Buku Pemrograman Arduino

Jelajahi Buku Pemrograman Arduino dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Menguasai Pemrograman Arduino dan Robotik

Dasar Pemrograman Robot Menggunakan Arduino + CD

Panduan Praktis Membuat Robot Cerdas Menggunakan Arduino dan Matlab+Cd

From Zero to a Pro: Arduino + CD

Belajar Antarmuka Arduino Secara Cepat dari Contoh

Pemrograman Arduino & Android Menggunakan App Inventor

Pemrograman Arduino dan Processing

Simulasi Arduino

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

gramedia best seller

Tentang Buku Pemrograman Arduino

Jelajahi Buku Pemrograman Arduino dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Bahasa pemrograman Arduino memiliki aturan penulisan dan penggunaan yang sama dengan bahasa pemrograman C. Bahasa pemrograman Arduino pada dasarnya merupakan bahasa pemrograman C, tetapi dengan sedikit modifikasi. Dapat dikatakan bahwa bahasa pemrograman Arduino adalah bentuk penyederhanaan atau simplifikasi dari bahasa C sehingga sangat cocok untuk digunakan oleh pemula.

    Bahasa pemrograman Arduino dapat disebut sebagai sebuah library yang menyederhanakan coding dari pemrograman bahasa C menjadi lebih sederhana. Bahasa Pemrograman Arduino menggunakan IC ATMega sebagai IC program dan perangkat lunak atau software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri yang sering disebut sebagai bahasa processing. Bahasa ini sangat mirip dengan bahasa C, tetapi penulisannya mendekati bahasa manusia.

    Bahasa pemrograman C sendiri merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para programmer. Bahasa pemrograman C pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 oleh American National Standard Institute (ANSI). ANSI berhasil menyelesaikan pekerjaan ini pada tahun 1989. Bahasa pemrograman C sejak itu disebut sebagai ANSI C. Namun, karena telah beberapa kali mengalami pembaharuan atau upgrade sejak awal digunakan, yaitu sekitar tahun 1999 sampai tahun 2011, penyebutan pemrograman bahasa ini berubah menjadi C standar.

    Bahasa C yang digunakan pada IDE (Integrated Development Environment) Arduino hampir sama dengan standar C, tetapi tidak terdapat tipe data double dalam IDE Arduino. Selain itu, compiler C Arduino berupa C++ open source sehingga dalam penggunaan Arduino bebas untuk menggabungkan bahasa C dengan C++. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap mengenai pemrograman Arduino.

     

    Pengertian Pemrograman Arduino

    Arduino merupakan kit atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat sebuah komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Dengan memiliki mikrokontroler sebagai komponen utama, Arduino dapat diprogram menggunakan komputer sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Arduino menjadi sebuah terobosan baru dalam dunia mikrokontroler. Saat ini Arduino telah berhasil menjadi platform mikrokontroler yang paling populer di dunia. Arduino dianggap lebih mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan sehingga akan menjadi pilihan yang tepat, baik bagi pemula maupun pengembang robot dan elektronik.

    Mikrokontroler yang dimiliki Arduino berupa mikrokontroler single board yang bersifat open source. Mikrokontroler Arduino ini diturunkan dari Wiring platform dengan memiliki fleksibilitas yang tinggi, baik dari segi software maupun hardware, sehingga akan memudahkan seseorang dalam merancang atau membangun elektronik dalam berbagai bidang. Karena itu, saat ini terdapat banyak project Electronics & Robotics yang dilakukan dengan berbasis Arduino.

    Mikrokontroler sendiri merupakan chip atau IC (integrated circuit) yang dapat diprogram dengan menggunakan komputer. Memuat program pada mikrokontroler dilakukan agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut, dan menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mikrokontroler memiliki tugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses, dan output pada sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler dapat ditemukan pada berbagai perangkat elektronik yang sering digunakan, seperti ponsel, MP3 player, DVD, televisi, AC, dan lain sebagainya. Selain itu, mikrokontroler juga digunakan untuk keperluan mengendalikan robot, baik robot mainan maupun robot industri.

    Arduino memiliki banyak fungsi yang sangat berguna untuk memudahkan para penggunanya. Beberapa fungsi dari Arduino, yaitu sebagai pengganti PLC, memproses data GPS, membuat pengatur kecepatan motor, pengendali suhu dan kelembapan ruangan, mengirim dan menerima pesan otomatis, robot line follower, wireless sensor network, peningkat sinyal RF dan komunikasi wifi, serta pembuatan timer.

     

    Sejarah Pemrograman Arduino

    Pada awalnya, Arduino merupakan sebuah karya ilmiah berupa tesis yang ditulis oleh seorang mahasiswa yang berkebangsaan Kolombia di Universitas Ivrea di Italia, yaitu Hernando Barragan. Tesis tersebut memiliki judul “Arduino-La rivoluzione dell’open hardware” atau dalam bahasa Inggris disebut “Arduino – Revolusi Open Hardware”.

    Tesis tersebut kemudian dikembangkan pada tahun 2005 oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dengan diberina nama Arduino, yang dalam bahasa Italia memiliki arti “teman yang berani”. Tujuan awal dari dikembangkannya Arduino adalah untuk membuat sebuah platform dengan perangkat mikrokontroler yang lebih murah, fleksibel, dan mudah dipelajari oleh siapa pun bahkan oleh pemula atau orang yang awam sekalipun.

    Tim pengembang Arduino saat ini terdiri dari lima orang, yaitu Gianluca Martino, Massimo Banzi, Tom Igoe, David Mellis, David Cuartielles, dan Nicholas Zambetti. Kelima orang ini mengupayakan empat hal dalam mengembangkan Arduino, yaitu: memiliki harga yang lebih murah; dapat digunakan pada berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, dan Max; bersifat sederhana, baik dari segi software maupun hardware, sehingga akan mudah dipelajari oleh semua orang bahkan oleh pemula atau orang awam; serta bersifat open source, baik untuk software maupun hardware.

     

    Jenis-Jenis Pemrograman Arduino

    Arduino terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa jenis Arduino.

    1. Arduino Uno

    Arduino Uno merupakan jenis Arduino yang paling banyak digunakan. Arduino jenis ini sangat disarankan bagi pemula karena terdapat sangat banyak referensi yang membahas mengenai Arduino Uno. Salah satu versi Arduino Uno adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3). Arduino ini menggunakan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Pemrograman dengan Arduino Uno ini cukup dilakukan menggunakan koneksi USB type A to type B, seperti yang digunakan pada USB printer.

    2. Arduino Due

    Tidak seperti Arduino Uno yang menggunakan ATMEGA, Arduino Due telah didukung dengan chip yang lebih tinggi, yaitu ARM Cortex CPU. Arduino Due memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Pemrograman Arduino Due dilakukan dengan menggunakan USB mikro, seperti yang terdapat pada beberapa handphone.

    3. Arduino Mega

    Arduino Mega memiliki kemiripan dengan Arduino Uno. Kedua jenis Arduino ini sama-sama menggunakan USB type A to type B untuk melakukan pemrogramannya. Namun, Arduino Mega menggunakan mikrokontroler atau chip yang lebih tinggi, yaitu ATmega2560, dengan pin I/O digital dan pin input analognya yang tentu juga lebih banyak dari Arduino Uno.

    Arduino Mega memiliki pin I/O sebanyak 54 buah digital I/O pin yang 15 pin di antaranya merupakan PWM, 16 pin analog input, serta 4 pin UART untuk serial port hardware. Selain itu, Arduino Mega juga dilengkapi dengan sebuah osilator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset. Hal tersebut menjadikan Arduino Mega memberikan peluang dalam rancang bangun sistem yang lebih besar.

    4. Arduino Leonardo

    Arduino Leonardo merupakan jenis Arduino yang menggunakan mikrokontroler berbasis ATmega32u4, yang dilengkapi dengan 20 digital pin input atau output, di mana 7 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 pin sebagai input analog. Selain itu, mikrokontroler Arduino Leonardo ini juga dilengkapi dengan 16 MHz kristal osilator, koneksi USB mikro, jack power suplai tegangan, ICSP header, dan tombol reset.

    Arduino Leonardo ini berbeda dengan jenis Arduino yang lainnya karena ATmega32u4 secara terintegrasi sudah terpasang atau memiliki komunikasi USB sehingga tidak lagi membutuhkan prosesor sekunder (tanpa chip ATmega16U2 sebagai konverter USB-to-serial). Hal tersebut membuat Arduino Leonardo tidak hanya dapat digunakan sebagai virtual (CDC) serial atau COM port, tetapi juga dapat digunakan sebagai mouse dan keyboard pada komputer yang dihubungkan. Cara untuk mengaktifkan pemrograman Arduino Leonardo ini cukup dilakukan dengan menghubungkan Arduino pada komputer melalui kabel USB atau menghubungkan power dengan adaptor AC-DC atau baterai.

    5. Arduino Nano

    Arduino Nano merupakan jenis Arduino yang menjadi versi mini dari Arduino Uno. Arduino Nano menggunakan mikrokontroler berbasis ATmega168 atau ATmega328, yang dilengkapi dengan 14 Pin I/O Digital dan 8 pin input analog, yang memiliki jumlah lebih banyak dari Arduino Uno. Bentuk yang kecil dan ringkas dari jenis Arduino ini membuat beberapa komponen penting harus terbuang, seperti jack DC dan socket USB tipe B. Komponen yang telah dibuang tersebut pun diganti dengan USB mikro.

    6. Arduino Mini

    Arduino Mini merupakan jenis Arduino dengan versi yang lebih sederhana dari Arduino Nano. Jenis Arduino yang memiliki ukuran sekitar 30 mm x 18 mm ini dilengkapi dengan komponen yang sama dengan Arduino Nano. Namun, Arduino Mini tidak memiliki USB mikro untuk mengunduh program sehingga pengguna Arduino Mini harus menggunakan pengunduh eksternal.

    7. Arduino Mikro

    Arduino Mikro merupakan jenis Arduino yang memiliki bentuk seperti Arduino Nano, tetapi dengan ukuran yang lebih panjang. Arduino Mikro memiliki jumlah pin yang lebih banyak dari Arduino Nano, yaitu sebanyak 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.

    8. Arduino Ethernet

    Arduino Ethernet merupakan jenis Arduino yang dilengkapi dengan koneksi jaringan LAN antara Board dengan komputer. Arduino Ethernet dilengkapi dengan pin I/O digital dan pin input analog yang sama dengan Arduino Uno.

    9. Arduino Fio

    Arduino Fio merupakan jenis Arduino yang memiliki bentuk lebih unik, terutama pada bagian socket-nya. Arduino Fio memiliki jumlah pin I/O digital dan input analog yang sama dengan Arduino Uno, tetapi Arduino Fio juga dilengkapi dengan Socket XBee. Socket XBee ini menjadikan Arduino Fio dapat digunakan untuk keperluan proyek yang berhubungan dengan wireless.

    10. Arduino LilyPad

    Arduino LilyPad merupakan jenis Arduino yang memiliki bentuk melingkar yang dirancang untuk proyek e-tekstil dan wearables projects. Arduino LilyPad dapat dijahit pada kain serta diberi aliran listrik, sensor, dan aktuator dengan benang konduktif. Arduino LilyPad menggunakan mikrokontroler yang berbasis pada ATmega32u4.

    Mikrokontroler Arduino ini dilengkapi dengan 9 pin input atau output digital, di mana 4 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 4 pin sebagai input analog. Selain itu, Arduino LilyPad juga dilengkapi dengan resonator 8 MHz, koneksi USB mikro, konektor JST untuk baterai LiPo 3.7V, dan tombol reset. Arduino LilyPad tidak hanya dapat digunakan sebagai port serial atau COM virtual (CDC), tetapi juga dapat digunakan sebagai mouse dan keyboard pada komputer yang dihubungkan. Pemrograman dengan Arduino LilyPad cukup dilakukan dengan menghubungkan Arduino pada komputer melalui kabel USB atau menyalakan dengan baterai untuk memulai.

    11. Arduino Eksplora

    Arduino Esplora merupakan jenis Arduino yang telah dilengkapi dengan Joystick, button, slider, sensor suhu, accelerometer, mikrofon, dan sensor cahaya. Arduino Esplora memiliki mikrokontroler yang sama dengan Arduino Leonardo, yaitu mikrokontroler berbasis ATmega32u4,dengan osilator 16 MHzcrystal dan koneksi USB mikro sehingga juga dapat digunakan sebagai mouse atau keyboard komputer.

    12. Arduino Robot

    Arduino Robot merupakan jenis Arduino yang memiliki paket komplit sebagai Arduino yang telah berbentuk robot. Arduino Robot telah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan segala komponen lain yang dibutuhkan untuk robot.

     

    Kelebihan Pemrograman Arduino

    Berikut adalah beberapa kelebihan dari pemrograman Arduino.

    1. Memiliki harga yang cukup murah.
    2. Memiliki perangkat yang berbasis open source.
    3. Memiliki bahasa pemrograman yang sederhana.
    4. Memiliki sistem operasi yang fleksibel.
    5. Dilengkapi dengan kumpulan paket koding (library) yang cukup lengkap.
    6. Memiliki bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
    7. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino.