Buku Khutbah Jumat

Jelajahi Buku Khutbah Jumat dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap

Kumpulan Khotbah Jumat Pilihan untuk Setahun

Kumpulan Pilihan Terbaik Khutbah Jumat & Kultum Penyejuk Jiwa

Materi Khutbah Jumat Jaman Now

Super Lengkap dan Praktis Khutbah Jumat dan Hari-Hari Besar Islam Sepanjang Tahun

Khutbah Jumat Penyejuk Hati

Khutbah Jum`at Praktis

Khutbah Nabi

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

gramedia best seller

Tentang Buku Khutbah Jumat

Jelajahi Buku Khutbah Jumat dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Khotbah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan nasihat dan pesan yang berhubungan dengan ketakwaan. Secara umum, khotbah berkaitan erat dengan sah dan sunnahnya pelaksanaan suatu ibadah. Karena itu, dalam penyampaiannya khotbah harus disertai dengan berbagai syarat dan rukun tertentu agar menjadi sah dan diterima. Pelaksanaan khotbah yang tidak sah atau tidak diterima akan mempengaruhi pelaksanaan ibadah yang menyertainya. Beberapa contoh khotbah yang mengiringi atau berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, yaitu khotbah Jumat, khotbah Idul Fitri, khotbah Idul Adha, khotbah salat gerhana (Khusuf), dan khotbah nikah. Berbagai jenis khotbah tersebut memiliki ketentuannya masing-masing. Pelaksanaan khotbah yang selalu dilakukan secara rutin dalam setiap minggunya adalah khotbah Jumat. Berikut adalah penjelasan mengenai khotbah Jumat.

     

    Pengertian Khotbah Jumat

    Khotbah adalah kegiatan dakwah yang dilakukan dengan mengajak orang lain untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pesan keagamaan lainnya yang diiringi dengan rukun dan syarat tertentu. Khotbah secara bahasa dapat diartikan sebagai perkataan yang disampaikan di atas mimbar. Menurut Abdul Jalil Syibli, khotbah merupakan seni berpidato di depan banyak orang dengan menyampaikan perkataannya secara langsung sehingga membuat para pendengarnya merasa puas dengan apa yang disampaikan. Kata khotbah berasal dari bahasa Arab dari kata mukhathabah yang yang memiliki arti pembicaraan. Kemudian ada pendapat yang mengatakan bahwa kata khotbah berasal dari kata al-khatbu yang memiliki arti perkara besar yang diperbincangkan. Kata tersebut diambil karena orang-orang Arab tidak berkhotbah atau memperbincangkan sesuatu, kecuali pada perkara yang besar.

    Berdasarkan berbagai pengertian khotbah di atas, dapat diartikan bawah khotbah Jumat adalah perkataan yang disampaikan atau diperbincangkan saat pelaksanaan salat Jumat. Dalam kamus istilah fiqih, khotbah Jumat diartikan sebagai pidato, ceramah, atau perkataan yang mengandung mau’izah dan tuntutan ibadah diucapkan oleh khatib dengan memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh syara’ untuk memberikan pengertian kepada hadirin. Menurut Syekh Abdurrahman As-Sudais, khotbah Jumat merupakan kata-kata pilihan dengan susunan kata yang baik dan kuat pengaruhnya dengan tujuan mengajak manusia pada kebaikan dan mencegah mereka melakukan kemungkaran yang sesuai dengan hukum islam, demi mewujudkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

    Khotbah Jumat termasuk dalam rukun salat Jumat. Orang yang menyampaikan atau memberikan khotbah disebut dengan khatib. Khotbah Jumat disampaikan orang seorang khatib secara monolog atau dalam bentuk komunikasi satu arah. Jamaah hanya perlu mendengarkan perkataan khatib dengan khidmat tanpa ada kesempatan untuk melakukan tanya jawab atau diskusi. Dalam pelaksanaan salat Jumat, khotbah biasanya memiliki berbagai macam tema atau materi yang berhubungan dengan berbagai masalah dalam Islam. Materi khotbah Jumat dalam setiap Jumat umumnya akan berganti atau berbeda-beda. Semua materi khotbah yang disampaikan diharapkan dapat menjadi pencerahan dan memberikan motivasi kepada jamaah untuk menjadi manusia yang lebih baik. Khotbah menjadi salah satu bentuk pengingat Allah. Khotbah dalam pelaksanaan salat Jumat sesungguhnya memiliki sifat sunnah. Khotbah menjadi sebuah syiar agama Islam yang tidak pernah ditinggalkan sejak salat Jumat disyariatkan.

     

    Tujuan Khotbah Jumat

    Khotbah Jumat memiliki beberapa tujuan, yang meliputi:

    1. Meningkatkan ketakwaan para jamaah
    2. Mengajarkan ilmu agama Islam
    3. Memotivasi jamaah untuk giat beramal dan melakukan kebaikan
    4. Membujuk dan merayu jamaah untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
    5. Menjawab berbagai kejadian terkini
    6. Mengubah pemikiran jamaah menuju kebiasaan Islamiah
    7. Mempengaruhi dan meyakinkan jamaah pada kebenaran islam
    8. Memberikan informasi mengenai kejadian terkini yang terjadi dalam dunia Islam

     

    Rukun Khotbah Jumat

    Terdapat beberapa rukun yang wajib dipenuhi dalam pelaksanaan khotbah salat Jumat. Di antaranya, yaitu:

    1. Membaca hamdalah pada kedua khotbah
    2. Membaca syahadat dan sholawat kepada Nabi Muhammad di kedua khotbah
    3. Mengajak jamaah untuk bertakwa dalam kedua khotbah
    4. Membaca ayat Al-Qu’ran pada salah satu khotbah
    5. Membaca doa memohon ampunan untuk kaum muslimin pada khotbah kedua

     

    Syarat Khotbah Jumat

    Terdapat beberapa syarat dalam pelaksanaan khotbah Jumat. Di antaranya, yaitu:

    1. Khotbah Jumat dilakukan setelah matahari tergelincir (masuk waktu zuhur)
    2. Khatib menyampaikan khotbah dengan berdiri jika mampu
    3. Diawali dengan membaca niat
    4. Khatib duduk di antara dua khotbah
    5. Khotbah disampaikan dengan suara keras dan jelas agar dapat didengar oleh jamaah
    6. Khotbah disampaikan secara tertib
    7. Antara khotbah dan salat Jumat tidak boleh diselingi dengan waktu yang lama

     

    Sunah Khotbah Jumat

    Selain rukun dan syarat, khotbah Jumat dalam pelaksanaannya juga memiliki beberapa tata cara yang bersifat sunnah. Berikut adalah beberapa sunah khotbah Jumat.

    1. Khotbah hendaknya dilakukan di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi. Hal tersebut memiliki maksud agar para jamaah dapat mendengar suara khatib dengan lebih jelas.
    2. Khatib memulai khotbah dengan mengucap salam.
    3. Khotbah disampaikan dengan bahasa yang jelas, sederhana, tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu pendek.
    4. Khatib membaca surah Al-lkhlas saat duduk di antara dua khotbah.
    5. Tertib dalam melaksanakan rukun khotbah.
    6. Jamaah hendaknya mendengarkan khotbah dengan khidmat. Menurut pendapat beberapa ulama, berbicara ketika mendengarkan khotbah hukumnya haram.

     

    Hal yang Makruh Dilakukan dalam Khotbah Jumat

    Berikut adalah beberapa hal yang makruh dilakukan dalam khotbah.

    1. Khatib meninggalkan seluruh sunah khotbah.
    2. Khatib menyampaikan khotbah yang mengandung pernyataan yang dapat memecah belah persatuan umat.
    3. Khatib menyampaikan materi khotbah yang terlalu panjang atau terlalu pendek.
    4. Jamaah bermain-main saat khatib sedang melakukan khotbah, seperti memotong kuku dan memainkan sesuatu yang ada di tempat salat.
    5. Jamaah berbicara ketika khatib menyampaikan khotbah.
    6. Imam atau jamaah memejamkan mata tanpa suatu alasan saat khatib sedang menyampaikan khotbah (menurut ulama mazhab Syafi’i).
    7. Khatib dalam melakukan khotbah membelakangi para jamaah.

     

    Adab Khotbah Jumat

    Dalam menyampaikan khotbah salat Jumat, terdapat adab-adab perlu diperhatikan oleh seorang khatib. Beberapa di antaranya, yaitu:

    1. Berdiri

    Seorang khatib yang mampu berdiri disyaratkan untuk berdiri dalam menyampaikan khotbah Jumat, dengan sesekali duduk di antara dua khotbah. Ibnu Umar R.A. mengatakan bahwa Nabi Muhammad melakukan khotbah di hari Jumat dengan berdiri, kemudian beliau duduk, lalu kemudian beliau berdiri lagi. Hal tersebut dilakukan oleh para khatib dari zaman ke zaman.

    2. Memberikan Salam

    Khatib khotbah Jumat disunnahkan untuk mengucapkan salam ketika menaiki mimbar khotbah. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ibnu Umar R.A. dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad memberikan salam saat menaiki mimbar khotbah masjid dengan menghadap kepada para jamaah salat Jumat yang hadir.

    3. Memenuhi Rukun dan Syarat Khotbah

    Dalam menyampaikan khotbah Jumat, seorang khatib harus memenuhi rukun dan syarat khotbah.

    4. Duduk pada Anak Tangga Mimbar

    Khatib dalam melakukan khotbah Jumat disunnahkan untuk duduk di atas mimbar. Hal tersebut juga telah dijalankan oleh Nabi Muhammad.

    5. Mengeraskan Suara

    Khatib disunnahkan untuk mengeraskan suaranya pada saat menyampaikan khotbah Jumat. Selain itu, khatib juga disunnahkan untuk memendekkan khotbah yang disampaikan sehingga tidak terlalu panjang dan bertele-tele.

    6. Khotbah Memperbincangkan Urusan Kaum Muslimin

    Khotbah yang disampaikan akan lebih baik jika memperbincangkan urusan yang dihadapi oleh kaum muslimin. Khatib perlu mengaitkan materi atau isi dari khotbah Jumat dengan problematika atau permasalahan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

    7. Khatib Boleh Memberikan Isyarat dengan Telunjuk

    Khatib khotbah Jumat diperbolehkan untuk memberikan isyarat dengan menggunakan telunjuk saat berdoa. Hal tersebut dilakukan mengingat Nabi Muhammad juga pernah melakukannya.

     

    Syarat Khatib

    Khatib Khotbah Jumat harus memenuhi beberapa syarat berikut ini.

    1. Muslim, Laki-Laki, dan Balig

    Seorang khatib harus memiliki jenis kelamin laki-laki arena salat Jumat hanya diwajibkan bagi laki-laki. Selain itu, khatib juga harus seorang muslim yang telah balig karena khotbah merupakan bentuk ajakan atau seruan kepada orang lain untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan.

    2. Taat Ibadah serta Tidak Suka Berbuat Tercela dan Dosa

    Seorang khatib memiliki tugas untuk mengajak orang lain meningkatkan ketakwaan dan keimanannya. Karena itu, seorang khatib harus mencerminkan perilaku orang yang takwa dan beriman yang tidak suka berbuat tercela dan taat beribadah. Dengan begitu, orang lain akan merasa tertarik dan tergugah hatinya untuk mengikuti ajakan khatib.

    3. Berakal Sehat

    Seorang khatib harus memiliki akal pikiran yang sehat. Orang yang tidak memiliki akal pikiran yang sehat tidak layak untuk menjadi seorang khatib. Beberapa keadaan yang termasuk ke dalam orang yang tidak sehat akal pikirannya, yaitu orang mabuk, orang gila, dan orang pikun.

    4. Suci dari Hadas dan Najis

    Seorang khatib harus dalam keadaan yang suci dari hadas dan najis, baik badan maupun pakaian. Hal ini sama seperti syarat dalam ibadah salat. Jika telah melakukan hadas kecil, khatib harus melakukan wudhu terlebih dahulu sebelum melakukan khotbah. Sedangkan jika telah melakukan hadas besar, khatib harus mandi besar untuk bersuci dari hadas tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan khotbah.

    5. Menutup Aurat

    Seorang khatib harus menutup auratnya saat melakukan khotbah. Laki-laki memiliki batas aurat antara pusar dan lutut. Akan tetapi, seluruh umat Islam dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang lengkap dan tertutup, baik untuk khatib maupun jamaah salat Jumat. Di Indonesia, para jamaah salat Jumat biasa menggunakan beberapa potong pakaian, seperti sarung dan baju koko. Selain itu, juga terdapat cukup banyak jamaah yang menggunakan sorban atau peci.

     

    Isi Materi Khotbah

    Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan isi materi khotbah Jumat.

    1. Mengandung Motivasi

    Isi materi khotbah Jumat perlu mengandung motivasi dan peringatan bagi manusia. Isi materi khotbah yang disampaikan diharapkan dapat membuat para jamaah yang hadir senantiasa lebih mengingat Allah.

    2. Memuji Nama Allah

    Khotbah biasa dilakukan dengan diawali bacaan hamdalah, memuji nama Allah, dan sholawat kepada Nabi Muhammad. Segala sesuatu tentu akan lebih baik jika diawali dengan memuji nama Allah dan melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad. Nabi Muhammad juga mengawali khotbahnya dengan memuji nama Allah dan bersholawat. Kemudian, beliau melengkapinya dengan membaca dua kalimat syahadat dan sebuah surah Al-Qu’ran yang lengkap.

    3. Menyampaikan Nasihat

    Menyampaikan nasihat kepada para jamaah menjadi tujuan utama dari khotbah Jumat. Dapat dikatakan bahwa nasihat merupakan ruh dalam pelaksanaan khotbah Jumat. Nasihat dapat diambil dari dalam Al-Qur’an. Nasihat yang diambil dalam Al-Qur’an dapat berisi mengenai ajaran untuk menunaikan segala hal yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Nasihat tersebut dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai sumber surah atau ayat dalam Al-Qur’an.