Pendidikan

Silabus : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Pedoman & Komponennya

Silabus adalah
Written by Gilang P

Silabus adalah – Silabus sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki oleh guru. Silabus ini juga wajib digunakan sebagai sarana untuk memudahkan pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi, secara otomatis setiap guru ini kemudian akan menjadikan silabus ini sebagai pedoman penyusunan rencana kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran.

Jadi, apakah silabus itu? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.

Pengertian Silabus

Silabus adalah

Kompasiana

Silabus adalah suatu perangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian yang disusun secara sistematis dan memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk kemudian mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Adapun tujuan dari silabus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ialah diantaranya mempermudah, memperlancar, serta meningkatkan hasil proses belajar-mengajar dan menyusun berbagai rencana pembelajaran secara profesional, yang sistematis dan berdaya guna.

Dengan demikian guru akan melihat, menganalisis, mengamati, serta memprediksi berbagai program pembelajaran tentang berbagai kerangka kerja yang terencana dan logis .

Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Pedoman Silabus

Silabus bermanfaat sebagai pedoman penyusunan buku siswa yang kemudian memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, serta evaluasi pembelajaran. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran ini maka setiap kajian mata pelajaran, atau pengelolaan kegiatan pembelajaran serta pengembangan penilaian dari hasil pembelajaran.

Sebagai alat aktualisasi kurikulum secara operasional maka pada suatu tingkat satuan pendidikan akan memudahkan guru dalam melakukan berbagai pembelajaran. Sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut.

Mulai dari pengelolaan kegiatan pembelajaran, perencanaan serta pengembangan penilaian. Sebagai sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran terdapat suatu Standar Kompetensi atau satu Kompetensi Dasar.

Pedoman Silabus

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan silabus serta manfaatnya, berikut ini diantaranya pedoman penyusunan silabus. Kompetensi yang direncanakan haruslah konkret, jelas, serta mudah untuk dipahami.

Selain itu juga dibutuhkan isi yang fleksibel dan lebih sederhana. Pengembangannya sendiri bersifat utuh, menyeluruh dan jelas dalam hal pencapaiannya. Harus terdapat koordinasi dengan komponen pelaksana program sekolah agar kemudian tidak mengganggu jam pelajaran yang lain.

Komponen Silabus

Secara garis besar, silabus kemudian mencakup berbagai kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, serta berbagai kegiatan pembelajaran. Hubungan logis di antara berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran sendiri adalah langkah yang harus dipersiapkan untuk kemudian mencapai standar kompetensi lulusan. Beberapa komponen yang harus ada dalam silabus sebagai berikut.

Silabus adalah

Bimbinganguru.com

1. Identitas Mata Pelajaran

Memuat informasi mengenai mata pelajaran apa yang akan diajarkan pada satuan kelas dan pendidikan.

2. Identitas Sekolah

Identitas Sekolah, yang memuat nama satuan kelas dan pendidikan.

3. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti (KI) sebagai suatu gambaran mengenai kompetensi dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh para peserta didik pada jenjang sekolah, kelas, serta mata pelajaran.

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau berbagai program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar.

Kompetensi inti ini kerap berbentuk terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh para peserta didik dan dinyatakan serta menyelesaikan pendidikan pada satu satuan pendidikan tertentu. Kompetensi Inti ini juga mencakup beberapa dimensi, diantaranya:

  • Suatu Sikap spiritual
  • Suatu Sikap sosial
  • Pengetahuan
  • Keterampilan

Keempat dimensi ini sendiri dirancang sebagai pengintegrasi muatan dalam pembelajaran, mata pelajaran, serta program dalam mencapai suatu Standar Kompetensi Lulusan.

4. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar (KD), sebagai suatu kemampuan spesifik yang mencakup pengetahuan, sikap serta keterampilan terkait mata pelajaran dan muatan. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dalam mencapai berbagai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik dalam melalui berbagai pembelajaran.

Kompetensi dasar ini sendiri berisi sejumlah kemampuan yang wajib dikuasai peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam pelajaran. Pada setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat juga unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam materi dan kata kerja. Kompetensi Dasar ini sendiri berisi sikap, pengetahuan, serta keterampilan yang bersumber pada berbagai  kompetensi inti yang harus dikuasai oleh para peserta didik.

5. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi sebagai suatu perilaku yang dapat diukur atau diamati untuk kemudian menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi sendiri diantaranya adalah ukuran, karakteristik, ciri-ciri, serta suatu proses yang menggambarkan ketercapaian dari Kompetensi Dasar.

Indikator ini kemudian dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur juga dengan mengidentifikasi, menyimpulkan, mempraktikkan, menghitung, membedakan, menceritakan, mendeskripsikan, serta mendemonstrasikan.

Guru juga dapat mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua atau lebih indikator pencapaian hasil belajar sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar ini. Indikator tersebut juga merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku dan dapat diukur serta mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap.

6. Materi Pokok

Materi Pokok, yang memuat fakta, konsep, prinsip, serta berbagai prosedur yang relevan, dan ditulis dalam butir-butir yang sesuai dengan berbagai rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7. Pembelajaran

Pembelajaran, sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu peserta didik dan pendidik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Penilaian, sebagai suatu proses pengumpulan dan pengolahan informasi dalam menentukan berbagai pencapaian serta hasil belajar dari peserta didik.

8. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dalam suatu mengembangkan Silabus Kurikulum 2013 kemudian dapat dilakukan melalui suatu pendekatan saintifik. Selain itu terdapat juga berbagai model pembelajaran serta strateginya, yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan mata pelajaran yang akan dicapai dalam waktu pembelajaran tersebut.

9. Alokasi Waktu

Alokasi Waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam suatu struktur kurikulum untuk satu tahun atau satu semester.

10. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dapat berupa buku, media cetak atau media elektronik, alam sekitar serta berbagai sumber belajar lainnya yang relevan.

Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Suatu Silabus kemudian akan dikembangkan melalui beberapa langkah-langkah berikut ini:

1. Mengkaji Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

Hal-hal yang seharusnya diperhatikan dalam mengkaji KI dan KD adalah sebagai berikut:

  • Urutan KI dan KD ini sendiri didasarkan berdasarkan kepada suatu hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dengan Standar Isi.
  • Keterkaitan antara kompetensi inti dengan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi materi pokok pelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi suatu materi pokok dalam suatu pencapaian kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

  • Potensi peserta didik.
  • Relevansinya dengan suatu karakteristik daerah, intelektual, emosional, tingkat perkembangan fisik, sosial, serta spiritual dari peserta didik.
  • Kebermanfaatan bagi para peserta didik.
  • Struktur dari suatu keilmuan.
  • Aktualitas, serta kedalaman, dan keluasan dari suatu materi pembelajaran.
  • Relevansi yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
  • Alokasi waktu

3. Mengembangkan Kegiatan

Hal-hal yang harus diperhatikan pada suatu pengembangan kegiatan pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Kegiatan pembelajaran ini kemudian disusun dengan tujuan memberi bantuan pada para pendidik, khususnya pada para guru, agar dapat melaksanakan berbagai proses pembelajaran secara profesional.
  • Kegiatan pembelajaran ini berisi rangkaian kegiatan yang harus dilakukan para peserta didik dan harus dilakukan secara berurutan untuk dapat mencapai beragam kompetensi dasar.
  • Penentuan berbagai urutan kegiatan pada pembelajaran yang harus sesuai dengan hierarki konsep berisi materi pembelajaran.
  • Rumusan pernyataan pada suatu kegiatan pembelajaran minimal yang mengandung dua unsur penciri dan mencerminkan berbagai pengelolaan pengalaman belajar para siswa, yaitu diantaranya kegiatan siswa serta

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Indikator sebagai sebuah penanda pencapaian suatu kompetensi dasar yang ditandai juga oleh perubahan perilaku dan dapat diukur. Di dalamnya mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.

Indikator ini juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, mata pelajaran, potensi daerah dan dirumuskan dalam suatu kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indikator ini juga digunakan sebagai dasar dalam penyusunan berbagai alat penilaian.

5. Menentukan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar para peserta didik yang dilakukan berdasarkan kepada indikator yang sudah ditetapkan sebelumnya. Penilaian ini juga dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis dan lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan produk, penggunaan portofolio, serta penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam suatu penilaian adalah sebagai berikut.

  • Penilaian yang diarahkan untuk mengukur suatu pencapaian kompetensi.
  • Penilaian dengan acuan kriteria yang didasarkan pada apa yang dilakukan oleh apra peserta didik setelah mengikuti berbagai proses pembelajaran, dan dalam menentukan posisi seseorang dalam suatu
  • Sistem yang direncanakan ialah suatu sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti setiap indikator akan dianalisis untuk dapat menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta mengetahui berbagai kesulitan siswa.
  • Hasil penilaian ini dianalisis untuk menentukan berbagai tindak lanjut. Tindak lanjut ini sendiri berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagi para peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah kriteria ketuntasan, serta program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
  • Sistem penilaian juga harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang telah ditempuh siswa dalam suatu proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran dilakukan menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi juga harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses), diantaranya adalah teknik wawancara, maupun produk atau hasil suatu observasi lapangan berupa berbagai informasi yang dibutuhkan.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu, pada suatu kompetensi ini didasarkan kepada jumlah minggu efektif serta alokasi waktu yang dibutuhkan oleh pada setiap mata pelajaran per minggu dengan sebelumnya mempertimbangkan sejumlah keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, kompetensi dasar, serta berbagai tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang seharusnya dicantumkan pada suatu silabus ini diantaranya adalah perkiraan waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam menguasai berbagai kompetensi dasar para peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar sebagai suatu rujukan, objek dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, berupa media cetak serta media elektronik, narasumber, lingkungan fisik, lingkungan alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar ini juga didasarkan kepada standar kompetensi serta kompetensi dasar juga materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta indikator pencapaian kompetensi.

Buku-Buku Terkait Silabus

1. Panduan Praktis Menyusun Silabus, RPP, dan Penilaian Hasil Belajar

Silabus adalah

Kurikulum 2013 mengalami berbagai perubahan dan dinamika sejak diluncurkan, sehingga sebagian guru mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut. Oleh karena itu, guru membutuhkan panduan menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai instrumen penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran.

Buku ini menguraikan secara lugas teknik penyusunan silabus dan RPP yang memuat keterampilan berpikir kritis, penyelesaian masalah, berkolaborasi, serta berkomunikasi. Di dalamnya juga dibahas teknik penguatan pendidikan karakter, menumbuhkan semangat literasi, serta mengasah higher order thinking skills.

Bagi kalangan pendidik, buku ini sangat penting sebagai referensi untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakannya, hingga menilai hasil belajar peserta didik. Sertakan pula contoh silabus, RPP, panduan penilaian, dan model-model pembelajaran yang mudah dipahami serta diterapkan. Baca buku ini hingga tuntas untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan!

2. Jurnalistik Asyik: Panduan Praktis Belajar Menulis Berita

Silabus adalah

Sering kali orang salah mengira, bahwa mempelajari ilmu jurnalistik hanya sekadar menjadi “tukang buat berita”. Padahal dengan mempelajari ilmu jurnalistik, kita bisa menata cara berpikir dalam memandang peristiwa dan bertindak penuh pertimbangan dalam menyeleksi, memproduksi, serta mendistribusikan informasi.

Mempelajari ilmu jurnalistik juga bisa menjadi metode melatih logika dan karakter, serta belajar berpikir kritis dan objektif. Tidak semua berita bersifat menarik. Sebaliknya, tidak semua isu menarik cukup penting untuk diberitakan.

Buku Jurnalistik Asyik: Panduan Praktis Belajar Menulis Berita memaparkan proses menjadikan sebuah berita penting dan menarik. Buku ini menjelaskan cara memilih sudut pandang dari beberapa unsur berita sehingga memiliki nilai berita tinggi, serta menguraikan tahapan membuat jenis-jenis berita sesuai dengan struktur penulisannya.

Selain itu, buku ini merupakan serangkaian tulisan yang memadukan refleksi filosofis, serta sekaligus petunjuk praktis bagi siapa saja yang ingin lebih memahami dan mendalami jurnalistik dengan langsung mempraktikkannya. Karena jurnalistik itu asyik!

3. Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Silabus adalah

Guru merupakan profesi yang mengharuskan adanya kemahiran atau kecakapan spesifik dalam menghasilkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan orang lain.

Suatu profesi harus mempelajari atau menguasai bidang tertentu, melibatkan aktivitas intelektual, dipersiapkan secara profesional, membutuhkan proses pendidikan dan pelatihan yang kesinambungan, lebih mengutamakan kepentingan dan layanan publik daripada individu dan pribadi, terwadahi dalam organisasi profesi, dan menjanjikan jenjang karir yang permanen.

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 memberi amanat bahwa guru memiliki kegiatan pokok, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih anak, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok.

Bagaimana standar guru? Kompetensi apa yang harus dimilikinya? Bagaimana mengembangkan profesi guru? Buku ini secara tuntas memaparkan tentang profesi dan profesionalisme guru, kualifikasi dan kompetensi guru serta bagaimana karier dan pengembangan profesionalisme guru.

Setelah membaca buku ini Anda akan memahami bahwa keberadaan profesi guru sangat penting untuk diperhatikan serta ditingkatkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya.

4. Guruku Panutanku

Silabus adalah

Guru membentuk karakter dan membangun jiwa para siswanya. Sayangnya, sering kali kita tidak menyadari, ketika guru berdiri di depan kelas, bukan hanya ilmu yang tertransfer kepada siswa, melainkan juga nilai-nilai kehidupan yang dihayatinya. Guru menjadi panutan bagi para siswanya.

Buku ini menyingkap pengaruh guru dalam membentuk pandangan hidup para siswanya, serta menganalisis penyebab anak-anak kita sedemikian kuat terpengaruh oleh guru mereka. Buku ini penting bagi kita, para guru dan orang tua, yang peduli pada pendidikan karakter dan pendidikan nilai bagi anak-anak remaja kita.

Demikian ulasan mengenai silabus yang bisa Grameds ketahui lebih dalam dengan membaca buku-buku terkait yang telah direkomendasikan. Buku-buku tersebut bisa Grameds dapatkan di Gramedia.com. Gramedia selalu mmeberikan produk-produk terbaik agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

BACA JUGA:

  1. Pengertian Kurikulum dan Fungsinya dalam Dunia Pendidikan
  2. Landasan, Model, Prinsip Pengembangan Kurikulum
  3. Pengertian AKM: Tujuan, Konsep, dan Komponen
  4. Tujuan, Unsur, Landasan, Asas, dan Lingkungan Pendidikan
  5. Jenis, Pengelolaan, dan Konsep Sekolah Efektif
  6. Rekomendasi Buku Tentang Pendidikan

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.