Biologi

Mengenal Serat Hewan dan Jenis-Jenis Serat Lainnya

Serat Hewan
Written by Nandy

Pengertian Serat Hewan – Serat hewan adalah serat alami yang sebagian besarnya terdiri atas protein tertentu. Serat dapat berupa serat alami dan serat sintetis. Serat sintetis dapat  dari bahan  plastik. Serat alami dapat berupa dari tumbuhan dan hewan. Serat hewan merupakan lapisan serat yang biasanya dimanfaatkan manusia untuk bahan tekstil dan kerajinan.

Serat hewan yang umum digunakan di dunia manufaktur maupun pemintal tangan adalah serat wol dari domba domestik dan sutra. Dan serat yang sangat populer adalah serat alpaka dan mohair dari kambing Angora. Serat yang tidak biasa seperti wol Angora dari kelinci dan Chiengora untuk produksi massal. Dan tidak semua serat hewan memiliki sifat yang sama, bahkan dalam suatu spesies pun seratnya juga tidak konsisten.

Serat Hewan

Unsplash.com/Tanner Yould

Merino merupakan wol yang sangat lembut dan halus, semenatara Cotswold lebih kasar. Tetapi merino dan Cotswold adalah jenis domba. Perbandingan ini dapat dilanjutkan pada tingkat mikroskopis, membandingkan diameter dan struktur serat. Dengan serat hewani, dan serat alami secara umum, serat individu terlihat berbeda, sedangkan semua serat sintetis terlihat sama. Ini memberikan cara mudah untuk membedakan antara serat alami dan serat sintetis di bawah mikroskop.

Untuk serat hewan yang banyak disukai berasal dari  negara-negara Eropa. Serat hewan yang biasanya digunakan adalah bulunya. Serat tersebut bersifat halus dan lembut. Kenyamanan, keelastisan, kelenturan, keindahan mempengaruhi nilai jual. Nilai jual tinggi pada serat tentunya berdasarkan dari kualitas barang itu. Serat hewan juga bisa menjadi bahan dengan harga yang fantastik, hal itu karena kualitas yang dimiliki serat hewan yang tentunya tinggi. Semakin tinggi kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai jualnya.

Serat hewan dimanfaatkan untuk bahan tekstil berupa jaket tebal, halus dan lembut. Masyarakat di negara negara Eropa  sangat membutuhkan serat ini karena disana udaranya dingin. Klasifikasi serat dari hewan diantaranya  adalah serat dari stapel dan serat dari filamen.

Jenis-jenis Serat

Serat alami adalah serat yang dihasilkan oleh tanaman, hewan dan proses geologi. Serat jenis ini bisa mengalami pelapukan. Serat alami bisa digolongkan ke dalam beberapa jenis serat, yaitu:

1. Serat tumbuhan

Serat tumbuhan merupakan bahan yang mirip dengan benang dan apabila berasal dari tumbuhan, maka disebut sebagai serat tumbuhan. Serat tumbuhan juga dikenal sebagai serat alami, karena serat ini diperoleh dari tumbuhan. Macam-macam bahan serat alami dari tumbuhan bisa dimanfaatkan para pengrajin untuk diproduksi menjadi suatu kerajinan.

Serat alami yang berasal dari tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat, yaitu serat dari biji, batang, daun dan juga buah. Serat tumbuhan biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan terkadang juga mengandung lignin. Berikut beberapa contoh dari serat jenis alami, yaitu katun dan serat alami.

a. Serat Rami

Serat rami adalah serat tumbuhan yang asalnya dari tanaman Boehmeria nivea. Serat tumbuhan ini sudah lama digunakan di negara Tiongkok sebagai bahan untuk membungkus mayat. Sedat ini biasanya bermanfaat sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan kanvas dan tali temali.

Tak hanya itu, serat ini juga bermanfaat sangat penting di Jepang, karena sebagai bahan baku pembuatan baju Kimono. Di Indonesia, serat rami sudah berkembang sejak masa Kolonial Belanda. Berikut ciri-ciri dari serat rami, yaitu:

    • Memiliki warna yang sangat putih dan juga bersih
    • Tidak berubah warnanya meskipun terkena sinar matahari
    • Memiliki ketahanan dari bakteri dan jamur
    • Memiliki tekstur yang lentur dan sangat nyaman dipakai

b. Serat Abaka

Serat abaka merupakan serat yang dihasilkan dari Musa textilis, yaitu merupakan salah satu tumbuhan yang mirip dengan tumbuhan pisang dan asalnya dari negara Filipina. Serat abaka juga dikenal dengan sebutan Manila.

Manfaat dari serat tumbuhan abaka cukup banyak. Biasanya masyarakat Filipina menggunakan serat ini sebagai bahan baku dari kerajinan maupun pembuatan pakaian ningrat atau keluarga terhormat di Filipina. Terdapat beberapa ciri-ciri dari serat abaka, yaitu:

    • Memiliki warna putih sampai kuning gading
    • Terdapat juga yang berwarna krem sampai cokelat muda
    • Terdapat pula yang berwarna kehitam-hitaman.

c. Serat Urena

Serat urena merupakan serat yang dihasilkan dari tumbuhan Urena lobata. Manfaat serat urena sebagai bahan dasar keperluan rumah tangga, seperti dalam pembuatan karung. Serat ini memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

    • Memiliki warna putih sedikit krem dan berkilau
    • Memiliki tekstur halus nan lembut
    • Sangat lentur

d. Serat Sunn

Serat sunn merupakan serat yang dihasilkan  dari tanaman Crotalaria Juncea dan merupakan yang paling banyak dihasilkan di India dan juga Pakistan. Manfaat serat ini sebagai bahan baku pembuatan  jala, kertas, karung dan juga tali-temali. Berikut ciri-ciri dari serat sunn, yaitu:

    • Seratnya memiliki warna yang sangat muda dan berkilau
    • Serat sunn cukup tahan dari jamur dan mikroorganisme
    • Memiliki tekstur yang cukup kuat

e. Serat Kenaf

Serat kenaf merupakan serat dari batang tumbuhan Hibiscus Cannabinus dan paling banyak ditemukan di India dan Pakistan. Luar batangnya memiliki tekstur lebih kasar dibandingkan dalam batangnya. Berikut ciri-ciri dari serat kenaf, yaitu:

    • Memiliki warna coklat muda
    • Mengandung selulosa tinggi
    • Sebagai bahan dasar kertas

2. Serat Kayu

Serat kayu merupakan serat yang asalnya dari tumbuhan berkayu. Serat kayu memiliki tekstur keindahan yang lain dari lainnya. Berikut beberapa contoh dari serat kayu, yaitu: Serat Kayu Jati, serat kayu mahoni, serat kayu sonokeling, serat kayu sungkai, serat kayu ulin, serat kayu akasia, serat kayu sengon, serat kayu pinus, dan juga serat kayu kamper.

3. Serat Hewan

Pada umumnya, serat hewan tersusun atas protein tertentu. Contoh yang terdapat dari serat hewan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia adalah bulu domba (wol), kulit, bulu, dan sutera Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.

Berikut beberapa penjelasan dari klasifikasi serat hewan, yaitu:

a. Serat Stapel

Serat stapel merupakan bentuk dari rambut hewan berupa wol. Contoh hewannya adalah domba, alpaca, cashmere, mohair, kelinci dan vicuna. Serat hewan yang paling banyak digunakan adalah wol yang merupakan dari bulu domba.

b. Filamen

Filamen merupakan bentuk serat yang berbentuk jaringan. Contoh filamen adalah serat yang berasal dari larva ulat sutra. Dari ulat menjadi kepompong dan kepompong inilah yang dijadikan benang kemudian dipintal menjadi kain sutra. Kain sutra sendiri mempunyai nilai jual tinggi di pasaran. Penyula kain sutra dari negara mana saja sehingga selain nilai jual tinggi juga bisa diimpor ke berbagai negara di dunia.

Berikut merupakan beberapa jenis-jenis serat yang berasal dari hewan, yaitu:

a. Wol

Serat wol merupakan bulu yang tumbuh dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya. Serat wol terdiri dari protein. Tampilan pada serat ini bervariasi, tergantung pada apa jenis dombanya. Serat yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus.

Serat Hewan

Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar. Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik. Berikut karakteristik yang terdapat dari serat wol, yaitu:

    • Bulu tampak berkerut Elastis Higroskopis
    • Mudah menyerap kelembaban
    • Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas
    • Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah
    • Tahan terhadap listrik statis

Serat wol memiliki banyak manfaat sehingga digunakan sebagai bahan serat yang paling populer. Berikut manfaat dari serat wol sebagai berikut:

    • Sebagai pembuatan pakaian-jaket, jas, celana, baju hangat, topi dan sebagainya
    • Pembuatan selimut, karpet, bulu kempa dan pelapis
    • Karpet kuda, kain pelana Serat Sutera

b. Serat Sutera

Serat sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Jenis kain sutra yang terbuat dari serat ini memiliki daya jual yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak dimiliki oleh serat lain. Kekuatan seratnya juga baik tapi dalam keadaan basah kekuatan serat sutera berkurang mencapai 15%.

Serat sutera memiliki ciri-ciri seperti fisiknya licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan temperatur udara yang ada. Apabila serat sutera dijadikan sebuah pakaian, maka serat sutera akan terasa dingin dan dapat menyerap keringat dengan baik. Namun serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika terlalu banyak terpapar cahaya matahari. Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap ngengat.

Berikut karakteristik yang dimiliki oleh serat sutra, yaitu:

    • Berkilau, tekstur halus, lembut dan tidak licin
    • Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
    • Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap meregang
    • Dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari
    • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
    • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor

Manfaat yang didapat dari serat sutra adalah sebagai pembuatan kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian model kelas atas, pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas. Selain itu banyak pula aplikasi untuk furnishing Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding Kulit.

c. Serat Bulu Alpaca

Alpaka merupakan hewan yang menyerupai Ilama, tetapi tubuh hewan alpaka berukuran lebih kecil. Alpaka diambil bulunya dan seratnya digunakan untuk membuat barang rajutan dan jahitan, seperti wol domba. Serat alpaca merupakan serat alami yang didapatkan dari alpaka, yang merupakan hewan unik dan termasuk ke dalam keluarga unta dan juga menyerupai hewan llama.

Serat alami ini lembut, tahan lama, mewah dan halus. Dibandingkan dengan wol, serat ini lebih hangat, tidak berduri, dan juga tidak mengandung lanolin, yang membuatnya menjadi hypoallergenic. Alpaka secara alami tahan air dan sulit untuk terbakar.

Terdapat dua jenis serat alpaka yakni: Huacaya, alpaca yang tumbuh serat spons lembut, memiliki kerutan alami, sehingga membuat benang elastis ini yang sangat cocok untuk dirajut. Suri tidak memiliki kerutan dan karenanya lebih cocok untuk barang tenunan.

Alpaca dapat dibuat menjadi berbagai produk, mulai dari pakaian yang sangat sederhana dan murah yang dibuat oleh masyarakat adat hingga produk canggih, industri dan mahal juga seperti pakaian. Pembuatan kartu, pemintalan, proses tenun dan finishing alpaka sangat mirip dengan proses yang digunakan untuk pembuatan wol.

d. Serat Kulit Sapi

Kulit sapi memang banyak sekali manfaatnya, selain bisa dijadikan berbagai olahan makanan, kulit sapi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan. Sifat bahan serat ini tentunya sangat bagus dan awet juga lentur, sehingga sangat cocok dijadikan bahan baku dalam pembuatan tas, sepatu, dan sebagainya.

Dalam aspek tata busana dan produk hewan, kulit merupakan bahan yang fleksibel dan juga tahan lama yang dibuat dengan proses penyamakan kulit hewan, umumnya kulit sapi. Kulit telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakaian, interior kendaraan, furniture, sampul buku, bedug, alat musik dan sebagainya.

Saat ini sebagian besar kulit terbuat dari kulit sapi. Kulit kambing, domba, dan rusa juga digunakan untuk menghasilkan bahan yang lebih empuk dan dihargai lebih tinggi. Kulit rusa juga dapat digunakan sebagai sarung tangan di negara beriklim sedang. Kulit hewan lainnya yaitu kulit babi, kerbau, buaya, anjing, ular, kangguru, dan unggas besar seperti burung unta.

Serat Hewan

Kulit kangguru bersifat kuat, fleksibel, ringan, dan anti abrasi, sering digunakan sebagai bahan pembuat cambuk dan jaket pengguna sepeda motor. Sepatu sepak bola, dan sarung tinju. Pedang tradisional Jepang Katana menggunakan kulit ikan pari pada pegangannya.

e. Serat Kulit Buaya

Buaya muara merupakan jenis buaya yang banyak dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan serat suatu produk yang memiliki harga mahal. Di negara Amerika biasanya menggunakan jenis buaya aligator sebagai pemanfaatan kulitnya yang merupakan sebagai bahan baku. Serat kulit buaya biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan sepatu, dompet, tas, bahkan bahan pembuat pakaian, seperti jaket, jas, dan fashion lainnya.

  • Serat Hewan

f. Serat Bulu Domba

Tidak semua domba bisa dimanfaatkan bulunya lho Grameds, domba merino merupakan salah satu jenis domba yang khusus dan tentunya memiliki bulu tebal yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan serat alami. Bulu Domba ini biasanya digunakan untuk membuat kain wol dan beberapa bahan lainnya.

Serat bulu domba memiliki sifat keriting dan lebat yang teknik pengumpulan bulunya dengan cara dicukur pada akhir musim dingin. Bulu-bulu domba tersebut kemudian ditenun sampai menjadi benang dan kain wol yang biasa kita temukan di pasaran.

g. Serat Bulu Beruang

Bulu beruang juga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan baju dan juga jaket. Meskipun sulit mendapatkannya, namun rata-rata penduduk yang tinggal di negara bercuaca iklim dingin, menggunakan baju dan jaket yang terbuat dari bahan baku bulu beruang.

h. Serat Rambut Kuda

Berbagai jenis kuas biasa terbuat dari serat rambut kuda karena dinilai mampu lebih bagus untuk melukis.  Selain kuas, serat dari rambut kuda juga bisa digunakan untuk bahan senar pada beberapa jenis alat musik tradisional karena kekuatan rambut kuda yang unik untuk menghasilkan nada dan suara.

Wah ternyata serat yang kita gunakan sehari-hari dari pakaian, alat memasak, alat musik dan lainnya terbuat dari berbagai macam serat, mulai dari tumbuhan, kayu sampai hewan. Jika Grameds ingin mengetahui informasi lebih jauh mengenai tata cara merawat hewan-hewan tersebut sampai menghasilkan serat-serat serta cara pembuatannya menjadi suatu barang, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. 26 Jenis Bahan Serat Alam Terlengkap Beserta Contohnya 
  2. Bahan Wolfis: Karakteristik, Kelebihan, & Kekurangannya 
  3. Mengenal Bahan Linen, Kira-Kira Seperti Apa Ya? 
  4. Bahan Polyester: Pengertian, Karakteristik, Hingga Kelebihan dan Kekurangannya 
  5. Pengertian Kain Rayon, Jenis, Karakteristik, & Cara Merawatnya 

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya