Akuntansi

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi dan Perbankan

Perbedaan Debit dan Kredit
Written by Kamal

Perbedaan Debit dan Kredit – Grameds, pasti kamu sudah mendengar dan tidak asing lagi dengan istilah debit dan kredit. Istilah ini tidak hanya seperti sejenis kartu namun debit dan kredit juga memiliki definisi yang berbeda.

Istilah ini sering digunakan dalam dunia akuntansi keuangan, jika dilihat dari sisi akuntansi, perbedaan debit dan kredit akan terlihat adalah debit sebagai pertambahan uang dan kredit diartikan sebagai pengeluaran uang di dalam proses transaksi.

Nah, Grameds, untuk mengetahui apa perbedaan debit dan kredit Grameds bisa menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Di dalam dunia akuntansi debit dan kredit adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dua duanya memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Setiap ada transaksi, maka debit dan kredit akan selalu hadir berdampingan. Untuk bisa kamu paham lebih mudah mengenai debit dan kredit, berikut adalah pengertian debit dan kredit.

Pengertian Debit

Kata debit adalah kata yang berasal dari debere dari bahasa latin yang berarti pencatatan akuntansi. Di mana ada dana berupa aset serta biaya yang mengalami peningkatan.

Jika ada dalam pencatatan, debit biasanya akan berada pada sisi sebelah kiri. Adapun penambahan aset, bisa berupa penambahan uang, peralatan, perlengkapan hingga aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang.

Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere. Kata kredit jika dalam akuntansi adalah pencatatan untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan.

Untuk penulisanya biasanya kredit akan berada di sisi sebelah kanan. Jika aset atau beban ada pada posisi kredit artinya ada pengurangan dalam akun tersebut. Sebaliknya, jika akun utang, akumulasi dan ekuitas ada dalam posisi debit artinya akun ini mengalami peningkatan nilai akun tersebut.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Perbedaan Debit dan Kredit

pixabay.com

Dalam setiap perhitungan transaksi akuntansi kedua akun akan selalu terpengaruh. Transaksi akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Total penghitungan transaksi yang dicatat dalam debit dan kredit untuk setiap transaksi haruslah sama antara satu dan lainnya sehingga transaksi bisa dikatakan balance.

Bila transaksi tidak balance atau seimbang, maka akan berpengaruh pada laporan keuangan. Maka dari itu, adanya debit dan kredit dalam format pencatatan atau penghitungan transaksi dua kolom merupakan hal yang penting.

Ada beberapa acuan perbedaan debit dan kredit yang sebaiknya kamu pahami berikut ini.

  • Debit mengacu pada sisi kiri akun besar, sementara kredit berada pada sisi kanan akun buku besar. Di dalam rekening penerima akan tercatat dalam akun debit dan sebaliknya, pemberi dalam akun kredit.
  • Semua transaksi keuangan yang masuk maka artinya masuk dalam akun debit pada neraca. Sedangkan transaksi apa pun yang keluar maka dicatat dalam akun kredit.
  • Di dalam laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sedangkan pendapatan ditulis dalam kredit.
  • Peningkatan debit umumnya disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, asuransi. Sedangkan peningkatan kredit disebabkan karena kenaikan dana pemegang saham, biaya, laba ditahan, hutang dan lainnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan debit dan kredit, yaitu:

  • Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sedangkan kredit adalah pencatatan dimana uang bertambah.
  • Transaksi debit bisa diartikan sebagai aktivitas menabung di bank, sedangkan kredit bisa diartikan sebagai aktivitas peminjaman uang di bank.
  • Debit merupakan pencatatan tentang berkurangnya tabungan atau deposito.

Perbedaan Debit dan Kredit

Penggunaan Debit dan Kredit yang Tepat dalam Akuntansi

Agar bisa memahami perbedaan debit dan kredit dengan baik, berikut penjelasan penggunaan keduanya dalam ilmu akuntansi.

1. Aset

Akun pertama dalam akuntansi yang menggunakan debit dan kredit adalah aset. Aset atau biasa juga dikenal dengan harta terbagi menjadi dua yaitu aset tetap dan aset lancar. Aset lancar adalah aset atau harta yang paling mudah dicairkan atau berbentuk liquid.

Beberapa akun liquid dalam aset lancar diantaranya seperti kas, piutang usaha, mesin kendaraan dan peralatan kantor. Jadi, ketika nanti aset bertambah, maka posisinya berada pada debit sementara jika berkurang akan ada pada kredit. Itu lah perbedaan debit dan kredit dalam akun aset.

2. Beban

Beban atau bisa juga dikenal dengan expense bisa juga diartikan sebagai pembelanjaan yang harus dilakukan agar usaha atau bisnis tetap bisa berjalan. Untuk beban ini juga ikut bertambah jika di debitkan dan akan berkurang jika dikreditkan. Itu lah perbedaan debit dan kredit dari sisi akun beban. Contoh dari beban sendiri adalah pengeluaran bulanan dan kebutuhan sehari-hari.

3. Liabilitas

Liabilitas adalah kewajiban keuangan yang meningkat secara hukum. Contoh dari liabilitas ini adalah pinjaman bank, ewa, hipotek dan juga pajak.

4. Ekuitas

Ekuitas adalah perbedaaan antara total aset dan liabilitas. Ini merupakan jumlah bersih yang ditemukan dengan mengurangkan jumlah uang yang telah diinvestasikan dari total pendapatan. Contoh dari ekuitas sendiri adalah saham biasa, ekuitas pemilik, pendpaatan yang disimpan, saham treasury.

5. Pendapatan

Pendapatan bisa berasal dari berbagai macam kegiatan yang menghasilkan uang. Contoh yang termasuk dalam pendapatan adalah pendapatan bunga, royalti, penjualan.

Pengertian Debit dan Kredit dalam Istilah Perbankan

Perbedaan Debit dan Kredit

pexels.com

Selain dalam dunia akuntansi, debit dan kredit juga ada di dalam dunia perbankan. Jika kamu menjadi nasabah suatu bank pasti kamu akan memiliki dua pilihan kartu yaitu kartu debit dan kartu kredit. Keduanya memiliki fitur dan manfaat yang berbeda juga. Nah, untuk mengetahuinya lebih jelas simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Debit

Kartu debit atau debit adalah kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai pelengkap rekening tabungan pada umumnya. Setiap tabungan akan memiliki satu kartu debit untuk membantu kamu bertransaksi dengan menggunakan uang yang ada dalam tabungan.

Syarat memiliki kartu debit oleh pihak bank sangat sederhana, yaitu kamu cukup memiliki akun bank. Di dalam kartu debit sendiri tidak ada limit yang ditentukan dan kamu hanya tinggal memastikan dalam tabunganmu tidak kosong.

Pengertian Kredit

Kartu kredit adalah kartu yang bisa digunakan untuk membayar transaksi dengan batasan jumlah kredit dan syarat tertentu. Nantinya akan muncul tagihan atas transaksi yang sudah nasabah lakukan dalam periode tertentu.

Kartu kredit yang biasa digunakan tidak diperlukan rekening bank penerbit kartu karena sumber dana tidak diambil dari rekening. Biasanya bank akan mematok sejumlah syarat untuk menerbitkan kartu kredit ini kepada nasabah.

Meski tidak memiliki sumber dana, tetapi kartu kredit ini memiliki limit kartu kredit yang merupakan batas maksimal penggunaan kartu. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan kartu kredit ini adalah kamu juga bisa melakukan penarikan tunai melalui ATM. Nasabah yang memiliki kartu kredit juga biasanya akan mendapat keuntungan lain seperti cicilan 0% dan poin untuk ditukar dengan hadiah tertentu.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Istilah Perbankan

Dari definisi di atas perbedaan debit dan kredit dalam perbankan dibagi menjadi tiga hal, yaitu:

  • Debit adalah pencatatan penambahan uang dalam tabungan, sedangkan kredit adalah pencatatan untuk pengurangan nominal uang dalam tabungan.
  • Transaksi debit bisa diartikan sebagai kegiatan menabung di bank. Namun transaksi kredit bisa diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan atau mengambil uang dari bank.
  • Kartu Kredit biasanya memiliki limit penggunaan yang berlaku. Sedangkan Kartu Debit tidak memiliki limit penggunaan yang berlaku.

Perbedaan Debit dan Kredit

Transaksi Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran Internasional

Selain dalam dunia akuntansi dan perbankan, debit dan kredit juga dikenal dalam neraca pembayaran internasional. Neraca pembayaran internasional itu sendiri adalah neraca yang digunakan untuk mencatat transaksi ekonomi antara warga negara satu dan warga negara lain dalam rentang waktu tertentu. Berikut adalah pengertian debit dan kredit dalam neraca pembayaran internasional.

1. Transaksi Debit

Transaksi ekonomi internasional yang mengakibatkan adanya kewajiban pembayaran ke luar negeri. Transaksi debit dalam NPI diberi tanda negatif (-)

Contoh transaksi debit dalam Neraca Pembayaran Luar Negeri, yaitu:

  • Neraca barang : impor barang dari negara lain
  • Neraca jasa : pembayaran jasa ke masyarakat luar negeri dan pembayaran biaya pariwisata ke luar negri
  • Neraca hasil modal : pembayaran bunga dan dividen
  • Neraca modal : sejumlah kredit yang diberikan ke luar negeri dalam bentuk pembayaran cicilan utang
  • Neraca utang piutang jangka panjang : merupakan pembelian obligasi dari luar negri.

2. Transaksi Kredit

Transaksi kredit adalah transaksi ekonomi internasional dalam bentuk penerimaan hak pendapatan dari negara lain. Transaksi kredit dalam NPI diberi tanda positif (+)

Contoh transaksi kredit dalam neraca pembayaran internasional adalah:

  • Neraca barang: ekspor barang ke negara lain.
  • Neraca jasa: penerimaan jasa dari masyarakat luar negeri dan penerimaan pariwisata dari luar negeri.
  • Neraca hasil modal: penerimaan bunga dan dividen.
  • Neraca modal: merupakan kredit yang diperoleh dari luar negeri dalam bentuk penerimaan cicilan utang.
  • Neraca utang piutang jangka panjang: penjualan obligasi ke luar negeri.

Contoh Transaksi Debit dan Kredit

Bagaimana bisa membedakan transaksi antara debit dan kredit yang terjadi setiap hari? Agar kamu bisa memahami lebih lanjut, berikut adalah contoh transaksi debit dan kredit.

Transaksi Debit

  1. Menjual barang dagangan dengan sistem tunai ke konsumen, maka akun debitnya adalah Kas.
  2. Menjual barang dagangan dengan sistem kredit ke konsumen, maka akun debitnya adalah Piutang Dagang.
  3. Membeli perlengkapan secara tunai dari pemasok, maka akun debitnya adalah Perlengkapan.
  4. Membeli perlengkapan secara kredit dari pemasok, maka akun debitnya adalah Perlengkapan.
  5. Menerima kas atau pelunasan piutang usaha dari klien atau pelanggan, maka akun debitnya adalah Kas.
  6. Membeli aset tetap secara kredit pada pemasok, maka akun debitnya adalah Aset Tetap.
  7. Pembelian barang inventaris secara tunai dari pemasok, maka akun debitnya adalah Inventory.
  8. Pembelian barang inventaris secara kredit dari pemasok, maka akun debitnya adalah Inventory.
  9. Membayar gaji karyawan, maka akun debitnya adalah salary expenses

Transaksi Kredit

  1. Menjual barang dagangan dengan sistem tunai ke konsumen, maka akun kreditnya adalah Pendapatan.
  2. Menjual barang dagangan dengan sistem kredit ke konsumen, maka akun kreditnya adalah Pendapatan.
  3. Membeli perlengkapan secara tunai dari pemasok, maka akun kreditnya adalah Kas.
  4. Membeli perlengkapan secara tunai dari pemasok, maka akun kreditnya adalah Utang Dagang.
  5. Menerima kas atau pelunasan piutang usaha dari klien atau pelanggan, maka akun kreditnya adalah Piutang Dagang.
  6. Membeli aset tetap secara kredit pada pemasok, maka akun kreditnya adalah Utang Dagang.
  7. Pembelian barang inventaris secara tunai dari pemasok, maka akun kreditnya adalah Kredit Kas.
  8. Pembelian barang inventaris secara tunai dari pemasok, maka akun kreditnya adalah Utang Dagang.
  9. Membayar gaji karyawan maka akun kreditnya adalah kas.

Manfaat Debit dan Kredit

Penggunaan debit dan kredit tentunya memiliki manfaatnya masing-masing. Berikut adalah manfaat debit dan kredit.

Manfaat Debit

Berikut ini adalah manfaat dari debit:

1. Simpel dan Praktis

Ketika kamu menjadi nasabah suatu bank pasti kamu akan memiliki buku tabungan dan kartu ATM-nya atau kartu debitnya. Dengan kartu ini kamu tidak perlu mengantri panjang ketika ingin mengambil uang karena kamu bisa mencari mesin ATM dan mengambil uang di sana. Debit juga akan memudahkan kamu melakukan penyetoran uang ke dalam tabungan melalui mesin ATM.

2. Tabungan Bergerak

Hal ini bisa dikatakan sebagai tabungan bergerak karena tabungan yang berada di rekening kamu bisa dibawa kemanapun. Selain bisa mengambil uang dimanapun yang ada mesin ATM, dengan adanya kartu debit ini kamu bisa belanja, makan di restoran tanpa menggunakan uang cash dan hanya menggesek pada mesin EDC yang ada.

3. Lebih Aman

Ketika kamu membutuhkan uang yang jumlahnya cukup banyak, kamu tidak perlu takut karena membawa uang tunai itu kemana mana. Dengan adanya kartu debit kamu bisa membawa uang yang ada di tabungan kamu tanpa terlihat dengan orang lain.

4. Bebas Cicilan Bulanan

Pengguna kartu debit tidak perlu mengeluarkan cicilan bulanan seperti kartu kredit. Karena kamu akan mengeluarkan uang sesuai dengan jumlah nominal yang ada dalam rekening. Jika saldo yang ada di rekening kamu mencukupi untuk membayar itu semua, maka barang yang akan kamu bayar langsung lunas.

5. Tanpa bunga atau denda

Kartu debit tidak memiliki bunga atau denda ketika menggunakannya untuk bertransaksi atau membayar sisa-sisa tagihan. Hal ini karena, ketika kartu tersebut digesek, saldo rekening kamu akan terpotong sesuai dengan pengeluaran yang dibutuhkan atau belanjaan yang kamu beli. Dengan begitu, maka kamu tidak memiliki tagihan yang tersisa.

Manfaat Kredit

Berikut ini adalah manfaat dari kredit:

  • Kredit mampu meningkatkan daya guna modal.
  • Kredit bermanfaat sebagai media peningkatan pendapatan nasional.
  • Kredit dapat meningkatkan daya guna dari suatu produk atau barang.
  • Kredit mampu menjadi alat untuk menstabilkan ekonomi.

Pentingnya Pencatatan Debit dan Kredit dalam Perusahaan

Sebuah perusahaan tentunya akan seiring melakukan transaksi, baik transaksi internal maupun eksternal baik kredit maupun debit. Dari berbagai transaksi yang ada akhirnya suatu perusahaan akan membuat dokumen transaksi dalam bentuk laporan keuangan.

Selain itu, fungsi dari laporan keuangan adalah untuk mengetahui aliran keluar masuknya keuangan perusahaan untuk meminimalisir kemungkinan kelebihan beban dana pada kategori akun tertentu dalam pelaporan. Perusahaan yang tidak memiliki laporan debit dan kredit akan kesulitan untuk mengendalikan aliran keluar masuk keuangan perusahaan itu sendiri.

Kemudian, jika terjadi sesuatu pada perusahaan tidak bisa dilacak mengenai data-data keuangannya. Dengan adanya pencatatan debit dan kredit juga menghindari adanya korupsi dan tindakan curang lainnya dari pegawai.

Perbedaan Debit dan Kredit

Nah, itu dia adalah penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit. Sekarang kita sudah bisa mengetahui ya apa perbedaan dari debit dan kredit. Semoga semua pembahasan di atas dapat menambah wawasan kamu.

Jika Grameds ingin membaca mengenai buku akuntansi atau perbankan, maka Grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Christin Devina

BACA JUGA:

  1. Konsep, Fungsi, Serta Perbedaan Nota Debit dan Kredit 
  2. Mengenal Debit: Pengertian, Penggunaannya dalam Akuntansi dan Cara Kerjanya 
  3. Contoh Pembukuan Penjualan dan Cara Membuatnya 
  4. Pengertian Saldo, Jenis, dan Fungsi dalam Rekening 
  5. Neraca Pembayaran: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Komponennya 

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.