Buku Ceramah

Jelajahi Buku Ceramah dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Ceramah Kocak Bikin Ngakak

Materi Tausiyah Ustadz Gaul

Tausiah Sesejuk Embun Tema Kemuslimahan

Kumpulan Khutbah & Ceramah Populer: Tema-tema Penting

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

gramedia best seller

Tentang Buku Ceramah

Jelajahi Buku Ceramah dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Buku ceramah berisi mengenai berbagai kumpulan teks ceramah yang dapat dibaca dan dipraktikkan oleh pembaca. Ceramah merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk membahas atau menyampaikan suatu pikiran, gagasan, atau informasi yang bersifat persuasif serta cukup penting untuk diketahui oleh khalayak ramai atau para pendengar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah diartikan sebagai pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

    Ceramah menjadi salah satu kegiatan yang sering kali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ceramah dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan, seperti kegiatan di sekolah, kantor, tempat ibadah, dan berbagai kegiatan formal lainnya. Sebagai kegiatan yang ditujukan untuk didengar oleh banyak orang, ceramah juga dilakukan melalui media elektronik atau komunikasi, seperti radio, televisi, dan internet, yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

    Ceramah dilakukan dengan mengangkat suatu pengetahuan, informasi, atau isu tertentu yang bersifat umum dan mencakup berbagai bidang. Orang yang melakukan ceramah atau disebut penceramah biasanya merupakan orang-orang yang ahli dan menguasai bidang dari informasi yang dibahas atau disampaikannya. Penceramah haruslah orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, seperti seorang pakar atau orang yang ahli di bidangnya.

    Unsur-Unsur Ceramah

    1. Penceramah

    Penceramah merupakan seseorang yang menyampaikan suatu pikiran, gagasan, atau informasi dalam kegiatan ceramah. Seorang penceramah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dan mumpuni terhadap informasi atau topik yang akan disampaikan kepada pendengar.

    2. Pendengar

    Pendengar merupakan orang-orang yang menerima dan menyimak informasi atau topik yang disampaikan oleh penceramah. Pendengar ceramah dapat mencakup masyarakat yang luas yang berasal dari berbagai golongan sesuai dengan tema atau topik yang disampaikan.

    3. Materi Ceramah

    Materi yang disampaikan dalam kegiatan ceramah berisi mengenai informasi, pengetahuan, atau isu tertentu yang bersifat umum dan mencakup berbagai bidang. Materi ceramah yang baik dapat membuat para pendengarnya tergugah dan tergerak untuk melakukan nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Sebelum disampaikan, materi ini hendaknya disusun secara sistematis agar pendengar dapat menerima dan menyimak isi materi dengan baik dan jelas.

    4. Metode Ceramah

    Dalam melakukan kegiatan ceramah terdapat berbagai metode atau cara yang dapat digunakan oleh seorang penceramah dalam menyampaikan materi ceramahnya. Beberapa metode ceramah yang dapat dilakukan oleh penceramah, yaitu:

    • Impromptu
      Impromptu merupakan metode ceramah yang dilakukan tanpa persiapan. Metode ini biasanya digunakan oleh penceramah yang sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
    • Menghafal
      Menghafal merupakan metode ceramah yang dilakukan melalui tahapan persiapan dengan menghafal materi ceramah yang akan disampaikan.
    • Membaca naskah
      Membaca naskah merupakan metode ceramah yang dilakukan dengan membawa naskah dari materi ceramah.
    • Ekstemporan
      Ekstemporan merupakan metode ceramah yang dilakukan dengan menuliskan pokok-pokok pikiran dari materi yang akan disampaikan sebagai catatan pengingat.

    5. Media Ceramah

    Media ceramah merupakan sarana atau alat yang digunakan oleh penceramah saat menyampaikan materi ceramah kepada pendengar. Di zaman sekarang ini, ceramah tidak hanya dilakukan secara secara langsung atau melalui tatap muka, tetapi juga dapat dilakukan secara tidak langsung dengan direkam dan disebarkan atau disiarkan melalui internet atau televisi.

     

    Pengertian Teks Ceramah

    Teks ceramah merupakan teks yang berisi mengenai informasi tentang sesuatu hal atau pengetahuan yang perlu disampaikan kepada masyarakat atau pendengar dengan tujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah. Teks ceramah berisi mengenai rangkaian atau uraian dari informasi yang akan disampaikan oleh penceramah

     

    Ciri-Ciri Teks Ceramah

    Teks ceramah memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lainnya. Berikut beberapa ciri dari teks ceramah.

    1. Berisi mengenai suatu hal yang akan dijelaskan atau disampaikan kepada masyarakat umum atau para pendengarnya yang dapat bermanfaat untuk memperluas dan menambah pengetahuan.
    2. Seseorang yang melakukan ceramah atau disebut penceramah biasanya merupakan seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan luas atau pakar dalam bidang yang disampaikan.
    3. Bersifat persuasif atau mengandung ajakan untuk mengubah perilaku atau melakukan tindakan sesuai dengan informasi yang disampaikan dalam ceramah.
    4. Mengandung argumen yang dapat menguatkan informasi atau topik yang disampaikan.
    5. Memiliki fakta dan data yang akan memperkuat informasi atau topik yang disampaikan.
    6. Umumnya menjadi keterampilan berbahasa satu arah karena penceramah bertugas menyampaikan informasinya di depan para pendengar, sedangkan pendengar bertugas menyimak apa yang disampaikan oleh penceramah.
    7. Terdapat komunikasi dua arah di antara penceramah dan pendengar saat dilakukan sesi tanya jawab atau diskusi.

     

    Tujuan Teks Ceramah

    Ceramah memiliki beberapa tujuan dalam penyampaian informasi atau topiknya. Berikut adalah beberapa tujuan dari kegiatan ceramah.

    1. Informatif (instruktif)

    Informatif atau instruktif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai suatu hal sehingga pendengar dapat mengerti dan memahami isi dari informasi tersebut dengan jelas dan benar.

    2. Persuasif

    Persuasif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan dengan mengajak pendengar untuk mengikuti atau melakukan apa yang disampaikan oleh penceramah agar terjadi suatu perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

    3. Argumentatif

    Argumentatif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan dengan memberikan pernyataan atau data yang dapat meyakinkan pendengar tentang suatu hal yang disampaikan dalam kegiatan ceramah.

    5. Deskriptif

    Deskriptif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan untuk menggambarkan atau melukiskan mengenai sebuah keadaan tertentu.

    5. Rekreatif

    Rekreatif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan untuk membuat para pendengar merasa terhibur dan gembira.

    6. Naratif

    Naratif merupakan kegiatan ceramah yang dilakukan untuk menceritakan sesuatu hal kepada para pendengar.

     

    Struktur Teks Ceramah

    Sama seperti teks lainnya, teks ceramah juga memiliki beberapa rangkaian atau struktur yang akan membangun teks hingga menjadi teks yang lengkap dan utuh. Rangkaian atau struktur teks ceramah terdiri dari pembuka, isi, dan penutup.

    1. Salam Pembuka

    Salam pembuka berisi mengenai sapaan penceramah kepada para pendengar. Salam pembuka menjadi ucapan yang mengawali kegiatan ceramah. Penceramah perlu menarik perhatian dari para pendengar melalui salam pembuka ini.

    2. Pembuka (Tesis)

    Pembuka (tesis) dari teks ceramah berisi mengenai pengenalan dari isu, masalah, pengetahuan, serta pandangan penceramah mengenai informasi atau topik yang akan disampaikan kepada pendengar. Bagian pembuka ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.

    3. Isi (Rangkaian argumen)

    Isi dari teks ceramah terdiri dari rangkaian argumen penceramah yang berkaitan dengan informasi atau topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian isi juga didukung dengan berbagai fakta dan data yang akan memperkuat argumen penceramah tersebut.

    5. Penutup (Penegasan kembali)

    Penutup dari teks ceramah berisi mengenai penegasan kembali dari apa yang disampaikan dalam isi teks ceramah. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan agar pendengar tidak keliru dalam memahami dan mengingat apa yang dimaksudkan dalam isi teks ceramah. Penutup juga perlu disampaikan agar ceramah dapat lebih terkenang dan lebih mempengaruhi pendengar. Bagian penutup juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai informasi atau topik yang disampaikan.

    5. Salam Penutup

    Salam penutup berisi mengenai ucapan salam dari penceramah kepada para pendengar yang mengakhiri informasi atau topik yang telah disampaikan.

     

    Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

    Teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.

    1. Banyak menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Contoh kata ganti orang pertama, yaitu saya, aku, kami. Contoh kata ganti orang kedua jamak, yaitu anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara, dan lainnya.
    2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan sesuai dengan informasi atau topik yang disampaikan. Misalnya, informasi atau topik yang membahas mengenai kebahasaan atau sastra maka istilah-istilah yang muncul meliputi, prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, dan lainnya.
    3. Menggunakan kata yang menunjukkan hubungan sebab akibat atau argumentasi. Contohnya, yaitu dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, sebab, untuk itu, dan lainnya.
    4. Sering menggunakan kata kerja mental atau kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon, seperti memprihatinkan, diharapkan, memperkirakan, berpendapat, berasumsi, mengagumkan, menyimpulkan, dan lainnya.
    5. Menggunakan kata persuasif atau kata yang dapat mengajak pendengar agar tertarik dan ikut melakukan sesuatu yang sesuai dengan topik yang disampaikan. Contoh kata persuasif, yaitu sebaiknya, diharapkan, hendaklah, perlu, seharusnya, dan lainnya.
    6. Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah untuk melarang atau meminta seseorang melakukan sesuatu, seperti jangan, coba pahami, dan lainnya.

     

    Langkah Menulis Teks Ceramah

    1. Menentukan Topik

    Dalam menyusun suatu teks, tentu topik menjadi hal pertama yang perlu ditentukan. Topik ceramah bisa didapatkan secara tidak sengaja, seperti saat membaca teks berita dan melalui isu atau kabar yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Namun, topik juga tetap harus ditentukan dan diolah dengan matang, tidak hanya asal mengambil tren terbaru saja. Beberapa contoh topik yang dapat diambil untuk teks ceramah, yaitu keterampilan, pelajaran, keahlian, minat, pengalaman pribadi, hobi, pendapat pribadi, dan biografi tokoh terkenal.

    2. Merumuskan Tujuan Ceramah

    Setelah berhasil menentukan topik, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan menentukan tujuan ceramah. Tujuan yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks ceramah untuk mengetahui alasan dan manfaat dari teks ceramah yang akan disampaikan. Tujuan ceramah terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum meliputi, ceramah informatif, ceramah persuasif, dan ceramah rekreatif (hiburan). Sementara itu, tujuan khusus merupakan rincian dari tujuan umum, seperti ilmu pengetahuan sosial untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan umum keahlian atau hobi, biografi BJ Habibie untuk tujuan umum biografi tokoh.

    3. Menyusun Kerangka Ceramah

    Kerangka teks ceramah berisi mengenai susunan atau rangkaian dari pokok-pokok yang akan dibahas dalam masing-masing struktur teks ceramah. Struktur ceramah yang meliputi, pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.

    Untuk menyusun kerangka teks ceramah yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya memuat kalimat pokok dari ketiga struktur teks, mengungkapkan maksud ceramah dengan jelas, setiap bagian kerangka hanya perlu memiliki satu gagasan pokok, dan setiap bagian kerangka harus tersusun secara logis. Dengan menyusun kerangka teks ceramah yang baik, materi ceramah selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik dan mudah.

    4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka

    Setiap kalimat pokok yang telah disusun dalam kerangka ceramah selanjutnya dikembangkan menjadi paragraf yang disusun dengan kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).

    Dalam menulis teks ceramah, bahan atau data yang akan disampaikan juga perlu dipelajari lebih mendalam. Bahan atau data teks ceramah perlu dikaji secara kritis, ditinjau kelayakannya terhadap para pendengar, ditinjau kembali bahan atau data yang mungkin akan menuai pro kontra, serta disusun secara sistematika. Selain itu, materi ceramah juga perlu dikuasai berdasarkan jalan pikiran yang logis