta penyampaian yang menyenangkan. Sehingga anak pun bisa mencernanya dengan mudah dan tidak merasa bosan.

Untuk mendapatkan cerita fiksi yang menarik saat ini jauh lebih mudah. Karena toko buku mulai dari yang kecil hingga yang besar sudah bertebaran di mana-mana. Selain itu, jika Anda ingin lebih berhemat tanpa harus membeli buku, Anda hanya perlu mengakses internet dan mencari cerita-cerita fiksi pendek dengan beragam kisah yang bisa Anda pilih.

Memberikan anak cerita fiksi ternyata tidak sekedar untuk membiasakan anak membaca saja. Tetapi hal ini sangatlah ampuh dalam membangun karakter anak melalui tokoh-tokoh cerita yang sekaligus bisa diimajinasikan oleh mereka. Bahkan dengan cara inilah, anak-anak bisa belajar sejak awal bagaimana membedakan hal yang baik dan yang buruk di dalam kehidupannya.

Manfaat Membaca Buku Fiksi Untuk Anak

Dongeng Animasi 3D: Petualangan Maya si Lebah

Dongeng Animasi 3D: Petualangan Maya si Lebah

Dongeng Anak Hebat : Kumpulan Kisah Pembentuk Karakter

Dongeng Anak Hebat : Kumpulan Kisah Pembentuk Karakter

Kumpulan Dongeng Aneh Bin Ajaib

Kumpulan Dongeng Aneh Bin Ajaib

Dongeng Tujuh Menit - 7 Kisah Pengantar Tidur

Dongeng Tujuh Menit - 7 Kisah Pengantar Tidur

Bagi Anda yang memberikan buku fiksi kepada anak, ada segudang manfaat yang bisa didapatkan. Baik untuk anak itu sendiri maupun untuk orang tuanya. Berikut adalah beberapa manfaat yang perlu Anda ketahui.

1. Meningkatkan Fokus Pada Anak

Untuk melatih kefokusan anak, hal ini bisa dilakukan dengan membaca buku fiksi. Mulai dari cerita yang sederhana saja, maka anak akan berlatih untuk memahami siapa saja tokoh yang ada di dalam cerita serta bagaimana alur cerita tersebut berjalan. Anak bisa mengikuti cerita sampai selesai dan di akhir, dirinya akan mengetahui apa yang disampaikan dari cerita tersebut.

Bagi anak yang belum bisa membaca, Anda sebagai orang tua bisa membacakannya dengan nada bercerita yang menarik. Sehingga anak pun semakin dibuat penasaran dan asyik mengikutinya.

2. Meningkatkan Kreativitas Anak

Kreativitas pada anak bisa ditumbuhkan melalui membaca buku fiksi. Inilah salah satu media yang tepat untuk diberikan kepada anak dalam membangun kreativitas dengan menginterpretasikan isi di dalam cerita fiksi tersebut. Anak berpeluang untuk menemukan ide-ide yang lebih fresh dengan membaca buku fiksi.

Misalnya saja anak sedang membaca buku fiksi tentang tokoh hewan yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari jebakan dengan menggunakan strateginya. Dari hal ini, pikiran anak akan mulai berproses dan di dalam kehidupan nyata bisa saja akan dikembangkannya.

3. Menumbuhkan Jiwa Pahlawan Pada Anak

Di dalam cerita fiksi pendek anak-anak biasanya akan ditampilkan tokoh-tokoh yang protagonis dan antagonis. Ketika anak membaca cerita tersebut, dirinya akan bisa mendeteksi mana tokoh yang baik dan mana tokoh yang jahat. Ia akan tahu perjuangan tokoh yang baik dalam membela kebenaran.

Dan di saat itulah, jiwa anak akan merasakan bagian dari perjuangan sang tokoh. Sehingga, secara tidak langsung ini bisa menanamkan di dalam diri anak sikap yang berani, berjuang, dan membela kebenaran.

4. Meminimalkan Penggunaan Gadget

Diketahui bahwa di era digital ini penggunaan teknologi semakin mendominasi, tidak terkecuali pada anak-anak. Saat ini sudah banyak anak yang melek teknologi dengan kemampuannya yang bisa mengoperasikan gadget secara baik. Namun, penggunaan yang berlebihan pada anak juga tidak akan baik.

Oleh karena itu, untuk membatasi penggunaannya bisa dengan mengarahkan anak pada bacaan-bacaan fiksi. Sesekali Anda bisa membawa anak ke toko buku untuk memilih sendiri buku fiksi yang dirasanya paling menarik. Sehingga, ia akan dengan senang hati untuk membacanya.

5. Mendekatkan Hubungan Anak Dan Orang Tua

Inilah manfaat dari membaca buku fiksi untuk anak, di mana tidak hanya memberikan dampak positif pada anak saja, tetapi juga untuk hubungan orang tua dan anak. Saat Anda membaca buku fiksi bersama anak sebagai pengantar tidur, maka di saat itulah hubungan Anda dengan anak akan semakin terjalin erat.

Ini bisa menjadi media yang tepat dalam membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sejak anak masih kecil hingga dewasa kelak.

Tips Memilihkan Buku Fiksi Untuk Anak

Diketahui bahwa setiap tahapan usia anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Saat anak menginjak usia 2 sampai 3 bulan mereka sudah mengetahui gambar-gambar yang ada di bukunya. Lalu di usia 5 sampai 6 bulan mereka mulai paham bahwa gambar-gambar tersebut memiliki nama masing-masing.

Kemudian saat usia 1 tahun ke atas mereka sudah paham tentang cerita-cerita yang tidak terlalu panjang. Dan di saat usianya 2 tahunan mereka pun sudah bisa menciptakan cerita versinya sendiri terhadap gambar yang dilihatnya dan di saat inilah mereka mulai mengembangkan imajinasi.

Berikut adalah beberapa tips ketika memilihkan buku fiksi untuk anak Anda.

1. Pilihlah Konten Yang Sesuai Dengan Usia Anak

Saat membelikan buku cerita fiksi untuk anak, maka pilihlah konten yang sesuai dengan usianya. Karena diketahui sebelumnya bahwa setiap usia anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap apa yang disajikan di dalam buku cerita.

Selain itu, dari sisi jumlah teks yang ditulis, hal ini juga harus disesuaikan dengan usia anak. Jika anak masih usia dini, maka pilihlah cerita dengan teks yang pendek agar mereka lebih mudah untuk memahaminya.

2. Memilih Buku Yang Memiliki Gambar

Secara umum anak-anak akan sangat tertarik jika melihat gambar-gambar. Karena tampilan visual inilah yang membuat anak menjadi penasaran dan rela menggunakan waktunya untuk fokus melihat gambar tersebut.

Oleh karena itu, saat memilih buku cerita, maka pilihlah yang di dalamnya memiliki banyak gambar dengan warna-warna menarik. Selain lebih menarik, anak juga bisa memahami isi cerita lebih mudah melalui gambar yang disajikan.

3. Cerita Yang Memiliki Pesan Moral

Untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak sejak dini salah satunya adalah melalui buku fiksi. Karena di dalam buku fiksi secara umum turut menyampaikan pesan-pesan moral yang sangat bermakna untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baik itu berupa rasa empati, kesetiaan, pertemanan, toleransi, dan sebagainya. Melalui buku fiksi inilah anak-anak bisa menyerap pesa-pesan moral melalui cara yang lebih menyenangkan.

4. Ajak Serta Anak Dalam Memilih Buku Favoritnya

Untuk mendapatkan buku cerita fiksi pendek anak-anak yang sesuai dengan keinginan, maka ajaklah anak untuk turut serta membelinya. Dalam hal ini Anda sudah memberikan kesempatan pada anak agar memilih buku yang memang benar-benar disukainya. Sehingga keinginan anak untuk membacanya pun semakin tinggi dan tanpa ada unsur keterpaksaan.

5. Pilihkan Buku Yang Bentuk Dan Jenisnya Aman

Saat ini buku-buku anak semakin banyak variasinya. Namun demi keamanan anak, maka pilihlah buku dengan bentuk dan jenis yang aman. Buku-buku aman tersebut berupa pop-up book, bath book, noisy book, convertible book, cardboard book, dan busy book. Kesemuanya adalah jenis buku yang aman untuk diberikan pada anak Anda.

 

Yuk Lihat Rekomendasi Cerita Dongeng Anak Bahasa Indonesia

 

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membacakan Cerita Untuk Anak

Ketika membacakan cerita untuk anak tidaklah sekedar membacakan saja lalu aktivitas pun selesai. Ada beberapa hal yang perlu orang tua perhatikan dalam aktivitas membacakan cerita untuk anak-anaknya. Sehingga nantinya anak tidak mudah bosan dan lelah saat mendengarkannya, serta proses pemahaman pun bisa berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang harus orang tua perhatikan.

1. Membacakan Minimal 1 Buku Sehari

Usahakan agar Anda membacakan buku pada anak secara rutin, yakni minimal satu buku sehari. Jika ini terus dilakukan, maka anak akan terbiasa dan tentunya menjadi salah satu rutinitas positif yang tidak bisa ditinggalkan.

Dengan membacakan satu buku sehari, hal ini ampuh dalam mendorong kreativitas, menambah pengetahuan anak, serta meningkatkan logika berpikirnya.

2. Ceritakan Dengan Artikulasi Yang Jelas

Saat menceritakan sebuah cerita kepada anak, maka pastikan agar artikulasi Anda benar-benar jelas dan suara yang lantang. Dengan begitu, anak juga lebih mudah untuk menangkap setiap kata demi katanya.

Karena dalam membacakan cerita, anak tidak sekedar mendengarkan saja, tetapi ini juga bagian dari proses pembelajaran agar anak bisa melafalkan kata-kata secara baik dan benar. Serta yang tidak kalah penting, anak juga bisa menyerap makna yang terkandung di dalam cerita.

3. Gunakan Ekspresi Yang Sesuai

Dalam membacakan cerita pada anak, hal yang juga harus Anda perhatikan adalah ekspresi yang harus ditampilkan dan mimik wajah yang sesuai dengan cerita. Anda harus bisa mengaplikasikan bagaimana menampilkan ekspresi yang sedih, bahagia, marah, kecewa, dan sebagainya.

Dengan begitu, anak pun akan terbawa suasana dan berusaha untuk fokus dengan cerita yang sedang Anda sampaikan.

4. Berikan Kesempatan Pada Anak Untuk Bertanya

Di dalam menceritakan sebuah cerita anak, biasanya di tengah-tengah anak mulai menampakkan rasa keingintahuannya yang lebih dalam. Hal tersebut dilakukannya dengan cara bertanya suatu hal yang belum dipahaminya.

Oleh karena itu, di saat Anda bercerita maka berikanlah kesempatan agar anak bisa bertanya. Sehingga, apa yang menjadi tanda tanya di kepalanya bisa langsung Anda jelaskan dan cerita pun bisa dilanjutkan dengan kesiapan anak untuk mendengarkannya kembali.

5. Jangan Marah Saat Anak Memotong Cerita

Saat Anda sedang menceritakan cerita fiksi pendek anak-anak, kemudian tiba-tiba anak memotong cerita tersebut, maka kendalikan diri Anda agar tidak marah. Hal ini justru baik yang menandakan bahwa anak telah menyimak jalannya cerita dengan saksama. Di saat inilah anak sedang mengimajinasikan cerita tersebut.

Rekomendasi Cerita Fiksi Anak Yang Kaya Nilai Moral

Dongeng Pertamaku : Satu, Dua Pake Sepatunya (Level 2)

Dongeng Pertamaku : Satu, Dua Pake Sepatunya (Level 2)

Dongeng Pertamaku : Mengapa Tubuh Zebra Bergaris-garis (Level 2)

Dongeng Pertamaku : Mengapa Tubuh Zebra Bergaris-garis (Level 2)

Dongeng Pertamaku : Manusia Kue Jahe (Level 3)

Dongeng Pertamaku : Manusia Kue Jahe (Level 3)

Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang

Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang

Bagi Anda yang sedang mencari referensi cerita fiksi untuk anak yang menarik, berikut adalah rekomendasinya untuk Anda.

1. Kancil Dan Buaya

Inilah salah satu cerita fiksi anak yang populer dan sudah sering diceritakan. Namun, cerita ini tetap eksis karena mampu memberikan pesan moral yang berguna untuk anak-anak Anda. Inilah kisah tentang kancil yang lapar dan berusaha menyeberang sungai untuk mendapat makanan. Di sungai tersebut banyak hidup buaya dan antara kancil serta buaya saling membuat kesepakatan.

Kelinci meminta buaya agar berbaris di sungai tersebut. Buaya pun berbaris di tepi sungai seperti jembatan dan kancil bisa dengan mudah menyeberangi sungai. Setelah sampai di seberang, kancil hanya mengucapkan terima kasih dan melarikan diri. Atas perbuatan kancil yang tidak mematuhi kesepakatan inilah akhirnya membuat buaya marah.

Dari cerita ini, Anda bisa mengajarkan agar kecerdikan tidak boleh disalahgunakan. Karena hal ini bisa membuat orang lain merasa telah dirugikan.

2. Kelinci Yang Sombong Dan Kura-Kura

Cerita ini mengisahkan tentang kelinci yang memandang kura-kura sebagai hewan yang lambat. Kelinci mengajak kura-kura untuk lomba lari di hutan dengan disaksikan oleh beberapa hewan penghuni hutan lainnya. Kelinci pun berlari lebih cepat dan mendahului kura-kura.

Ketika sudah dekat dengan garis finish, kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon rindang karena merasa kura-kura berjalan sangat lambat dan masih lama untuk mencapai garis finish. Namun, tanpa disangkanya justru kelinci tertidur kelamaan dan membuat kura-kura sampai lebih dulu di garis finish.

Dari cerita ini, pesan moral yang bisa disampaikan kepada anak adalah seberapa hebatnya kemampuan yang dimiliki, tidaklah boleh menganggap sebelah mata atau meremehkan orang lain. Setiap orang harusnya memiliki sikap selalu rendah hati dan menghargai orang lain.

 

Yuk Lihat Best Seller Buku Cerita Anak (Bergambar, TK, Islami)

 

3. Semut Dan Belalang

Kisah ini bercerita tentang belalang yang sedang memerhatikan rombongan semut yang sedang mengumpulkan makanan bersama-sama. Dari kejauhan belalang menertawakan rombongan semut tersebut. Semut mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin dan belalang merasa hal itu tidak perlu karena makanan banyak tersedia di sekelilingnya.

Saat musim dingin tiba, semua tempat diselimuti salju dan sulit untuk mencari makanan. Saat itulah belalang kelaparan, sedangkan semut mampu bertahan hidup karena sudah memiliki persediaan makanan yang cukup.

Pesan moral yang bisa dipetik dari cerita fiksi pendek anak-anak ini adalah bahwa dengan bekerja keras, maka akan ada hasil yang bisa dipetik. Walaupun harus bersusah-susah terlebih dahulu, namun kenikmatannya bisa dirasakan di kemudian hari. Sedangkan orang yang tidak mau bekerja keras, maka kesulitan jugalah yang akan diperolehnya.

4. Pinokio

Inilah cerita fiksi yang hampir setiap orang mengetahuinya dan bahkan sudah diproduksi menjadi film di beberapa negara. Diketahui bahwa cerita Pinokio ditulis oleh Carlo Collodi yang merupakan penulis cerita anak terbaik di dunia. Cerita ini pun dinilai mampu memberikan pesan terdalam untuk setiap orang.

Pinokio sendiri adalah boneka kayu yang memiliki hidung panjang dan dibuat oleh Gapetto yang merupakan pembuat boneka. Gapetto sangat merindukan kehadiran seorang anak dalam hidupnya. Kemudian salah satu dari boneka buatannya pun disulap menjadi boneka hidup layaknya seorang manusia oleh peri.

Namun Pinokio ternyata adalah sosok yang nakal dan membuat Gapetto menjadi pusing. Saat Pinokio berbohong, maka saat itu juga hidung Pinokio menjadi panjang.

Dari cerita inilah yang mengajarkan kepada anak-anak agar menjadi manusia yang tidak suka berbohong kepada siapa saja. Setiap orang haruslah memiliki sifat yang jujur. Jika berbohong, maka akan ada akibat buruk yang akan diperolehnya.

Dengan begitu, Anda bisa mulai membiasakan untuk memberikan cerita fiksi pendek anak. Penyampaiannya bisa dengan Anda bacakan sebelum tidur atau jika anak Anda sudah pandai membaca, maka ajaklah anak membacanya dengan rutin.

Dengan begitu, harapannya kelak anak Anda tidak hanya lebih lancar dalam membaca, tetapi juga pengetahuannya lebih luas dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai positif di cerita tersebut dalam kehidupan sehari-hari.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Ratih

Menekuni dunia SEO writing selama 6 tahun dengan minat terhadap dunia parenting, kuliner, dan gaya hidup. Berlatarbelakang pendidikan Ilmu Komunikasi, saya mendapatkan insight terkait berbagai jenis penulisan serta diperkaya dengan teknik SEO agar bisa mengembangkan tulisan ke arah digital.