Sosiologi

Kelompok Sosial: Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat, Ciri-ciri

pengertian kelompok sosial
Written by Aris

Pengertian Kelompok Sosial – Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Kebutuhan interaksi ini merupakan kebutuhan mendasar yang jika tidak dipenuhi, manusia bisa merasakan jenuh bahkan sampai stress.

Kita lihat akibat pandemi Covid19 seperti sekarang ini, banyak laporan menyebutkan tingkat stress masyarakat meningkat. Keterbatasan interaksi sosial yang mendadak menjadi salah satu sebabnya. Kelompok-kelompok sosial berkurang dan jarang berkumpul seperti dulu. Seberapa besar sih peran kelompok sosial? Grameds, yuk kita bahas bersama tentang kelompok sosial.

A. Pengertian Kelompok Sosial

Seperti biasa, definisi terkadang tidak dapat mendeskripsikan gambaran yang benar-benar tepat apa yang didefinisikan karena keterbatasan kata, diksi, atau metafora. Namun dengan definisi, setidaknya kita bisa memahami sesuatu mendekati pengertian sebenarnya. Definisi tentang kelompok sosial telah diungkapkan oleh banyak ahli.

Berikut ini merupakan pendapat para ahli mengenai kelompok sosial:

1. Soerjono Soekanto

Profesor sosiologi dari Universitas Indonesia tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup berdampingan karena memiliki hubungan yang saling timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lain.

2. George Homans

Sosiolog asal Amerika Serikat ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kumpulan individu yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang mendorong untuk membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal balik.

3. Paul B. Horton dan Chester Chester L. Hunt

Kedua sosiolog ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan manusia yang sadar akan keanggotaannya sebagai makhluk sosial kemudian saling berinteraksi satu sama lain.

B. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

Fitrah manusia sebagai makhluk sosial mendorong manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Manusia saling membutuhkan satu sama lain. Karena sifat dasar tersebut, kelompok sosial dengan mudah terbentuk secara alami. Adanya interaksi menjadikan mereka berkumpul, membuat kelompok baik terorganisir atau tidak, lalu membuat kegiatan di dalamnya.

Semakin panjang interaksi mereka, semakin kuat ikatan yang terjalin. Semakin kuat ikatan tersebut, semakin kuat persatuan dan kesatuan di dalam kelompok tersebut. Kuatnya ikatan perasaan di dalam kelompok tersebut dipengaruhi oleh kesamaan dalam tujuan, pemikiran, hobi, cita-cita, perilaku, dan sebagainya.

Selain itu, ada beberapa dorongan yang menjadikan manusia butuh untuk berkelompok. Pendorong-pendorong tersebut dapat dijabarkan melalui penjelasan di bawah ini:

1. Dorongan untuk bertahan hidup

Salah satu kebutuhan manusia adalah dengan bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong menolong. Melakukan kegiatan ekonomi saja, manusia memerlukan manusia lainnya, baik sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen.

2. Dorongan untuk meneruskan garis keturunan

Kebutuhan lain manusia yang tidak mungkin dapat dicapai oleh dirinya sendiri adalah memiliki garis keturunan. Untuk mempunyai keturunan, seseorang harus menikahi lawan jenisnya. Dari pernikahan tersebut akan terbentuk kelompok sosial kecil berupa keluarga.

3. Dorongan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan

Pekerjaan yang dilakukan seorang diri, terlebih tanpa pembagian tugas dan manajemen yang baik tentunya sangat melelahkan. Bayangkan saya misalnya dalam sebuah keluarga, seorang ibu harus mencari nafkah, membereskan urusan rumah tangga, mendidik anak, memasak, dan lain-lain dan semua itu dikerjakan sendiri, tentu melelahkan. Tidak adanya efektivitas, efisiensi, dan pembagian tugas dalam pekerjaan menyebabkan pekerjaan terasa sangat berat.

Hingga terbentuklah bermacam-macam kelompok sosial. Ada yang berdasarkan hobi. Ada yang berdasarkan cita-cita. Ada yang berdasarkan pemikiran. Bahkan ada yang berdasarkan kesamaan nasib. Mereka membentuk kelompok sosial untuk saling menguatkan satu sama lain. Karena pada dasarnya, manusia akan kesulitan untuk berjuang sendiri.

C. Kelompok Sosial VS Kelas Sosial

Kelompok sosial berbeda dengan kelas sosial. Jika kelompok sosial terbentuk secara alami karena adanya ikatan perasaan dan kebutuhan, kelas sosial tercipta karena adanya perbedaan tingkatan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Kelas sosial pada umumnya muncul karena adanya pihak yang menganggap diri atau kelompoknya lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain.

D. Macam-macam Kelompok Sosial

Kelompok sosial terbagi menjadi beberapa macam dan kategori. Berdasarkan proses terbentuknya, kelompok sosial terbagi menjadi kelompok semu, kelompok nyata, kelompok statistik, kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok masyarakat khusus, dan kelompok asosiasi.

Sementara berdasarkan ikatan antar anggotanya, kelompok sosial terbagi menjadi kelompok sosial etnis, bangsa, masyarakat, paguyuban, patembayan, komunitas, dan organisasi sosial. Penjelasan lebih rinci akan kita bahas di bawah ini. Yuk Grameds check it out!

1. Kelompok Sosial Berdasarkan Proses Terbentuknya

a. Kelompok semu

Kelompok semu terdiri dari orang-orang yang terbentuk sementara secara spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun tujuan bersama. Dalam kelompok semu, interaksi dan komunikasi hanya bersifat sementara dan tidak mengikat. Oleh karena itu, kelompok semu tidak bertahan lama.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, contoh kelompok semu adalah:

1). Kerumunan atau crowd

Kerumunan merupakan kumpulan yang terjadi secara spontan dan tidak teratur. Kerumunan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

– Kerumunan formal (formal crowds)

Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian yang sama. Contoh: penonton sepak bola, penonton bioskop, dan sebagainya.

– Kerumunan terencana yang ekspresif (Planned expressive group)

Kerumunan yang terencana, tidak mempunyai pusat perhatian yang sama, namun memiliki tujuan yang sama. Contoh: orang yang menghadiri pesta, orang yang rekreasi, dan sebagainya.

– Kerumunan santai namun tidak nyaman (Inconvenient Causal Crowds)

Kerumunan yang terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menggunakan fasilitas umum di suatu tempat. Contoh: orang sedang menunggu bis, orang sedang menunggu antrian, dan lain-lain.

– Kerumunan panik (Panic Causal Crowd)

Kerumunan yang terbentuk karena adanya kepanikan dan ingin menyelamatkan diri dari sebuah marabahaya. Contoh: kerumunan di titik evakuasi bencana alam, dan lain-lain.

– Spectator Casual Crowd

Kerumunan yang terbentuk karena adanya suatu peristiwa tertentu. Contoh: kerumunan karena adanya penampakan UFO di langit atau pergerakan indah dari sekelompok burung, dan sebagainya.

– Kerumunan yang melawan hukum (Acting Lawless Crowds)

Kerumunan yang terbentuk karena adanya sebuah tindakan yang melawan hukum. Contoh: tawuran, pengeroyokan, dan sebagainya.

– Kerumunan yang berlawanan dengan moral (Immoral Lawless Crowds)

Kerumunan ini terbentuk karena kumpulan orang yang melakukan kegiatan yang berlawanan dengan nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat tertentu. Contoh: kerumunan orang mabuk.

Sma/Ma Buku Interaktif Kl.10 Sosiologi Peminatan Smt.1 Rev.2

Sma/Ma Buku Interaktif Kl.10 Sosiologi Peminatan Smt.1 Rev.2

Beli Buku di Gramedia2). Massa

Kelompok sosial jenis ini hampir sama dengan kerumunan, bedanya massa direncanakan dan diorganisir. Massa sifatnya tidak spontan. Contoh: Demonstrasi, kampanye, parade, dan lain-lain.

3). Publik

Publik merupakan kumpulan individu dalam jumlah besar namun secara fisik tidak harus berada di satu tempat yang sama. Publik biasanya direncanakan dan tidak jarang satukan karena alat komunikasi. Contoh: pemirsa TV dan youtube.

b. Kelompok nyata

Kelompok nyata merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap. Sebagian besar kelompok yang ada di masyarakat merupakan kelompok nyata. Kelompok nyata terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:

1). Kelompok statistik

Biasanya, kelompok sosial jenis ini ada karena keperluan penelitian. Kelompok ini tidak terorganisir, apalagi terencana. Tidak ada kesadaran berkelompok dalam kelompok statistik dan ada karena disesuaikan dengan kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun, kelompok remaja yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain.

2). Kelompok Masyarakat

Kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan di antara anggotanya. Namun demikian, kesamaan kepentingan tersebut tidak lantas menjadikan kepentingan bersama dalam kelompok ini. Kelompok ini terbentuk secara alami dan spontan, tanpa perlu direncanakan.

Kelompok masyarakat memungkinkan adanya sarana kesadaran berkelompok dan interaksi karena adanya sarana pemersatu. Sifatnya tetap dan memiliki kemungkinan tidak dibatasi oleh wilayah. Contoh:

3). Kelompok masyarakat khusus

Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan yang khusus dan lebih spesifik di antara anggotanya. Kesamaan tersebut bisa berupa usia, gender, tempat tinggal, pekerjaan, dan lain-lain. Kelompok ini terbentuk secara alami dan biasanya terbentuk karena ketersediaan sarana untuk bersatu. Anggotanya memiliki kesadaran dalam berkelompok dan interaksi yang kontinu.

4). Kelompok asosiasi

Kelompok ini memiliki sifat tetap. Keberadaannya sengaja dibentuk dan direncanakan dengan baik. Biasanya kelompok ini mempunyai organisasi yang kuat dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik.

2. Kelompok Sosial Berdasarkan Ikatan Anggota

a. Etnis

Etnis atau suku merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya didasarkan pada kemiripan dalam hal garis keturunan. Selain itu, etnis juga mempunyai kemiripan budaya, bahasa, dan ideologi yang sama. Kesamaan-kesamaan tersebut menentukan seseorang diakui atau tidak dalam etnis tertentu.

Contoh: persatuan ikatan mahasiswa etnis tertentu, persaudaraan etnis tertentu, dan sebagainya.

b. Bangsa

Bangsa merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya disatukan oleh nasionalisme pada negara. Bangsa terbentuk karena adanya penderitaan, sejarah, nasib, dan perjuangan yang sama.

Contoh: Bangsa Indonesia, Bangsa Jerman, Bangsa Amerika, dan lain-lain.

c. Masyarakat

Kelompok sosial jenis ini merupakan kelompok sosial yang cakupannya luas dan ciri-cirinya beragam. Pada umumnya, masyarakat dikelompokkan berdasarkan wilayah tempat tinggal, mata pencaharian, kemajuan peradaban, dan lain-lain.

Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau Jawa, dan lain-lain.

Sosiologi Komunikasi Massa

Sosiologi Komunikasi Massa

Beli Buku di Gramediad. Paguyuban

Paguyuban merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena adanya ikatan batin yang kuat. Dalam prakteknya, tidak jarang gotong royong dan tolong-menolong antar anggota didasari ketulusan tanpa kepentingan dan pamrih. Beberapa diantaranya memiliki garis keturunan yang sama. Beberapa yang lain diikat oleh rasa kebersamaan dan solidaritas.

Paguyuban memiliki ciri-ciri intim (Hubungan yang erat dan menyeluruh), privat (hubungannya bersifat pribadi), dan eksklusif (hanya untuk “kita” saja, selain “kita” tidak termasuk). Contoh: keluarga inti, keluarga besar, rukun tetangga, dan sebagainya.

e. Patembayan

Patembayan adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan lahiriah, biasanya kurang disertai adanya ikatan batin. Sehingga dalam prakteknya, interaksi dilakukan karena adanya kepentingan satu sama lain. Hal ini berisiko ikatan kelompok ini sifatnya tidak berjangka panjang.

Terbentuknya patembayan didasari atas pemikiran rasional yang lebih mempertimbangkan untung-rugi ikut serta di dalamnya. Jika seseorang anggota sudah tidak memiliki kepentingan apapun, dia bisa keluar sewaktu-waktu dari kelompok. Contoh: ikatan antar pedagang, ikatan pengusaha, ikatan alumni sekolah, serikat pekerja, dan sebagainya.

f. Komunitas

Komunitas adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kesamaan karakteristik seperti hobi, geografi, profesi, agama, ras, dan lain-lain. Di dalam komunitas, memungkinkan terjadinya interaksi yang saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat di dalamnya. Contoh: komunitas pendaki gunung, komunitas gowes, komunitas fotografi, dan lain-lain.

g. Organisasi sosial

Organisasi sosial merupakan kelompok sosial yang memiliki struktur yang jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Dan semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Organisasi sosial keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas yang jelas dan diakui.

E. Klasifikasi Kelompok Sosial

Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Berdasarkan atas cara terbentuknya, seperti kelompok semu dan kelompok nyata.
  2. Berdasarkan kualitas hubungan antar anggotanya, seperti kelompok primer (hubungan cenderung informal) dan kelompok sekunder (hubungan cenderung formal).
  3. Berdasarkan kekuatan ikatan antar anggotanya, seperti paguyuban dan patembayan.
  4. Berdasarkan pencapaian tujuannya, seperti kelompok formal (mempunyai aturan sendiri) dan kelompok informal (memiliki tujuan bersama namun tidak resmi).

F. Syarat Kelompok Sosial 

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi beberapa syarat di bawah ini, yaitu:

1. Adanya interaksi antar anggota

Adanya kelompok sosial untuk mewadahi interaksi anggotanya. Sebuah kelompok yang tidak memiliki interaksi tidak dapat dikatakan sebagai kelompok, melainkan hanya kumpulan individu.

2. Interdependen

Anggota satu dengan lainnya saling mempengaruhi perilaku dan sikap.

3. Kesadaran

Setiap anggota memiliki kesadaran akan keterlibatannya di dalam kelompok tersebut.

4. Adanya kesamaan

Adanya kesamaan, baik itu nasib, penderitaan, daerah, profesi, dan lainnya, dapat mempererat ikatan antar anggota.

5. Rasa menjadi bagian

Perasaan dan persepsi ini harus dimiliki oleh anggota dari kelompok sosial. Dengan merasa menjadi bagian kelompok, seseorang dapat merasakan manfaat adanya kelompok sosial.

6. Struktur

Adanya struktur akan menuntun anggota untuk melaksanakan peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok sehingga keberadaan kelompok sosial dapat dirasakan.

7. Mempunyai sistem dan terus menjalankan proses berkembang.

G. Ciri-ciri Kelompok Sosial

Jika ditemukan ciri-ciri seperti di bawah ini, maka bisa dikatakan sebagai kelompok sosial:

  1. Adanya motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu dengan lainnya.
  2. Adanya pembagian tugas atau penegasan fungsi sehingga masing-masing memiliki kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.
  3. Adanya akibat dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan anggota lainnya.
  4. Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh anggota.
  5. Kepentingan berjalan dan berproses.
  6. Ditemukannya pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

H. Nilai dan Norma yang Berlaku Dalam Kelompok Sosial

Interaksi yang terjadi di dalam kelompok sosial membentuk kebiasaan dan kekhasan di dalamnya. Hal ini terjadi dalam semua hal, termasuk nilai-nilai dan norma yang dijunjung oleh kelompok sosial tersebut. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok sosial diharuskan untuk sesuai dengan nilai dan norma yang ada di dalamnya.

Kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma kelompok akan ditolak karena tidak mencerminkan kepribadian kelompok dan melenceng dari tujuan dibentuknya kelompok sosial tersebut. Saat penerimaan anggota baru pun, beberapa kelompok sosial membuka rekrutmen dengan sistem seleksi siapa saja yang cocok dengan nilai dan norma yang berlaku.

Kalaupun tidak ada seleksi, biasanya anggota baru menyesuaikan dengan nilai dan norma tersebut agar kehadirannya diterima secara sosial.

Baca juga artikel terkait “Pengertian Kelompok Sosial” :

Grameds, demikianlah pembahasan kita mengenai kelompok sosial. Gramedia bercita-cita untuk menjadi yang terdepan dalam menjadi #SahabatTanpaBatas dengan menyajikan buku-buku terbaik kami untuk Anda semua.

Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta&Gejala Per

Pengantar Ringkas Sosiologi : Pemahaman Fakta&Gejala Per

Beli Buku di GramediaPenulis: Nanda Iriawan Ramadhan

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris