Biologi

Pengertian Reptil: Ciri-Ciri Hingga Contoh Hewan Reptil

Pengertian Reptil
Written by Nandy

Pengertian Reptil – Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani ini pastinya kita pernah melihat berbagai macam hewan atau bahkan ada yang memelihara hewan. Salah satu kelompok hewan yang sering dipelihara oleh banyak orang adalah hewan reptil. Lalu, apa yang dimaksud dengan hewan reptil dan jenis-jenisnya apa saja? Temukan jawabannya pada artikel ini, Grameds.

Pengertian Reptil

Reptil merupakan binatang yang melata atau dalam bahasa Latin disebut reptans, artinya melata atau merayap. Reptil merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.

Reptilia adalah tetrapoda, hewan dengan empat tungkai, dan menghasilkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Saat ini, mereka hidup setiap benua kecuali benua Antartika. Hewan ini tidak hanya hidup di lingkungan yang kering, tetapi juga tinggal di dua alam, yakni air dan darat, atau yang biasa disebut amfibi.

Ciri-Ciri Reptil

Reptil mayoritas adalah ovipar atau bertelur, meskipun beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.

Ukuran reptil juga bervariasi, dari yang berukuran 1,6 cm seperti tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae hingga berukuran 6 m dan berat yang mencapai 1 ton seperti buaya air asin, Crocodylus porosus.

Nah, untuk memahami apa itu reptil, maka kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri reptil. Berikut ciri-ciri reptil yaitu:

  1. Hewan vertebrata berdarah dingin atau poikiloterm
  2. Memiliki sisik yang menutupi tubuh.
  3. Hewan tetrapoda.
  4. Hewan ovipar.
  5. Bernapas menggunakan paru-paru.
  6. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor.
  7. Jantung reptil terdiri dari empat ruang.
  8. Mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf burung.
  9. Reptil mempunyai perangkat sensorik, seperti mata, hidung, dan telinga
  10. Berumur panjang.

Pengertian Reptil

Pengelompokan Reptil

Terdapat tiga ordo reptil terbesar dengan jumlah 6.500 spesies, yaitu testudinata (kura-kura dan penyu), squamata (kadal dan ular), dan crocodilia (aligator dan buaya).

Saat ini, mereka dikelompokkan menjadi beberapa bagian, antara lain:

  1. Ordo Crocodilia (buaya, crocodile, caiman, gavial, dan aligator): 23 spesies
  2. Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
  3. Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia (“worm-lizards”)): sekitar 7.900 spesies
  4. Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies

Contoh Reptil

1. Buaya

Pengertian Reptil

pixabay.com

Buaya dalam bahasa Inggris dikenal sebagai crocodile merupakan sebutan orang Yunani. Buaya adalah reptil yang memiliki ukuran tubuh besar dan hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota famili Crocodylidae termasuk buaya sepit atau Tomistoma schlegelii.

Meskipun nama ini bisa digunakan secara umum untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yaitu kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku. Buaya pada umumnya hidup di perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya. Tetapi ada juga buaya yang hidup di air payau seperti buaya muara.

Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus. Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Tidak seperti hewan pada umumnya, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex.

Buaya melipat kakinya ke belakang dan melekat pada tubuhnya yang berguna untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkan menambah kecepatan saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang walaupun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang.

Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal. Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti ikan, reptil dan mamalia, tetapi buaya juga terkadang memakan moluska dan krustasea tergantung pada spesiesnya.

Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²).

Gigi-gigi buaya runcing dan tajam, yang sangat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat.

Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.

Buaya memakan ikan, burung, mamalia, dan terkadang juga memakan buaya yang lebih kecil bahkan bangkai dari buaya dewasa. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya.

Selain memakan daging, 13 dari 23 spesies buaya kini diketahui juga memakan buah. Pada musim kawin dan bertelur buaya dapat menjadi sangat agresif dan mudah menyerang manusia atau hewan lain yang mendekat.

Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan serasah dedaunan. Induk tersebut kemudian menunggunya dari jarak sekitar 2 meter.

2. Komodo

Pengertian Reptil

pixabay.com

Komodo dalam bahasa latin bernama Varanus Komodoensis merupakan kadal raksasa di dunia yang habitat aslinya berada di kawasan Taman Nasional Komodo, Indonesia. Komodo liar dapat ditemukan di Kepulauan Komodo, Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami. Komodo termasuk kelas reptilia, famili Varanidae, dan masih berkerabat dengan biawak.

Habitat komodo adalah padang rumput terbuka (sabana) dan hutan belukar, terkadang juga di pesisir pantai. Komodo beraktivitas pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh ketika suhu udara sangat panas. Komodo adalah binatang yang penyendiri dan hanya berkumpul bersama pada saat makan atau berkembang biak.

Karakteristik komodo, yaitu ukuran tubuh komodo dewasa mencapai dua sampai tiga meter, panjang ekornya sama dengan panjang tubuhnya, dan jumlah gigi komodo sekitar 60 buah. Air liur komodo banyak mengandung bakteri mematikan, serta lidahnya panjang berwarna kuning kecoklatan dan bercabang.

Komodo menggunakan lidahnya untuk mencium bau mangsanya seperti sebagian besar Squamata. Lidah komodo menangkap partikel bau di udara lalu menaruhnya ke organ di langit-langit mulutnya. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, maka komodo dapat mendeteksi adanya daging bangkai sejauh 4-9,5 km.

Lubang hidung yang dimiliki komodo hanya berfungsi untuk bernafas dan bukan mencium bau karena komodo tidak memiliki selaput penerima bau di hidungnya. Selain itu, komodo juga tidak memiliki organ perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di tenggorokan dalam.

Komodo mampu melihat hingga sejauh 300 m, tetapi retinanya hanya memiliki sel kerucut, dan tidak bisa melihat dengan baik dalam gelapnya malam. Komodo mampu membedakan warna, tetapi tidak begitu mampu membedakan objek yang tak bergerak. Komodo tidak memiliki indera pendengaran, walaupun memiliki lubang telinga.

Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sedangkan komodo betina biasanya berwarna hijau kecoklatan dan memiliki bercak kecil kuning pada tenggorokannya.

Komodo liar dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kg, tetapi komodo yang dipelihara di penangkaran seringkali memiliki bobot yang lebih berat. Spesimen liar terbesar yang pernah ditemukan panjangnya mencapai 3.13 meter dengan berat sekitar 166 kg, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya.

Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya. Meskipun komodo tercatat sebagai kadal terbesar di dunia, namun bukan spesies yang terpanjang. Reputasi panjang tubuh (tidak termasuk berat badan dipegang oleh biawak Papua atau Varanus Salvadorii).

Pengertian Reptil

3. Ular

Pengertian Reptil

pixabay.com

Ular merupakan kelompok reptilia yang tidak memiliki kaki dan tubuhnya yang panjang dan tersebar luas di dunia. Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu sub-ordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata (reptilia bersisik) bersama dengan kadal.

Namun, ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan pada cabang klade (Ophidia), yaitu segolongan reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda dengan kadal. Ular merupakan salah satu reptilia yang paling sukses berkembang di dunia.

Mereka dapat ditemukan di semua tipe habitat: hutan, padang rumput, gurun/padang pasir, sungai, danau, dataran tinggi, perkebunan, persawahan, laut, dan juga di pemukiman manusia. Tetapi, seperti halnya reptil lainnya, ular tidak terdapat dan tidak bisa ditemukan di daerah dingin seperti di puncak gunung dan di daerah lingkar kutub (beberapa spesies ada yang mampu hidup di daerah dekat kutub utara).

Ular juga tidak terdapat dan tidak ditemukan di Irlandia, Selandia baru, Greenland, pulau-pulau terisolasi di Pasifik seperti Hawaii serta di Samudra Atlantik. Sebagian besar ular hidup dan tinggal di tanah, sebagian lagi hidup dan tinggal di atas pohon atau tanaman. Walau begitu,sebagian besar spesies ular di tanah dapat memanjat pohon.

Selain di tanah dan pohon, ular juga hidup di perairan, bahkan ada golongan ular yang hidup di air dan tidak pernah berjalan di darat sama sekali. Ciri-ciri utama ular adalah bertubuh panjang dan tidak memiliki kaki. Akan tetapi, ciri-ciri tersebut juga dimiliki oleh beberapa jenis kadal, misalnya (kadal-pensil Burton).

Ular juga tidak memiliki indera pendengar, tetapi, ular bisa merasakan getaran melalui rahang bawahnya saat menempel di tanah atau di permukaan. Ular tidak memiliki kelopak mata yang dapat dibuka-tutup, dan matanya selalu terbuka selama hidupnya. Meski begitu, mata ular dilapisi oleh sisik bening yang melindunginya dari kotoran.

Lidah ular bercabang dua dengan masing-masing cabangnya berukuran panjang dan runcing, dan dapat dijulurkan ke luar melalui rongga di tengah bibirnya. Dengan kata lain, ular dapat menjulurkan lidahnya dalam keadaan mulut tertutup rapat. Ular menjulurkan lidahnya untuk mendeteksi bau di udara, sementara hidung ular hanya digunakan untuk bernafas.

Setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular akan menarik lidahnya kembali ke mulut. Ular merupakan hewan karnivora, mereka juga memangsa berbagai jenis hewan yang tubuhnya berukuran lebih kecil. Ular pohon dan ular darat memangsa burung, mamalia, kodok, jenis-jenis reptil yang lainnya termasuk telur-telurnya.

Ular besar seperti sanca kembang bisa memangsa kambing, kijang, rusa sampai manusia. Ular-ular yang hidup di perairan memangsa ikan, kodok, berudu, dan bahkan telur ikan. Ular memakan seluruh mangsanya tanpa sisa dan mampu mengonsumsi mangsa tiga kali lebih besar dari diameter kepala mereka.

Hal ini dikarenakan rahang mereka lebih rendah dan dapat terpisah dari rahang atas. Selain itu ular memiliki gigi menghadap ke belakang yang menelan mangsanya tetap di mulut mereka. Hal ini mencegah mangsa melarikan diri.

4. Katak dan Kodok

Pengertian Reptil

pixabay.com

Katak adalah binatang amfibi yang memakan serangga dan hidup di air tawar atau daratan, memiliki kulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang, pandai melompat dan berenang dan juga katak memiliki badan yang lebih kecil daripada kodok.

Sedangkan kodok, nama lain dari bangkong memiliki kulit yang kasar dan berbintil-bintil atau berbingkul-bingkul, kerap kali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan bangsa kodok kurang pandai melompat jauh dan kodok berukuran lebih besar dari pada katak.

Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat, jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit.

Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.

Telur kodok dan katak diletakkan induknya di air, di sarang busa atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara itu, jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembap, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.

Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun. Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong yang memiliki tubuh mirip ikan gendut, bernapas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air.

Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.

Kodok memakan berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkap serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut. Kodok juga dimangsa oleh berbagai jenis makhluk yang lain: ular, kadal, burung-burung, bangau, elang, garangan, linsang dan juga dikonsumsi manusia.

Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.

Pengertian Reptil

Demikian pembahasan tentang pengertian reptil hingga contohnya. Semoga semua pembahasan di atas dapat menambah wawasan kamu. Jika ingin mencari tahu tentang hewa reptil melalui buku, maka kamu bisa menemukannya di toko buku gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. Pengertian Hewan Melata: Ciri-Ciri Beserta Contohnya
  2. Hewan Ovovivipar: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya 
  3. Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi 
  4. Hewan Ovipar: Pengertian, Jenis, Beserta Contohnya 
  5. Pengertian Hewan Liar dan Jenisnya yang Ada di Alam 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya