Buku Ternak Kambing

Jelajahi Buku Ternak Kambing dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Wirausaha Ternak Kambing PE Secara Intensif

Kiat Sukses Beternak Kambing Peranakan Etawa

Manajemen Kesehatan Ternak Domba dan Kambing

Beternak Domba dan Kambing Pedaging: Cara Meningkatkan Bobot dan Kelayakan Usaha

Cara Memelihara Kambing dan Domba

Rahasia Sukses Beternak Kambing & Domba

Wirausaha Penggemukan Domba dan Perawatan Domba Ketangkasan

Saya Untung! Anda Untung! Panduan Lengkap Beternak dan Berbisnis Kemitraan Domba Garut+ Kalender Budidaya Usaha Ternak Domba

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

gramedia best seller

Tentang Buku Ternak Kambing

Jelajahi Buku Ternak Kambing dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Selain sapi, kambing menjadi jenis hewan penghasil daging merah yang juga banyak digemari masyarakat. Sumber pangan hewani yang dihasilkan oleh kambing tidak hanya berupa daging, tetapi juga susu. Daging dan susu kambing sama-sama menjadi sumber pangan hewani yang cukup populer di Indonesia karena mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Daging kambing mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, seng, niasin, vitamin B1, vitamin B2, dan lainnya.

    Berbagai kandungan nutrisi yang terdapat dalam daging kambing dapat memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, seperti mencegah anemia, memelihara kesehatan otot, membantu mengurangi risiko obesitas, mencegah penyakit jantung, dan menjaga kesehatan tulang. Namun, mengonsumsi daging kambing tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena mengandung jumlah kolesterol yang cukup tinggi. Daging kambing juga harus dipilih dengan baik dan hari-hati karena bisa saja mengandung mikroba dan patogen berbahaya.

    Daging kambing memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu warna merah jambu dan cerah, memiliki bau yang tidak menyimpang, permukaan daging lembab, bersih dan tidak ada darah, serabut daging cenderung halus, serta daging dapat disimpan dalam kondisi dingin. Masyarakat Indonesia banyak yang memanfaatkan daging kambing menjadi berbagai olahan kuliner lezat, seperti gulai, sup, dan sate.

    Sementara itu, susu kambing juga mengandung nutrisi yang cukup banyak, seperti protein, kalsium, karbohidrat, zat besi, fosfor, kalium, energi, dan natrium. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mengonsumsi susu kambing, yaitu menjaga kesehatan gigi dan tulang, menjaga kesehatan sel tubuh, mendukung kesehatan sistem pencernaan, meningkatkan pH dalam tubuh, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan imunitas tubuh, serta mencegah penyakit kardiovaskuler. Susu kambing dapat dikonsumsi secara langsung dan dapat dijadikan makanan olahan, seperti keju dan yogurt.

    Rasa yang lezat serta berbagai manfaat yang dimiliki daging dan susu kambing membuat minat konsumsi masyarakat semakin meningkat. Hal tersebut menjadikan bisnis ternak kambing sebagai bisnis yang cukup menjanjikan. Selain itu, kambing juga menjadi hewan yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan masyarakat muslim di Indonesia, seperti kurban untuk hari raya Idul Adha dan Aqiqah. Keharusan berkurban bagi masyarakat muslim yang memiliki kemampuan ekonomi menunjukkan bahwa daging kambing sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh umat manusia. Permintaan kambing sebagai hewan kurban ini akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi peternak kambing.

    Bisnis kambing memiliki potensi kerugian yang dapat dikatakan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensi kerugian pada sektor bisnis lain. Kambing memiliki waktu panen yang cepat serta cara pemeliharaan yang cukup mudah. Dalam melakukan bisnis ternak kambing, dibutuhkan adanya keseriusan, kesabaran, keuletan, dan ketelatenan. Jika sikap tersebut telah dipenuhi, bisnis ternak kambing akan menjadi peluang bisnis yang dapat memberikan keuntungan berlipat.

     

    Jenis Kambing di Indonesia

    Sebelum memulai bisnis ternak kambing, perlu dicari terlebih dahulu jenis kambing apa yang akan diternak. Berikut adalah beberapa jenis kambing yang terdapat di Indonesia.

    1. Kambing Etawa

    Kambing etawa menjadi jenis kambing favorit yang paling banyak dicari dan diminati untuk diternak atau dibudidayakan. Kambing etawa bukan merupakan jenis kambing asli Indonesia. Kambing ini dihasilkan dari perkawinan silang jenis kambing lokal dan kambing jamnapari yang berasal dari Kota Etawah, India. Kambing etawa dikenal memiliki badan yang tegap dan berukuran besar sehingga mendominasi jenis kambing lainnya.

    Berat kambing jantan jenis ini mampu mencapai 85 kilogram dan untuk kambing betina mampu mencapai 80 kilogram. Bagian wajah kambing etawa memiliki hidung yang terlihat cembung, telinga panjang yang terkulai ke bawah, serta tanduk yang pendek. Selain memiliki tubuh yang besar, kambing ini juga terkenal mampu menghasilkan jumlah susu hingga mencapai tiga liter susu per hari. Susu kambing etawa banyak dicari karena dipercaya memiliki kandungan protein dan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi biasa. Karena itu, ternak kambing etawa dapat memberikan dua hasil panen, yaitu daging dan susu.

    2. Kambing Gibas

    Kambing gibas memiliki penampilan yang mirip dengan domba karena tubuhnya ditumbuhi dengan bulu yang cukup tebal. Jenis kambing dengan tubuh besar dan bulat ini, memiliki daya tahan tubuh yang baik karena ternak kambing jenis ini dapat dilakukan di wilayah yang memiliki cuaca panas maupun dingin. Kambing gibas juga menjadi kambing yang banyak dipilih untuk diternak atau dibudidayakan karena memiliki hasil yang cukup banyak dan cukup mudah untuk dirawat. Berat kambing gibas jantan mencapai 45 kilogram dan kambing gibas betina memiliki berat sekitar 30 kilogram.

    3. Kambing Kacang

    Kambing kacang menjadi jenis kambing yang telah diternak atau dibudidayakan secara turun-temurun di wilayah pedesaan. Kambing kacang merupakan jenis hewan ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Kambing kacang cocok dipilih untuk ternak kambing kambing potong atau pedaging karena kambing ini sangat cepat untuk berkembangbiak, mudah gemuk, mudah beradaptasi di semua lingkungan, lebih tahan penyakit, dan memiliki daging yang paling diminati. Kambing jenis ini memiliki ukuran yang kecil dengan berat yang hanya mencapai 30 kilogram. Kambing kacang memiliki ciri berupa janggut panjang yang bisa tumbuh hingga 30 cm.

    4. Kambing Jawa Randu

    Kambing jawa randu merupakan jenis kambing yang dihasilkan dari perkawinan silang antara kambing etawa dan kambing kacang, tetapi ciri fisik kambing kacang terlihat lebih dominan dari kambing ini. Jenis kambing jawa randu juga banyak dijadikan sebagai hewan ternak. Kambing jawa randu tidak hanya dapat menghasilkan daging, tetapi juga dapat menghasilkan susu yang berjumlah hingga 1,5 liter per hari. Berat kambing jawa randu jantan mencapai lebih dari 40 kilogram dan kambing jawa randu betina memiliki berat hingga 40 kilogram.

     

    Cara Memulai Ternak Kambing

    Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis ternak kambing.

    1. Mengumpulkan Modal dan Membuat Perencanaan Awal

    Hal pertama yang perlu dipenuhi untuk memulai suatu bisnis adalah memiliki modal dan membuat sebuah perencanaan. Modal yang dibutuhkan dapat berupa anggaran dana, jaringan sosial, serta modal sosial. Modal sosial dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan dan memperluas pengetahuan mengenai ternak kambing melalui informasi atau pengalaman dari orang lain sehingga bisnis ternak ini dapat dijalankan dengan lebih terarah. Kemudian juga diperlukan perencanaan keuangan awal mengenai perkiraan jumlah dana yang akan dikeluarkan atau dibutuhkan nantinya.

    2. Mempersiapkan Lahan

    Hal selanjutnya yang dilakukan untuk memulai ternak kambing adalah mempersiapkan lahan kandang. Lahan yang akan dijadikan kandang harus dipilih dengan melakukan berbagai pertimbangan agar tidak mengganggu atau merugikan orang lain serta dapat mendukung segala kegiatan peternakan. Disarankan untuk mempersiapkan lahan kandang yang tidak terlalu berisik, dekat dengan sumber air, serta tidak dekat dengan pemukiman penduduk. Lahan kandang setidaknya harus memiliki jarak 10 meter dari pemukiman penduduk karena bau kotoran dan urine kambing dikhawatirkan akan mengganggu penduduk sekitar. Lahan yang disiapkan untuk kandang kambing juga harus cukup luas karena kambing memerlukan ruang gerak yang cukup luas untuk dapat berkembang dengan baik.

    3. Membuat Kandang Kambing

    Kandang menjadi salah satu bagian penting yang akan mendukung keberhasilan dari bisnis ternak kambing dijalankan. Kandang perlu dibuat dengan baik agar nyaman untuk ditinggali kambing sehingga kambing dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang adalah kebersihan, memiliki sinar matahari yang cukup, dan tidak panas atau teduh. Kandang harus dibuat dengan menggunakan bahan yang kuat. Umumnya kandang kambing dibuat dengan menggunakan bahan kayu karena memiliki harga yang cenderung lebih murah. Terdapat dua pilihan kandang yang dapat digunakan untuk hewan ternak, yaitu kandang panggung dan kandang dengan lantai tanah.

    Kandang panggung lebih sering digunakan oleh para peternak kambing karena pengelolaan kandang ini cenderung lebih efisien. Lantai kandang panggung akan selalu bersih karena kotoran akan langsung jatuh ke tanah sehingga penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh penumpukan kotoran dapat berkurang. Sementara itu, kandang dengan lantai tanah sebenarnya lebih mudah dibuat serta memerlukan biaya yang lebih murah, tetapi akan lebih sulit untuk dibersihkan sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kotoran.

    4. Memilih Bibit Kambing

    Setelah kandang selesai disiapkan, hal selanjutnya yang dilakukan adalah pemilihan bibit kambing. Bibit kambing yang dipilih untuk dijadikan hewan ternak umumnya berusia 5-6 bulan, dengan jenis yang telah direncanakan atau diinginkan. Pada ternak kambing dengan skala kecil, setidaknya harus ada dua ekor kambing jantan dan tiga ekor kambing betina.

    Beberapa kriteria bibit kambing yang baik untuk dijadikan hewan ternak, yaitu memiliki bentuk atau ukuran tubuh yang seimbang, memiliki bulu yang terlihat bersih dan mengkilap, memiliki bagian garis pinggang terlihat lurus dengan punggung, dilahirkan dari dua bersaudara atau tunggal, memiliki bentuk kaki yang lurus dan kuat, memiliki bentuk dada yang lebar, serta tidak ada luka atau cacat fisik.

    5. Memberikan Pakan Kambing

    Pakan untuk ternak kambing dapat dikatakan sangat mudah karena dapat berasal dari rumput, sisa sayuran, atau berbagai jenis dedaunan. Namun, pakan yang diberikan perlu mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk kebutuhan kambing setiap harinya. Disarankan juga untuk memberikan pakan yang mudah dicerna, tidak beracun, dan disukai kambing. Pakan yang akan diberikan pada kambing harus dijemur terlebih dahulu selama sekitar dua jam di bawah matahari langsung agar terhindar dari racun yang menempel.

    Umumnya kambing membutuhkan jumlah pakan sekitar 5-7 kg per hari untuk setiap ekornya. Cara untuk memberikan pakan kambing yang baik adalah dengan memberi rerumputan sebanyak 2 kali dalam satu hari, yaitu pagi dan sore. Berat rumput yang dibutuhkan kambing setiap harinya adalah sekitar 10% dari berat badan yang dimiliki kambing. Kemudian memberikan pakan tambahan konsentrat atau campuran beberapa bahan, seperti ampas tahu, bekatul, dan racikan singkong, pada siang hari dengan berat 3 kg setiap harinya. Untuk indukan kambing yang sedang hamil, menyusui, atau pejantan yang sering dikawinkan, sebaiknya diberikan pakan penguat yang dapat dibeli di toko pakan ternak terdekat.

    6. Memperhatikan Kesehatan dan Penyakit Kambing

    Kebersihan dan pencahayaan kandang harus diperhatikan karena dapat berpengaruh pada kesehatan hewan ternak. Memberikan pakan dengan tidak optimal juga dapat menyebabkan imun kambing menjadi turun. Berbagai penyebab penyakit pada kambing perlu dicegah dengan melakukan sanitasi kandang yang tepat, memberikan pakan yang mencukupi gizi, serta melakukan vaksinasi sehingga kambing akan lebih sehat dan terhindar dari penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyerang kambing, yaitu cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), dan koksidiosis. Jika ditemukan kambing yang sedang sakit, sebaiknya lakukan isolasi atau pemisahan terhadap kambing tersebut untuk mencegah penularan penyakit pada kambing lainnya. Setelah itu, lakukan pengobatan yang tepat.

    7. Melakukan Pengembangbiakan Kambing

    Kambing dewasa yang telah berusia 12 bulan dapat mulai dikawinkan. Tanda-tandanya yang muncul dari kambing yang ingin dikawinkan adalah nafsu makan berkurang, ekor yang terus digerak-gerakan, dan mulai gelisah. Cara untuk mengawinkan kambing cukup dilakukan dengan menyatukan kambing jantan dan kambing betina dalam satu kandang. Masa hamil kambing memakan waktu sekitar 5-6 bulan.

    8. Panen Ternak Kambing

    Panen kambing terbagi dua, yaitu panen kambing pedaging atau kambing potong dan kambing susu perah. Proses panen kambing dapat dilakukan saat kambing mulai memasuki usia 1 tahun. Waktu yang tepat untuk menjual kambing adalah di saat berat badan kambing sudah tidak dapat bertambah lagi atau telah mencapai berat maksimal, yaitu saat berusia 1-1,5 tahun, sehingga akan memiliki nilai jual yang tinggi.