Sosiologi

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Perannya

makhluk individu
Written by Aris

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu – Secara fisik, manusia sama dengan makhluk hidup lainnya. Keduanya memiliki unsur-unsur pendukung yang mampu membantunya hidup. Tetapi secara khusus, manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Maksudnya adalah manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan menjadi makhluk paling sempurna dengan akal yang dimilikinya.

Penciptaan akal yang dimiliki manusia dapat membantunya menyebut atau mengategorikan sesuatu dan membuat sebuah konsep sehingga memiliki kemampuan untuk berpikir. Dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berpikir.

Lalu bagaimana dengan kebutuhan manusia? Jika digolongkan, kebutuhan manusia terbagi menjadi dua, yakni kebutuhan kebendaan dan kebutuhan rohani. Kebutuhan kebendaan mencakup dua hal, yakni jasmani dan biologis. Sementara kebutuhan rohani mencakup mental dan psikologi.

Kebutuhan Manusia menurut Abraham Maslow

Seorang pelopor psikologi humanistik Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia terbagi menjadi lima. Apa saja? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Kebutuhan fisiologis

Beberapa hal yang dikategorikan sebagai kebutuhan fisiologis atau mendasar ialah makan, minum, pakaian, seksual, dan lain sebagianya.

2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan

Kebutuhan yang satu ini mencakup beberapa hal, seperti bebas dari rasa takut, terlindungi dari bahaya, ancaman penyakit, perang, dan beberapa hal lainnya.

3. Kebutuhan sosial

Dicintai, diakui sebagai masyarakat, dan diperhitungkan secara peribadi tergolong kebutuhan sosial yang dibutuhkan manusia.

4. Kebutuhan akan penghargaan

Seperti namanya, kebutuhan pernghargaan tentu dibutuhkan manusia untuk dihargai kemampuannya, jabatan, kedudukan, dan lain-lain.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan yang satu ini dibutuhkan manusia, yakni memaksimalkan potensi diri, ekspresi diri, dan kreativitas.

Makna Manusia Sebagai Makhluk Individu

Setelah mengenal dan mengetahui pengertian manusia beserta kebutuhannya, Grameds baru bisa mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk individu.

Pernah mendengar manusia sebagai makhluk individu? Apa yang dimaksud dengan individu? Sebenarnya individu berasal dari bahasa latin individuum yang berarti tidak terbagi. Sedangkan dalam bahasa Inggris, individu berasal dari kata in dan divided.

Jika diartikan, individu bermakna tidak terbagi atau menjadi satu kesatuan. Mengapa begitu? Pada dasarnya manusia lahir sebagai makhluk individual yang tidak terpisah, tidak terbagi antara jiwa dan raganya.

Perkembangan manusia sebagai makhluk individu tidak hanya berarti kesatuan jiwa dan raga. Manusia sebagai makhluk individu memiliki makna yang lebih luas dari itu, yakni manusia memiliki ciri khas dengan corak kepribadiannya sendiri.

Meskipun memiliki saudara kembar, kepribadian seorang individu dengan individu lainnya sangatlah berbeda. Orang yang terlahir kembar tidak akan memiliki ciri fisik dan ciri psikis yang persis sama.

Secara umum dapat dilihat bahwa manusia memiliki perangkat fisik yang sama, tetapi jika kita perhatikan lebih jauh maka akan terlihat jelas perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap individu. Berbagai perbedaan tersebut akan nampak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain sebagainya.

Ketika Grameds berada dalam kumpulan atau kerumumam ribuan bahkan jutaan manusia, kamu akan tetap bisa mengenali seseorang yang sudah kamu kenal karena orang tersebut memiliki ciri fisik yang dikenali.

Sebaliknya, Grameds akan merasa kesulitan untuk mengenali satu hewan di tengah ribuan atau bahkan jutaan hewan yang sejenis. Seorang individu tak hanya mudah dikenali melalui ciri fisik atau biologisnya.

Grameds bisa mengenalinya melalui sifat, karakter, gaya, perangai, dan selera. Tetapi ciri fisik menjadi senjata utama bagi kamu untuk mengenali orang. Karena secara fisik ada orang yang bertubuh gemuk, kurus, langsing, rambut lurus, rambut ikal, warna kulit yang coklat, putih, dan lain sebagainya.

Kemudian kamu bisa mengenali seseorang melalui sifat, karakter, dan perangainya. Karena secara sifat ada orang yang sabar, periang, cerewet, pemarah, dan lain-lain.

Jadi, sebutan individu dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil atau terbatas. Individu dapat dipahami sebagai manusia perorangan sehingga kerap dipakai sebagai sebutan “orang-seorang” atau “manusia perorangan”.

Beli Buku di Gramedia

Individu dapat diartikan sebagai seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di lingkungan sosialnya, tetapi juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik mengenai dirinya.

Kemudian ada beberapa aspek yang melekat terhadap penilaian setiap individu, yakni aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek sosial. Kesatuan aspek jasmani dan rohani tadi dapat menjadi pengertian dari kata individu.

Apabila terjadi sebuah guncangan pada salah satu aspek, maka akan membawa akibat pada aspek lainnya. Kemampuan rohaniah individu dapat membantunya berhubungan dan berpikir. Selain itu, kemampuan aspek rohaniah individu dapat mengendalikan dan memimpin akal untuk mengatasi setiap masalah dan kenyataan yang dialaminya.

Unsur atau aspek-aspek tersebut harus menyatu dalam dirinya agar seseorang dapat dikatakan manusia sebagai makhluk individu. Jika unsur atau aspek-aspek tersebut tidak menyatu lagi, maka seseorang tidak dapat disebut sebagai individu.

Apabila seseorang hanya tinggal memiliki raga, fisik, atau jasmaninya saja, maka ia tidak dapat dikatakan sebagai individu. Sebutan individu hanya berlaku bagi manusia yang punya keutuhan organik jasmaniah, psikis-rohaniah, dan aspek sosial.

Tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya, identitas individu tidak akan jelas. Untuk membentuk perilaku yang selaras dengan keadaan, individu perlu mengambil jarak dan memproses dirinya. Selain itu, individu juga perlu membentuk kebiasaan yang sesuai dengan perilaku pada dirinya.

Sebagai makhluk individu, manusia selalu berada di tengah-tengah kelompok individu lainnya. Manusia sebagai makhluk individu memerlukan lingkungan yang akan membantu mematangkan pembentukan pribadinya.

Ada saatnya lingkungan menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung proses pembentukan individu.

Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembentukan individualitas. Begitu pun sebaliknya, individu juga mampu untuk memengaruhi lingkungan masyarakat. Kemampuan yang dimiliki setiap individu menjadi hal yang utama dalam menjalin hubungan dengan manusia lainnya.

Proses Pertumbuhan Manusia sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan faktor fenotip. Apa yang dimaksud dengan faktor genotip? Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir dan faktor keturunan.

Karena secara fisik setiap orang memiliki kemiripan maupun kesamaan ciri dari orang tuanya. Kemiripan yang terjadi bisa saja mencakupi keseluruhan penampilan fisik atau bagian-bagian tertentu saja.

Secara fisik kamu bisa melihat bagian tubuh mana yang memiliki kemiripan dengan orang tuamu. Begitu pula pada sifat dan karakter. Mungkin ada beberapa sifat atau karakter kamu yang mirip dengan ayah atau ibu.

Bagaimana dengan faktor fenotip? Faktor fenotip adalah ciri fisik, karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor tersebut berpengaruh besar dalam pembentukan karakteristik yang khas dari setiap orang.

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik, seperti kondisi alam sekitar, kondisi tempat tinggal atau rumah, dan kondiri geografis beserta iklim. Seseorang yang tinggal di daerah pegunungan tentu akan memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pantai.

Orang yang tinggal di daerah pantai mungkin akan memiliki kebiasaan berbicara yang cenderung keras, berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Lingkungan tempat tinggal akan membentuk kebiasaan dan perilaku seseorang.

Kemudian ada lingkungan sosial yang turut membentuk karakteristik individu dalam melakukan interaksi sosial. Interaksi tersebut biasa dilakukan dengan anggota keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang besar.

Proses pertumbuhan disertai perkembangan lahir batin dianggap sebagai perkembangan manusia yang wajar dan normal. Maksudnya adalah pribadi manusia atau individu memiliki ciri khas tersendiri atas keseluruhan jiwa raganya.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan manusia ke arah yang lebih maju atau bisa dibilang lebih dewasa. Kemudian muncul berbagai pendapat mengenai pertumbuhan. Pada dasarnya, proses asosiasi menjadi bagian dari pertumbuhan. Dapat dikatakan proses asosiasi adalah perubahan yang terjadi pada seseorang secara bertahap dan dipengaruhi oleh timbal balik dari pengalaman yang didapatkannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia Sebagai Makhluk Individu

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan manusia sebagai makhluk individu.

1. Pandangan Nativistik

Para ahli berpendapat bahwa faktor pertumbuhan yang satu ini ditentukan oleh faktor-faktor lain yang dibawa individu sejak lahir. Artinya, pertumbuhan seseorang ditentukan oleh faktor individu itu sendiri, baik kemiripan dengan orang tua, bakat, dan potensi.

2. Pandangan Empiristik

Faktor pertumbuhan yang satu ini sedikit berlawanan dengan nativistik, yakni faktor pertumbuhan seorang individu dilatarbelakangi oleh lingkungan.

3. Pandangan Konvergensi

Faktor pertumbuhan yang terakhir dapat dikatakan kolaborasi kedua pandangan di atas. Faktor pertumbuhan individu yang satu ini didorong oleh interaksi dasar dan lingungan sekitar.

Berdasarkan psikologi, tahap pertumbuhan individu terbagi menjadi empat, yakni:

  • Masa vital (0-2 tahun)
  • Masa estetik (2-7 tahun)
  • Masa intelektual (7-14 tahun)
  • Masa sosial (14-21 tahun)

Beli Buku di Gramedia

Peran Manusia sebagai Makhluk Individu

Setelah membahas bagaimana proses pembentukan dan pertumbuhan individu, artikel ini akan membawamu mengetahui bagaimana peran manusia sebagai makhluk individu.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki berbagai peran untuk mewujudkan segala hal yang diinginkannya. Manusia sebagai makhluk individu berperan menjaga dan mempertahankan harkat martabat yang dimilikinya.

Kemudian sebagai makhluk individu, manusia terus berupaya memenuhi hak-hak dasarnya. Merealisasikan segenap potensi diri, baik dari segi jasmani dan rohani menjadi salah satu peran manusia sebagai makhluk individu.

Selain itu, manusia sebagai makhluk individu juga berperan memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidup yang dijalaninya.

Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai satuan terkecil dalam suatu kelompok memiliki kesadaran diri yang berasal dari kesadaran pribadi terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri yang dimaksud adalah realitas, self-narcisme, self-respect, martabat kepribadian, egoisme, dan self-realisation.

Manusia sebagai makhluk individu membutuhkan pola tingkah laku. Dikenal sebagai homo sapiens, manusia memiliki akal pikiran yang dapat membantunya berpikir dan berlaku bijaksana. Akal tersebut dapat digunakan manusia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri.

Potensi tersebut ialah karya, cipta, dan karsa. Berbagai pengembangan potensi yang dilakukan akan menjadikannya manusia yang utuh sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Perkembangan manusia terjadi secara perorangan melalui berbagai tahap yang memakan waktu belasan bahkan puluhan tahun untuk menjadi dewasa. Manusia akan semakin berkembang dengan upaya pendidikan.

Perkembangan yang terjadi akan memungkinkan seseorang memiliki potensi secara optimal. Upaya pendidikan dilakukan untuk mengembangkan potensi manusia sebagai makhluk individu.

Pendidikan juga dapat membantu manusia mengembangkan segala ide yang ada di dalam pikiran dan membantu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, manusia sebagai makhluk individu akan meningkatkan kualitas hidupnya sendiri.

Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Individu

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap manusia tentu dilahirkan dengan pribadi yang berbeda-beda atau menjadi dirinya sendiri. Itulah keunikan yang dimiliki manusia.

Dengan adanya individualitas, setiap orang akan memiliki cita-cita, kehendak, perasaan, semangat, kecenderungan, dan daya tahan yang berbeda-beda. Menurut Oxendine, manusia sebagai makhluk individu memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini adalah perbedaan individualitas setiap orang yang nampak secara khusus.

Beli Buku di Gramedia

1. Perbedaan fisik

Perbedaan fisik yang dimaksud ialah tinggi dan berat badan, usia, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan bertindak.

2. Perbedaan sosial

Perbedaan sosial, meliputi agama, status ekonomi, suku, dan hubungan keluarga.

3. Perbedaan kepribadian

Perbedaan kepribadian terletak pada watak, minat, motif, dan sikap.

4. Perbedaan kecakapan atau kepandaian

Baca juga artikel terkait “Manusia Sebagai Makhluk Individu” :

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris