Psikologi

Oportunis: Mengenali Pengertian Hingga Ciri-Ciri Orang Oportunis

Oportunis adalah
Written by Sevilla Nouval

Oportunis adalah – Dalam hidup yang kita jalani ini pastinya akan bisa bertemu dengan banyak orang, sehingga kita akan juga bertemu dengan banyak sifat dan perilaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya untuk kita agar bisa memahami karakteristik orang lain. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menjalin interaksi sosial dengan baik.

Salah satu sifat dan perilaku yang ada pada dalam diri manusia adalah oportunis. Sudah tahukah kamu apa yang dimaksud dengan oportunis? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak artikel ini Grameds.

Pengertian Oportunis

Orang yang menganut paham oportunis yaitu sebagai orang yang paham dan semata–mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu. Oportunis berasal dari kata bahasa inggris opportunity yang artinya peluang. Sedangkan “is” seperti yang kita ketahui merujuk pada pelaku atau orangnya. Dilihat dari kacamata ini sepertinya tidak ada yang salahnya kalau oportunis adalah orang yang mengambil peluang.

Oportunis juga bisa disebut sebagai sikap seseorang yang suka mengambil setiap kesempatan belaka dengan mengacuhkan prinsip yang dipegang. Misalnya seperti saat terjadi banyak bencana alam, banyak orang yang kesulitan mencari tempat berlindung, bahan makanan serta MCK. Bagi sebagian orang saat keadaan seperti itu adalah waktunya bagi mereka untuk membantu sesama, namun bagi mereka yang bersifat oportunis, maka dia akan berusaha mencari keuntungan dari hal tersebut.

Contohnya, dia yang bersifat oportunis akan menyewakan rumahnya untuk menginap, menjual makanan yang lebih mahal dari harga di pasaran atau menarik biaya MCK yang lebih dari biasanya. Hal ini tidak dapat disalahkan sepenuhnya pada orang oportunis, namun jelas sangat menyebalkan bukan?

Rasanya seperti di manfaatkan untuk kepentingan orang tersebut, tentu saja menjadi hal negatif dalam kaidah kebersamaan, kolektif. Berbeda dengan kehidupan para calo, makelar atau sales. Justru mereka mempunyai sifat oportunis yang sangat baik berhubungan dengan marketing. Tentunya mereka akan mendapatkan penjualan yang lebih banyak.

Akan tetapi, sifat oportunis juga harus dijaga dengan baik, perlu dibedakan orang yang pantas dimanfaatkan dan yang bukan. Tentunya, jika grameds sudah dekat dengan seseorang dan menganggapnya teman, tetapi tetap berlaku oportunis terhadap orang tersebut, maka itu tentu sebuah kesalahan bahkan bisa disebut dengan kejahatan.

Selain itu, oportunis juga bisa disebut sebagai orang yang memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan langsung tanpa berpegang pada prinsip–prinsip atau rencana yang konsisten atau paham yang mencari dan menggunakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan bagi diri sendiri tanpa mempertimbangkan apakah ini adil atau benar.

Selain itu, oportunis cenderung pintar dalam mengambil peluang, tidak peduli sekecil apapun akan tetap diambil asal itu menguntungkan. Namun untung disini adalah untuk diri sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan juga kita dapat menemukan ciri–ciri orang yang oportunis. Mereka cenderung berbaur dengan orang–orang yang dianggap menguntungkan, sementara teman-teman lama dan teman-teman yang ada dibawahnya akan dilupakan.

Dapat dikatakan bahwa oportunis tidak layak untuk dijadikan sahabat karena dia hanya akan bersahabat dengan segala hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri atau egois menjadi ciri khasnya. Apabila seorang oportunis dimasukkan ke dalam satu kelompok kemudian tidak satu jalan, maka ketika satu kelompok itu bekerja untuk kepentingan bersama dia akan bekerja untuk dirinya sendiri dan berusaha mengambil keuntungan dari anggota kelompok yang lain.

Orang yang oportunis memutuskan sesuatu secara situasional apapun alasannya. Berbeda dengan orang yang memegang erat prinsip dan norma aturan.

Oportunis adalah

Ciri–Ciri Teman yang Oportunis

tribun-bali.com

Teman yang oportunis pintar dalam mengambil berbagai kesempatan yang akan menguntungkan dirinya. Sayangnya, demi keuntungan pribadi, sehingga dia bisa sangat tega pada orang lain. Bahkan, pertemanan kalian juga bisa dipandang sebatas transaksi yang harus memberinya sebanyak mungkin keuntungan. Meski itu berarti kerugian besar, hal tersebut seakan bukan menjadi masalah berarti untuknya.

Tentu kamu tidak mau didekati, apalagi menjadi korban berulang dari trik teman yang oportunis bukan? Jika begitu, yuk kenali ciri–ciri dan bersikaplah lebih waspada terhadap setiap upaya teman oportunis yang berkeliaran di sekitarmu, grameds!

1. Hanya mau berteman dengan orang yang memberinya banyak keuntungan

Dalam memilih teman, tentu saja kamu perlu memikirkan baik dan buruknya untuk diri sendiri. Sebisa mungkin kamu harus menjaga jarak dari teman–teman yang berpotensi memberikan pengaruh buruk atau mendatangkan berbagai kerugian besar dalam kehidupanmu.

Namun, bagi si oportunis tidak cukup sama di sini. Dalam memilih teman dia seperti orang rakus yang ingin mengeruk sebanyak mungkin keuntungan untuk dirinya. Contohnya dengan menjadi penjilat orang–orang kaya atau sosok–sosok yang berpengaruh sebagai awalan.

2. Suka mengulik informasi darimu

Kenapa teman yang oportunis senang mengulik tentang orang lain? Sebab, berbekal berbagai informasi dia bisa menemukan peluang dan celah yang mungkin ia mampu manfaatkan. Dia tidak peduli apakah sesuatu yang ia ulik termasuk privasi atau bukan.

Bagi dirinya, yang penting adalah adanya sesuatu yang dapat memberinya keuntungan. Pikirannya selalu bekerja dan caranya mengulik informasi darimu seperti sedang mencangkul yang tidak henti–hentinya diayunkan. Hati–hati ya, grameds!

3. Tega mencari kesempatan dalam kesempitan

Inilah yang membuat orang bertipe oportunis kurang layak disebut sebagai teman. Meski dia sering ada di dekatmu, kenyataannya dia seperti tidak punya empati padamu. Hal ini bakal terlihat ketika kamu mengalami masalah atau sedang sedih.

Ada saja idenya untuk tetap mengambil kesempatan dari situasi tersebut. Misalnya, kamu sedang ada masalah keuangan, bukannya memberimu pinjaman tanpa bunga dan jaminan, dia malah meminta pengembalian berlipat–lipat atau mengambil kendaraanmu.

Padahal, kamu juga membutuhkan kendaraan tersebut untuk bekerja setiap hari. Batasan antara pertolongannya dengan jebakan menjadi sangat tipis. Sementara itu, kamu mudah terperangkap lantaran sedang panic serta berpikir dia temanmu yang tidak mungkin berniat jahat.

Oportunis adalah

4. Hati-hati, sarannya yang selalu menjerumuskan!

Cara main teman yang oportunis memang halus, sehingga tidak heran jika kamu kerap tidak sadar akan potensi bahaya saat mengikuti saran–sarannya. Di matamu saat berada pada posisi ini, mungkin dia bahkan terlihat seperti pahlawan.

Padahal, saran–saran tersebut tidak pernah dimaksudkannya hanya untuk menolongmu saja. Bisa menolongmu syukur, tetapi yang lebih menjadi fokusnya adalah mencari keuntungan pribadi melalui sikap patuhmu.

5. Dalam membagi apapun dia tidak pernah adil

Dalam hal membagi proyek pekerjaan misalnya. Dia akan terlebih dahulu memilih proyek–proyek yang paling mudah dan berpotensi atau menguntungkan untuk dirinya sendiri. Sisanya baru diberikan padamu dan teman–teman lainnya.

Jika kalian satu tim dalam mengerjakan sebuah proyek, ada saja caranya agar pembagian fee lebih menguntungkan baginya. Misalnya, berdalih dia lebih berkontribusi dari pada kamu. Dia hanya menghargai bentuk–bentuk kontribusinya, sedangkan kontribusimu seperti tidak dianggap.

Kamu barangkali tidak bisa sepenuhnya memutuskan pertemanan dengan si oportunis. Akan tetapi, demi kebaikanmu sendiri jagalah jarak dan berusahalah untuk selalu lebih cerdik dari pada dia. Bukan untuk ganti mencari keuntungan pribadi darinya, melainkan sebatas agar kamu cepat mencium niatannya dalam mencari keuntungan pribadi.

6. Mereka orang yang kreatif

Ciri orang oportunis yang lain yaitu pola pikir dan cara mereka melihat dunia. Dalam suasana yang tidak dapat diprediksi, kebanyakan orang akan melihatnya sebagai sebuah bencana dan ketidakberuntungan alias nasib sial. Namun, tidak demikian dengan oportunis. Dalam situasi apapun, mereka akan selalu berusaha untuk mengubahnya menjadi keberuntungan bagi diri sendiri. Jika kata pepatah, dimana ada keinginan di situ ada jalan.

7. Tidak Mempercayai Norma

Jika grameds masih ingat dengan pelajaran sosiologi saat SMA dulu, pastinya ingat juga sebuah konsep yang disebut dengan norma. Konsep ini didefinisikan sebagai suatu kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat. Contohnya dalam norma kesponan, kamu pasti akan menghormati orang yang lebih tua dan tidak berkata–kata kasar.

Namun sayangnya, banyak dari ciri orang oportunis yang menunjukkan bahwa mereka tidak mempercayai dengan norma yang ada di masyarakat. Saat norma dan aturan dilanggar, perasaan bersalah dan tidak nyaman pasti langsung muncul dan mulai menggeliat di dalam batin. Hal ini tidak berlaku bagi para oportunis yang percaya jika setiap orang bisa menentukan sendiri nilai yang dipercayainya tanpa terikat dengan norma apapun.

Oportunis adalah

kompas.com

8. Selalu mempunyai alasan

Bagi banyak oportunis mempunyai kecenderungan sifat egois dan biased alias suka memihak. Mereka dikenal mampu mengorbankan nilai–nilai yang dipercayai oleh mayoritas orang demi menggapai apa yang diinginkan. Ciri orang oportunis ini terkait dengan dahaga mereka untuk menggenggam kesuksesan. Rasanya akan sulit untuk mundur dan keluar dari sebuah situasi dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun yang menguntungkan.

9. Mempunyai sikap yang optimis

Perilaku para oportunis kerap dipengaruhi situasi hidup yang sering ditemui oleh banyak orang. Namun, saat orang lain melihat tidak adanya harapan selain menyerah dan move on, para oportunis akan mencari pelipur lara dengan menargetkan secercah kesempatan baik yang dipercayainya ada.

10. Jago dalam memanfaatkan keadaan

Ciri orang oportunis yang membuat mereka menonjol adalah kemampuan melihat kesempatan dalam kesempitan. Keterbatasan yang mungkin menjadi penghalang bagi sebagian orang dapat menjadi sebuah kesempatan emas di mata para oportunis. Mereka ini paling jago dalam urusan menggunakan sumber daya yang ada, bahkan ke hal–hal kecil yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

11. Harus selalu up to date

Untuk bisa menjadi yang terbaik dalam melihat kesempatan baru, para oportunis selalu berusaha mendapatkan informasi terkini. Perilaku ini kemudian dengan istilah intellectual opportunism. Para oportunis paham betul jika berbagai pengetahuan yang ada dalam bentuk apapun bisa ditukar di sesuatu yang berharga.

12. Hobi menghitung hasil

Mata para oportunis melihat dunia hanya dalam dua perspektif, yaitu untung atau tidak untung. Sudah pasti, mereka ingin berada di posisi yang menguntungkan dan selalu berusaha untuk jauh yang namanya tangan kosong, alias tidak dapat apa apa. Dalam kondisi apapun, dimanapun, kapanpun pokoknya tidak ada pilihan lain selain mendapatkan keuntungan. Segala cara akan ditempuh demi meraih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.

Tipe–Tipe Orang yang Perlu Dihindari

Oportunis adalah

kompasiana.com

Selain orang orang yang memiliki sikap oportunis, ada juga beberapa tipe orang yang perlu kamu hindari, antara lain:

1. Tipe oportunis

Tipe orang yang perlu dihindari pertama ialah mereka para oportunis. Oportunis sebagai salah satu aliran pemikiran yang menghendaki pemakaian kesempatan untuk menguntungkan dirinya sendiri. Tentunya dari pengertian tersebut grameds sudah bisa menebak mengapa tipe oportunis perlu kamu hindari.

Orang dengan tipe oportunis bisa jadi mampu melakukan segala hal atau apa saja demi kepentingan pribadinya. Bahkan, dalam beberapa kasus mereka mempunyai kemampuan memanipulasi emosi dengan sangat baik. artinya, mereka dapat memilih kepribadian seperti apa yang mereka ingin tunjukkan demi kepentingan mereka saat itu.

Pastinya, tipe seperti ini bisa disebut dengan fake person karena dia bisa saja membohongi orang lain bahkan membohongi dirinya sendiri demi tujuan pribadinya dapat terwujud. Jadi, kamu perlu menghindari tipe oportunis karena bisa saja dia memanfaatkanmu demi kepentingan pribadinya dan bisa saja kamu tertipu olehnya, lho grameds!

2. Tipe drama

Tipe selanjutnya adalah mereka yang suka bermain drama. Bergaul dengan tipe ini pasti akan sangat merepotkanmu karena biasanya mereka senang membesar–besarkan masalah yang sebenarnya bisa dengan mudah diselesaikan.

Tipe drama ini biasa mendramatisir keadaan seolah–olah apa yang ia hadapi adalah permasalahan paling besar dan orang–orang harus memperhatikannya. Tentunya, seseorang dengan tipe seperti ini adalah orang yang tidak dewasa serta mendapatkan perhatian sehingga ia sering melakukan berbagai drama agar tetap jadi sorotan banyak orang.

Bukan hanya merepotkan, pastinya kamu juga akan dibuat tidak nyaman dengan kehadiran orang ini dalam kehidupanmu. Salah satu pengaruh buruk yang bisa ia tularkan kepadamu adalah kebiasaan overthinking yang tidak berasalan namun hanya berdasar pada prasangka – prasangka pribadi saja.

Maka dari itu, lebih baik kamu menjauhi orang dengan tipe ini agar hidupmu lebih tenang dan bebas akan drama. Bergaul dengan orang yang suka drama juga akan rawan menimbulkan perselisihan karena bisa aja permasalahan kecil dibesar–besarkan dan akhirnya membuat hubungan pertemananmu menjadi tidak sehat.

3. Tipe pengkritik

Tipe orang yang perlu dihindari adalah mereka yang hobi mengkritik. Kritik yang mebangun memang diperlukan untuk sebuah perbaikan dan kemajuan. Namun, hal ini nampaknya berbeda apabila orang tersebut memang suka mengkritik semua hal.

Pastinya berteman dengan tipe pengkritik merupakan sebuah pilihan buatmu. Jika yang dikritiknya adalah hal baik dan itu bisa membuatmu lebih maju, maka mungkin dia bisa jadi reminder dalam berbagai hal. Namun, jika semua hal ia kritik bahkan tidak pernah memberikan apresiasi maka sebenarnya satu–satunya yang bermasalah adalah dirinya.

Perlu dipahami bahwa orang yang hobi mengkritik bisa jadi karena dia memang mempunyai pemikiran yang kritis atau hanya menutupi sifat kedengkiannya terhadap banyak hal dengan cara melakukan kritik. Tentunya ini dua hal yang berbeda.

Biasanya, mereka yang terlalu melakukan kritik sangat sulit mengapresiasi hasil kerja orang lain karena jauh di dalam dirinya mempunyai sebuah hasrat untuk selalu jadi yang terbaik. Maka dari itu, cara untuk menjatuhkan orang lain dengan kritikannya.

Tentu, tipe seperti ini juga wajib kamu hindari karena bisa memberikan banyak dampak buruk terhadap kamu. Bahkan, kamu juga bisa mengalami bully akibat kritikan yang ia berikan. Memelihara pertemanan dengan tipe orang seperti ini tidak akan membuat kamu maju, justru kamu akan terus merasa rendah diri karena kritikannya.

Oportunis adalah

Penutup

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa oportunis adalah seseorang yang selalu melihat berbagai hal untuk mendapatkan suatu keuntungan.

Sikap mawas diri seperti ini tentunya bakal bikin dia berpikir seribu kali jika hendak memanfaatkanmu. Nah, itulah pengertian dan ciri–ciri oportunis yang dapat menjadi referensi ya, grameds.Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait tentang pengertian dan ciri – ciri oportunis secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

BACA JUGA:

  1. Pengertian dan Macam-Macam Personality
  2. 45 Sifat Manusia: Sifat Positif & Sifat Negatif 
  3. Sifat Childish: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya 
  4. Arti Playing Victim, Tanda-Tanda, Penyebab & Cara Mengatasinya 
  5. Toxic Friendship: Ciri, Dampak, & Cara Mengatasi Toxic Friendship 
  6. Apa Itu Toxic Positivity? Kenali Lebih Dalam Apa Saja Ciri dan Dampaknya 

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla